Jumat, 08 November 2013

U N T U N G



Oleh :Dr.H.K. Suheimi

Banyak  dan  sangat banyak sekali ke  untu.tngan  yang  kita
petik  di  bulan Ramadhan. Guru saya berkata  puasa  dalam  bulan
Ramadhan   dapat merubah nafsu amarah dan nafsu Lauwamah  menjadi
nafsu  mutmainah.  nafsu Mutmainah nafsu  yang  terkendali,  yang
tunduk  pada  kehendak  Ilahi, nafsu atau jiwa  yang  tenang  dan 
tentram.  Dihatinya ada kedamaian, di jiwanya ada ketenangan  dan
di perasaannya ada ketenangan. Memang bahagia hanya dapat di raih
dan di gapai; bila hati penuh dengan kedamaian, jiwa penuh dengan
ketentraman dan perasaan penuh dengan ke tenangan. Dan ini,  kata
guru  saya hanya dapat di rasakan dan diperoleh, oleh orang  yang
punya nafsu mutmainah setelah dia menunaikan ibadah puasa. Betapa
indahnya panggilan Tuhan pada nafsu ini. Ya aiyutuhai  nafsulmut­
mainnah.  Irji'i Ila Rabbiki Radhiatul Mardiah. Wahai  jiwa  yang
tenang  dan tentram, kembalilah pada Tuhanmu dalam  kedaan  Redha
dan  di Redhai. Betapa luar biasanya keuntungan ini, puasa  dapat
merubah nafsu amarah dan lauwamah yang dapat di rubah jadi  nafsu
mutmainah.

Keuntungan  lain  puasa  dapat  menjadikan  manusia  menjadi
manusia yang bertaqwa.  Dan dalam sebuah ayat_Nya Tuhan berfirman
bagi  orang yang ber taqwa ini, akan di berikan rezki  dari  atas
dan  dari bawah dari tempat yang tiada di duganya. Betapa  banyak
keuntungan yang dapat di raih bila seseorang telah bertaqwa.  Dia
dapat  jaminan bahwa rezkinya akan datang dari  mana-mana.  Taqwa
adalah  gabungan  dari  Iman dan amal saleh.  Iman  adalah  garis
vertikal  tegak  lurus ke atas berhungan  dengan  Allah.  Imannya
semakin tebal dan kokoh, hubungan dengan Allah semakin dekat  dan
semakin  kuat.  Garis vertikalnya makin tebal.  Amal  saleh  atau
kerja yang bermanfaat, bermanfaat untuk sesama manusia, dan  amal
saleh ini banyak berhubungan denagn kemanusiaan, sehingga garisn­
ya  horizontal  atau mendatar. Manusia  yang  berkualitas  adalah
mereka yang paling bermanfaat bagi sesamanya. Amal saleh  memper­
tebal dan mem[erkokoh garis horizontal.

Apabila  garis  vertikal di gabung dengan  garis  horizontal
akan terbentuk tanda tambah. Maka setiap saat orang yang  beriman
dan ber amal saleh akan dapat nilai tambah dalam hidupnya.  Nilai
tambah  atau  insentif atau pahala akan di raihnya  dalam  setiap
detik waktu yang di laluinya. Dia banyak dapat pahala dan  dialah
pahlawan.  Bukankah  Tuhan berfirman . Demi  masa  semua  manusia
dalam keadaan rugi. Kecuali orang yang beriman dan beramal saleh.
Gabungan  iman  dan  amal saleh ini melahirkan  Taqwa  dan  orang
bertaqwa ini padanya akan datang rezki dari tempat-tempat yag tak
di duganya. Dan sebaik-baik manusia tergantung pada taqwanya pada
Allah s.w.t.
Puasa  adalah ibadah, ibadah ini di mulai sejak  1  Ramadahn
dan berakhir 1 syawal, sebulan penuh siang dan malam. Tiap  detik
waktu dalam bulan Ramadhan adalah detik-detik ibadah. Orang  yang
beribadah ini di sebut dengan Ibadi atau hamba-hamba_Nya.   Orang
yang sedang mengabdi pada_Nya. Kalau sendiri di sebut dengan Abdi
dan  jika banyak di sebut ibadi. Setiap orang shalat selalu  men­
girimkan doa pada ibadi ini. Dalam tahyat terbaca  Assalamualaina
wa 'ala 'ibadillahisshalihin. Ibadullah, ibadurrahman,  merupakan
panggilan kesayangan pada hamba-hamba_Nya. Dan hamba_Nya itu  tak
tergoda  oleh  setan, karena dia  sedang  beribadah,  seakan-akan
tangan  setan terbelenggu. Fathkuli fi ibadhi,  masuklah  kedalam
golongan  hamba-Ku Firman Tuhan. Setelah masuk menjadi  hamba_Nya
barulah Tuhan mengundang hamba-nya itu untuk masuk kedalam sorga.
Wat khuli jannati. Masuklah kedalam syorga_Ku.

Setiap kali hamba ini bekerja selalu diawali dengan menyebut 
nama_Nya  dengan membaca Bismillah. Atas Nama Nya, Saya  bekerja, 
karena_Nya  saya  berkerja dan untuk+Nya kerjaku  ini.  Allahumma
laksumtu.  Ya Allah bagiMu puasaku ini.  Setiap kali  mengucapkan
Bismillah  menimbulkan  dan membangkitkan kesadaran,  bahwa   apa
yang   dikerjakan ini adalah pekerjaan, perbuatan  dan  perkataan
yang  di perkenankan Allah, adalah pekerjaan yang kelak dapat  di
pertanggung  jawabkan di sisi_Nya. Maka kita masuki  puasa  bulan
Ramadhan  ini dengan membaca "Bismillah" Semoga  kita  memperoleh
Nafsu mutmainah, dan di panggil dengan panggilan Ibadi, dan dapat
menggapai  Taqwa.  Tiap detik waktu dalam bulan  Ramadhan  adalah
detik-detik  keberuntungan, dan detik-detik yang sangat  berharga
yang  tidak ada di bulan-bulan yang lain. Mari kita rebut  detik-
detik  keberuntungan  ini. Untuk itu saya  teringat  akan  sebuah
Firman suci_Nya dalam Al Quran surat Fajar ayat 37-40
Wahai jiwa yang tentram. Kembalilah kepada Tuhanmu dalam  keadaan
redha  dan  di  redhai. Masuklah kedalam  golongan  hamba_Ku  dan
masuklah kedalam Syorga_Ku "

P a d a n g  16 Januari 1995.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar