Jumat, 08 November 2013

K U C I N G



Oleh : Dr.H.K.Suheimi

Dalam susana hari Raya ini izinkanlah saya beserta  keluarga

mengucapkan selamat Hari Raya Idul fitri, minal aidin wal faizin,

mohon  maaf lahir dan bathin, Taqabalallahu minna wa minkum.  Dan

rasa  terima kasih serta penghargaan yang setulus=tulus nya  atas

kunjungan  ibu-ibu  melayat kerumah duka sewaktu  kami  di  timpa

musibah meninggalnya ibu mertua kami yang tercinta H Latina.

Id  berarti  kembali. Fithr atau fitrah berarti  kesucian  ,

agama  yang benar atau asal kejadian . Apabila kita duduk  terme

nung  seorang  diri, pikiran melayang, Disaat   kesibukkan  hidup

atau  keharuan  hati telah teratasi terdengaralah  suara   nurani

mengajak   berdialog  mendekat atau menyatu  dengan sesuatu  yang

mutlak,  ialah  Allah , mengantar kita  untuk  menyadari   betapa

lemahnya  manusia dihadapan Nya dan betapa kuasa dan perkasa  Dia

Yang  Maha  Agung itu. Suara yang kita dengar itu   adalah  suara

lahiriah  .  Setiap orang memiliki fitrah itu  ,  karena  terbawa

serta olehnya  sejak lahir walau sering kali - karena  kesibukkan

dan  dosa  ia terabaikan sehingga suaranya demikian  lemah  tidak

terdengar  lagi . Suara fitrah itulah yang di  kumandangkan  pada

hari  lebaran   Allahu  akbar   alahu akbar .  Bila  kalimat  itu

benar-benar  tertancap  di dalam jiwa  akan hilanglah  segala  ke

tergantungan kepada unsur-unsur  lain kecuali kepada Allah  sema

ta. Tiada tempat bergantung dan tiada tempat menitipkan  harapan,

tiada  tempat mengabdi kecuali kepadaNya semata . Tiada ada  lagi

rasa  takut  yang menghantui dan mencekam tiada pula  rasa  sedih 

yang akan mengindap dan menckam

Cobalah  beridul  fitri  cobalah kembali   kepada  fitrah  ,

rasakan  kebesaran   dan kekuasaan Allah  Sadari  kelemahan   dan

kebutuhan  anda di hadapanNya . Maka ketika itu kita akan  merasa

berani  walau sendirian, aman walaupun tanpa kawan,  dan  bahagia

walau  hampa  tangan . Orang-orang beriman  merasa  tentram  jiwa

mereka karena mengingat  Allah , begitu pesan kitab suci

Denga beridul fitri dalam arti kembali kepada kesucian, jiwa 

kita  kembali  sebagaimana keadaannya  sebelum di  nodai  dosa  ,

prasangka buruk dendam kesumat, dengki, culas dan khianat. Dengan

kesucian jiwa kita akan memandang segala sesuatu dengan pandangan

positif.  Kita selalu berusaha  mencari yang baik yang benar  dan

yang  indah.  Mencari yang indah  melahirkan seni.  Mencari  yang

baik  akan  melahirkan etika , mencari  yang  benar  menghasilkan

ilmu  .  Beridul  fiti pada hakekatnya  mengantar  kita   menjadi

seniman, budiman  dan ilmuwan

Kalau  idul fitri di fahami  sebagai kembali   kepada  agama

yang  benar  ,  ini menuntut insan  yang  merayakannya   menjalin

keserasian  hubungan   karena keserasian tersebut  adalah   tanda

keberagaman  yang  benar, agama menuntut keserasian   hubungan  .

Makna  tersebut   juga  menuntut lahirnya  upaya  menasehati  dan

tenggang  rasa  sehingga setiap yang beridul fitri   harus  sadar

bahwa  masing-masing  dapat melakukan kesalahan dan dari kesadar

annya ini ia bersedia menerima nasehat , serta memohon maaf.

Dari sini lahir kesungguhan melakukan shilaturrahim.  Shilat

ber arti menyambung  dan menghimpun. Ini berati hanya  yang putus

dan terserak  yang di tuju oleh shilat itu. sedangkan rahim  pada

mulanya  berarti  kasih sayang ,  kemudian  berkembang   sehingga

berarti pula kandungan- karena anak yang di kandung selalu menda

patkan  curahan  kasih sayang . Bukan  bersilatur  rahim  namanya 

orang   yang membalas kunjungan  atau pemberian, yang  bersilatur

rahim adalah  yang menyambung apa yang pernah putus

Kata maaf asalnya  berarti "Menghapus" karena yang memaafkan 

menghapus  bekas-bekas  luka di hatinya. Bukanlah memaafkan  nama

nya   apabila  masih tersisa bekas-bekas  di dalam  hati  apalagi

bila masih ada dendam membara

Cobalah  beridul fitri dalam makna ini kita  akan  merasakan 

ketenangan  hidup dan kebahagiaan yang tiada taranya  ,  sehingga

dapat mengantar anda meneteskan air mata keharuan cinta yang  tak

terbendung

Ber idul fitri dalam arti kembali  ke asal kejadian  mengan

tarkan  kita  akan  kesadaran bahwa manusia  adalah  mahkluk  dwi

dimensi  , rohani dan jasmani bahwa mereka semua adalah ber  asal

dari  satu kejadiaan  dan kesemuanya nya menghimpun satu  umat  .

Karena  itu setiap manusia di wajibkan  memikirkan  kesejahteraan

orang lain  bahkan di wajibkan  bermurah hati kepada semua wujud

Surat  Mu'minuun  ayat  12 - 16 :  Sesungguhnya  Kami  telah

menciptakan manusia dari saripati tanah tanah.

Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang  disimpan)

dalam tempat yang kokoh (rahim).

Kemudian  air  mani itu kami jadikan  segumpal  darah,  lalu

segumpal  darah  itu kami jadikan segumpal  daging  dan  segumpal

daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu

Kami  bungkus  dengan daging. Kemudian Kami jadikan  dia  makhluk

yang  (berbentuk)  lain. Maka Maha Sucilah  Allah  Pencipta  Yang

Paling Baik.

Kemudian sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar

akan mati.

Kemudian kamu sekalian akan di bangkitkan (dari kuburmu)  di 

hari kiamat.

Firman Tuhan :Kami ciptakan manusia itu "Min Sulaalatin  min 

Tiin" dari saripati tanah. Saripati tanah ini dimanapun ia berada

akan  dicari  oleh akar kayu. Lalu saripati tanah ini  dibawa  ke

batang, terus ke dahan, ranting dan daun. Sesampai didaun  dengan

adanya  chlorophil  dan cahaya Matahari dia  di  masak,  kemudian

diedarkan  kembali ke seluruh tubuh. Yang terbaik diantaranya  di

jadikan bunga. Benang sari dan serbuk sari dari bunga itu  berga

bung  menyatu  membentuk putik. Putikpun akhirnya  menjadi  buah,

buah berkembang masak, dan akhirnya ranum dan jatuh ke bumi. Yang

masak  dan yang terbaik di pilih oleh manusia untuk di makan.  Di

mulut  buah ini di lumatkan oleh gigi dan di cerna oleh oleh  air

ludah, terus ke lambung. Kalau buah itu tercemar oleh kuman, maka

kuman-kuman  itu akan di musnahkan oleh zat dan enzim serta  asam

yang  terdapat  dalam air ludah didalam mulut dan  ludah  didalam

lambung.  Yang terbaik diantaranya di serap masuk dalam  pembuluh

darah,  yang  tidak berguna dijadikan ampas-ampas  yang  akan  di

keluarkan lewat jalan belakang. Dalam darah dibawa ke hati,  hati

akan menetralisir, kalau-kalau makanan itu mengandung racun. Dari

hati, zat-zat yang sudah bersih dari kuman dan bersih dari racun-

racun  itu di bawa ke jantung lalu di edarkan ke  seluruh  tubuh.

Yang  terbaik diantaranya akan di kumpulkan dalam Sulbi  (testes)

dan  Tara'ib  (ovarium). Seperti tertulis dalam surat  AL  A'raaf

ayat  172:"Dan  ingatlah ketika  Tuhanmu  mengeluarkan  keturunan

anak-anak  Adam dari Sulbi mereka dan Allah  mengambil  kesaksian

terhadap  jiwa  mereka (seraya  Berfirman)  "Alastu  birabbikum?"

Bukankah Aku ini Tuhanmu ?. Mereka menjawab "Betul (Engkau  Tuhan

kami) kami menjadi saksi. Kami lakukan yang demikian agar di hari

kiamat  kamu  tidak mengatakan :"Sesungguhnya  kami  (bani  Adam)

adalah  orang yang lengah terhadap ini ( Keesaan Tuhan  )".

Dari  kedua testes dan ovarium ini akan mengasilkan  Sperma 

dan ovum yang akan bergabung jadi satu dalam perkawinan. Gabungan

sperma  dan ovum ini di sebut dengan Nutfah (Zygote). Nutfah  itu

diri, satu menjadi 2, 2 jadi 4, 4 jadi 8, 8 jadi 16,  16 

jadi  32. Sewaktu jumlah sel itu 32, dia  mengorganisir  dirinya,

masing  sel  itu  akan membentuk sistem-sistem,  ada  yang  bakal

menjadi  mata  dengan  semua sistemnya, ada  yang  bakal  menjadi

telinga,  hidung, mulut, kulit, usus, jantung dengan  semua  sis

temnya dsb. Kemudian disebut oleh Al-Qur'an dia  menjadi  'Alaqah

(segumpal darah), tapi banyak yang menafsirkan 'Alaqah itu seper

ti benda yang menggantung, mengantung pada chorion, pada  jonjot

jonjot vili khorialis yang nanti akan berobah menjadi kakak  anak 

(plasenta)  yang  bergantung pada plasenta  melalui  tali  pusat. 

Kemudian  'Alaqah  ini berkembang terus menjadi  mudiqah  (janin) 

atau  sekumpalan  daging.  Daging diliputi  oleh  tulang,  tulang 

diliputi oleh daging. Sewaktu usianya 120 hari, maka Kami tiupkan 

padanya Roh. Sebelum Roh itu ditiupkan, kepada masing-masing  Roh  
ð73[1] 

ð73[1] Šitu  diminta kesaksian, dan Tuhan berkata  :"Alastu  birabbikum?" 

Bukankah  Aku Tuhan yang telah menjadikanmu ?. Masing-masing  Roh 

itu menjawab "baala", benar Ya Allah Engkaulah yang telah mencip

takan  kami.  Agar jangan sampai ada diantara  manusia  itu  yang 

berkata  :"Saya  tidak kenal dengan Tuhan". Dari  semula  manusia 

sudah  kenal denga Tuhannya dan tahu untuk apa ia di jadikan  dan 

kelak kemana ia akan oergi. Kita berasal dari_Nya dan akan kemba

li kelak kepada_Nya untuk mempertanggung jawabkan segala apa yang 

pernah dilakukan didunia ini.

   


 
Ada yang bertanya tentang Roh, langsung di jawab oleh  Allah 

bahwa  Roh  itu adalah Urusan Tuhan. Lihat Surat Al  Israa'  ayat 

85:"Dan  mereka bertanya padamu tentang Roh. Katakanlah "Roh  itu 

termasuk  urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu  diberi  pengetahuan 

melainkan sedikit". 


   


 
Manusia berasala dari Tanah yang rendah dan kotor  pelambang 

materi dan dari roh Allah yang tinggi dan suci, materi dan  spir

itual.  Makanya  keseimbangan  ini yang harus  di  jaga  fiddunya 

hasanah  wa  fil akhirat hasanah. Ucapan-ucapan  yang  indah  itu 

hendaknya di jadikan dan dipraktekkan untuk diri lebih dulu.

   


 
Cuma dalam pertumbuhan dan perkembangannya sering janin  itu 

dapat gannguan, seperti terjadi abortus yang berulang-ulang, anak 

lahir tanpa tulang tengkorak, ada lagi yang lahir denga tengkorak

yang lunak dan kepala yang makin hari makin membesar,  menakutkan

dan  mengerikan. Sering penyebab semua itu  hanyalah  makhlukyang

kecil  yang  kita kenal dengan toxoplasma. Toxoplasma  ini  dapat

menmbus  plasenta  dan  dapat merusak  janin,  sehingga  terlihat

kantong  kehamilan  yang hampa tak berisi,  karena  isinya  telah

dirusak  dan di hancurkan oleh toxaoplasma.  Dan  toxoplasma  ini

banyak sekali di temukan didalam bulu kucing dan binatang  piaran 

lainnya.  Demikian sayangnya orang pada kucing  dan  mencium-cium

kucing  sehingga toxoplasma ini terbawa ke dalam  tubuh  manusia.

Atau melalui berak kucing yang mengeluaran spora dari  toxoplasma

kemudian  termakan oleh manusia, di tubuh manusia  ia  berkembang

biak  dan menimbulkan malapetaka. Jadi terlalu menyayangi  kucing

tidak baik akan menimbulkan petaka dan dan ke rusakkan

Orang  yang  rugi adalah orang yang menipu  dan  orang  yang

tertipu. Betapa pedihnya sewaktu kita tertipu oleh anggunan  yang

di jadikan syarat untuk meminta kredit, ternyata anggunan  palsu.

Kita  tertipu, uang kita dicuri, bank kita di rampok.  Uang  yang

selama  ini  bersusah payah dan bersulit-sulit di kumpul  dan  di

tabungkan,  lalu  hanya dengan kertas kecil saja  di  bobol  oleh


orang-orang yang tak bertanggung jawab dengan tindakkan yang  tak

terpuji.  Mereka adalah tikus-tikus yang masuk ke  lumbung  padi.

Padi  kita telah di makannya, bukan hanya padi yang mengisi  lum

bung,  tapi  berikut dengan lumbung-lumbungnya  di  makan  tikus.

Tikus busuk yang rakus ini, makin serakah, bukan janya padi  yang

disikatnya,  berikut lumbungnyapun diludeskannya. Kita  kehabisan 

lumbung,  kita kehabisan padi. Padi yang seharusnya  bisa  memak

murkan  dan melenyapkan orang miskin di seluruh Indonesia,  telah 

di makan oleh tikus-tikus. 

Dulu  orang  tua kita memelihara kucing  untuk  memburu  dan

memusnahkan  tikus. Tapi kini kita tak tahu lagi,  apakah  kucing

sekarang  masih  sama sifatnya dengan kucing yang  dulu,  ataukah

kucing  sekarang sudah terlalu kenyang karena  banyak  makan  se

hingga  tidak  bernafsu memburu tikus, atau  karena  teralalu  ke    

nyang,  kerjanya hanya tidur melulu, walaupun telah  melintas  di

depan  hidungnya tikus, tidak tergerak hatinya  untuk  menangkap,

Atau  beberapa kemungkinan lain yang kita takutkan telah  terjadi 

didiri kucing sekarang.  Kita takut kalau kucing sudah bersahabat 

dengan  tikus atau kucing menjadi satpam tikus, disuruhnya  tikus 

me lobangi lumbung padi dan kucing melingungi dan menjaga kesela

matan  tikus  dari luar. Kalau ada orang yang ingin  mencari  dan 

memburu  tikus, maka kucing akan segera melindungi  dan  menolong  

nya.  Atau antara kucing dan tikus telah terjadi  percintaan  dan 

mereka berkasih sayang. Kita takut kalau semua ini terjadi,  kita 

tak  tahu semua tak tahu, agaknya jawabnya dapat kita simak  dari

sebyah lagu yang berjudul "Mana kutahu"

Kalau  kucing  dan  tikus sudah berkasih  sayang  maka  akan 

hilanglah  kepercayaan pada  kucing, seperti sekarang  yang  kita 

alami  adalah adanya krisis kepercayaan, baik orang  luar  negeri 

maupun  dari  rakyat  sendiri, kalau  krisis  kepercayannya  yang 

terjadi, kita ngak tahu mau kemana dan akan bagaimana negara kita

ini. Sebagaimana tergambar dalam sebuah pantun :

Anak urang solok salayo

pulang baralek nan dari Padang

Dimalah urang nan kapicayo

Tikus dan kucing berkasih sayang

Bukan seribu dua ribu, tapi ber triliyun-triliyun uang  kita

di  rampok  dan di gunakan untuk hal-hal maksiat.  Di  kalengkong

pengkongkan, kita tertipu. Betapa pedih tertipu, itu baru  diatas

dunia,  apalagi kalau kita baru tahu bahwa kita telah tertipu  di

akhirat kelak. Disana baru di beri tahu dan di bukakan bahwa kita

telah  tertipu dan terpedaya oleh kehidupan didunia, disana  baru

penyesalan  terbit. Tapi memang penyesalan selalu datangnya  ter

lambat disaat segalanya sudah tak berguna lagi, terlambat  sudah,

pingin  minta pada Tuhan agar di kembalikan lagi ke  dunia  untuk

memperbaiki kesalahan, pintu sudah tertutup, untuk bertobat tidak

mungkin lagi. Resiko harus di tanggung. Tanggunglah betapa  pana

snya  api neraka yang akan membakar untuk selama-lamanya.  Meraka

jahannam  Khalidina  fiha abda, kekal  untuk  selalam-lamanya  di

panggang dalam api dan cairan logam yang mendidih. Nau  zubillahi

min zalik.

Orang yang menipu juga rugi, salah satu contoh menipu, ialah

sewaktu ada yang berikrar mengatakan :"Inna Shalati Wanusuki,  wa

mahyaya, wamamatii, Lilahirabbil 'alamin". sesungguhnya shalatku,

ibadahku  hidupku dan matiku hanya semata-mata karena Allah  seru

sekalian  alam. Tentu dia dikatakan menipu kalau semua itu  tidak

di  amalkannya. Maka banyak para ulama menganjurkan do'a  iftitah

yang di baca itu di ganti dengan "Allahumma bait, baini wa  baina

dst" Ya Allah jauhkanlah antara diriku dan kesalahanku,  sebagai

mana Engkau menjauhkan Timur dan Barat dst....".

Disampaikan pada acara halal bi halal di kejaksaan Tinggi

P a d a n g  4 April 1994

Tidak ada komentar:

Posting Komentar