Oleh dr H K Suheimi
Ditempat-tempat umum di Malaysia,
tertulis ungkapan disini Anda dilayani dengan Mesra Aman dan tertib. Dan
apa-apa yang tertulis memang itulah yang dijalankan, Kemanapun kaki di
langkahkan suana mesra aman dan tertib
itu terasa kental. Umumnya tempat-tempat umum di Malaysia di utamakan dan di
istimewakan, tempat2 umum di buat sebagus mungkin hingga rakyatnya puas Nah kemesraan ini pulalah yg kami rasakan dengan pak Medi, ketika kami dilayaninya makan bersama
di restoran miliknya Sari Ratu, 7 org
kami di traktirnya, dan semua hidangan
kami lahap, terima kasih pak medi, Selamat tinggal Kuala Lumpur kami menunju Malaka ke Rumah Sakit Mahkota
kerna ingin menjalin kerja sama Antara MMC atau Mahkota Medical Center dengan Rumah Sakit PMC atau Pakan Baru Medical Center yang hampir
siap kami bangun di P Baru
Perjalanan ke Malaka kami tempuh
dalam waktu 2 jam. kumarath orang India yang jadi sopir orang nya pendiam tapi sangat hati2 mmbawa mobil. Dengan inggeris yg terpatah seperti sayapun bahasa Inggerisnya tak lurus, kami
berkomunikasi, berusaha saling mengerti dan berusaha saling memahami,
Melintasi high way lalan yg berkualitas
tinggi jalan dua arah yang mulus dan
lapang, di sepanjang jalan ada taman kedua jalan di batasi oleh tanaman yang hijau dan bunga2an, disepanjang jalan juga dapat
kita saksisan pemandangan yang indah.
setiap bukit yang terbelah di bikinnya
miring, dan disetiap kemiringan dibuat saluran air dan tangga, sehingga bukit yang
terbelah ini tak ada yg longsor kerna saluran airnya bagus dan lancar, hingga
tak setetes air yang terbendung,
pemandangan indah, bersih dan menyamankan
mata.
Saya perhatian setiap jengkal
tanah di Malaysia ini di roduktifkan, mereka memandang setiap jengkal tanah ini bisa
di bisniskan. dan tanah itu ditanami dengan pohon berharga yang menghasilakan.
maka sepanjang jalan dari Kuala Lumpur ke MaLaka terus ke Singgapura yang kita lihat adalah hamparan pohon kelpa sawit dan
hamparan pohon karet, artinya setiap pohon itu
menghasilkan dan setiap jengkal produktif dan setiap batang adalah uang,
mereka cerdik yg bekerja adalah tkw dari indonesia serta
orang2 india dan keling. walaupun
demikian kesejahreraan dan tempat2 umum sangat di perhatikan.
ketika kami singgah di tempat
peristirahatan, disini sudah jadi aturan kalau mengemudi 1 jam harus rehat,
makan dan minum ringan
kumarath disini beli cipeti, yg terbuat dari tepung ragi pakai saos.
selalu orang india belanja di warung 2 india, seperti kalau
dia bero bat juga cari dokter india, kalau tak ada baru cari dokter cina atau dokter melayu.
Saya diajak kewarung india saya
beli roti Cane, Beda dengan di indonesia
roti cane disini di kuahi dengan kari seperti
gulai kambing dengan bumbu yang
menyengat.sehabis makan roti cane
badan terasa hangat dan segar:
Ditempat umum ini Tandas atau kakusnya sangat bersih dengan air mengalir terus dan di beri aroma yg sedap. sehinga kakusnyapun nyaman.
saya teringat guru saya kalau menilai kebersihan suatu tempat lihatlah kakusnya, kalau kakusnya saja sudah bersih berati semua tempat itu pasti bersih
Nah kebersihan inilah yg sangat
di perhatikan pemerintajh malaysia apalagi
singapura. dan kebersihan ini pulalah yg menyebabkan hati ini tertambat,
karena bersih itu adalah se bagian dari
iman, dengan suasana yang nyaman kami sampai di Malaka.
Memasuki kota ini ada kuil
india dan disana tertulis selamat hari
raya india, kebetulan hari itu orang india meayakan hari rayannya, dari puncak bukit mereka bikin air terjun yg
Indah tempat suci dengan kesucian air yang membersihkannya
Jam 6 kami memasuki kota Malaka Didepan Rumah sakit mahkota sebuah hotel besar bertingkat 22 kami di tunggu oleh
petugas hotel Equatorial. kami ginap di lt 18 kama 16. letih dari perjalanan
kami rehat sejenak, rupanya tertidur sampai
Mr Pang dan Mr Kenni membangunkan
mengajak makan ikan Bakar di dipingir laut yg terke nal di Malaka
Memang masakannya bagus tapi saya
rasa takkan pernah mengalahkan kepala ikan
dan ikan bakar di Padang, kerna di
Padang ikannya baru dan gurih. Dalam hati saya berfikir, kalaulah si wati atau
uniang di RM keluarga saya bawa ke Malaka ini pasti jadi kaya.
Kembali lagi didinding kami baca
Mesra Aman Dan Tertib.
Semesra dan setertib itu pulalah si penjual ikan menawarkan dagangannya,
aya terkesan, dan kesan itu saya bawa pulang, bahwa disini apa yang di
tuliskannya di terapkannya dan si pendatang merasakan tulisan itu
Untuk itu ingin saya petikkkan sebuah Firman Suci-Nya dalam Al-Qur'an
Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung lalu
mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan). (QS. 27:17)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar