Rabu, 13 November 2013

K E B E S A R A N P U A S A

Oleh : Dr.H.K.Suheimi
Hari  ini Minggu 12 Ramadhan bertepatang dengan 12  Februari
1995,  terasa  benar berkat serta manfaatnya.  Detik  demi  detik
hari-hari  puasa  terasa sangat nikmat dan terasa  penuh  berkah.
Setiap detik adalah detik-detik berharga dalam hidup ini.

Setelah  makan Sahur saya pergi ke Mesjid  Bahrein,  memberi
kuliah  subuh disitu dan saya berbicara perihal Penyaakit  Dengki
yang sukar disembuhkan  dengan segala akibat buruk untuk diri dan
masyarakat sekeliling, serta asal-usul dengki, kenapa dengki  dan
jalan-jalan yang di pimpimkan Rasul dalam  mencegah dan mengobati
dengki.  Selesai  Ibadah shalat subuh kami bersenam  dan  berolah
raga Porpi di GOR H Agus Salim, lalu memberi ceramah untuk  semua
peserta  PORPI , ini adalah kerja rutin saya yang tak  pernah  di
lupakan  setiap minggu pergi berceramah tentang  kesehatan,  olah
raga dan agama. Kemudian kami lanjutkan berbelanja di pasar  pagi
dan dilanjutkan dengan kunjungan pasien ke Air Tawar. Sesampai di
Rumah langsung vesite dan memeriksa pasien di Rumah Sakit  BUNDA,
yang  kebetulan di Bulan Ramadhan ini, Rumah sakit  Bunda  penuh,
banyak  yang melahirkan dan banyak yang dirawat. Asyik dan  sibuk
di tengah-tengah pasien, merawat sambil bercengkrama dan memberi­
kan penyuluhan tentang penyakit yang sedang di idapnya. Menjelang
lohor  kami mengikuti arisan kampung, Dan sesudah Lohor  langsung
memberi  ceramah dan memimpin Diskusi tentang Penyakit AIDS  yang
di  gelar  oleh Remaja Mesjid Nurul Hidayah  di  kompleks  Asrama
Polisi  Lolong, Diskusinya berlangsung seru, dan  pertanyaanyapun
tajam  dan  menggigit  dari mahasiswa dan  remaja  sekarang  yang
banyak  pintar  dan terbiasa berdiskusi, Sampai  menjelang  waktu
asyar baru dapat diakhiri. Kemudian menjelang berbuka saya  harus
menolong  seorang  pasien  melahirkan yang  dikirim  oleh  bidan,
karena  sudah sehari semalam dirumah bidan sang anak tak  kunjung
lahir.  Berbuka  terpaksa terlambat di  laksanakan,  karena  saat
orang berbuka saya sedang asyik menolong dan mengatasi perdarahan
yang  terjadi  pada pasien.

Selesai  berbuka  adalagi pasien yang hamil  tapi  berdarah, 
padahal  dia sudah lama mendambakan anak, maka saya pasang  infus
lalu  saya rawat pasien ini. Mendekati Jam 20.00 kami  sekeluarga
menunaikan Shalat Tarwih di Mesjid Muttatahirin di Rawang.  Kebe­
tulan  saya diminta untuk memberi ceramah tentang "IBU",  ceramah
yang  sudah saya persiapan dan sudah saya buat  makalahnya.  Enak
dan  sejuk Tarwih di Mesid ini apalagi sambil mendidik  anak-anak
dan di sepanjang jalan kami berdiskusi tentang peranann ibu seba­
gai  tiang  rumah tangga.

Malam   ini  diakhiri dengan menolong dua orang  paien,  ada 
yang abortus dengan perdarahan kemudian di kuret. Dan seorang ibu
tua 68 tahun  datang dari B Tinggi dengan kanker mulut Rahim yang
sudah lanjut. Ah penuh dan padat acara saya hari ini. Empat  kali
memberi  ceramah di empat tempat dengan judul yang  berbeda-beda.
Menolong  Pasien  beberpa orang dan menunaikan  puasa  siang  dan
malamnya  menegakan  kiamu Ramadhan. Mingu terasa  sebagi  minggu
yang  penuh berkah dan penuh arti, serta bernilai tinggi,  setiap
detiknya  adalah detik-detik yang berharga dan tak pernah  lewat.
Hari  Minggu ini saya tutup dengan membuat catatan ini yang  akan
saya  suguhkan pada pembaca yang budiman, mengenai  kegiatan  dan
rahmat yang dapat di petik dalam sehari puasa di bulan Ramadhan.


Padahal  biasanya  hari Minggu kami isi  dengan  pergi  raun
sabalik  Ke  B Tinggi atau keliling Sumbar. Satu  hal  yang  saya
petik,  kalau biasanya memberi ceramah setiap sebentar minum  dan
selesai  ceramah di suguhi kue kecil. Dan setiap memberi  ceramah
tengorokkan  kering. Tapi di hari ini empat kali  memberi  ceramh
tak setegukpun minum air, padahal dari rumah tak ada minum, panas
terasa  menyengat, namun tenggorokan tidak kering,  dan  suarapun
tidak  parau,  padahal waktu berdiskusi dengan pemuda  siang  itu
berlanjut  selama 2 jam. Di hari-hari lain biasanya  suara  mulai
parau dan beberapa kali minum.

Begitupun  pagi  tadi kami berolah raga di GOR  Agus  Salim,
biasanya  setiap  olah raga saya selalu membawa sebotol  air  dan
selalu minum, tapi hari ini saya tidak minum selam berolah  raga,
tapi  kok ngak terasa haus?. Entahlah saya sendiri tak  mengerti,
agaknya  karena  niat yang di pasang  sehingga puasa  ini  terasa
sangat nikmat, penuh Rahmat dan penuh Berkah. Tadinya saya sangsi
apakah  semua  kerja dan semua beban ini bisa  di  pikul  apalagi
dalam berpuasa, tapi ternyata berjalan lancar, mulus dan  berman­
faat.
berat  itu di waktu berpuasa Bulan Ramdhan. Lihatlah kota  Mekkah
di  taklukkan  di Bulan Ramdhan, dan Nabi dengan  rombongan  naik
Onta  di  panas terik dari Madinah menuju  Makkah,  Ramadhan  itu
disebut Tahun kemenangan. Di Bulan Ramdhan ini pula Rasul  meman­
jat  Gua Hira di Jabal Nur. Sebuah bukit batu yang curam,  terjal
dan sangat tinggi. Dan di bulan Ramadhan itu pula Turun Al_Qur'an
dan  pelantikkan  Nabi menjadi Rasul. Di Bulan Ramdhan  ini  pula
terjadi peristiwa Perang Badar, dengan prajurit yang sedikit tapi
mencapai  kemenangan  yang gemilang. Artinya  Nabi  Muhammad  dan
Ummatnya  sangat sehat dan sangat kuat di Bulan Ramadhan,  karena
nya  bisa menghasilkan Karya Besar dan kerja berat, karena  bulan
Ramdhann adalah bulan yang penuh Rahmat, penuh magfirah dan penuh
berkah.
   



 
Kenapa demikian?, lalu saya coba balik-balik catatan tentang 
hikmah puas, disana terbaca seperti berikut;
Puasa  adalah ibadah yang berarti menahan diri  dari  segala sesuatu yang membatalkan ibadah tersebut mulai dari terbit  fajar
sampai  terbenam  matahari, menahan diri  dari  segala  keinginan syahwat, perut serta faraj dan dari segala sesuatu yang masuk  ke dalam tenggorokkan.

Banyak  hikmah yang terkandung didalam ibadah  puasa,  Puasa merupakan sarana pendidikan  agar tetap bertaqwa kepada Allah SWT Membiasakan  diri  untuk patuh pada perintah-perintah  Allah  dan mendambakan  diri hanya kepada_Nya. Mendidik jiwa  dan  membiasakannya  untuk tetap sabar dan tahan  terhadap segala  penderitaan dalam memempuh dan melaksanakan perintah Allah SWT.
Puasa  menjadikan orang dapat menahan  di dari   atau  tidak menuruti  segala  keinginan   dan hawa  nafsunya.  ia  senantiasa berjalan diatas petunjuk syarak. Merupakan sarana untuk menumbuh kan  kasih  sayang  dan rasa persaudaraan   terhadap  orang  lain  hingga  terdorong   untuk membantu dan menyantuni   orang-orang yang  melarat  dan  tidak berkecukupan.  
Dapat menanamkan taqwa kepada Allah degan senantiasa  melaksanakan   perintah-perintah_Nya  ,  baik  dalam  keadaan  terang-terangan   maupun sembunyi-sembunyi dan meninggalkan segala  yang dilarangnya.
Puasa merupakan perwujudan  ketaatan terhadap perintah Allah  yang  dapat menjauhkan seorang muslim dari siksan  Allah,  karena puasa  merupakan alat penebus dosa. Puasa menjadi sarana pendididikan moral  yang tinggi yang dapat menimbulkan perangai  -perangai yang luhur. Puasa merupapakan alat yang ampuh untuk memerangi hawa nafsu. Puasa mengajar kejujuran, kesabaran dan kedisiplinan, memperkuat tekad untuk melaksanakan setiap pekerjaan dan membantu
menjernihkan  fikiran. Puasa dapat menimbulkan rasa kasih  sayang dan   dan  persaudaraan yang tinggi, menimbulkan  solidritas  dan gotong royong di kalangan orang Islam  dan mendorong mereka untuk ikut merasakan perlunya berhunbungan dengan orang lain.
Untuk  semua itu saya teringat akan sebuah  Firman  Suci_Nya 
dalam Al-Qur;an Surat Al-Baqarah ayat 185 :

" Bulan Ramadhan itulah bukan yang didalamnya diturunkan Al-
Qur'an yang menjadi petunjuk bagi manusia dan menjadi keterangan-
keterangan dari petunjuk itu dan yang membedakan antara yang  hak
dan  yang  batal, maka barang siapa diantara kamu  melihat  bulan
itu,  hendaklah  ia berpuasa, dan barang siapa  yang  sakit  atau
dalam perjalanan, maka (Wajib ia berpuasa) beberapa hari yang  di
tinggalkan  itu di hari-hari yang lain. Allah menghendaki   kela­
pangan  bagimu dan Allah tidak menghendaki kesulitan bagimu.  Dan
hendaklah kamu menyempurnakan bilangan dan supaya kamu mengagung­
kan  Allah  terhadap sesuatu yang Allah telah menunjuk  kamu  dan
mudah-mudahan kamu mensyukuri_Nya ".


P a d a n g  12 Februari 1995

Tidak ada komentar:

Posting Komentar