Jumat, 08 November 2013

NASRUL



Oleh : Dr.H.K.Suheimi

Namanya  Nasrul,  dia selau menolong dan  meringankan  beban

orang lain, setiap kali saya bersua dengannya, selalu saya  lihat

dia  sedang  menolong seseorang, menolong dan  membimbing  orang-

orang  yang  sedang di latihnya. Tiga kali  dalam  seminggu  saya

berkumpul  bersamanya, ada-ada saja yang  dikerjakannya  menolong

dan  meringankan beban saya. Orangnya agak kecil dan ke  hitaman,

tapi  hatinya baik, jujur dan tulus dalam  menolong,  memcurahkan

ilmu dan membimbing setiap orang yang dilatihnya. Setiap  selasa,

kamis dan sabtu, pagi-pagi sekali dia sudah berada diruangan itu,

dia  yang membula pintu, dia pula yang membersihkan  ruangan  dan

dia  pula kembali yang menutup pintu. Dengan penuh kesabaran,  di

bimbingnya dan dilatihnya kami, bagaimana cara pemanasan dan cara

mengangkat beban serta apa tujuan otot di beri beban dan  mengapa

latihan  mengangkat beban di perlukan oleh otot-otot dan  anggota

gerak.  Walaupun banyak gerakkan kami yang salah, namun  dia  tak

pernah  menyalahkan, dia hanya membimbing ke arah yang baik  saja

tanpa  menyalahkan. Dengan sistem dan caranya melatih  itu,  saya

jadi  dekat  dengannya dan selalu saya kerjakan apa-apa  yang  di  

anjurkannya. Dan dia tahu persis apa yang baik kita kerjakan  dan

berapa beban serta kenaikkan beban yang harus kita pikul.
Kami  sekeluarga termasuk pendatang baru dalam  Fitness  dan

kebugaran Jasmani di GOR IKIP, dan di kelompokkan dalam rombongan

orang-orang yang sudah lama berlatih dan ahli dibidangnya, seper­

ti Mulyati yang dapat juara pertama dalam aerobic seluruh Indone­

sia, dalam kelompok usia 45 tahun keatas, juga di samakan latihan

saya  dengan  Teti Thamrin pelatih  senam  Aneline.  Dibandingkan

dengan  kedua  orang itu saya selalu kalah, kalah  lincah,  kalah

gesit, kalah stamina, saya sudah ngos-ngosan, tapi mereka  tampak

masih bugar. Saya sadari saya kalah bersaing dan kelas saya  jauh 

berada  di bawah mereka. Tapi Nasrul tak pernah mengatakan  bahwa 

saya banyak punya kekurangan, Nasrul tak pernah memojokkan, seba­

liknya dia selalu memberikan sugesti dan sugesti, sehingga seman­

gat saya tak pernah padam. Saya menganggapnya bukan hanya sebagai 

pelatih  dalam fitness, tapi juga sebagai guru. Banyak ilmu  yang 

dapat saya timba dari dirinya yang akan saya contoh dan tauladani 

Saya berlari diapun ikut berlari. Satu kali saya salah arah, saya 

berlari  berputar sesuai dengan arah jarum jam, lalu Nasrul  men­

contohkan  sebaiknya berlari itu berputar berlawanan dengan  arah 

jarum  jam, yaitu berputar ke kiri, karena jantung kita  di  kiri 

katanya  lagi, lihatlah semua atlit, semua pelari dan semua  per­

tandingan  juga larinya itu selalu berlawanan dengan  arah  jarum 

jam.  Betul, saya perhatikan memang demikian, lalu saya  teringat 

waktu menunaikan ibadah Haji mengelilingi ka'bah juga kita berpu­

tar  berlawanan  dengan  arah jarum  jam.  Rupanya  kaidah-kaidah 

agama, kaidah-kaidah olah raga dan kaedah-kaedah kesehatan searah 

dan  setujuan.  Memang saya rasakan kalau  berlari  dan  berputar 

kekiri terasa lebih enak dan badan lebih segar, jika di  banding­

kan dengan berlari berputar ke arah kanan.

