Kamis, 07 November 2013

KESEHATAN DAN KERHARMONISAN KELUARGA



Oleh:Dr.H.K.Suheimi

Puji  syukur  pada Tuhan atas izinNya  kita  di  perkenankan

berkumpul di ruang ini. Saya bersyukur sekali karena di Ruang ini

banyak perempuan yang di muliakan Oleh Allah

Ada 4 hal yang mengokohkan dunia ini yaitu..Ilmu para ulama,

karena  jika  tidaklah dengan ilmu ulama umat  ini  akan  binasa.

Sedekah orang kaya, jika tidak tentulaha orang miskin akan  bina­

sa.  doa orang yang teraniaya, jika tidaklah karena doa orang mis

kin  dan  teraniaya tentulah orang kaya akan  binasa...  keadilan

para  penguasa,  jika  tidak, tentulah golongan  yang  satu  akan

menghabncurka golongan yang lain.

Untuk kokohnya, maka perlu Keseimbangan, keseimbangan  dunia 

dan  akhirat,  justru untuk mencapai  keseimbangan  ini  kuncinya

terletakpada  wanoita... syorga di bawah tapak kaki  ibu,  wanita

tiang  negara, apabila wanita baik maka baik pulalah  negara  dan

rumah tangga, penghormatan pada wanita dengan adanya surat annisa

dan banyak lagi penghormatan yang di berikan Rasul pada wanita.

Tidaklah  menghormati wanita kecuali  orang-orang  terhormat

dan tidaklah menghinakan wanita melainkan orang-orang yang hina.

Dianjurkan  wanita berdoa ketika sedang mengandung  anaknya.

Doanya  saat  lagi  hamil dengan membaca surat  yusuf  dan  surat

maryam,  sehingga  jika lahir bayi lelaki  seperti  yusuf  dengan

segala  keahlian dan kebijaksaananya. Jika lahir  wanita  seperti

Maryam  dengan segenap kesabarannya. Dia berbisik dan dia  berdoa

kepada Tuhan, bukankah Tuhan Mmaha Mendengar dan Maha  Mengetahui

dan Maha melihat? Dia mendengar bisikkan yang terhalus  sekalipun

yang  terniat di dalam hati, untuk itu doa ibu hamil yang  sedang

membawa  amanahNya, tentulah di dengar dan akan di kabulkan  oleh

Tuhan.  Saat itulah ia berbisik dan berdoa, doa yang bukan  untuk

dirinya  sendiri tapi untuk orang lain untuk anak yang sedang  di

kandungnya dalam rahim dalam curahan kasih dan sayangnya. Dan dia

sangat  yakin  bahwa  Tuhan yang sangat  dekat  akan  mengabulkan

doanya.Jika  kamubertanya padaku katakan bahwa aku  sangat  dekat

akan kukabulakbpermohoana yang berdoa dan Aku adalah  sebaik-baik

yang mengabulkan permohonan


Maka perhatilanlah  setiap peristiwa besar di dunia ini  yang

sering  memegang peranan dibalik segalanya adalah wanita.  Contoh

yang mudah. Di zaman Fir.aun, ada Musa. Tapi bukankah yang melin­

dungi  dan menyelamatkan Musa adalah istri Fir'aun  sendiri.  Dia

pula  yang  berperan membawa Musa agar menyusu kembali  pada  ibu

kandungnya.


Di minang kabaupun Wanita sangat memegang peran yang penting

sebagai "Limpapeh Rumah nan Gadang, Pusek jalo tumpuan Ikan, Kayu

gadang  di  tangah Padang, Bundo Kanduang,  PaAi  tampek  batanyo

pulang  tampek babarito. Dibeli tanah Rumah dan harta  atas  nama

perempuan. Siang malam lelaki bekerja adalah untuk perempuan. Dan

jika  lahir  anak di bangsakan dan di sukukan pada  suku  ibunya.

Sebaik-baik muslim adalah muslim yang santun dan penuh pengertian

pada istrinya.

Tujuan  berkeluarga adalah agar tercapai hidup yang   Sakin­

nah,  mawaddah wa RAhmah. Sakinah penuh  ketenangan,  ketentraman

dan  kedamaiAn. Betapa takkan tenang, kalau dulu  semasa  pacaran

selalu  hati berkata dan was-was, jangan-jangan  begini  berdosa,

begitu  berdosa,  pergi berduaan rasakan salah, pergi  ke  tempat

sepi  rasa  akan  di tangkap dan di pukuli pemuda.  Apa  yang  di

kerjakan serba salah. Untuk keluar dari kemelut itu, di  tingkat­

kanlah hubungan berpacaran dengan hubungan perkawinan yang menuju

sakinah. Rupanya inipun masih belum cukup sebelum mencapai mawad­

dah  atau  tonggak atau pancang dalam bentuk  seorang  anak  yang

merupakan  pancang yang akan memperkokoh tali perkawinan.  Dengan

adanya anak, kalau sedang bertengkar atau terniat hendak berpisah

dan  bercerai,  lalu teringat anak. Minimal dengan  adanya  anak,

maka  pertengkaran terbuka antara ibu dan ayah, apalagi di  depan

anak-anak bisa di kurangi. Sehingga keluarga itu menjadi awet dan

lebih  kekal.  Sedangkan Rahmah adalah kasih sayang,  yaitu  rasa

yang  timbul setelah bertahun-tahun berumah tangga,  timbul  saja

rasa  kasih  dan  rasa sayang pada pasangannya,  hidup  jadi  tak

berarti  tanpa  dia disampingnya. Hidup terasa hambar  dan  hampa

tanpa  kehadirannya. Maka selalulah pasangan itu berusaha  saling

mendekat seakan-akan tak bisa di pisahkan lagi, dan masing-masing

berdoa semoga "Kemesraan inijangan cepat berlalu".

Untuk  mencapai  sakinah, mawaddah wa rahmah  tidak  mungkin 

jika  kedua  pasangan  itu sakit-sakitan.  Penyakit  akan  selalu

menggergoti  dan merusak Sakinah, mawaddah wa Rahmah.  Namun  tak

sedikit  pula Sakinah mawaddah wa Rahmah itu dirusak oleh  karena

dasar perkawinan yang tidak kokoh. Kokoh tidaknya satu perkawinan

tergantung pada niat awal dari memulai perkawinan. Ternyata dasar

perkawinan yang kokoh adalah perkawinan yang didasari oleh  dasar

dia menikahi seseorang hanya semata-mata karena Allah, mengharap­

kan ridho_Nya. Kalau dasar perkawinan seseorang karena Allah maka

apapun  yang  di  perbuat dan apapun yang   di  kerjakkan  selama

perkawinan  selalu  diniatkan karena Allah, sehinga  niat  karena

Allah ini menyebabkan apa-apa yang di perbuatnya itu adalah dalam

rangka  ibadahnya  pada Tuhannya. Sehingga  andai  ada  seseorang

doantara  mereka yang jadi cacat atau jadi jelek atau jadi  beban

bagi  pasangannya.  Tetap  cinta mereka tak  akan  luntur  karena

mereka  saling mencinta bukan karena cantik, bukan  karena  harta 

dan  juga bukan karena sesuatu, tapi adalah cinta  mereka  karena 

Allah.  Maka  semakin  cacat seseorang, maka  semakin  giat  pasa     

ngannya yang lain ingin membantunya, sehingga perpisahan dan per­

ceraian tak akan terjadi pada pasangan yang demikian.

Generasi  muda adalah merupakan masa peralihan  antara  masa

anak-anak dan dewasa. Sebagai peralihan seseorang secara  berang­

sur-angsur  memperlihatkan ciri-ciri seorang wanita atau  lelaki,

sampai  tercapai kematangan biologik. Jiwanyapun berkembang  dari

kanak-kanak  menjadi dewasa dan sosio ekonominyapun beralih  dari

ke tergantungan pada orang tua menjadi ber angsur-angsur bebas.

Masalah  utama yang di hadapi generasi muda saat ini  adalah

makin  cepatnya datang usia reproduksi. Bila dulu seorang  wanita

mendapat haid pertama pada usia 17 tahun, maka pada saat ini usia

rata-rata seorang mendapat haid pertama adalah 12 tahun. Terlihat

bahwa  usia datang haid yang pertama cendrung menurun,  sedangkan

persyaratan  untuk kawin semakin berat, sehingga berakibat  ialah


adanya celah dan jurang yang terbentang antara kematangan  sosial

dan  kematangan seksual. Kalau aktifitas seksual antara  generasi

muda  juga  meningkat karena kebutuhan biologiknya  harus  tersa­

lurkan, maka akibatnya jelas lahirnya anak-anak yang tidak berba­

pak  semakin banyak. Padahal agama kita selalu  menjunjung  tingi 

hal keturunan ini, siapa bapaknya. Agama selalu menjunjung tinggi 

kehormatan  seseorang,  menganjurkan supaya  seorang  menghormati 

kehormatan  orang lain. Apakah di tubuh ini yang lebih  terhormat 

dari  pada kehormatan?. Makanya meletakkan kehormatan  di  tempat 

yang  terhormat dan di hormati adalah sopan santun  dalam  agama. 

Sebaliknya melecehkan kehormatan orang lain dianggap sebagai satu 

dosa,  dosa itu semakin besar bila kehormatan seseorang di  jalin 

dengan  kehormatan orang lain, tanpa melalui  norma-norma  agama, 

tanpa satu akad dan nikah. Maka perbuatan itu dikutuk dan  sangat 

terkutuk,  sehingga  yang melakukan perbuatan itupun  di  kenakan 

sangsi di dunia dan akhirat. 

   


 
Untuk  itu marilah kita simak dan kita baca betapa suci  dan 

tingginya kejadian dan asala usul manusia.

   


 
Dalam surat Mu'minuun ayat 12 - 16 Tuhan berfirman : Sesung­
ð73[1] 
 
ð73[1] Šguhnya Kami telah menciptakan manusia dari saripati tanah tanah.

   


 
Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang  disimpan) 

dalam tempat yang kokoh (rahim).

   


 
Kemudian  air  mani itu kami jadikan  segumpal  darah,  lalu 

segumpal  darah  itu kami jadikan segumpal  daging  dan  segumpal 

daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu 

Kami  bungkus  dengan daging. Kemudian Kami jadikan  dia  makhluk 

yang  (berbentuk)  lain. Maka Maha Sucilah  Allah  Pencipta  Yang 

Paling Baik.

   


 
Kemudian sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar 

akan mati.

   


 
Kemudian kamu sekalian akan di bangkitkan (dari kuburmu)  di 

hari kiamat.

   


 
Firman Tuhan :Kami ciptakan manusia itu "Min Sulaalatin  min 

Tiin" dari saripati tanah. Saripati tanah ini dimanapun ia berada 

akan  dicari  oleh akar kayu. Lalu saripati tanah ini  dibawa  ke 

batang, terus ke dahan, ranting dan daun. Sesampai didaun  dengan 

adanya  chlorophil  dan cahaya Matahari dia  di  masak,  kemudian 

diedarkan  kembali ke seluruh tubuh. Yang terbaik diantaranya  di 

jadikan bunga. Benang sari dan serbuk sari dari bunga itu  berga­

bung  menyatu  membentuk putik. Putikpun akhirnya  menjadi  buah, 

buah berkembang masak, dan akhirnya ranum dan jatuh ke bumi. Yang 

masak  dan yang terbaik di pilih oleh manusia untuk di makan.  Di 

mulut  buah ini di lumatkan oleh gigi dan di cerna oleh oleh  air 

ludah, terus ke lambung. Kalau buah itu tercemar oleh kuman, maka 

kuman-kuman  itu akan di musnahkan oleh zat dan enzim serta  asam 

yang  terdapat  dalam air ludah didalam mulut dan  ludah  didalam 

lambung.  Yang terbaik diantaranya di serap masuk dalam  pembuluh  
ð73[1] 
 
ð73[1] Šdarah,  yang  tidak berguna dijadikan ampas-ampas  yang  akan  di 

keluarkan lewat jalan belakang. Dalam darah dibawa ke hati,  hati 

akan menetralisir, kalau-kalau makanan itu mengandung racun. Dari 

hati, zat-zat yang sudah bersih dari kuman dan bersih dari racun-

racun  itu di bawa ke jantung lalu di edarkan ke  seluruh  tubuh. 

Yang  terbaik diantaranya akan di kumpulkan dalam Sulbi  (testes) 

dan  Tara'ib  (ovarium). Seperti tertulis dalam surat  AL  A'raaf 

ayat  172:"Dan  ingatlah ketika  Tuhanmu  mengeluarkan  keturunan 

anak-anak  Adam dari Sulbi mereka dan Allah  mengambil  kesaksian 

terhadap  jiwa  mereka (seraya  Berfirman)  "Alastu  birabbikum?" 

Bukankah Aku ini Tuhanmu ?. Mereka menjawab "Betul (Engkau  Tuhan 

kami) kami menjadi saksi. Kami lakukan yang demikian agar di hari 

kiamat  kamu  tidak mengatakan :"Sesungguhnya  kami  (bani  Adam) 

adalah orang yang lengah terhadap ini ( Keesaan Tuhan )".

   


 
Dari  kedua testes dan ovarium ini akan  mengasilkan  Sperma 

dan ovum yang akan bergabung jadi satu dalam perkawinan. Gabungan 

sperma  dan ovum ini di sebut dengan Nutfah (Zygote). Nutfah  itu 

membelah diri, satu menjadi 2, 2 jadi 4, 4 jadi 8, 8 jadi 16,  16 

jadi  32. Sewaktu jumlah sel itu 32, dia  mengorganisir  dirinya, 

masing  sel  itu  akan membentuk sistem-sistem,  ada  yang  bakal 

menjadi  mata  dengan  semua sistemnya, ada  yang  bakal  menjadi 

telinga,  hidung, mulut, kulit, usus, jantung dengan  semua  sis­

temnya dsb. Kemudian disebut oleh Al-Qur'an dia  menjadi  'Alaqah 

(segumpal darah), tapi banyak yang menafsirkan 'Alaqah itu seper­

ti benda yang menggantung, mengantung pada chorion, pada  jonjot-

jonjot vili khorialis yang nanti akan berobah menjadi kakak  anak 

(plasenta)  yang  bergantung pada plasenta  melalui  tali  pusat. 

Kemudian  'Alaqah  ini berkembang terus menjadi  mudiqah  (janin)  
ð73[1] 
 
ð73[1] Šatau  sekumpalan  daging.  Daging diliputi  oleh  tulang,  tulang 

diliputi oleh daging. Sewaktu usianya 120 hari, maka Kami tiupkan 

padanya Roh. Sebelum Roh itu ditiupkan, kepada masing-masing  Roh 

itu  diminta kesaksian, dan Tuhan berkata  :"Alastu  birabbikum?" 

Bukankah  Aku Tuhan yang telah menjadikanmu ?. Masing-masing  Roh 

itu menjawab "baala", benar Ya Allah Engkaulah yang telah mencip­

takan  kami.  Agar jangan sampai ada diantara  manusia  itu  yang 

berkata  :"Saya  tidak kenal dengan Tuhan". Dari  semula  manusia 

sudah  kenal denga Tuhannya dan tahu untuk apa ia di jadikan  dan 

kelak kemana ia akan oergi. Kita berasal dari_Nya dan akan kemba­

li kelak kepada_Nya untuk mempertanggung jawabkan segala apa yang 

pernah dilakukan didunia ini.

   


 
Ada yang bertanya tentang Roh, langsung di jawab oleh  Allah 

bahwa  Roh  itu adalah Urusan Tuhan. Lihat Surat Al  Israa'  ayat 

85:"Dan  mereka bertanya padamu tentang Roh. Katakanlah "Roh  itu 

termasuk  urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu  diberi  pengetahuan 

melainkan sedikit". 

   


 
Ada yang mempersoalkan apa bedanya Roh dengan nyawa. Manusia 

mempunya Roh dan Nyawa, tapi hewan hanya mempunyai nyawa.  Kepada 

Roh akan dimintakan pertanggung jawab sedang pada nyawa yang  ada 

pada  hewan  tidak dimintakan apa-apa, sesudah mati  ya  berakhir 

tanpa  pertanggung jawab, tanpa apa-apa, sedangkan  bila  manusia 

mati, padanya akan dimintakan pertanggung jawab.

