Kamis, 28 November 2013

Semua Pasti Berlalu


Oleh : K Suheimi


Badai pasti berlalu kata Ashadi Siregar dalam sebuah bovelnya, dan saya suka membaca novelnya itu, banyak pesdan-pesan yg di lewakan lewat sebuah ceritra. Spt hari ini saya terkesima mendengar resonansi ciwa Dan saya tersentak sewaktu mendengar resonansi jiwa dari Radio Classy.  Yanti dengan manis mengubah satu kisah, dan kisah ni disampaikan oleh Adi dengan penuh perasaan. Saya kira ceritra ini bagus untuk kita simak bersama, begini kisahnya
Marilah sama-sama kita simak sebuha kisah tentang semua pasti berlalu

Seorang petani kaya mati meninggalkan kedua putranya , sepeninggal ayahnyakedua putra ini hidup bersama dalam satu rumah,, Sampai suatu hari mereka bertengkar , dan memutuskan untuk berpisah dan membagi dua harta

warisan ayahnya,,

Setelah harta terbagi , masih tertingal satu kotak yang selama ini disembunyikan oleh ayah mereka,, Mereka membuka kotak itu dan menemukan dua buah cincin di dalamnya , yang satu terbuat dari emas bertahtakan berlian , dan yang satu terbuat dari perunggu murah,,

Melihat cincin berlian itu , timbullah keserakahan sang kakak,

"adikku … aku rasa cincin ini bukan milik ayah, namun warisan turun-temurun dari nenek moyang kita,, Oleh karena itu , kita harus menjaganya untuk anak-cucu kita,, Sebagai saudara tua , aku akan menyimpan yang emas dan kamu simpan yang perunggu." Jelas sang kakak

sik adik hanya tersenyum dan berkata, "Baiklah… ambil saja yang emas , aku ambil yang perunggu." ,,

Keduanya pun mengenakan cincin tersebut di jari masing-masing dan berpisah,,

Tap di hati s
ang adik ada satu tanda tanya besar
"Hmmm… tidak aneh kalau ayah menyimpan cincin berlian yang mahal itu , tetapi kenapa ayah menyimpan cincin perunggu murahan ini?",,

Dia mencermati cincinnya dan menemukan sebuah kalimat terukir di cincin itu
“INI PUN AKAN BERLALU.
"Oh , rupanya ini mantra ayah...," gumamnya sembari kembali mengenakan cincin tersebut,,

Kakak-beradik tersebut mengalami jatuh-bangunnya kehidupan , ketika panen berhasil , sang kakak berpesta-pora , bermabuk-mabukan , lupa daratan,,
Ketika panennya gagal , dia menderita tekanan batin , tekanan darah tinggi , hutang sana-sini,, Demikian terjadi dari waktu ke waktu , sampai akhirnya dia
kehilangan keseimbangan batinnya , sulit tidur , dan mulai memakai obat-obatan penenang,, Akhirnya dia terpaksa menjual cincin berliannya untuk membeli
obat-obatan yang membuatnya ketagihan,,

Sementara itu , ketika panen berhasil sang adik mensyukurinya , tetapi dia teringatkan oleh cincinnya , “INI PUN AKAN BERLALU”,, Jadi dia pun tidak menjadi sombong dan lupa daratan ,, Ketika panen gagal , dia juga ingat bahwa, INI PUN AKAN BERLALU , jadi ia pun tidak larut dalam kesedihan,,

Hidupnya tetap saja naik-turun , kadang berhasil, kadang gagal dalam segala hal , namun dia tahu bahwa tiada yang kekal adanya,, Semua yang datang , hanya akan berlalu ,, Dia tidak pernah kehilangan keseimbangan batinnya , dia
hidup tenteram , hidup seimbang , dan bahagia,,

Untuk itu ingin saya petikkan sebuah firman suci Nya dalam Al Qur"an

Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, maka setelah api itu menerangi sekelilingnya. Allah hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, mereka tidak dapat melihat. (QS. 2:17)

(yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap ta'at, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur. (QS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar