Kamis, 21 November 2013

PEMETIK TEH



Oleh Dr.H.K.Suheimi


  Hari  ini Rabu 2 Februari 1994 saya dapat kesempatan  memtik

Teh  bersama  pemetik teh di PTP XII  Gunung  Mas  didaerah  tugu

Puncak  Pas.  Jam  7.30 pagi semua pemetik teh  itu  sudah  hadir

dengan  membawa  bekal dari rumah, bekal  untuk  kampung   tengah

sehari itu dan bekal persiapan alat-alat untuk memetik pucuk daun

teh.  Pertama  badan di lingkari dengan  plastik  yang  bertujuan

untuk  melindungi tubuh dari tusukkan dan goresan  ranting  pohon

teh,  dan juga untuk melindungi pakaian dari embun  pagi,  karena

embun  yang  melekat  pada daun teh ini sangat  tajam  dan  dapat

merontokkan dan melapukkan pakaian yang di pakai. dengan di belit

oleh plastik dan mengenakkan topi yang lebar turunlah para  peme­

tik  itu ke dalam kebun teh sampai jam 10 pagi, lalu  di  timbang

berapa penghasilannya, kemudian turun lagi ke kebun untuk memetik

pucuk daun teh sampai jam 14 atau jam 15.00. asyik bersama  peme­

tik  teh di udara pagi menghirupudara pagi yang bersih di  puncak

pas,  di  pegununganJawa Barat. TAnpa terasa  jari-jaripun  mulai

mematahkan  pucuk-pucuk teh yang biasanya terdiri dari  3  lembar

daun. Pucuk ini tumbuh kembali setelah 3 bulan di pangkas.  Pohon

teh ini di pangkas supaya dia subur kembali dan banyak  berpucuk"

kata salah seorang pemetik teh. Selalu di pangkas agar pohon  teh

ini  tak  terlalu tinggi, selalu di jaga  agar  dia  jangan sampai

melebihi  pinggang supaya enak dan mudah memetik pucuknya  supaya

banyak yang bisa di petik. Kalau hari panas dan matahari  menyem­

bul,maka  di bekas petikkan ini pucuknya tumbuh lagi dan  setelah

11  hari  dapt di petik kembali" kata pemetik yang  lain.  Banyak

saya  di  tunjukkan, cara-cara memetik pucuk teh  yang  baik  dan

bagaimana perawatan pohon teh dan bagaimana kehidupan para  peme­

tik teh.

  Kemudian saya di bawa ke Fabrik yang besar dan luas. Disini­

lah saya mempelajari danmenyaksikan bagaimana teh itu di  proses.

Dimulai  dengan  menumpuk pucuk-pucuk teh di  tempat  penampungan

yang  luas,  selalma 16-18 jam ditiupkan  udara  untuk  melayukan

pucuk-pucuk teh dan mengeringkannya, sehingga kandungan air dalam

pucuk  teh menjadi berkurang, karena teh yang terbaik adalah  teh

yang  makin sedikit mengandung air. Kemudian semua pucuk  ini  di

ayak  untuk  menyisihkan pucuk yang baik  dengan  kotoran-kotoran

yang  di  bawa,  beberapa kali diadakan  peng  ayakkan,  sehingga

pucuk yang sudah  layu  dan kering betul-betuk  terpisah.  Kemudian

dilakuakn pemerasan dan pemadatan pucuk ini dan di potong  dengan

mesin  potong yang canggih. Beberapa kali di lakukan  pemotongan,

lalu  di  pisahkan antara tulang dan daun.  Kemudian  di  lakukan

fermentasi,  sambil meniupkan udara yang sangat  panas,  sehingga

kadar airnyapun makin sedikit, dan waktu fermentasi itu daun  teh

yang sudah kering dan terpotong itu menimbulkan aroma yang sedap.

Di ruang fermenatsi ini kami menikmati bau harum teh yang  lezat.

Sesudah  di fermentasi lalu teh itu di pisah-pisahkan  dari  yang

berkualitet  baik  sampai kualitet yang sederhana  dan  ada  yang

kualitet  ekspor  dengan jalan meniupnya dan mana  yang  teringan

akan  terbang makin jauh dan warnanya semakin hitam, ini  berasal

dari  pucuk yang terujung dan terharum, kata pembimbing i  fabrik

itu. Setelah di pisah-pisah lalu di lakukan pengujian dan  stand­

arisasi  dari  berbagai-bagai teh itu. Kemudian barulah  teh  itu

dimasukkan kedalam peti atau kota-kotak teh, baru di pasarkan.

  Hari ini banyak sekali pengalaman saya bertambah,  mulai ber­

gaul  dengan pemetk teh dan ilmu yang saya timba di dalam  fabrik

teh. Disanapun saya banyak belajar dan melihat bagaimana  pembua­

tan teh yang aromanya harum dan bagaimana pula membuat teh  hijau

yang sekarang dapat pemasaran dan harga yang baik serta banyak di

minati oleh banyak orang untuk mengaytur berat badan dan  keseha­

tannya. Untuk itu saya teringat akan sebuah artikel mengenai teh,

antara lain terbacasebagai berikut.

  Teh tak semata pelepas dahaga, tumbuhan yang sangat di kenal

sebagai minuman sejak 4000 th yang silam, ternyata punya  khasiat

sebagai  "Obat sapu jagat" Pelbagai penyakit ringan sampai  berat

dapat di kurangi dengan meminumnya.


  Kebiasaan  minum teh mengandung beragam zat  pemusnah  bibit

penyakit dan penyegar tubuh "Termasuk penyakit kanker yang  dita­

kuti  orang".  Teh  sebagi salah satu makanan  anti  kanker  yang

memanjangkan  usia.  "Minum satu cangki rvtin setiap  hari  dapat

mengurangi resiko terkena kanker". Bisa jadi minuman yang  bersa­

habat  bagi orang yang memusuhi kholesterol plus pingin  ramping.

Ini di sebabkan serat dalam daun teh larut dalam air, yang artin­ya  

melancarkan pencernaan dan memudahkan  uang  air.  Penyerapan

gizi jadi terbatas, maka turunlah berat badan


Teh  bersifat  dingin, merangsang sirkulasi darah  di  semua

bagian  tubuh, mendukung pemikiran yang jernih dan kesiapan  men­

tal, mempercepat sekskresi alkohol dan zat-zat berbahaya  seperti

lemak, nikotin dan racun dari organ tubuh, memperkuat daya  tahan

tubuh dari serangan penyakit, Membersihkan dan menyegarkan kulit,

sehingga kulit tetap halus dan tidak keriput, meningkatkan pertu­

karan  zat  dan penyerapan oksigen oleh tubuh,  menjernihkan  air

kemih,  mencegah pembusukkan gigi, menghindar  atau  memperlambat

kekurangan  darah,  menyejukkan mata  dan  membuatnya  bercahaya,

menetralisir  efek yang di sebabkan oleh suhu  tinggi,  meredakan

rasa  linu dan sakit di kaki tangan dan sendi, memncegah  pemben­

tukkan  lendir, menghilangkan rasa haus, menekan rasa  capai  dan

gejala depresi, menyegarkan otak dan menimbulkan perasan  nyaman,

memperpanjang umur.

  Kadar Vit C yng tinggi, mengandung asam amino, menghilangkan

hepatitis akut.

  Demikian banyaknya fungsi secangkir teh setiap hari,  menye­

bakan saya membeli teh yang aromanya harum dan membeli teh  hijau

di fabrik Teh Gunung Mas PTP XII Puncak Pas.

  "Teh ini banyak di import ke Arab Saudi" kata petugas  pema­

saran, karena di Arab banyak orang makan daging dan kambing, maka

di butuhkan teh untuk menurunkan kadar kholesterolnya. Lalu  saya

teringat  waktu di tanah suci, ternyata segelas teh itu  harganya

sangat mahal, padahal di Indonesia segelas teh itu  sangat-sangat

murah.  kalu di eropah, teh itu di sajikan untuk  tamu-tamu  yang

terhormat. Lalusaya termenung, di negeri kami Indonesia yang kaya

raya, pohon teh menghijau di punggung-punggung bukit dan  gunung,

di  selingkar Alahan panjang di kayu aro  kerinci, saya  saksikan

sejauh-jauh  mata  memandang yang nampak  hanya  pohon-pohon  teh

dengan para pemetiknya. Setiap kali saya lewat di Alahan  Panjang

dan  Kayu Aro, saya selalu menikmati pemandangan  yang menyejukkan

dengan  udaranya  yang segar dan bersih,  dan  menambah  kenangan

bahwa  satu hari saya pernah bersama pemetik teh dan saya  pernah

mencoba memetik dan mempelajarinya. Dan setia kali saya memandang

perkebunan  teh lalu saya teringat pada Allah yang  Maha  Pemurah

dan  Pengasih  yang memberikan tanah dan tanam teh  untuk  bangsa

Indonesia denagn sangat mudah dan murah, padahal dia barang  yang

sangat  berharga dan berkhasiat. Puji Syukur padaMu Tuhan.  Untuk

itu  saya  teringat akan sebuah Firman suci Nya  dalam  Al-Qur'an

surat  Ar RAhman ayat 39 :"Semua yang ada di Bumi selalu  meminta

kepada_Nya setiap waktu Dia dalam kesibukkan

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?"


P a d a n g  16 April 1994

Tidak ada komentar:

Posting Komentar