   


 
Nyawa  atau kehidupan, kita saksikan bahwa sperma  dan  ovum 

hidup,  sewaktu bergabung dia sudah hidup, kemudian dia  membelah 

dan dia tumbuh dan berkembang. Kehamilan 6 - 8 minggu saja, sudah 

jelas  kita lihat geraknya dengan menggunakan USG. Tapi Roh  baru 

ditiupkan kata Al-Qur'an setelah berusia 120 hari. Kita ndak tahu  
ð73[1] 
 
ð73[1] Špersis  apa maksud Tuhan dengan keterangan ini. Tapi  kalau  kita 

lihat dizaman sekarang, bayi umur kehamilan 5 bulan dengan  berat 

475 gram sudah berhasil bisa hidup, mungkin kelak bayi yang lahir 

di  usia  kehamilan 120 hari, berkat ilmu yang di  berikan  Tuhan 

pada  manusia,  bayi  itu bisa hidup di dunia  luar.  Siapa  tahu 

mungkin  itulah  akhir  dan batas dari  kemampuan  manusia.  Bila 

kehamilan lebih kecil dari usia 128 hari, tidak mungkin bayi  itu 

hidup di dunia luar. Tapi kepada nyawa, atau kepada sesuatu  yang 

hidup  tanpa  Roh tidak dimintakan pertanggung  jawab,  sedangkan 

pada manusia yang sudah di tiupkan Roh akan di mintakan  pertang­

gung jawab.

   


 
Kalau  kita simak, sebelum Roh itu di tiupkan, kepadanya  di 

minta kesaksian :"Bukankah Aku Tuhan yang menjadikanmu?". "Baala" 

jawab  semua Roh. Berarti dalam pernyatan itu  tersirat,  sesung­

guhnya  Roh itulah yang berkehendak lahir ke dunia, karena  kepa­

danya  diajukan syarat dan syarat itupun di  penuhinya.  Sehingga 

dengan  siapapun  dia terlahir kedunia ini,  dia  tidak  memilih. 

Andaikan  dia tidak berkehendak untuk dilahirkan, tentu dia  bisa 

memilih  dan mengajukan syarat, misalnya; saya mau lahir  kedunia 

asalkan  bapak saya adalah seorang presiden, sehingga hidup  saya 

lebih mudah dan fasilitas banyak. Tapi karena kita yang berkehen­

dak untuk lahir, maka dengan biduk yang mana saja kita mau  asal­

kan  sampai  kedunia. Maka manusia tak pernah  menyesali,  kenapa 

bapaknya tukang beca atau tukang sabit rumput. Bapak saya sendiri 

adalah  seorang  Guru SD, tak pernah saya sesali,  bahkan  selalu 

saya  banggakan kemana-mana. Hanya dari ayah yang guru  SD,  tapi 

beliau sanggup dan mampu menyekolahkan anaknya menjadi Dokter.

   


 
Zaman sekarang banyak ungkapan dan pameo yang berkata :"Saya  
ð73[1] 
 
ð73[1] Šini  kan  tidak minta untuk di lahirkan, saya lahir  kedunia  ini 

adalah akibat iseng ibu dan bapak saja". se akan-akan mereka  tak 

bertanggung  jawab,  dan tangung jawab itu  mau  di  lemparkankan 

kepada ibu bapak yang melahirkannya. Bukan-bukan demikian, setiap 

diri dan setiap Roh bertanggung jawab atas dirinya sendiri,  atas 

setiap perbuatan yang di kerjakannya.

   


 
Di  Rumah  Sakit dr.M.Jamil dan di Rumah  Sakit-Rumah  Sakit 

manapun di papan pengumumannya terpampang "Dilarang membawa anak-

anak di bawah umur 12 Tahun".

   


 
Lalu satpam mengawasi kalau-kalau ada anak di bawah usia  12 

yang  nyolonong  masuk  akan segera di  larangnya.  Memang  kerja 

Satpam  itu  benar, melarang anak di bawah umur  12  tahun  untuk 

tidak  dibawa masuk berkunjung ke Rumah Sakit. Bukan karena  anak 

usia di bawah 12 tahun itu suka mengacau, suka berlari kesana dan 

kemari, suka mengganggu pertugas yang sedang bekerja, bukan  pula 

karena  anak-anak  kecil itu suka menangis  dan  mendada.  Tidak, 

bukan  karena  semua itu, tapi anak kecil di larang  masuk  Rumah 

Sakit, untuk melindungi agar anak tersebut jangan sampai tertular 

oleh  penyakit. Karena yang namanya Rumah Sakit, banyak dan  ter­

tumpuk  penyakit  di sana, termasuk penyakit-penyakit  yang  bisa 

menular. Antara lain sakit kuning (hepatitis), Typhoid, muntaber, 

TBC dan banyak lagi penyakit-penyakit sejenis yang mudah menular. 

Sedangkan  anak-anak, kebanyakkan daya tahannya  belium  sempurna 

terbentuk,  maka mereka mudah di tulari. Untuk  itulah  anak-anak 

dan  bayi-bayi di himbau dan di seru agar pada  mereka  dilakukan 

Immunisasi  agar mereka punya daya tahan, punya kekebalan,  immum 

terhadap  beberapa penyakit. Semboyan kita selalu "Preventive  is 

better  Than  curative",  pencegahan jauh lebih  baik  dari  pada  
ð73[1] 
 
ð73[1] Špengobatan.

   


 
Yang  sering saya saksikan adalah, ibu-ibu yang habis  mela­

hirkan, dengan se enaknya membiarkan bayinya di cium-cium dan  di 

pegang-pegang oleh sembarang orang. Padahal tak sedikit  diantara 

orang-orang itu yang menderita batuk-batuk dan  penyakit-penyakit 

yang  dapat menularkan. Pada hal di tempat bayi itu  lahir,  bayi 

itu  di jaga benar, jangan bersintuhan dan  bersinggungan  dengan 

pasien lain, di buat jarak yang sejauh-jauhnya dengan  penderita-

penderita penyakit lain, dan tidak boleh bayi itu di tempatkan di 

bekas  orang menderita penyakit kuning atau penyakit Typhus  mis­

aknya. Maka di pilihlah satu tempat yang jauh terpisah untuk ibu-

ibu yang melahirkan bayi, dan semua pakaian, peralatan dan tempat 

tidurnya  betul-betul  dipisahkan jauh dari  penderita  danpasen-

pasien  lainnya.  Semakin jauh mereka terpisah,  semakin  sedikit 

kemungkinan mereka tertular. 

   


 
Tetapi apa yang sering terjadi, ialah, sewaktu mereka keluar 

dari  Rumah  Sakit, sesampai di rumah diadakanlah  selamatan  dan 

pesta  yang  bermacam-macam. Yang namanya pesta  atau  selamatan, 

semua  orang di undang datang dan semua orang menyalami dan  men­

ciumi  si bayi. Padahal kita tahu, semua  tahu,  burung-burungpun 

tahu,  kalau  ada di satu rumah kena Flu atau  batuk-batuk,  maka 

seisi rumahpun akan mudah mengalami penyakit yang sama.

   


 
Kepada kita di minta hati-hati dan waspada terhadap  kemung­

kinan-kemungkinan  yang  akan terjadi,  malah  kita  berjaga-jaga 

jangan  sampai karena kelalaian menyebabkan bayi, anak-anak  yang 

sangat kita sayangi tertular oleh ber bagai-bagai penyakit.  Lalu 

saya  teringat  akan papan yang terpampang di  setiapRumah  Sakit 

"Tidak  di  benarkan membawa anak-anak di bawah usia  12  tahun".  
ð73[1] 
 
ð73[1] ŠTuhanpun  menyuruh kita agar selalu hati-hati menjaga diri,  men­

jauhi  segala macam sumber penyakit, apakah itu penyakit  Jasmani 

ataupun  penyakit  Rohani. Dan sebagai penyembuh  dari  bermacam-

macam penyakit, kita dianjurkan agar kembali dan minta tolong ke­

pada_Nya.  Karena Dialah yang mendatangkan penyakit dan Dia  pula 

yang  menyediakan obatnya. Apabila kamu sakit, maka  Dialah  yang 

akan  menyembuhkan.  Untuk itu saya teringat akan  sebuah  Firman 

suci_Nya  dalam Al-Qur'an surat Yunus ayat 67 :"Hai  manusia  se­

sungguhnya  telah  datang  kepadamu pelajaran  dari  Tuhanmu  dan 

penyembuh  bagi  penyakit (yang berada) dalam dada  dan  petunjuk 

serta rahmat bagi orang-orang yang beriman".


Di bacakan pada  Latihan khusus ketrampilan putri Senat MAhasiswa 
Fakultas Syariah IAIN  jln Sudirman Padang  tgl 24 April 1994






















Tidak ada komentar:

Posting Komentar