Oleh : K Suheimi
“Tolong menolonglah
dengan sesamamu” pesan guru saya dalam satu pelajaran “karena Rasulpun berpesan
“ kata beliau. “Mudahkanlah kamu akan di mudahkan; lapangkanlah kamu akan
dilapangka. Irhammu fil Ardh Yarhamkum
fissamaak. Kasihanilah yang di
Bumi maka yang dilangit akan mengasihimu”
Kalimat-kalimat dan pitaruah guru ini selalu tergiang dan membekas di
sanubari saya. Ini adalah hukum global, dan beginilah harusnya hidup di dunia
jika ingin mendapatkan kedamaian di hati, ketenraman di jiwa dan ketenangan
dalam perasaan.
Dan pesan orang tua
minang pada anaknya “Jangan tetawakan orang jatuh, tapi bersyukurlah
kalau anda tidak jatuh, dan sebaik-baik pekerjaan adalah menolong orang dalam
jatuh”.
Kok sanang jalang-manjalang, kok sakik silau-manyilau, kok
mati janguak-manjanguak. Banyak caro manolong urang, tolong jo pitih jo harato,
tolong jo jariah jo tanago, saindak-indaknyo
tolong jo aka pikiran, jo do’a jadi juo. Sauleh rimah dalam litak labiah
lah gadang manfaatnyo dari sakancah nasi, katiko kanyang.
Betapa terenyuhnya saya ketika saya menyimak dan mendengar siaran Radio
Classy Fm yang berceritra prihal tolong
menolong. Kisah bagus ini ingin saya sampaikan pada pembaca setia;
Andi sedang menyetir mobilnya,
tiba-tiba berhenti ia ketika melihat seorang wanita tua membutuhkan
pertolongan, mobil wanita tua itu mogok. walaupun dengan tersenyum, namun
wanita tua itu tetap merasa kwatir, setelah menunggu beberapa lama tidak
seorang pun yang bisa dimintai pertolongan, kecuali pemuda tersebut yang berada
dilokasi. Andi penampilannya tidak
terlalu baik, wanita tua itu dapat merasakan bahwa dirinya begitu ketakutan,
berdiri sendirian didalam cuaca yang begitu dingin. “ maaf buk, saya kemari
untuk membatu ibuk, dan kenapa tidak masuk kedalam mobil saja, bukankah disana
lebih hangat”. “oh ya nama saya Andi” Wanita tua tersebut masuk kedalam mobil
untuk menghangatkan dirinya. kemudian Andi masuk kedalam kolong mobil wanita
tua itu untuk memperbaiki yang rusak.
akhirnya ia pun selesai, tetapi ia kelihatan begitu kotor dan lelah Wanita
tua itupun membuka kaca jendela mobilnya “saya merasa tidak hanya cukup
mengucapkan terima kasih kepada anda atas pertolongan yang sudah diberikan”.
dan wantia tua itu pun akan membayar berapapun yang diminta Andi, karena ia
membayangkan apa yang akan terjadi jika lelaki tersebut tidak menolongnya. Andi
hanya tersenyum, “Terima kasih buk atas perhatian anda, tapi menolong orang
bukan suatu pekerjaan, karena itu saya tidak mengharapkan imbalan dari anda. dan
saya yakin apabila menolong seseorang suatu hari nanti tuhan akan menolong saya
dengan tangan yang berbeda. karena amal itu terus berputar dan bila ibu
benar-benar ingin membalas jasa saya, suatu saat nanti apabila anda melihat
seseorang ingin membutuhkan pertolongan maka tolonglah orang tersebut dan
ingatlah kepada saya”.
Andi menunggu sampai wanita tua
itu menstater mobilnya, dan lalu hilang dari pandangannya. setelah jauh berjalan, wanita tua itu melihat café
kecil, ia lalu mampir kesana untuk makan dan beristirahat sebentar. seorang
wanita memberikan handuk kecil untuk mengeringkan rambunya yang basah. wanita
tua itupun memperhatikan pelayan yang sedang hamil dan masih begitu muda lalu
teringat pada andi.
Setelah wanita tua itu selesai
makan, dan sang pelayan sedang mengambil kembalian untuknya, wanita tua itu
pergi secara diam-diam. setelah kepergiannya sang pelayan itu kembali, sang
pelayanan itu bingung, tidak menemui wanita tua yang makan dimeja itu. lalu ia
menemukan secarik kertas dan menemukan uang $ 1.000.
Ia begitu terharu setelah membaca
apa yang ditulis wantia tua tersebut. “Kamu mungkin bingung membaca tulisan
saya ini nak, tapi yang jelas kamu tidak berhutang apapun kepada saya, karena
ada seorang pemuda yang bernama Andi yang menolong saya diperjalanan. oleh
karena itulah saya ingin menolong kamu, maka inilah yang harus kamu lakukan,
jangan pernah berhenti untuk memberikan cinta dan kasih sayang”.
Malam ketika sipelayan pulang dan
akan tidur, pelayan itu berpikir uang dan apa yang ditulis wanita tua itu,
bagaimana ia tahu kalau ia dan suaminya membutuhkan uang untuk menanti
kelahiran bayinya. Ia tahu bagaimana suaminya sangat risau mengenai hal ini.
lalu ia memeluk suaminya yang terbaring disebelahnya dan memberikan kecupan
yang lembut sambil berbisik, semuanya akan baik-baik saja “Andi aku
mencintaimu”.
“Sekecil apapun kebaikan yang
dilakukan “ pesan guru saya “ia akan mengikutimu kemanapun kau pergi, dan
kebaikanmu itulah nanti yang akan menolongmu pada saat dan tempat yang tak kau
duga”. Mengakhiri ceramahnya guru saya berkata “Bukankah yang kau tuai hari ini
adalah yang kau tanam kemarin? Dan apa yang kau tanam hari ini pasti kau tuai
esok”
Pekerjaan tolong menolong ini
pulalah yang kami kerjakan di Simabur dalam rangka Dies Unand yang ke 50, kami
melakukan pegabdian masyarakat pada keluarka kurang mampu di Simabur B Sangar.
Hari itu 22 Januari 2006 dengan memakai alat laparoskopi, alat canggih kami
lakukan kontap wanita sebanyak 22 orang, seperti tampak pada gambar.
Untuk itu ingin saya petikkan
sebuah Firman Suci Nya dalam Al Qur'an
"Kenapa kamu tidak
tolong-menolong?" (QS. 37:25)
Dan Kami tolong mereka, maka
jadilah mereka orang-orang yang menang. (QS. 37:116)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar