Oleh :Dr.H.K. Suheimi
Banyak dan sangat banyak sekali ke
untu.tngan yang kita
petik di bulan Ramadhan. Guru saya
berkata puasa dalam bulan
Ramadhan
dapat merubah nafsu amarah dan nafsu Lauwamah menjadi
nafsu mutmainah. nafsu Mutmainah nafsu
yang terkendali, yang
tunduk pada kehendak Ilahi,
nafsu atau jiwa yang tenang dan
tentram. Dihatinya ada kedamaian, di jiwanya
ada ketenangan dan
di perasaannya ada ketenangan. Memang bahagia
hanya dapat di raih
dan di gapai; bila hati penuh dengan kedamaian,
jiwa penuh dengan
ketentraman dan perasaan penuh dengan ke tenangan.
Dan ini, kata
guru saya hanya dapat di rasakan dan
diperoleh, oleh orang yang
punya nafsu mutmainah setelah dia menunaikan
ibadah puasa. Betapa
indahnya panggilan Tuhan pada nafsu ini. Ya
aiyutuhai nafsulmut
mainnah. Irji'i Ila Rabbiki Radhiatul
Mardiah. Wahai jiwa yang
tenang dan tentram, kembalilah pada Tuhanmu
dalam kedaan Redha
dan di Redhai. Betapa luar biasanya
keuntungan ini, puasa dapat
merubah nafsu amarah dan lauwamah yang dapat di
rubah jadi nafsu
mutmainah.
Keuntungan lain puasa dapat
menjadikan manusia menjadi
manusia yang bertaqwa. Dan dalam sebuah ayat_Nya Tuhan berfirman
bagi orang yang ber taqwa ini, akan di
berikan rezki dari atas
dan dari bawah dari tempat yang tiada di
duganya. Betapa banyak
keuntungan yang dapat di raih bila seseorang telah
bertaqwa. Dia
dapat jaminan bahwa rezkinya akan datang
dari mana-mana. Taqwa
adalah gabungan dari Iman dan
amal saleh. Iman adalah garis
vertikal tegak lurus ke atas berhungan
dengan Allah. Imannya
semakin tebal dan kokoh, hubungan dengan Allah
semakin dekat dan
semakin kuat. Garis vertikalnya makin
tebal. Amal saleh atau
kerja yang bermanfaat, bermanfaat untuk sesama
manusia, dan amal
saleh ini banyak berhubungan denagn kemanusiaan,
sehingga garisn
ya horizontal atau mendatar. Manusia
yang berkualitas adalah
mereka yang paling bermanfaat bagi sesamanya. Amal
saleh memper
tebal dan mem[erkokoh garis horizontal.
Apabila garis vertikal di gabung
dengan garis horizontal
akan terbentuk tanda tambah. Maka setiap saat
orang yang beriman
dan ber amal saleh akan dapat nilai tambah dalam
hidupnya. Nilai
tambah atau insentif atau pahala akan
di raihnya dalam setiap
detik waktu yang di laluinya. Dia banyak dapat
pahala dan dialah
pahlawan. Bukankah Tuhan berfirman .
Demi masa semua manusia
dalam keadaan rugi. Kecuali orang yang beriman dan
beramal saleh.
Gabungan iman dan amal saleh ini
melahirkan Taqwa dan orang
bertaqwa ini padanya akan datang rezki dari
tempat-tempat yag tak
di duganya. Dan sebaik-baik manusia tergantung
pada taqwanya pada
Allah s.w.t.
Puasa adalah ibadah, ibadah ini di mulai
sejak 1 Ramadahn
dan berakhir 1 syawal, sebulan penuh siang dan
malam. Tiap detik
waktu dalam bulan Ramadhan adalah detik-detik
ibadah. Orang yang
beribadah ini di sebut dengan Ibadi atau
hamba-hamba_Nya. Orang
yang sedang mengabdi pada_Nya. Kalau sendiri di
sebut dengan Abdi
dan jika banyak di sebut ibadi. Setiap orang
shalat selalu men
girimkan doa pada ibadi ini. Dalam tahyat terbaca
Assalamualaina
wa 'ala 'ibadillahisshalihin. Ibadullah,
ibadurrahman, merupakan
panggilan kesayangan pada hamba-hamba_Nya. Dan
hamba_Nya itu tak
tergoda oleh setan, karena dia
sedang beribadah, seakan-akan
tangan setan terbelenggu. Fathkuli fi
ibadhi, masuklah kedalam
golongan hamba-Ku Firman Tuhan. Setelah
masuk menjadi hamba_Nya
barulah Tuhan mengundang hamba-nya itu untuk masuk
kedalam sorga.
Wat khuli jannati. Masuklah kedalam syorga_Ku.
Setiap kali hamba ini bekerja selalu diawali
dengan menyebut
nama_Nya dengan membaca Bismillah. Atas Nama
Nya, Saya bekerja,
karena_Nya saya berkerja dan untuk+Nya
kerjaku ini. Allahumma
laksumtu. Ya Allah bagiMu puasaku ini. Setiap kali mengucapkan
Bismillah menimbulkan dan
membangkitkan kesadaran, bahwa
apa
yang
dikerjakan ini adalah pekerjaan, perbuatan dan
perkataan
yang di perkenankan Allah, adalah pekerjaan
yang kelak dapat di
pertanggung jawabkan di sisi_Nya. Maka kita
masuki puasa bulan
Ramadhan ini dengan membaca
"Bismillah" Semoga kita memperoleh
Nafsu mutmainah, dan di panggil dengan panggilan
Ibadi, dan dapat
menggapai Taqwa. Tiap detik waktu
dalam bulan Ramadhan adalah
detik-detik keberuntungan, dan detik-detik
yang sangat berharga
yang tidak ada di bulan-bulan yang lain.
Mari kita rebut detik-
detik keberuntungan ini. Untuk itu
saya teringat akan sebuah
Firman suci_Nya dalam Al Quran surat Fajar ayat
37-40
Wahai jiwa yang tentram. Kembalilah kepada Tuhanmu
dalam keadaan
redha dan di redhai. Masuklah
kedalam golongan hamba_Ku dan
masuklah kedalam Syorga_Ku "
P a d a n g
16 Januari 1995.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar