Jumat, 15 November 2013

TOLONG MENOLONG


Oleh : K Suheimi

“Tolong menolonglah dengan sesamamu” pesan guru saya dalam satu pelajaran “karena Rasulpun berpesan “ kata beliau. “Mudahkanlah kamu akan di mudahkan; lapangkanlah kamu akan dilapangka. Irhammu fil Ardh  Yarhamkum fissamaak. Kasihanilah yang di Bumi maka yang dilangit akan mengasihimu”
Kalimat-kalimat dan pitaruah guru ini selalu tergiang dan membekas di sanubari saya. Ini adalah hukum global, dan beginilah harusnya hidup di dunia jika ingin mendapatkan kedamaian di hati, ketenraman di jiwa dan ketenangan dalam perasaan.
Dan pesan orang tua minang pada anaknya “Jangan tetawakan orang jatuh, tapi bersyukurlah kalau anda tidak jatuh, dan sebaik-baik pekerjaan adalah menolong orang dalam jatuh”.
Kok sanang jalang-manjalang, kok sakik silau-manyilau, kok mati janguak-manjanguak. Banyak caro manolong urang, tolong jo pitih jo harato, tolong jo jariah jo tanago, saindak-indaknyo  tolong jo aka pikiran, jo do’a jadi juo. Sauleh rimah dalam litak labiah lah gadang manfaatnyo dari sakancah nasi, katiko kanyang.
Betapa terenyuhnya saya ketika saya menyimak dan mendengar siaran Radio Classy Fm  yang berceritra prihal tolong menolong. Kisah bagus ini ingin saya sampaikan pada pembaca setia;
Andi sedang menyetir mobilnya, tiba-tiba berhenti ia ketika melihat seorang wanita tua membutuhkan pertolongan, mobil wanita tua itu mogok. walaupun dengan tersenyum, namun wanita tua itu tetap merasa kwatir, setelah menunggu beberapa lama tidak seorang pun yang bisa dimintai pertolongan, kecuali pemuda tersebut yang berada dilokasi. Andi penampilannya  tidak terlalu baik, wanita tua itu dapat merasakan bahwa dirinya begitu ketakutan, berdiri sendirian didalam cuaca yang begitu dingin. “ maaf buk, saya kemari untuk membatu ibuk, dan kenapa tidak masuk kedalam mobil saja, bukankah disana lebih hangat”. “oh ya nama saya Andi” Wanita tua tersebut masuk kedalam mobil untuk menghangatkan dirinya. kemudian Andi masuk kedalam kolong mobil wanita tua itu untuk memperbaiki yang rusak.  akhirnya ia pun selesai, tetapi ia kelihatan begitu kotor dan lelah Wanita tua itupun membuka kaca jendela mobilnya “saya merasa tidak hanya cukup mengucapkan terima kasih kepada anda atas pertolongan yang sudah diberikan”. dan wantia tua itu pun akan membayar berapapun yang diminta Andi, karena ia membayangkan apa yang akan terjadi jika lelaki tersebut tidak menolongnya. Andi hanya tersenyum, “Terima kasih buk atas perhatian anda, tapi menolong orang bukan suatu pekerjaan, karena itu saya tidak mengharapkan imbalan dari anda. dan saya yakin apabila menolong seseorang suatu hari nanti tuhan akan menolong saya dengan tangan yang berbeda. karena amal itu terus berputar dan bila ibu benar-benar ingin membalas jasa saya, suatu saat nanti apabila anda melihat seseorang ingin membutuhkan pertolongan maka tolonglah orang tersebut dan ingatlah kepada saya”.
Andi menunggu sampai wanita tua itu menstater mobilnya, dan lalu hilang dari pandangannya. setelah  jauh berjalan, wanita tua itu melihat café kecil, ia lalu mampir kesana untuk makan dan beristirahat sebentar. seorang wanita memberikan handuk kecil untuk mengeringkan rambunya yang basah. wanita tua itupun memperhatikan pelayan yang sedang hamil dan masih begitu muda lalu teringat pada andi.
Setelah wanita tua itu selesai makan, dan sang pelayan sedang mengambil kembalian untuknya, wanita tua itu pergi secara diam-diam. setelah kepergiannya sang pelayan itu kembali, sang pelayanan itu bingung, tidak menemui wanita tua yang makan dimeja itu. lalu ia menemukan secarik kertas dan menemukan uang $ 1.000.
Ia begitu terharu setelah membaca apa yang ditulis wantia tua tersebut. “Kamu mungkin bingung membaca tulisan saya ini nak, tapi yang jelas kamu tidak berhutang apapun kepada saya, karena ada seorang pemuda yang bernama Andi yang menolong saya diperjalanan. oleh karena itulah saya ingin menolong kamu, maka inilah yang harus kamu lakukan, jangan pernah berhenti untuk memberikan cinta dan kasih sayang”.
Malam ketika sipelayan pulang dan akan tidur, pelayan itu berpikir uang dan apa yang ditulis wanita tua itu, bagaimana ia tahu kalau ia dan suaminya membutuhkan uang untuk menanti kelahiran bayinya. Ia tahu bagaimana suaminya sangat risau mengenai hal ini. lalu ia memeluk suaminya yang terbaring disebelahnya dan memberikan kecupan yang lembut sambil berbisik, semuanya akan baik-baik saja “Andi aku mencintaimu”.

“Sekecil apapun kebaikan yang dilakukan “ pesan guru saya “ia akan mengikutimu kemanapun kau pergi, dan kebaikanmu itulah nanti yang akan menolongmu pada saat dan tempat yang tak kau duga”. Mengakhiri ceramahnya guru saya berkata “Bukankah yang kau tuai hari ini adalah yang kau tanam kemarin? Dan apa yang kau tanam hari ini pasti kau tuai esok”
Pekerjaan tolong menolong ini pulalah yang kami kerjakan di Simabur dalam rangka Dies Unand yang ke 50, kami melakukan pegabdian masyarakat pada keluarka kurang mampu di Simabur B Sangar. Hari itu 22 Januari 2006 dengan memakai alat laparoskopi, alat canggih kami lakukan kontap wanita sebanyak 22 orang, seperti tampak pada gambar.
Untuk itu ingin saya petikkan sebuah Firman Suci Nya dalam Al Qur'an

"Kenapa kamu tidak tolong-menolong?" (QS. 37:25)
Dan Kami tolong mereka, maka jadilah mereka orang-orang yang menang. (QS. 37:116)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar