Oleh dr H K Suheimi
Dalam pertemuan Alumni ESQ,
masing-masing kami di beri tugas untuk membahas Asma’ul husna, nama-nama
terbaik yg merupakan sifat Allah. Saya dapat tugas membahas sifat Allah Al
Quddus yg suci dan bersih.
Untuk itu baik kita simak
sebuah hadis Qudsi;”
Wahai hambaku. Aku
persiapkan surga untuk mu.
Namun sebelum engkau masuk
kedalamnya, telah aku usir setan dari surga.
Tempatku didunia adalah di hatimu.
Sudahkah kau bersihkan
hatimu dari selain Ku?”.
Membersihkan hati dari selain
Allah inilah langkah dan usaha kita agar bisa mengecap damainya kehidupan ini.
Dengan ini kita akan rasakan bahagia yg selama ini diidamkan’
Allah itu bersih dan suka
pada orang yg bersih
Bersih adalah sebagian dari
Iman. Dan bersih adalah pangakal kesehatan.
Yang paling beruntung adalah mereka yg senantiasa
membersihkan diri
Maka Al Quddus itu selalu
menyeru kita akan kebersihan dan kesucian diri seperti sebuah firman suciNya
dlam alqur’an Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan
beriman), (QS. 87:14)
Mungkin kita semua pernah
mengalami dampak dari membiarkan emosi kita mengendalikan kita dan bukannya
Allah yang mengendalikan kita. Dampaknya berujung dengan kekecewaan. Maka orang
kembali mencari pengalaman ketuhanan.
Semakin banyak orang di
Indonesia mencari pengalaman ketuhanan yang lebih dalam dengan Allah SWT dari
yang selama ini kita bayangkan. Jutaan orang mulai memahami Allah SWT
menginginkan kita menyelami iman kita melalui hati kita, karena di sanalah
letak dasar “diri” kita.
Bagaimana caranya agar Allah SWT
dapat mengendalikan hati kita saat kepala kita sibuk ingin ambil kendali?
Dan kitapun diseru agar menghadap dan
bermunajat dengan Nya dalam keadaan
bersih yaitu berudhuk
Hai orang-orang yang beriman,
apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu
sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua
mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam
perjalanan kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu
kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih);
sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu, Allah tidak hendak menyulitkan
kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu,
supaya kamu bersyukur. (QS. 5:6)
Seperti lagu Bimbo :”Kubasuh
tanganku, kusucikan perbuatanku. Ku basuh mulutku kusucikan perkataanku.
Kubasuh hidungku Kusucikan penciumanku. Kubasuh rambutku kusucikan pikiranku.
Kubasuh telingaku kusucikan pendengaranku. Kubasuh akiku kusucikan
langkah-langkahku. Ilahi ya Rabbi izinkan aku menghadapmu”
Namun masih banyak kata-kata
Qudus dalam Al Qur’an seperti berikut
ini
Dan sesungguhnya Kami telah
mendatangkan Al-Kitab (Taurat) kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya
(berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul, dan telah Kami berikan
bukti-bukti kebenaran (mu'jizat) kepada 'Isa putera Maryam dan Kami
memperkuatnya dengan Ruhul Qudus. Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul
membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu
menyombong; maka beberapa orang (di antara mereka) kamu dustakan dan beberapa
orang (yang lain) kamu bunuh. (QS. 2:87)
Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian
(dari) mereka atas sebagaian yang lain. Di antara mereka ada yang Allah
berkata-kata (langsung dengan dia) dan sebagiannya Allah meninggikannya
beberapa derajat. Dan Kami berikan kepada 'Isa putera Maryam beberapa mu'jizat
serta Kami perkuat dia dengan Ruhul Qudus. Dan kalau Allah menghendaki, niscaya
tidaklah berbunuh-bunuhan orang-orang (yang datang) sesudah rasul-rasul itu,
sesudah datang kepada mereka beberapa macam keterangan, akan tetapi mereka
berselisih, maka ada di antara mereka yang beriman dan ada (pula) di antara
mereka yang kafir. Seandainya Allah menghendaki, tidaklah mereka
berbunuh-bunuhan. Akan tetapi Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya. (QS.
2:253)
(Ingatlah), ketika Allah
mengatakan:"Hai 'Isa putera Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada
Ibumu diwaktu Aku menguatkan kamu dengan ruhul qudus. Kamu dapat berbicara
dengan manusia diwaktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah)
diwaktu Aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil, dan (ingatlah
pula) diwaktu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung
dengan izin-Ku, kemudian kamu meniup padanya, lalu bentuk itu menjadi burung
(yang sebenarnya) dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) diwaktu Aku menghalangi Bani
Israil (dari keinginan mereka membunuh kamu) dikala kamu mengemukakan kepada
mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir diantara mereka
berkata:"Ini tidak lain sihir yang nyata". (QS. 5:110)
Katakanlah:"Ruhul Qudus
(Jibril) menurunkan al-Qur'an itu dari Rabbmu dengan benar, untuk meneguhkan
(hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira
bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)". (QS. 16:102)
Apakah kamu tidak
memperhatikan orang yang menganggap dirinya bersih Sebenarnya Allah
membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya dan mereka tidak dianiaya sedikitpun.
(QS. 4:49)
Kita menyangka telah
mencapai kemenangan dalam lomba keindahan rohani Kita menjadi sombong dan
merasa benar sendiri.
Mendorong untuk
menerima seluruh watak Allah dan menjadi umat yg kudus
Jika ingin Allah berada
dalam diri kita, maka kita harus kudus atau bersih sehingga dapat didiami oleh
Allah yg kudus itu. Kita harus mengizinkan Allahmengerjakan segala sesuatu yg
di kehendaki-Nya melalui hidup kita. Allah ingin agar ada hubungan yg baik dan
benar di antara sesama dan agar kita saling manyangi. Kita akan pergi memenuhi
kebutuhan orang –orang di sekeliling kita yg terluka hatinya, menjadi alat
kebenaran ditengah masyarakat. Hati kita merasa sedih melihat penderitaan orang
lain. Kesucian berarti menjadi orang yang
mencerminkan sifat Allah melalu kehidupan kita
Kita menjadi suci dengan
meresapi isi Firman suci –Nya dalam kehidupan kita dan kemudian mentaatinya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar