Oleh : Dr.H.K.Suheimi
Sepasang merpati ingin mendirikan mahligai.
Mahligai adalah suatu
tempat yang tiada terpermanai indahnya.
Semua ingin mendapatkan
dan mendambakannya. Setiap kali pasangan yang
menginjak pelaminan
ingin mendirikan mahligai kencana.
mendirikan mahligai bersama.
Inai masih merah di jari kata orang. Janji sehidup
sematipun baru
saja di ikrarkan. Ingin membahagiakan
pasangan adalah niat yang
dipasang. Akan selalu bersama, hanya maut
yang akan memisahkan
kita. Sukamu sukaku jua. Ceriamu
ceriaku jua. Dukamu adalah
dukaku. Sakitmu adalah sakitku.
Untuk pasangan yang ingin membangun mahligai
kencana ini. Ingin
saya petikkan sebuah artikel yang saya
baca melalui internet
semoga berfaedah bagi saya dan bagi kita semua.
Meriahnya pesta perkawinanpun masih terngiang-ngiang
di telinga.
Semasa "honeymoon period" ini
memang semuanya cantik dan indah.
Tetapi selepas kira-kira setahun mulai terasa tekanan di pihak
istri. Tapi taklah sampai menyebabkan
pertengkaran.
Apa agaknya yang berlaku?
"Perempuan-perempuan mempunyai
hak sebanding dengan kewajipan
mereka dengan cara yang baik, tetapi
lelaki mempunyai derajat
yang lebih dari perempuan."
(Al-Baqarah: 228)
"Laki-laki adalah pengurus bagi perempuan,
lantaran Allah telah
melebihkan sebahagian mereka atas sebagiannya, dan
lantaran laki-
laki itu telah memberikan nafkah dengan
harta-harta mereka."
(An-Nisaa': 34)
"Katakanlah : Inilah jalan (agamaku), aku
dan orang-orang yang
mengikutku mengajak (kamu)
kepada ALLAH dengan hujjah yang
nyata. Maha
Suci ALLAH, dan aku tidak termasuk orang-orang yang
musyrik"
"Sebaik-baik kamu adalah yang
terbaik terhadap isterinya, aku
adalah yang terbaik di antara kamu terhadap
isteri. Tidaklah
menghormati perempuan kecuali laki-laki yang mulia
dan tidak pula
menghinakannya kecuali laki laki yang hina."
"Sebaik-baik isteri ialah apabila diberi dia
bersyukur dan apabi
la tidak diberi dia bersabar. Engkau merasa suka apabila meman
dangnya dan dia juga taat apabila engkau
menyuruhnya."
WAHAI SUAMI .......
* Taati dan cintailah Allah SWT dan Rasul-Nya.
Ketahuilah bahwa kamu mendirikan rumah tangga adalah untuk
Ketahuilah bahwa kamu mendirikan rumah tangga adalah untuk
mendapatkan
keridhoan Allah SWT dan bukan untuk melepaskan nafsu
semata-mata.
* Nasihatilah isterimu dengan cara yang baik.
* Layanilah isterimu dengan cara yang
baik karena sebaik-baik
orang di
antaramu adalah orang yang paling lemah lembut terhadap
isterinya.
* Hiasilah dirimu untuk isterimu
sebagaimana kamu suka dia
menghiasi dirinya untukmu.
* Jagalah perasaan isterimu dan janganlah
memuji wanita lain di
hadapannya
dan janganlah mengumpatnya di hadapan orang lain.
* Bertimbang rasalah kamu dan jangan
menuntut sesuatu yang di
luar kemampuan
isterimu.
* Ketahuilah bahwa Rasulullah SAW tidak
pernah memukul isteri-
isterinya.
Jika kamu terpaksa, elakkanlah dari pukulan yang
menyakitkan.
* Janganlah kamu terlalu menurut kemauan isterimu
karena ini akan
merusakkan
akhlaqnya dan menjatuhkan kewibawaanmu.
* Bersabarlah atas kelemahan isterimu karena
mungkin kamu memben
ci sesuatu
yang Allah menjadikan kebaikan yang banyak kepadanya.
WAHAI ISTERI....
* Taati dan cintailah Allah SWT dan Rasul-Nya.
* Utamakanlah hak suamimu lebih daripada hak-hak
yang lain melain
kan hak-hak
Allah SWT dan Rasul-Nya.
* Senantiasalah bersikap malu
dan taat kepada suamimu serta
berilah perhatian
ketika ia berbicara di samping menghormatinya.
* Berpuas hatilah dengan apa saja rezki yang telah
diperoleh oleh
suamimu
dari Allah SWT.
* Muliakanlah anggota keluarga suamimu dan saudara
saudaranya.
* Tumpukanlah perhatian kepada kewajiban dan
urusan dalam rumah
tanggamu.
* Jagalah perasaan dan maruah suamimu.
* Hiasilah dirimu untuk suamimu saja.
* Janganlah merasa bangga kepada suamimu lantaran
harta, kecanti
kan dan keturunanmu.
* Janganlah keluar dari rumahmu melainkan dengan
izin suamimu.
Orang yang menjadi panutan biasanya rendah hati,
selalu berusaha
memperbaiki diri dan mau mendengar
nasehat dari siapapun, tak
kenal apakah nasihat itu dari orang
yang lebih tua atau muda,
suami atau istri, laki-laki atau perempuan, kaya atau miskin,
berpendidikan atau buta huruf. Orang yang menjadi panutan juga
biasanya
simpathy kepada nasib orang
lain, mau mendengar dan
tak buru-buru mengadili. Orang
yang menjadi panutan
biasanya
tidak ditakuti tapi disegani. Manusia tidak
ada yang sempurna,
baik itu laki-laki maupun perempuan. Itu berarti
ada sisi sisi
tertentu pada mereka yang bisa dipanut, dan yang perlu
memanut
dari orang lain.
Untuk itu saya petikkan sebuah Firman suci_Nya
dalam Al-Qur'an
surat Al-Baqarah ayat 187 :
"...mereka pakaian bagi kamu dan kamu pakaian
bagi mereka..."
P a d a n g
18 juli 1996
Tidak ada komentar:
Posting Komentar