Senin, 11 November 2013

N G U N - N G U N



Oleh : Dr.H.K.Suheimi


            Cara  Allah mengajarkan tanda-tanda kekuasaan-Nya  sanga­
tlah<br>
merangsang perhatian dan kesungguhan kita untuk mengamati penciptaan<br
langit dan seluruh kejadian Allah yang lain. Pandangan yang tajam dan <br>
teliti inilah yang mau dirangsang oelh Allah. Pandangan bodoh yang biasa<br>
adalah menghilangkan keindahan alam yang cantik permai, halus, seni<br>
dan menakjubkan. Mata tidak pernah puas memandang keindahan. Hati tidak<br>
pernah puas menerima ilham-ilham Allah dan sarana-sarana dariNya.<br>
Aqal tidak pernah puas meneliti peratuan dan hukum yang berlaku di<br>
alam serta kehalusan dan kecanggihan peraturan alam itu. Orang yang<br>
memandang dengan mata yang tajam ini senantiasa hidup dalam tamasya <br>
(picnic) Ilahi yang gilang gemilang. Keindahannya tidak pernah buruk<br>
dan lusuh karena senantiasa menjadi baru pada pandangan mata, hati dan<br>
aqal.<br>
<p>
     Menghayati keindahan alam tidak semestinya memerlukan Science<br>
dan Technology, karena di antara nikmat yang dianugerahkan Allah kepada<br>
manusia ialah nikmat berharmoni dan bermesra dengan alam dengan hanya<br>
melalui telek pandang saja. Apabila hati terbuka akan menerima ilham-<br>
ilham secara langsung dari alam buana yang besar dan indah itu. <br>
Kemudian hati akan bermesra dan berharmoni pula dengan ilham-ilham<br>
itu sebagaimana orang yang hidup bermesra dengan orang lain<br>
sebelum ia mengetahui sesuatu kejadian alam yang agung dan menak-<br>
jubkan ini melalui fikiran dan hasil renungannya.<br>
<p>
     Karena itu di banyak ayat-ayat Al-Qur'an Allah ta'ala menugaskan<br>
manusia untuk meneliti alam buana ini dan supaya menikmati pemandangan-<br>
pemandangan dan keajaibannya. Al-Qur'an berbicara dengan semua peringkat<br>
manusia di setiap jaman. Ia berbicara dengan penduduk hutan rimba dan<br>
penduduk padang gurun. Ia berbicara dengan penduduk-penduduk kota dan<br>
para penjelajah lautan. Ia berbicara dengan orang orang buta huruf.<br>
Begitu pula Al-Qur'an berbicara dengan ahli astrologi, ahli ilmu fisika<br>
dan ahli ilmu teori. Setiap orang dari kita masing-masing mendapati dalam<br>
Al-Qur'an keterangan-keterangan yang menghubungkannya dengan alam buana<br>
ini dan keterangan-keterangan yang merangsang dalam hatinya keinginan<br>
untuk meneliti, menyahuti dan menikmati keindahannya.<br>
<p>
     Keindahan dalam bentuk alam buana ini memang dimaksudkan Allah<br>
seperti kesempurnaan juga. Malah keindahan dan kesempurnaan merupakan dua<br>
sudut pandangan bagi  hakikat yang satu, karena kesempurnaan mencapai<br>
derajat keindahan. Oleh karena itu Al-Qur'an menarik pandangan manusia<br>
kepada keindahan langit setelah ia menarik pandangan mereka kepada <br>
kesempurnaanNya.<br>
     Ilmu yang menambahkan takutmu kepada Allah SWT, menambah penglihatan <br>
     hatimu didalam melihat kekurangan/kelemahan diri, dan menambah pengenalan<br>
     terhadap Allah SWT.  Disamping itu, mengurangi kegemaranmu terhadap dunia<br>
     dan menambah kegemaranmu terhadap akhirat.  Ilmu tersebut membuka mata<br>
     hatimu terhadap perkara yang membinasakan ilmu dan menampakkan kamu <br>
terhadap tipu daya syaithan.<br>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar