Oleh : Dr.H.K.Suheimi
Cara
Allah mengajarkan tanda-tanda kekuasaan-Nya sanga
tlah<br>
merangsang perhatian dan kesungguhan kita untuk
mengamati penciptaan<br
langit dan seluruh kejadian Allah yang lain.
Pandangan yang tajam dan <br>
teliti inilah yang mau dirangsang oelh Allah.
Pandangan bodoh yang biasa<br>
adalah menghilangkan keindahan alam yang cantik
permai, halus, seni<br>
dan menakjubkan. Mata tidak pernah puas memandang
keindahan. Hati tidak<br>
pernah puas menerima ilham-ilham Allah dan
sarana-sarana dariNya.<br>
Aqal tidak pernah puas meneliti peratuan dan hukum
yang berlaku di<br>
alam serta kehalusan dan kecanggihan peraturan
alam itu. Orang yang<br>
memandang dengan mata yang tajam ini senantiasa
hidup dalam tamasya <br>
(picnic) Ilahi yang gilang gemilang. Keindahannya
tidak pernah buruk<br>
dan lusuh karena senantiasa menjadi baru pada
pandangan mata, hati dan<br>
aqal.<br>
<p>
Menghayati
keindahan alam tidak semestinya memerlukan Science<br>
dan Technology, karena di antara nikmat yang
dianugerahkan Allah kepada<br>
manusia ialah nikmat berharmoni dan bermesra
dengan alam dengan hanya<br>
melalui telek pandang saja. Apabila hati terbuka
akan menerima ilham-<br>
ilham secara langsung dari alam buana yang besar
dan indah itu. <br>
Kemudian hati akan bermesra dan berharmoni pula
dengan ilham-ilham<br>
itu sebagaimana orang yang hidup bermesra dengan
orang lain<br>
sebelum ia mengetahui sesuatu kejadian alam yang
agung dan menak-<br>
jubkan ini melalui fikiran dan hasil renungannya.<br>
<p>
Karena
itu di banyak ayat-ayat Al-Qur'an Allah ta'ala menugaskan<br>
manusia untuk meneliti alam buana ini dan supaya
menikmati pemandangan-<br>
pemandangan dan keajaibannya. Al-Qur'an berbicara
dengan semua peringkat<br>
manusia di setiap jaman. Ia berbicara dengan
penduduk hutan rimba dan<br>
penduduk padang gurun. Ia berbicara dengan
penduduk-penduduk kota dan<br>
para penjelajah lautan. Ia berbicara dengan orang
orang buta huruf.<br>
Begitu pula Al-Qur'an berbicara dengan ahli astrologi,
ahli ilmu fisika<br>
dan ahli ilmu teori. Setiap orang dari kita
masing-masing mendapati dalam<br>
Al-Qur'an keterangan-keterangan yang
menghubungkannya dengan alam buana<br>
ini dan keterangan-keterangan yang merangsang
dalam hatinya keinginan<br>
untuk meneliti, menyahuti dan menikmati
keindahannya.<br>
<p>
Keindahan
dalam bentuk alam buana ini memang dimaksudkan Allah<br>
seperti kesempurnaan juga. Malah keindahan dan
kesempurnaan merupakan dua<br>
sudut pandangan bagi hakikat yang satu, karena kesempurnaan
mencapai<br>
derajat keindahan. Oleh karena itu Al-Qur'an
menarik pandangan manusia<br>
kepada keindahan langit setelah ia menarik
pandangan mereka kepada <br>
kesempurnaanNya.<br>
Ilmu
yang menambahkan takutmu kepada Allah SWT, menambah penglihatan <br>
hatimu
didalam melihat kekurangan/kelemahan diri, dan menambah pengenalan<br>
terhadap Allah SWT. Disamping
itu, mengurangi kegemaranmu terhadap dunia<br>
dan
menambah kegemaranmu terhadap akhirat.
Ilmu tersebut membuka mata<br>
hatimu
terhadap perkara yang membinasakan ilmu dan menampakkan kamu <br>
terhadap tipu daya syaithan.<br>
terhadap tipu daya syaithan.<br>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar