Jumat, 28 Desember 2012

Bahan Ajar S1 Keperawatan



I.   ANATOMI FISIOLOGI

      SISTEM REPRODUKSI WANITA



 ANATOMI FISIOLOGI REPRODUKSI WANITA
 ALAT GENITALIA EKSTERNA
1.      Mons veneris
Bagian yang menonjol di atas simfisis, pada wanita dewasa ditutupi oleh rambut kemaluan.
2.      Labia mayora
Terdiri atas bagian kanan dan kiri, lonjong mengecil ke bawah, terisi oleh jaringan lemak yang serupa dengan yang ada di mons veneris. Pertemuan kedua labia mayora di bagian belakang disebut commisura posterior.
3.      Labia minora
Suatu lipatan tipis dari kulit sebelah dalam labia mayora. Pertemuan kedua labia minora kiri dan kanan di sebelah depan berada disekitar klitoris dan disebut preputium clitoridis (bila di atas klitoris) atau frenulum clitoridis (bila di bawah klitoris). Pertemuan di sebelah belakang membentuk fossa naviculare. Fossa naviculare pada wanita yang belum pernah bersalin tampak masih utuh, cekung seperti perahu; pada wanita yang pernah melahirkan kelihatan tebal dan tidak rata.
Kulit labia minora banyak mengandung kelenjar sebasea dan ujung saraf sehingga sangat sensitif.
4.      Klitoris
Ukuran kira-kira sebesar kacang ijo, tertutup oleh preputium klitoridis. Terdiri atas glans klitoridis, korpus klitoridis dan dua krura yang menggantungkan klitoris ke os pubis.Glans klitoridis juga amat sensitif karena penuh dengan urat saraf.
5.      Vulva
Berbentuk lonjong dengan ukuran panjang dari muka ke belakang dan dibatasi di muka oleh klitoris, sebelah kanan dan kiri oleh labia minora dan di belakang oleh perineum. Pada vulva, 1-1,5 cm di bawah klitoris ditemukan orifisium uretra eksterna. Tidak jauh dari orifisum uretra eksterna, di kiri dan kanan bawahnya, dapat dilihat muara kelenjar Skene. Saluran Skene analog dengan kelenjar prostat pada laki-laki. Di kiri dan kanan bawah, dekat fossa naviculare terdapat kelenjar Bartholini, yang pada saat koitus mengeluarkan lendir.
6.      Bulbus vestibuli sinistra et dekstra
Terletak di bawah selaput lendir vulva, dekat ramus ossis pubis. Ukuran panjangnya 3-4 cm, lebar 1-2 cm dan tebalnya 0,51-1 cm. Mengandung banyak pembuluh darah, sebagian tertutup oleh m. iskio kavernosus dan m. konstriktor vagina. Embriologis sesuai dengan korpus kavernosum penis. Pada persalinan, bila cedera bisa timbul hematoma vulva atau perdarahan.
7.      Introitus vagina
Bentuk dan ukuran berbeda-beda, pada seorang virgo selalu dilindungi oleh labia minora, terlihat bila labia minora dibuka.Introitus vagina ditutupi oleh selaput dara (himen). Bentuk dan konsistensi himen bermacam-macam. Hiatus himenalis berukuran seujung jari sampai yang mudah dilalui oleh dua jari. Himen akan robek pada koitus, biasanya terjadi pada jam 5 atau jam 7 sampai ke dasar selaput dara. Sesudah persalinan, himen robek pada beberapa tempat dan yang masih terlihat adalah sisa-sisanya saja (karunkula himenalis).
8.      Perineum
Terletak antara vulva dan anus dengan panjang rata-rata 4 cm.


ALAT GENITALIA INTERNA

1.      Vagina (liang kemaluan)
Merupakan penghubung antara introitus vagina dengan uterus. Arahnya sejajar dengan arah dari pinggir atas simfisis ke promontorium. Dinding depan dan belakang vagina berdekatan satu sama lainnya, masing-masing panjangnya 6,5 cm dan 9 cm. Bentuk vagina sebelah dalam yang berlipat-lipat disebut rugae: di tengah-tengahmya ada bagian yang lebih keras, disebut kolumna rugarum. Lipatan-lipatan ini pada persalinan dapat melebar.

DI vagina tidak didapatan kelenjar bersekresi, epitelnya terdiri dari epitel gepeng tidak bertanduk, di bawahnya terdapat jaringan ikat yang mengandung banyak pembuluh darah, yang mengalami hipervaskularisasi pada saat hamil menjadi berwarna kebiru-biruan (lividae) Di bawah jaringan ikat terdapat otot-otot dengan susunan seperti otot-otot usus. Bagian dalamnya terdiri atas muskulus sirkularis dan bagian luarnya muskulus longitudinalis. Di sebelah luar otot-otot ini terdapat fasia (jaringan ikat) yang akan berkurang elastisistasnya pada wanita lanjut usia.

Di sebelah depan dinding vagina  bagian bawah terdapat uretra, sedangkan bagian atasnya berbatasan dengan kandung kencing sampai ke forniks anterior vagina.
Dinding kanan dan kiri vagina berhubungan dengan muskulus levator ani. Di sebelah atas vagina membentuk fornises laterales sinistra et dekstra; 1,5 cm di atas forniks lateralis, di dalam parametrium terdapat ureter yang elintasi arteri uterina.
Vagina didarahi oleh :
a)      a. Uterina à mendarahi 1/3 atas vagina
b)      a. Vesikalis inferior à mendarahi 1/3 tengah vagina
c)      a. Hemoroidalis mediana dan a. pudendus interna à mendarahi 1/3 bawah vagina

Darah kembali melalui pleksus vena yang ada, antara lain pleksus pampiriformis, ke vena hipogastrika dan vena iliaka.
.
Getah bening (limfe) yang berasal dari 2/3 bagian atas vagina akan melalui kelenjar limf di daerah vasa iliaka, sedangkan bagian 1/3 bawah melalui kelenjar limf di regio inguinalis.
2.      Uterus
Berbentuk seperti buah advokat atau peer sedikit gepeng kearah muka belakang, ukurannya sebesar telur ayam dan mempunyai rongga. Dindingnya terdiri atas otot polos. Ukuran panjang uterus 7-7,5cm, lebar diatas 5,25cm, tebal 2,5cm dan tebal dinding 1,25cm. Letak uterus dalam keadan fisiologis anteversiofleksio (servik kedepan dan membentuk sudut dengan servik uteri).
Uterus terdiri atas:
1)      fundus uteri

Bagian uterus proksimal, tempat masuk tuba falopii


2)      korpus uteri

Sebagai tempat janin berkembang

3)      servik uteri.
Terdiri dari pars vaginalis servisis uteri / portio dan pars supra vaginalis servisis uteri. Saluran pada servik berbentuk lonjong sepanjang 2,5cm dan dilapisi kelenjar-kelenjar servik dan berfungsi sebagai reseptakulum seminis. Pintu tersebut terdiri dari ostium servisis internum dan eksternum. Secara histologik uterus terdiri atas endometrium, otot-otot polos dan lapisan serosa/peritoneum visceral.
Uterus dalam rongga pelvis difiksasi kuat oleh jaringan ikat dan ligamenta, sbb:
1.      Ligamentum kardinale / mackenrodt
Mencegah supaya uterus tidak turun, brjalan dari servik dan puncak vaginal kearah lateral dinding pelvis, didalamnya banya pembuluh darah.
2.      Ligamentum sakro-uterina
Menahan uterus supaya tidak banyak bergerak, berjalan dari servikbagian belakang ke arah os sacrum.
3.      Ligamentum rotundum
Menahan uterus dalam antefleksi, berjalan dari sudut fundus uteri ke daerah inguinal
4.      Ligamentum Latum
Meliputi tuba, berjalan dari uterus ke arah sisi.
5.      Ligamentum infundibulo-pelvikum.
Menahan tuba falopii, berjalan dari arah infundibulum ke dinding pelvis.
6.      Ligamentum ovarii proprium.

Menahan ovarium

Ismus adalah bagian uterus antara servik dan korpus uteri Dinding belakang uterus seluruhnya diliputi oleh peritoneum visceral yang membentuk sebuah rongga disebut kavum douglasi. Uterus diperdarahi oleh a. uterina dekstra et sinistra yang terdiri dari ramus asenden dan desenden.Pembuluh darah ini berasal dari a, iliaka interna (=a.hipogastrika ) yang melalui dasar ligamentum latum, masuk kedalam uterus didaerah servik kira-kira 1,5cm dari fornik vagina. Pembuluh darah lain yang juga memprdarahi uterus adalah a. ovarika sinistra et dekstra, berjalan dari lateral dinding pelvi melalui ligamentum infundibulo-pelvikum. Getah bening yang berasal dari servik akan mengalir ke daerah obturatorial dan inguinal. Inervsi uterus terdiri terutama atas system saraf simpatetik, sebagian parasimpatik dan serebrospinal. Yang dari sistem parasimpatik berasal dari dalam panggul sacrum 2, 3, 4 dan selanjutnya memasuki pleksus frankenhauser. Yang terdiri dari system simpatik

3.      Tuba Falloppii
Terdiri dari pars interstisialis (didinding uterus), pars ismika (medial tuba yang sempit), pars ampularis (saluran yang agak lebar,  tempat konsepsi), infundibulum (ujung tuba yang terbuka ke arah abdomen dan mempunyai fimbria yang berfungsi menangkap telur). Tuba mengandung otot longitudinal dan sirkuler dilapisan dalam terdapat selaput yang berlipat-lipat dan sel-sel yang bersekresi dan bersilia.

4.      Ovarium ( gambar 3-9,10)
Ovarium digantung oleh mesovarium Ovarium kurang lebih sebesar ibu jari tangan dengan ukuran 4x1,5x1,5 cm. Strutur ovarium  terdiri atas kortek (terdiri dari stroma dan folikel-folikel primordial) dan medulla (terdapat stroma dengan pembuluh darah, serabut-serabut saraf  dan sedikit otot polos). Diperkirakan pada wanota terdaspat kira-kira 100.000 folikel primer yang tiap bulannya satu folikel akan keluar. Folikel yang matang menjadi folikel de Graaf terisi likuor folikule mengandung seterogen dan siap untuk berovulasi. Foliel de Graff yang matang terdiri dari 1)ovum, 2) stratum granulosum yang ditengahnya terdapat likuor folikuli, 3) teka interna, 4) teka eksterna. Setelah ovulasi bekas folikel mengalami sedikit perdarahan menjadi folikel rubrum lalu timbul pigmen kuning / korpus luteum jika tidak ada pembuahna ovum  sel-sel lutein atrofik menajdi korpus albikan.


PEMBUAHAN, NIDASI DAN PLASENTASI

Untuk tiap kehamilan harus ada spermatozoon, ovum, pembuahan ovum (konsepsi), dan nidasi hasil konsepsi. Tiap spermatozoon terdiri atas tiga bagian yaitu kaput, atau kepala yang berbentuk lon­jong agak gepeng dan mengandung bahan nukleus, ekor, dan bagian yang silindrik menghubungkan kepala dengan ekor. De­ngan getaran ekornya spermatozoon dapat bergerak cepat.
Dalam pertumbuhan embrional sper­matogonium berasal dari sel‑sel primitif tubulus‑tubulus testis. Setelah janin dila­hirkm, jumlah spermatogonium yang ada  tidak mengalami perubahan hingga masa
pubertas tiba. Pada masa pubertas sel  spermatogonium tersebut di bawah pe­ngaruh sel‑sel interstisial Leydig mulai  aktif mengadakan mitosis, dan terjadilah spermatogenesis yang amat kompleks itu.Tiap spermatogonium membelah dua dan menghasilkan spermatosit pertama.
Sper­matosit pertama ini membelah dua dan menjadi dua spermatosit kedua; spermato­sit kedua membelah dua lagi tetapi dengan hasil bahwa dua spermatid masing‑masing memiliki jumlah kromosom setengah dari jumlah yang khas untuk jenis itu. Dari spermatid ini kemudian tumbuh spermatozoon.

Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi di genital ridge, dan di dalam kandungan jumlah oogonium bertambah terus sampai pada kehamilan enam bulan. Pada waktu dilahirkan, bayi mempunyai sekurang-kurangnya 750.000 oogonium. jumlah ini berkurang akibat pertumbuhan dan degenerasi folikel‑folikel. Pada umur 6 ‑ 15 tahun ditemukan 439.000, pada 16 ‑ 25 tahun hanya 34.000. Pada masa menopause semua menghilang.

Sebelum janin dilahirkan, sebagian besar oogonium mengalami perubahan-perubahan pada nukleusnya. Terjadi pula migrasi dari oogonium‑oogonium ke arah korteks ovarii, hingga pada waktu dilahirkan korteks ovarii terisi dengan primordial ovarian follicles. Padanya dapat dilihat bahwa kromosomnya telah berpasangan, DNAnya berduplikasi, yang berarti bahwa sel menjadi tetraploid. Pertumbuhan selanjutnya terhenti ‑ oleh sebab yang belum diketahul ‑ sampal folikel itu terangsang dan berkembang lagi ke arah kematangan. Sel yang terhenti dalam pro­fase melosis dinamakan oosit pertama. Oleh rangsangan FSH melosis (pembelah­an ke arah pematangan) terjadi terus, benda kutub (polar body) pertama disisihkan dengan hanya sedikit sitoplasma, sedangkan oosit kedua ini berada di dalam sitoplasma yang cukup banyak.

Proses pembelahan ini terjadi sebelum ovulasi. Proses ini disebut pematangan pertama ovum; pematangan kedua ovum terjadi pada waktu spermatozoon mem­buahi ovum.
Jutaan spermatozoon dikeluarkan di forniks vagina dan di sekitar porsio pada waktu koitus.
Hanya beberapa ratus ribu spermatozoon dapat meneruskan ke kavum uteri dan tuba, dan hanya beberapa ratus dapat sampai ke bagian ampulla tuba di mana spermatozoon dapat memasuki ovum yang siap dibuahi. Hanya satu spermatozoon, yang mempu­nyai kemampuan (capacitation) untuk membuahi. Pada spermatozoon itu dite­mukan peningkatan konsentrasi DNA dinukleusnya, dan kaputnya lebih mudah menembus oleh karena diduga dapat melepaskan hialuronidase.

Ovum yang dilepas oleh ovarium disapu o1eh mikrofilamen‑mikrofilamen fimbria infundibulum ke arah ostium tuba abdominale, dan disalurkan terus ke arah medial. Ovum sesudah dilepas oleh ovanium mempunyai diameter 100" (0,1 mm).

Ditengah‑tengahnya dijumpal nukleus yang berada dalam metafase pada pembelahan pernatangan kedua, terapung‑apung dalam sitoplasma yang kekuning-kuningan yakni vitellus. Vitellus ini mengandung banyak zat hidrat arang dan asam amino.

Ovum dilingkari oleh zona pellusida. DI luar zona pellusida im ditemukan sel‑sel korona radiata, dan di dalamnya terdapat ruang perivitellina, tempat benda‑benda kutub. Bahan‑bahan darl sel‑sel korona radiata dapat disalurkan ke ovum melalul saluran‑saluran halus di zona pellusida. Jumlah sel‑sel korona radiata di dalam perjalanan ovum di ampulla tuba makin berkurang, hingga ovum hanya dilingkari oleh zona pellusida pada waktu berada dekat pada perbatasan ampulla dan ismus tuba, tempat pembuahan umumnya terjadi. Hanya satu spermatozoon yang telah mengalami proses kapasitasi, dapat melintasi zona pellusida masuk ke vitellus. Sesudah itu zona pellusida segera mengalami perubahan dan mempunyai sifat tidak dapat dilintasi lagi oleh spermatozoon lainSpermatozoon yang telah masuk ke vitellus kehilangan membran nukleusnya; yang tinggal hanya pronukleusnya. Masuknya spermatozoon ke dalam vitellus membangkitkan nukleus ovum yang masih dalam. metafase untuk pembelahan‑pembelahannya. Sesudah anafase kemudian, timbul telofase, dan benda kutub (polar body) kedua menuju ke ruang perivitellina. Ovum sekarang hanya mempunyai pronukleus yang haploid. Pronukleus spermatozoon telah mengandung juga jumlah kromosom yang haploid.

Kedua pronuklei dekat mendekati dan bersatu membentuk zigot yang terdiri atas bahan genetik dari wanita dan pria. Pada manusia terdapat 46 kromosom, ialah 44 kromosom otosom dan 2 kromosom kelamin; pada seorang pria satu X dan satu Y. Sesudah pembelahan kematangan maka ovum matang mempunyai 22 koromosom otosom serta I kromosom X, dan suatu spermatozoon 22 kromosom otosom serta I kromosom X atau 22 kromosom otosom serta I kromosom Y. Zigot sebagai hasil pembuahan yang memiliki 44 kromosom otosom serta 2 kromosom X akan tumbuh sebagai seorang janin wanita, sedang 44 kromosom otosom serta I kromosom X dan I kromosom Y akan tumbuh sebagai seorang janin pria.

Dalam beberapa jam setelah pembuahan terjadi, mulailah pembelahan zigot. Hal ini dapat berlangsung oleh karena sitoplasma ovum mengandung banyak zat asam amino dan enzim. Segera setelah pembelahan im terjadi, maka pembelahan-pembelahan selanjutnya berjalan dengan lancar, dan dalam 3 hari terbentuk suatu kelompok sel‑sel yang sama besarnya. Hasil konsepsi berada dalam stadium morula. Energi untuk pembelahan ini diperoleh dari vitellus, hingga volume vitellus makin berkurang dan terisi seluruhnya oleh morula. Dengan demikian, zona pellusida tetap utuh, atau dengan perkataan lain, besarnya hasil konsepsi tetap sama. Dalarn ukuran yang sama ini hasil konsepsi disalurkan terus ke pars ismika dan pars interstisialis tuba (bagian‑bagian tuba yang sempit) dan terus ke arah kavum uteri oleh arus serta getaran silia pada permukaan sel‑sel tuba dan kontraksi tuba. Dalam kavum uteri hasil konsepsi mencapai stadium blastula.

Pada stadium blastula ini sel‑sel Yang lebih kecil yang membentuk dinding blastula, akan menjadi trofoblas. Dengan demikian, blastula diselubungi oleh suatu simpai yang disebut trofoblas. Trofoblas yang mempunyai kemampuan menghancurkan dan mencairkan jaringan menemukan endometrium dalarn masa sekresi, dengan sel-sel desidua. Sel‑sel desidua ini besar‑besar dan mengandung lebih banyak glikogen serta mudah dihancurkan o1eh trofoblas. Blastula dengan bagian Yang mengandung inner‑cell mass aktif mudah masuk ke dalam lapisan desidua, dan luka pada desidua kernudian menutup kembali. Kadang‑kadang pada saat nidasi yakni masuknva ovurn ke dalarn endometrium‑terjadi perdarahan pada luka desidua (tanda Hartman).

Pada umumnya blastula masuk di endometnium dengan bagian di mana inner‑cell mass berlokasi. Dikemukakan bahwa hal inilah yang menyebabkan tali‑pusat berpangkal sentral atau para sentral. Bila sebaliknya dengan blastula bagian lain memasuki endometnium, maka terdapatlah tali‑pusat dengan insersio velamentosa.

Umumnya nidasi terjadi di dinding depan atau belakang uterus, dekat pada fundus uteri. jika nidasi ini terjadi, barulah dapat disebut adanya kehamilan.

Lapisan desidua yang meliputi hasil konsepsi ke arah kavum uteri disebut desidua kapsularis; yang terletak antara hasil konsepsi dan dinding uterus disebut desidua basalis; disitu plasenta akan dibentuk. Desidua yang meliputi dinding uterus yang lain adalah desidua parietalis. Hasil konsepsi sendiri diselubungi oleh jonjot‑jonjot yang dinamakan villi koriales dan berpangkal pada korion.

Bila nidasl telah terjadi, mulailah diferensiasi sel‑sel blastula. Sel‑sel yang lebih kecil, yang dekat pada ruang eksoselom, membentuk entoderm dan yolk sac, sedangkan sel‑sel yang lebih besar menjadi ektoderm dan membentuk ruang amnion. Dengan ini di dalam blastula terdapat suatu embryonal plate yang dibentuk antara dua ruangan, yakni ruang amnion dan yolk sac.

Sel‑sel fibrolas mesodermal tumbuh di sekitar embrio dan melapisi pula sebelah dalam trofoblas. Dengan demikian, terbentuk chorionic membrane yang kelak menjadi korion. Trofoblas yang amat hiperplastik itu tumbuh tidak sama tebalnya dan dalam 2 lapisan. Di sebelah dalam dibenruk lapisan sitotrofoblas (terdiri atas sel-sel yang monokleus) dan di sebelah luar lapisan sinsitiotrofoblast, terdiri atas nukleus‑nukleus, tersebar tak rata dalam sitoplasma.

Selain itu villi koriales yang berhubungan dengan desidua basalis tumbuh dan bercabang‑cabang dengan baik, di sini korion disebut korion frondosum. Yang berhubungan dengan desidua kapsularis kurang mendapat makanan, karena hasil konsepsi bertumbuh ke arah kavum uteri sehingga lambat‑laun menghilang; korion yang gundul ini disebut korion leave.

Dalam tingkat nidasi trofoblas antara lain menghasilkan hormon human cborionic gonadotropin. Produksi human chorionic gonadotropin meningkat sampai kurang lebih hari ke 60 kehamilan untuk kemudian turun lagi. Diduga bahwa fungsinya ialah mempengaruhi korpus luteum untuk tumbuh terus, dan menghasilkan terus progesteron, sampai plasenta dapat membuat cukup progesteron sendiri. Hormon korionik gonadotropin inilah yang khas untuk menentukan ada tidaknya kehamilan. Hormon tersebut dapat ditemukan di dalarn air kencing wanita yang menjadi hamil.

Pertumbuhan embrio terjadi dari embryonal plate yang selanjutnya terdiri atas tiga unsur lapisan, yakni sel‑sel ektoderm, mesoderm, dan entoderm. Sementara itu ruang amnion tumbuh dengan cepat dan mendesak eksoselom; akhirnya dinding ruang amnion mendekati korion. Mesoblas antara ruang amnion dan embrio menjadi padat, dinamakan body stalk, dan merupakan hubungan antara embrio dan dinding trofoblas. Body stalk, menjadi tali pusat. Yolk‑sac dan allantois pada manusia tidak tumbuh terus, dan sisa‑sisanya dapat ditemukan dalam tali‑pusat.

Di tali‑pusat sendiri yang berasal darl body stalk, terdapat pembuluh‑pembuluh darah sehingga ada yang menamakannya vascular stalk. Dari perkembangan ruang amnion dapat dilihat bahwa bagian luar tali pusat berasal dari lapisan amnion. Didalamnya terdapat jaringan lembek, selai Wharton, yang berfungsi melindungi arteria umbilikales dan 1 vena umbilikalis yang berada di tali‑pusat. Kedua arteri dari satu vena tersebut menghubungkan satu sistern kardiovaskuler janin dengan plasenta

Adapun sistem kardiovaskuler janin dibentuk pada kira‑kira minggu ke 10
Organogenesis diperkirakan selesai pada minggu ke 12, dan disusul oleh masa fetal dan perinatal.

Ciri‑cirl tersebut di atas perlu diketahui jika pada abortus ingin diketahui tuanya kehamilan.

Seperti telah dijelaskan, trofoblas mempunyai sifat menghancurkan desidua termasuk spiral arteri  serta vena‑vena di dalamnya. Akibatnya terbentuklah ruangan‑ruangan yang terisi oleh perdarahan dari pembuluh‑pembuluh darah yang ikut dihancurkan. Pertumbuhan ini berjalan terus, sehingga timbul ruangan‑ruangan intervillair di mana villi koriales seolah‑olah terapung‑apung di antara ruangan ruangan tersebut sampai terbentuknya plasenta. Sebagian dari villi koriales tetap melekat pada desidua. Lagi pula, desidua yang tidak dihancurkan oleh trofoblas membentuk septa plasenta, yang dapat dilihat di bagian maternal plasenta.
Septa plasenta ini mernbagi plasenta dalam beberapa maternal cotyledon,umumnya ditemukan 15 sampal 20 buah maternal cotyledon. Foetal cotyledon adalah suatu kelompok besar villi koriales yang bercabang‑cabang seperti pohon. Pada plasenta aterm diperkirakan terdapat 200 foetal cotyledon. Dari tiap‑tiap cabang Vili koriales terdapat sistern vena serta arteria yang menuju ke vena umbilikalis dan arteria umbilikalis. Sebagian besar cabang‑cabang pohon itu tergenang di dalam ruangan intrviiler yang berisii darah ibu yang mengandung banyak zat makanan dan zat asarn bagi janin.

Darah ibu dan darah janin dipisahkan oleh dinding pembuluh darah janin dan lapisan korion. Plasenta yang dernikian dinamakan plasenta jenis hemokorial. Di sini jelas tidak ada percampuran darah antara janin dan ibu. Ada juga sel‑sel desidua yang tidak dapat dihancurkan oleh trofoblas dan sel‑sel ini akhirnya membentuk lapisan fibrinoid yang disebut lapisan Nitabuch. Ketika melahirkan, plasenta terlepas dari endometrium pada lapisan Nitabuch ini. Bila oleh sesuatu sebab umpama pada abortus dikuret terlalu dalarn, maka jonjot‑jonjot plasenta tumbuh di antara otot-otot miometrium (plasenta akreta) atau dapat pula dijumpai plasenta perkreta yang dapat menimbulkan ruptura uteri spontan.


ANATOMI JALAN LAHIR

Dibagi atas 2 bagian:
  1. Bagian tulang: tulang panggul dan sendi-sendinya.
  2. Bagian lunak: otot,jaringan,ligamen.

1. TULANG-TULANG PANGGUL
Terdiri dari:
1.        Os coxae, terdiri dari: ilium,iskium,pubis.
2.        Os sacrum
3.        Os koksigeus
Yang ketiganya saling berhubungan, didepan: simfisis pubis, dibelakang artikulasio sakroiliaka, dibawah artikulasio sakrokoksigea. Yang memungkinkan pergeseran untuk memperbesar sedikit ukuran panggul saat persalinan.
Secara fungsional panggul terdiri dari 2 bagian:
1.      Pelvis mayor / False Pelvis: diatas linea terminalis.
2.      Pelvis Minor / True Pelvis: dibawah linea terminalis, yang bentuknya menyerupai saluran bersumbu melengkung kedepan / sumbu carus. Sumbu carus adalah garis yang menghubungkan titik-titik persekutuan antara diameter transversa dan conjugata vera pada Pintu Atas Panggul (PAP) dengan titik-titik sejenis di HII,III,IV.
(gambar 9-4 dan 9-5)
Bidang atas saluran ini normalnya berbentuk hampir bulat disebut Pintu Atas Panggul / Pelvic inlet. Bidang bawah saluran ini terdiri 2 bagian disebut Pintu Bawah Panggul / Pelvic outlet. Diantara kedua pintu ini terdapat ruang panggul / Pelvic cavity; yang menyempit dibagian tengah disebabkan oleh adanya spina iskiadika yang kadang menonjol ke dalam ruang panggul.

PINTU ATAS PANGGUL (PAP)
Pintu atas panggul adalah suatu bidang yang dibentuk oleh promontorium, korpus vertebrae sacral 1, linea terminalis, pinggir atas simfisis.
 Jarak dari pinggir atas simfisis ke promontorium (conjugata vera) adalah 11cm.
Jarak terjauh garis melintang (diameter transversa) adalah 12,5 – 13 cm.
Dari artikulasio sakroiliaka ke titik persekutuan diameter transversa dan conjugata vera ke linea terminalis (diameter oblique) adalah 13 cm.
Jarak bagian bawah simfisis ke promontorium (conjugata diagonalis) secara statistik diketahui Conjugata Vera = Conjugata Diagonal – 1,5 cm.
Jarak dari bagian dalam tengah simfisis ke promontorium (conjugata obstetrica).
(gambar 9-6)

Dalam obstetric dikenal 4 jenis panggul:
1.      Ginekoid (45%)
Jenis yang paling baik, dimana bentuk PAP hampir bulat.
2.      Android (15%)
PAP berbentuk segitiga. Umumnya bentuk ini dimiliki pria. Dimana diameter anterior-posterior hampir sama dengan diameter transversa, mendekati sakrum.
3.      Antropoid (35%)
PAP agak lonjong seperti telur. Panjang diameter anterior-posterior lebih besar.
4.      Platipelloid (15%)
Sebenarnya jenis ginekoid yang menyempit pada arah muka-belakang.
Untuk mengetahui ukuran pelvis secara tepat dengan pelvimetri rontgen, namun hanya untuk indikasi tertentu seperti:
-         Feto-pelvic disproportion
-         Ada riwayat trauma
-         Penyakit tuberkulosa tulang panggul
-         Bekas SC dan rencana partus pervaginam pada letak sungsang, presentsi muka, kelainan letak lain.
Sekarang sudah digunakan MRI (Magnetic Resonance Imaging) yang ternyata lebih aman dan lebih bermanfaat dari pada roentgen yang jelas menimbulkan pengaruh tidak baik pada ibu maupun pada janinnya. Dianjurkan meskipun pengaruh buruk dari MRI tersebut (genetic atau pun onkologi) belum diketahui maka pemakaiannya dalam trimester pertama, sewaktu organogenesis sedang berlangsung dengan hebatnya, seyogyanya tidak dilakukan. Indikasi pemakaian MRI dalam anatomi maternal antara lain:
-         Plasenta previa
-         Solusio plasenta
-         Penyakit trofoblas
-         Kelainan letak janin
-         Adanya tumor pelvic.
(gambar 9-9)