Ber  macam-macam  ilmu  yang di ajarkan  oleh  pelatih  saya

Nasrul  ini. Satu kali saya tanya padanya apa  artinya  kata-kata

Nasrul  itu?.   Dengan serius dia berceritra, Nasrul  itu  adalah

nama pemberian ayah dan ibu sewaktu saya pertama lahir ke  dunia,

ulasnya. Nasrul itu, kata orang tua saya berarti penolong.  Kedua

orang  tua saya mengharapkan agar kalau saya kelak  dewasa,  bisa

jadi penolong sesama dan selalu mendo'akan agar dalam  perjalanan

hidup saya, saya dapat menolong seseorang sesuai dengan ilmu yang

saya  miliki. Petuah dan pesan orang tua inilah yang tak  kunjung

hilang dari ingatan saya, kemanapun saya pergi dan dimanapun saya

berada, selalu tergiang pesan dan harapan itu agar saya bisa jadi

penolong.  

Kami  semua yang dilatih Nasrul telah menerima  dan  memetik

pertolongan  itu, memang dimanapun Nasrul berada, disana  pulalah

dia  tampak melakukan pertolongan, sesuai dengan namanya.  Memang

dalam urusan memberi nama untuk setiap anak yang lahir.  Rasulul­

lah  selalu menganjurkan; berilah nama yang terbaik  untuk  anak-

anakmu.  Dalam nama terselip doa dan harapan,  kiranya  anak-anak

yang terlahir sesuai dengan nama yang diberikan kepadanya.  Dalam

nama  terselip  cita-cita semoga anak yang  terlahir  ini  sesuai

dengan  cita-cita dan keinginan semua yang menyaksikan  kelahiran

waktu  itu. Maka kita dianjurkan memilih nama-nama  yang  terbaik 

yang punya arti dan makna, semoga anak yang terlahir akan menjadi 

orang  seperti  yang di ingin dan di  cita-citakan.  Banyak  juga 

orang  tua yang memberi nama seperti nama-nama orang-orang  besar 

dalam sejarah dan nama-nam yang telah mengharumkan dunia,  semoga 

kelak nanti anaknyapun bisa demikian. Dan banyak pula yang  meme­

tik nama dari bahasa Arab, seperti Irham artinya yang  penyayang, 

penuh  Rahmat. Ihsan dengan tujuan yang punya nama menjadi  orang 

yang terbaik atau Irdhan dengan harapan anak yang terlahir menja­

di  orang yang selalu di Redhai setiap tingkah, polah dan  peran­

gainya serta menjadi orang yang selalu mencari keredhaan_Nya  dan  
ð73[1] 
 
ð73[1] Šselalu sabar. Ada juga yang meberi nama Irsyad, supaya yang punya 

nama  itu menjadi orang yang pintar, Arif dan bijak sana.  Banyak 

lagi  nama-nama yang terbaik menurut agama kita. Untuk semua  itu 

kita teringat akan pesan Rasul, kalau ada anak yang lahir,  beri­

lah nama yang terbaik untuknya, jangan asal dan sembarang menama­

kan saja. Karena nama adalah doa, nama adalah harapan nama adalah 

cita-cita.

   


 
Memang tidak jarang kita lihat, nama menunjukkan bangsa, dan 

nama sering melahirkan perangai. Dan banyak orang bertingkah laku 

seperti nama yang di embannya. Lalu saya teringat dengan  pelatih 

saya  Nasrul, betul sesuai dengan namanya dan harapan  serta  doa 

ibu dan ayahnya, sekarang dia telah jadi pelatih kami dan  selalu 

menolong dan meringankan beban kami. Salam untuknya. Dan Tuhanpun 

melarang  seseorang memanggil nama dengan nama yang jelek,  serta 

memperolok-olokkan sebuah nama, serta menghina serta  merendahkan 

nama dan memberi gelar-gelar buruk pada nama seseoranmg,  seperti 

dalam  sebuah Firman suci_Nya dalam surat Al Hujuraat ayat 11  :" 

Hai  orang-orang  yang beriman, janganlah suatu kaum  meng  olok-

olokkan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang di  olok-

olokkan)  lebih  baik dari mereka (yang  meng  olok-olokkan)  dan 

jangan pula wanita-wanita (meng olok-olokkan) wanita lain  (kare­

na) boleh jadi wanita yang (Yang di per olok-olokkan) lebih  baik 

dari  wanita (yang Meng olok-olokkan) dan janganlah kamu  mencela 

dirimu  sendiri.  Dan  janganlah kamu  panggil  memanggil  dengan 

gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) 

yang  buruk sesudah iman. Dan barang siapa yang tidak  bertaubat, 

maka mereka itulah orang-orang yang zalim".

P a d a n g  4 Februari 1993
ð73 Š


Tidak ada komentar:

Posting Komentar