Kamis, 21 November 2013

TEMPAYAN RETAK



Oleh : dr. H.K Suheimi

Tempayan digunakan untuk membawa air. Kalau di kampung kami tampung air dari pincuran  dengan tempayan  lalu tempayan itu kami bawa  mendaki tebing terus kerumah, dan disimpan dalam bak penampungan.  Setiap sudah mandi atau setiap shalat di perigi  kami selalu membawa tempayan tempat air ini.  Coba bayangkan  kalau tempayan itu retak. Dari tempat yang  retak itu akan merembes air disepanjang jalan, Dan tentu air ini sedikit yang sampai dirumah. Nah bagaimana nasib sebuah tempayan retak?, Hari ini saya menyimak dan mendengar siaran Radio Classy Fm . Saya terperangah mendengarnya dan ceritra ini bisa kita jadikan pegangan dalam menempuh hidup ini. Ceritra ini bagus menarik dan ingin saya ceritrakan juga pada Pembaca, dan saya ucapkan terima kasih pada Yanti yang menyusun ceritra ini
Kita semua adalah tempayan yang retak
Seorang tukang air di India memiliki dua tempayan yang besar. Masing-masing bergantung pada kedua ujung sebuah pikulan yang dibawa menyila pada bahunya. Ternyata satu dari tempayan itu retak sedangkan tempayan yang satunya lagi tidak. Jika tempayan yang tidak retak itu selalu dapat membawa air penuh setelah perjalanan panjang dari mata air ke rumah majikannya sedangkan tempayan yang retak hanya membawa air setengahnya. Selama dua tahun hal ini terjadi setiap hari, si tukang air hanya dapat membawa satu setengah tempayan air kerumah majikannya, tentu saja sitampayan yang tidak retak merasa bangga akan prestasinya, karena dapat melaksanakan tugasnya dengan sempurna. Namun sitempayan retak yang malang itu merasa malu sekali akan ketidaksempurnaannya dan merasa sedih sebab ia hanya dapat memberikan setengah dari porsi yang seharusnya dapat diberikannya.
Setelah dua tahun tertekan oleh kegagalan pahit ini, tempayan retak itu berkata ke situkang air, saya sungguh malu pada diri saya sendiri tuan, dan saya ingin minta maaf kepadamu. Kenapa, kenapa kamu harus malu tanya situkang air, ya selama dua tahun ini saya hanya mampu membawa setengah porsi air yang seharusnya yang saya dapat bawa. Retakan pada sisi saya ini telah membuat air yang saya bawa bocor sepanjang jalan menuju rumah majikan kita. Karena cacat itulah tuan saya telah membuat anda rugi, jawab tempayan retak dengan sedih.
Situkang air merasa sedih pada sitempayan retak dan dalam belas kasihannya. Ia berkata jika kita kembali kerumah majikan besok, aku ingin kamu memperhatikan bunga-bunga indah di sepanjang jalan, ketika ia naik ke bukit, di tempayan retak memperhatikan dan baru menyadari bahwa ada bunga-bunga indah di sepanjang sisi jalan, itu membuatnya sedikit terhibur, namun pada akhir perjalanan ia kembali sedih, karena separoh air yang dibawanya telah bocor dan kembali tempayan retak itu meminta maaf pada situkang air atas kegagalannya, si tukang air berkata pada tempayan retak apakah kamu memperhatikan bunga-bunga disepanjang jalan di sisimu, tapi tidak ada bungan di sepanjang jalan disisi tempayan yang tidak retak itu, itu karena aku selalu menyadari akan kecacatanmu dan aku memanfaatkannya, aku telah menanam benih-benih bunga disepanjang sisimu dan setiap hari jika kita berjalan pulang dari mata air, kamu mengairi benih benih tersebut, selama dua tahun ini aku telah dapat memetik bunga-bunga indah untuk menghiasi meja majikan kita, tanpa kamu sebagaimana kamu adanya, majikan kita tidak dapat menghiasi rumahnya seindah sekarang.
Classy people setiap dari kita memiliki kecacatan dan kekurangan kita sendiri, kita semua adalah tempayan retak, namun jika kita mau tuhan akan menggunakan kekurangan kita untuk menghiasi mejaNya. Dimata tuhan yang bijaksana tidakada yang terbuang percuma, jangan takut akan kekurangan anda. Kenalilah kelemahan anda dan anda dapat menjadi sarana keindahan tuhan.
Untuk itu ingin saya petikkan sebuah Firman Suci Nya dalam Al Qur'an
Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan. (QS. 93:8)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar