Kamis, 14 November 2013

R A M A D H A N

Oleh dr. H K Suheimi

 Terima kasih, ya Allah. Kauantarkan kami ke Ramadhan lagi. Puasa tahun silam terasa belum lama berlalu.
Dibulan Ramadhan yang Kauturunkan. Kami kempiskan lambung, kami turunkan gula darah, kami kendalikan emosi, kami menangkan kesadaran dan akal sehat atas naluri serta nafsu.
Kini kami telah siap melangkah. Karena itu, tunjukkan ya Allah ke arah mana kaki ini harus kami langkahkan. Beri kekuatan pula agar kami teguh dengan langkah-langkah itu.
Dalam latihan itu, Kauajari kami bangun dinihari untuk berkomunikasi dan menyambung frekuensi dengan-Mu. Kauajari kami untuk mengendalikan jiwa dan raga dengan tak berhenti berpuasa. Juga Kaukaruniai kami perasaan ringan dan menyenangkan buat membaca dan mempelajari kalam-kalam-Mu.
Pelajaran itu, atas izin-Mu, akan terus berbekas dalam diri kami, ya Allah. Kami akan senantiasa bangun dinihari. Buat bersujud dalam sepi kepada-Mu sebelum bersama berjamaah Subuh di masjid buat mengagungkan-Mu. Kami akan tunaikan enam hari puasa Syawal seperti yang diserukan Rasul-Mu.
Puasa  adalah ibadah yang berarti menahan diri  dari  segala sesuatu yang membatalkan ibadah tersebut mulai dari terbit  fajar
sampai  terbenam  matahari, menahan diri  dari  segala  keinginan syahwat, perut serta faraj dan dari segala sesuatu yang masuk  ke dalam tenggorokkan.

Banyak  hikmah yang terkandung didalam ibadah  puasa,  Puasa merupakan sarana pendidikan  agar tetap bertaqwa kepada Allah SWT Membiasakan  diri  untuk patuh pada perintah-perintah  Allah  dan mendambakan  diri hanya kepada_Nya. Mendidik jiwa  dan  membiasakannya  untuk tetap sabar dan tahan  terhadap segala  penderitaan dalam memempuh dan melaksanakan perintah Allah SWT.
Puasa  menjadikan orang dapat menahan  di dari   atau  tidak menuruti  segala  keinginan   dan hawa  nafsunya.  ia  senantiasa berjalan diatas petunjuk syarak. Merupakan sarana untuk menumbuh kan  kasih  sayang  dan rasa persaudaraan   terhadap  orang  lain  hingga  terdorong   untuk membantu dan menyantuni   orang-orang yang  melarat  dan  tidak berkecukupan.  
Dapat menanamkan taqwa kepada Allah degan senantiasa  melaksanakan   perintah-perintah_Nya  ,  baik  dalam  keadaan  terang-terangan   maupun sembunyi-sembunyi dan meninggalkan segala  yang dilarangnya.
Puasa merupakan perwujudan  ketaatan terhadap perintah Allah  yang  dapat menjauhkan seorang muslim dari siksan  Allah,  karena puasa  merupakan alat penebus dosa. Puasa menjadi sarana pendididikan moral  yang tinggi yang dapat menimbulkan perangai  -perangai yang luhur. Puasa merupapakan alat yang ampuh untuk memerangi hawa nafsu. Puasa mengajar kejujuran, kesabaran dan kedisiplinan, memperkuat tekad untuk melaksanakan setiap pekerjaan dan membantu
menjernihkan  fikiran. Puasa dapat menimbulkan rasa kasih  sayang dan   dan  persaudaraan yang tinggi, menimbulkan  solidritas  dan gotong royong di kalangan orang Islam  dan mendorong mereka untuk ikut merasakan perlunya berhunbungan dengan orang lain.
Untuk  semua itu saya teringat akan sebuah  Firman  Suci_Nya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar