Kamis, 14 November 2013

AL QUDDUS



Oleh dr H K Suheimi

Dalam pertemuan Alumni ESQ, masing-masing kami di beri tugas untuk membahas Asma’ul husna, nama-nama terbaik yg merupakan sifat Allah. Saya dapat tugas membahas sifat Allah Al Quddus yg suci dan bersih.

Untuk itu baik kita simak sebuah hadis Qudsi;”
Wahai hambaku. Aku persiapkan surga  untuk mu.
Namun sebelum engkau masuk kedalamnya, telah aku usir setan dari surga.
Tempatku didunia  adalah di hatimu.
Sudahkah kau bersihkan hatimu dari selain Ku?”.
Membersihkan hati dari selain Allah inilah langkah dan usaha kita agar bisa mengecap damainya kehidupan ini. Dengan ini kita akan rasakan bahagia yg selama ini diidamkan’
Allah itu bersih dan suka pada orang yg bersih
Bersih adalah sebagian dari Iman. Dan bersih adalah pangakal kesehatan.

Yang paling beruntung adalah mereka yg senantiasa membersihkan diri
Maka Al Quddus itu selalu menyeru kita akan kebersihan dan kesucian diri seperti sebuah firman suciNya dlam alqur’an Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), (QS. 87:14)

Mungkin kita semua pernah mengalami dampak dari membiarkan emosi kita mengendalikan kita dan bukannya Allah yang mengendalikan kita. Dampaknya berujung dengan kekecewaan. Maka orang kembali mencari pengalaman ketuhanan.

Semakin banyak orang di Indonesia mencari pengalaman ketuhanan yang lebih dalam dengan Allah SWT dari yang selama ini kita bayangkan. Jutaan orang mulai memahami Allah SWT menginginkan kita menyelami iman kita melalui hati kita, karena di sanalah letak dasar “diri” kita.
          Bagaimana caranya agar Allah SWT dapat mengendalikan hati kita saat kepala kita sibuk ingin ambil kendali?

          Dan kitapun diseru agar menghadap dan bermunajat dengan Nya  dalam keadaan bersih yaitu berudhuk
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu, Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur. (QS. 5:6)
          Seperti lagu Bimbo :”Kubasuh tanganku, kusucikan perbuatanku. Ku basuh mulutku kusucikan perkataanku. Kubasuh hidungku Kusucikan penciumanku. Kubasuh rambutku kusucikan pikiranku. Kubasuh telingaku kusucikan pendengaranku. Kubasuh akiku kusucikan langkah-langkahku. Ilahi ya Rabbi izinkan aku menghadapmu”

Namun masih banyak kata-kata Qudus dalam Al Qur’an seperti  berikut ini
Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al-Kitab (Taurat) kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul, dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mu'jizat) kepada 'Isa putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul Qudus. Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu menyombong; maka beberapa orang (di antara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang (yang lain) kamu bunuh. (QS. 2:87)
          Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian (dari) mereka atas sebagaian yang lain. Di antara mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung dengan dia) dan sebagiannya Allah meninggikannya beberapa derajat. Dan Kami berikan kepada 'Isa putera Maryam beberapa mu'jizat serta Kami perkuat dia dengan Ruhul Qudus. Dan kalau Allah menghendaki, niscaya tidaklah berbunuh-bunuhan orang-orang (yang datang) sesudah rasul-rasul itu, sesudah datang kepada mereka beberapa macam keterangan, akan tetapi mereka berselisih, maka ada di antara mereka yang beriman dan ada (pula) di antara mereka yang kafir. Seandainya Allah menghendaki, tidaklah mereka berbunuh-bunuhan. Akan tetapi Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya. (QS. 2:253)

(Ingatlah), ketika Allah mengatakan:"Hai 'Isa putera Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada Ibumu diwaktu Aku menguatkan kamu dengan ruhul qudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia diwaktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah) diwaktu Aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil, dan (ingatlah pula) diwaktu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung dengan izin-Ku, kemudian kamu meniup padanya, lalu bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) diwaktu Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuh kamu) dikala kamu mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir diantara mereka berkata:"Ini tidak lain sihir yang nyata". (QS. 5:110)
         
Katakanlah:"Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan al-Qur'an itu dari Rabbmu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)". (QS. 16:102)

Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang menganggap dirinya bersih Sebenarnya Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya dan mereka tidak dianiaya sedikitpun. (QS. 4:49)

Kita menyangka telah mencapai kemenangan dalam lomba keindahan rohani Kita menjadi sombong dan merasa benar sendiri.
Mendorong untuk menerima  seluruh watak Allah  dan menjadi umat yg kudus
Jika ingin Allah berada dalam diri kita, maka kita harus kudus atau bersih sehingga dapat didiami oleh Allah yg kudus itu. Kita harus mengizinkan Allahmengerjakan segala sesuatu yg di kehendaki-Nya melalui hidup kita. Allah ingin agar ada hubungan yg baik dan benar di antara sesama dan agar kita saling manyangi. Kita akan pergi memenuhi kebutuhan orang –orang di sekeliling kita yg terluka hatinya, menjadi alat kebenaran ditengah masyarakat. Hati kita merasa sedih melihat penderitaan orang lain. Kesucian berarti menjadi orang yang  mencerminkan sifat Allah melalu kehidupan kita
Kita menjadi suci dengan meresapi isi Firman suci –Nya dalam kehidupan kita dan kemudian mentaatinya 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar