Oleh Dr.H.K.Suheimi
Hari ini Rabu 2 Februari 1994 saya
dapat kesempatan memtik
Teh bersama
pemetik teh di PTP XII Gunung
Mas didaerah tugu
Puncak Pas.
Jam 7.30 pagi semua pemetik teh itu sudah hadir
dengan membawa
bekal dari rumah, bekal untuk kampung tengah
sehari itu dan bekal persiapan alat-alat untuk memetik pucuk daun
teh. Pertama badan di lingkari dengan plastik yang
bertujuan
untuk melindungi tubuh dari tusukkan dan goresan ranting pohon
teh, dan juga untuk melindungi pakaian dari embun pagi,
karena
embun yang melekat pada daun teh ini sangat tajam
dan dapat
merontokkan dan melapukkan pakaian yang di pakai. dengan di belit
oleh plastik dan mengenakkan topi yang lebar turunlah para peme
tik itu ke dalam kebun teh sampai jam 10 pagi, lalu di
timbang
berapa penghasilannya, kemudian turun lagi ke kebun untuk memetik
pucuk daun teh sampai jam 14 atau jam 15.00. asyik bersama peme
tik teh di udara pagi menghirupudara pagi yang bersih di puncak
pas, di pegununganJawa Barat. TAnpa terasa jari-jaripun
mulai
mematahkan pucuk-pucuk teh yang biasanya terdiri dari 3 lembar
daun. Pucuk ini tumbuh kembali setelah 3 bulan di pangkas. Pohon
teh ini di pangkas supaya dia subur kembali dan banyak berpucuk"
kata salah seorang pemetik teh. Selalu di pangkas agar pohon teh
ini tak terlalu tinggi, selalu di jaga agar dia
jangan sampai
melebihi pinggang supaya enak dan mudah memetik pucuknya supaya
banyak yang bisa di petik. Kalau hari panas dan matahari menyem
bul,maka di bekas petikkan ini pucuknya tumbuh lagi dan setelah
11 hari dapt di petik kembali" kata pemetik yang
lain. Banyak
saya di tunjukkan, cara-cara memetik pucuk teh yang
baik dan
bagaimana perawatan pohon teh dan bagaimana kehidupan para peme
tik teh.
Kemudian saya di bawa ke Fabrik
yang besar dan luas. Disini
lah saya mempelajari danmenyaksikan bagaimana teh itu di proses.
Dimulai dengan menumpuk pucuk-pucuk teh di tempat
penampungan
yang luas, selalma 16-18 jam ditiupkan udara untuk
melayukan
pucuk-pucuk teh dan mengeringkannya, sehingga kandungan air dalam
pucuk teh menjadi berkurang, karena teh yang terbaik adalah teh
yang makin sedikit mengandung air. Kemudian semua pucuk ini
di
ayak untuk menyisihkan pucuk yang baik dengan
kotoran-kotoran
yang di bawa, beberapa kali diadakan peng
ayakkan, sehingga
pucuk yang sudah layu dan kering betul-betuk terpisah.
Kemudian
dilakuakn pemerasan dan pemadatan pucuk ini dan di potong dengan
mesin potong yang canggih. Beberapa kali di lakukan pemotongan,
lalu di pisahkan antara tulang dan daun. Kemudian
di lakukan
fermentasi, sambil meniupkan udara yang sangat panas, sehingga
kadar airnyapun makin sedikit, dan waktu fermentasi itu daun teh
yang sudah kering dan terpotong itu menimbulkan aroma yang sedap.
Di ruang fermenatsi ini kami menikmati bau harum teh yang lezat.
Sesudah di fermentasi lalu teh itu di pisah-pisahkan dari
yang
berkualitet baik sampai kualitet yang sederhana dan
ada yang
kualitet ekspor dengan jalan meniupnya dan mana yang
teringan
akan terbang makin jauh dan warnanya semakin hitam, ini berasal
dari pucuk yang terujung dan terharum, kata pembimbing i fabrik
itu. Setelah di pisah-pisah lalu di lakukan pengujian dan stand
arisasi dari berbagai-bagai teh itu. Kemudian barulah teh
itu
dimasukkan kedalam peti atau kota-kotak teh, baru di pasarkan.
Hari ini banyak sekali pengalaman
saya bertambah, mulai ber
gaul dengan pemetk teh dan ilmu yang saya timba di dalam fabrik
teh. Disanapun saya banyak belajar dan melihat bagaimana pembua
tan teh yang aromanya harum dan bagaimana pula membuat teh hijau
yang sekarang dapat pemasaran dan harga yang baik serta banyak di
minati oleh banyak orang untuk mengaytur berat badan dan keseha
tannya. Untuk itu saya teringat akan sebuah artikel mengenai teh,
antara lain terbacasebagai berikut.
Teh tak semata pelepas dahaga,
tumbuhan yang sangat di kenal
sebagai minuman sejak 4000 th yang silam, ternyata punya khasiat
sebagai "Obat sapu jagat" Pelbagai penyakit ringan sampai
berat
dapat di kurangi dengan meminumnya.
Kebiasaan minum teh
mengandung beragam zat pemusnah bibit
penyakit dan penyegar tubuh "Termasuk penyakit kanker yang dita
kuti orang". Teh sebagi salah satu makanan
anti kanker yang
memanjangkan usia. "Minum satu cangki rvtin setiap
hari dapat
mengurangi resiko terkena kanker". Bisa jadi minuman yang bersa
habat bagi orang yang memusuhi kholesterol plus pingin ramping.
Ini di sebabkan serat dalam daun teh larut dalam air, yang artinya
melancarkan pencernaan dan memudahkan
uang air. Penyerapan
gizi jadi terbatas, maka turunlah berat badan
Teh bersifat
dingin, merangsang sirkulasi darah di semua
bagian tubuh,
mendukung pemikiran yang jernih dan kesiapan men
tal, mempercepat sekskresi alkohol dan zat-zat berbahaya seperti
lemak, nikotin dan racun dari organ tubuh, memperkuat daya tahan
tubuh dari serangan penyakit, Membersihkan dan menyegarkan kulit,
sehingga kulit tetap halus dan tidak keriput, meningkatkan pertu
karan zat dan penyerapan oksigen oleh tubuh, menjernihkan
air
kemih, mencegah pembusukkan gigi, menghindar atau
memperlambat
kekurangan darah, menyejukkan mata dan membuatnya
bercahaya,
menetralisir efek yang di sebabkan oleh suhu tinggi,
meredakan
rasa linu dan sakit di kaki tangan dan sendi, memncegah pemben
tukkan lendir, menghilangkan rasa haus, menekan rasa capai
dan
gejala depresi, menyegarkan otak dan menimbulkan perasan nyaman,
memperpanjang umur.
Kadar Vit C yng tinggi, mengandung
asam amino, menghilangkan
hepatitis akut.
Demikian banyaknya fungsi secangkir
teh setiap hari, menye
bakan saya membeli teh yang aromanya harum dan membeli teh hijau
di fabrik Teh Gunung Mas PTP XII Puncak Pas.
"Teh ini banyak di import ke
Arab Saudi" kata petugas pema
saran, karena di Arab banyak orang makan daging dan kambing, maka
di butuhkan teh untuk menurunkan kadar kholesterolnya. Lalu saya
teringat waktu di tanah suci, ternyata segelas teh itu harganya
sangat mahal, padahal di Indonesia segelas teh itu sangat-sangat
murah. kalu di eropah, teh itu di sajikan untuk tamu-tamu
yang
terhormat. Lalusaya termenung, di negeri kami Indonesia yang kaya
raya, pohon teh menghijau di punggung-punggung bukit dan gunung,
di selingkar Alahan panjang di kayu aro kerinci, saya saksikan
sejauh-jauh mata memandang yang nampak hanya
pohon-pohon teh
dengan para pemetiknya. Setiap kali saya lewat di Alahan Panjang
dan Kayu Aro, saya selalu menikmati pemandangan yang menyejukkan
dengan udaranya yang segar dan bersih, dan menambah
kenangan
bahwa satu hari saya pernah bersama pemetik teh dan saya pernah
mencoba memetik dan mempelajarinya. Dan setia kali saya memandang
perkebunan teh lalu saya teringat pada Allah yang Maha
Pemurah
dan Pengasih yang memberikan tanah dan tanam teh untuk
bangsa
Indonesia denagn sangat mudah dan murah, padahal dia barang yang
sangat berharga dan berkhasiat. Puji Syukur padaMu Tuhan. Untuk
itu saya teringat akan sebuah Firman suci Nya dalam
Al-Qur'an
surat Ar RAhman ayat 39 :"Semua yang ada di Bumi selalu
meminta
kepada_Nya setiap waktu Dia dalam kesibukkan
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?"
P a d a n g 16 April 1994
Tidak ada komentar:
Posting Komentar