PINTU BAWAH PANGGUL (PBP)
Terdiri dari 2 bidang datar, yaitu bidang yang dibentuk oleh garis antara kedua tuber ossis iskii dengan ujung os sacrum dan segitiga lainnya dengan bagian bawah simfisis. Pinggir bawah simfisis berbentuk melengkung ke bawah membentuk sudut (arkus pubis) normalnya  kurang lebih 90°. Jarak antara kedua tuber ossis iskii (distansia tuberum) kurang lebih 10,5 cm.

RUANG PANGGUL (PELVIC CAVITY)
Penyempitan dipanggul tengah setinggi spina iskiadika (distansia interspinarum) kurang lebih 10,5 cm. Bidang terluas pada pertengahan simfisis dengan os sacral. 2-3.

BIDANG HODGE
Kegunaannya untuk menentukan sampai mana bagian terendah janin turun dalam panggul pada persalinan.
H I dibentuk oleh PAP
H II sejajar HI dibagian bawah simfisis
H III setinggi spina iskiadika
H IV setinggi os koksigeus
(gambar 9-14)

UKURAN LUAR PANGGUL
Alat-alat yang dipakai : jangkar Martin, Oseander, Collin, Boudeloque.
Yang diukur:
1.      Distansia Spinarum (kurang lebih 24 – 26 cm)
Jarak antara kedua Spina Iskiadika Anterior Superior (SIAS) kanan dan kiri.
2.      Distansia kristarum (kurang lebih 28 – 30 cm)
Jarak kedua krista iliaka kanan dan kiri, umumnya ukuran ini tidak penting namun bila kurang dari 2-3 cm dari angka normal, dicurigai patologik.
3.      Distansia Obliqua Externa
Jarak Spina Iskiadika Anterior Superior kanan dengan Spina Iskiadika Posterior Superior kanan dan sebaliknya.
4.      Distansia intertrokanterika
Jarak kedua trokanter kanan dan kiri.
5.      Conjugata Externa (Boudeloque) kurang lebih 18 cm.
Jarak bagian atas simfisis ke prosesus spinosus lumbal 5.
6.      Distansia tuberum (kurang lebih 10,5 cm)
Jarak kedua tuber iskii.

2.BAGIAN LUNAK JALAN LAHIR
Pada kala II yang ikut membentuk jalan lahir adalah segmen bawah uterus dan vagina.
Otot dasar panggul dibagi:
1. Bagian luar      : -  m. Sfingter ani externus
- m.Bulbokavernosus (mengelilingi vagina)
- m. Perinei tansversus superfisialis
    2. Bagian tengah        :     - m.Sfingter uretra
- m, iliokoksigeus
- m.Iskiokoksigeus
- m. Perinei transversus profundus
3. Bagian dalam          :     - diagfrahma pelvis, terutama m.levator ani. Didalamnya berjalan n.pudendus masuk ke rongga panggul melalui canalis Alcock (antara spina iskiadika dan tuber iskii) penting untuk anestesi


 II.


 

 

Kamis, 27 Desember 2012

RPKPS/Silabus Mata Kuliah



1. RPKPS Keperawatan Gawat Darurat

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER
(RPKPS)




 

Mata Kuliah

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT





KOORDINATOR MATA KULIAH:
NS.ARDENNY,S.KEP




PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES PMC PEKANBARU
2012

 

 

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

A. Identitas Mata Kuliah
      1.   Nama Matakuliah : KK VI - Keperawatan Gawat Darurat
      2.   Kode/SKS               : 3 sks                                                                                                                                                              3. Semester                : Pilihan semester genap
      4.   Dosen Pembina      : Ns. Ardenny, S.Kep

B. Kompetensi
      1. Kompetensi Umum
Kompetensi klinik yang harus dicapai oleh mahasiswa setelah mengikuti mata ajar KGD adalah ”mampu memberikan asuhan keperawatan pada klien gawat darurat yang mengalami berbagai macam gangguan sistem tubuh yang umum terjadi berdasarkan keilmuwan yang terkait dengan keperawatan darurat (KGD)”

      2. Kompetensi Khusus
      Setelah menempuh mata kuliah ini mahasiswa diharapkan (kompetensi hardskill):
a.       Memahami konsep dan prinsip kegawatdaruratan
b.       Memahami konsep pertolongan pasien gawat darurat mencakup bantuan hidup dasar dan lanjutan
c.       Menerapkan konsep dan prinsip gawat darurat dalam pertolongan pasien pada berbagai kondisi dan tingkat usia.
d.       Melaksanakan pengkajian air way, breathing, dan circulation pada pasien gawat darurat
e.       Melaksanakan pembebasan jalan nafas
f.        Melaksanakan pernafasan buatan pada pasien dengan henti nafas
g.       Melaksanakan resusitasi jantung paru pada pasien henti nafas dan henti jantung

             Setelah menempuh mata kuliah ini mahasiswa diharapkan (kompetensi softskill)             
a.       Berinisiatif dalam tindakan kegawatdaruratan
b.       Mampu bekerjasama dalam tim secara profesional
c.       Mengaplikasikan etik dan moral profesi keperawatan dalam pelayanan prima
d.       Mampu berpikir kritis setiap kasus yang dihadapi
e.       Bersemangat dalam memberikan memberikan bantuan langsung dari berbagai latar belakang budaya, social ekonomi klien
f.        Mampu menerapkan management stress pada klien tertentu terutama klien dan keluarga klien yang mengalami proses berduka dan kehilangan (Loss and grieving).
g.       Dapat diandalkan dari salah satu aspek kemahiran keterampilan yang dimiliki



C. Jumlah jam:
Kegiatan di dalam kelas ( 3 SKS x 50 mnt x 14 minggu ):
a.   Kuliah & diskusi kelompok / simulasi                            =   36 jam (14 pertemuan)
b.   Ujian Tengah Semester                                                    =     3 jam
c.   Ujian Akhir Semester                                                        =     3 jam
      
      Jumlah                                                                                      42 jam

Yang dimaksud dengan jam di sini adalah jam pelajaran (50 menit) sesuai dengan definisi SKS.  Selain itu, karena 1 SKS mengandung kegiatan untuk tugas mandiri yang terencana, maka direncanakan pula kegiatan berikut:

Tugas terencana di luar kelas, yaitu melakukan analisa kasus sesuai dengan topik pembelajaran kemudian mendiskusikan dan menuliskanya dalam bentuk laporan/portofolio lengkap (3 SKS x 14 minggu):
a.       Menemukan topik dan permasalahan                              =     8 jam
b.       Menemukan dan mengkaji literatur yang relevan          =   16 jam
 untuk tugas individual   
c.       Diskusi kelompok                                                                =   16 jam
e.       Menulis portofolio lengkap                                               =     8 jam


 
  Total                                                                                              =   42 jam


Kegiatan di laboratorium (1 SKS x 2 x 60 mnt  x 14 minggu ):
a.   Kuliah & diskusi kelompok / simulasi                             =   28 jam (14 pertemuan)
b.   Ujian Tengah Semester                                                     =     4 jam
c.   Ujian Akhir Semester                                                         =     4 jam
       
                Jumlah                                                                              36 jam






D.           JADWAL PERKULIAHAN

No
Mg
Kemampuan Akhir
Materi
Model
Pembelajaran
Penugasan
Evaluasi
Hard skill
Soft skill
Indikator
Bobot
(%)
1
I
1.Mhs.dapat menjelaskan konsep dan prinsip kegawatdaruratan

2.Mhs. dapat menemukan solusi problem kegawat daruratan
1.Meyakini sebagai makhluk individual
2.Meyakii sebagai makhluk sosial
3.Adaptif
4.Menghormati
5.Menghargai
6.Menyayangi
7.Berkomunikasi secara   efektif
8.Kreatif
9.Leadership
10.Solidaritas
11. Kerja dalam tim
12. Inisiatif
13. Dapat mengatasi stress
14. Berkooperatif

Konsep dan prinsip kegawatdaruratan
I :
- Ceramah
- Tanya jawab

Porto folio (kelompok)
Mhs menjelaskan konsep dan prinsip kedaruratan 
5
2
II,
III
1. Melakukan
    Pengkajian
    keperawatan
    termasuk
    pemeriksaan  
    fisik dan data-
    data penunjang
1.Beradaptasi  sesuai dengan budaya setempat
2.Menyadari bahwa manusia memiliki budaya beragam
3.Adaptif
4.Komunikatif
5.Saling menghargai
6.Rasa Memiliki
7.Responsibility
8.Tatakrama
9.Kreatif
10.Inovatif
11.Beretika
12.Berestetika
13.Kerjasama

    Pengkajian
    keperawatan
    termasuk
    pemeriksaan  
    fisik dan data-
    data penunjang
II :
Praktikum dan simulasi peran


III :
Pemutaran film dan tutorial
Re- demonsterasi

Laporan portofolio (individu)
Mhs mampu mengaplikasikan pengkajian fisik dan menyusun asuhan keperawatan secara sistimatis
10
3
IV,
V
2. Menganalisis dan
    menetapkan
    diagnosis
    keperawatan dg tepat
1. Berpikir kritis
2. Kemampuan analisis
3. Kemauan belajar
4. Motivasi
5. Kreatif
6. Dapat mengatasi stress
Analisis data dan
menetapkan
diagnosis
keperawatan dg tepat
IV :
Studi kasus dengan scenario kasus dan pemutaran film
Diskusi





V :
Seminar kelas
Diskusi

portofolio
(kelompok)







Resume
(individu)
Mhs mampu menganalisis dan mensintesa hasil pengkajian dalam merumuskan masalah keperawatan gawat darurat
8
4
VI,
VII
3. Menetapkan tujuan
    perawatan dan rencana
    tindakan keperawatan
1. Komitmen
2. Manajemen diri
3. Dapat meringkas
4. Fleksibel
5. Kerja dalam tim
6. Management waktu
7. Berpikir kritis
8. Menyelesaikan persoalan


Tujuan
perawatan dan rencana
tindakan keperawatan
VI:
Latihan



VII:
Diskusi dan
Ceramah

Laporan kelompok




Resume
individu
Mahasiswa mampu Menetapkan tujuan
perawatan dan rencana
tindakan keperawatan
7

5
VIII
UTS


-  


50
6
IX,
X, XI
XII
4. Melakukan tindakan
    keperawatan yang
    direncakan
1. Komunikasi terapeutik
2. Sikap terapeutik/etis
3. Dapat diandalkan
4. Bersemangat
5. Insiatif
6. Berpikir kritis
7. Management waktu
8. Mendengarkan
9. Kerja dalam tim
10 Mampu berkolaborasi dengan tim kesehatan lain.
Tindakan keperawatan gawat darurat seperti BHD, Spalk/ pembidaian, Triage, protokol tindakan khusus keperawatan
IX
X
XI
XII :

Praktikum






Portopolio individu




Mahasiswa dapat melakukan tindakan keperawatan secara kompeten
15
7
XIII





5. Mengevaluasi asuhan
    keperawatan yang
    diberikan
1. memiliki komitmen
2.komunkasi lisan
3.Dapat mengatasi stress
4.Management diri
5.Mendengarkan
6.Argument logis
7.Dapat menyelesaikan persoalan

Riview dokumentasi keperawatan dalam bentuk asuhan keperawatan sistiematik
XIII :
Presentasi kasus kelompok dan diskusi








Laporan kelompok





Mahasiswa dapat menjelaskan, mengidentifikasi dan menemukan solusi   dalam menangani kasus gawat darurat
10
8
XIV





6. Senantiasa
    memperlihatkan
    praktik keperawatan
    yang profesioanl
    berdasarkan etik dan
    legal keperawatan
1.Mengenali berbagai sains, seni keterampilan keperawatan
2.Menyadari arti pentingnya sains keperawatan
3.Memahami dampak positif dan degatif dari dampak teknolog
4.Mendengarkan
5.Perforcement rapih
6.Beretika
7.Berestetika
8.Peduli
9. Komunikasi terapeutik

Review konsep etika profesi keperawatan
XII :
 diskusi






XIII:
Studi kasus dan diskusi

Laporan
Kelompok






portofolio
kelompok
Mahasiswa mampu mengenali, menyadari dan
”mampu memberikan asuhan keperawatan pada klien gawat darurat yang mengalami berbagai macam gangguan sistem tubuh yang umum terjadi
5

E. Materi Perkuliahan
Materi perkuliahan yang dibahas diwujudkan dalam bentuk handout untuk active learning, yang tersusun berdasarkan topik sebagai berikut:
Topik
Materi
Rincian Isi Materi
I
Penjelasan Silabus
Penjelasan Silabus, konsep Dasar, Ruang lingkup Keperawatan Gawat Darurat, SPGDT.
II
Konsep dasar penanganan pasien gawat darurat
Pencegahan primer, sekunder, tersier
Kegawatan
Triage
Prioritas
Primary survey
Secondary survey
III
Pengkajian airway, breathing, dan circulation
Airway
Breathing
Circulation
IV
Pembebasan Jalan Nafas
Orofaringeal
ETT
V
Pemberian Nafas Buatan
Dengan oksigen
Tanpa oksigen
Ventilator
VI
Resusitasi Jantung Paru
Dewasa
Anak-anak
Bayi
VII
Askep Pasien dengan kegawatan bidang medikal bedah akibat:

a.       Gangguan pernafasan: Respiratory Distress ( , asthma, edema paru,
b.      Gangguan kardiovaskuler: akut miocard infark, shock
c.       Gangguan pencernaan: akut abdomen, keracunan
d.      Gangguan endokrin: hipoglikemi, diabetik ketoasidosis, tiroid krisis
e.       Gangguan syaraf: stroke, trauma kepala, dan medulla spinalis
f.        Gangguan muskuloskeletal: fraktur, dislokasi
g.       Gangguan integumen: luka bakar, gigitan binatang

VII
Askep pasien dengan kegawatan bidang obstetri ginekologi akibat:
a.       Eklamsi
b.       Perdarahan
VIII
Askep pasien dengan kegawatan bidang anak akibat:
a.       Kejang demam
b.      Asfiksia
c.       Kesedak
IX
Askep pasien dengan kegawatan bidang psikiatri akibat tentamen suicide
Perilaku bunuh diri
Perilaku kekerasan
X
Askep pasien dengan kegawatan bidang komunitas akibat:
a.       Bencana alam
b.       Kejadian luar biasa
F. Penilaian

             a. Penilaian meliputi :
1. Ujian Tengah Semester (UTS)                 : 15 %
3. Ujian Akhir Semester (UAS)                    : 20  %
4. Ringkasan                                                   :  5 %
5. Portofolio                                                    : 30 %
6. Presentasi dan diskusi dalam seminar    : 30 %             

     b.  Syarat mengikuti ujian semester
1. Kehadiran 90-100%               : boleh mengikuti ujian
2. Kehadiran 75-90%                 : ujian dengan penugasan/bersyarat
3. Kehadiran < 75%                   : tidak boleh mengikuti ujian

      c. Standar konversi nilai yang direncanakan:
A :        >80
B :        66 -  80
C :        56 -  65
D :        4 5-  55
E  :        < 45

G.  Referensi
1.  Brunner & Suddart.(2005).Keperawatan Medikal Bedah.Jakarta:EGC
2.  Maryline D (2003). Rencana Keperawatan. Jakarta : EGC
3.  Anderson, S (2003). Patofisiolgi. Jakarta:EGC
4.  Tamboyang (2000).Patofsiologi. Jakarta:EGC
5.  Potter&Perry (2002). Fundamental of Nursing. Ed.4.Jakarta:EGC
6.  Huddak G (2002). Keperawatan Kritis. Jakarta; EGC
7.  Ect.


H.  Perencanaan Monitoring dan Umpan Balik
Rencana dokumen monitoring dan umpan balik meliputi dan diwujudkan dalam bentuk form-form yang terdiri atas:
a.       Rencana dokumen/form kegiatan mingguan
b.       Rencana dokumen/form umpan balik dari mahasiswa
c.       Rencana dokumen/form perubahan
Form kegiatan mingguan diisi oleh dosen yang berisi informasi tentang: waktu perkuliahan dimulai dan diakhiri, waktu kehadiran masing-masing mahasiswa, bentuk partisipasi mahasiswa, kendala dalam perkuliaahan. Contoh format dapat dilihat di bawah ini.

FORMAT KEGIATAN MINGGUAN
Nama Mahasiswa
Waktu kuliah
Waktu Kehadiran/mahasiswa
Bentuk Partisipasi Mahasiswa
Keterangan
mulai
akhir
Hadir
Jam
A






B







FORMAT UMPAN BALIK DARI MAHASISWA
1.       Apa yang anda dapatkan dalam perkuliahan hari ini?
2.       Apa kesulitan anda hari ini?
3.       Apa yang anda sukai dalam kuliah hari ini?
4.       Apa yang tidak anda sukai dalam kuliah hari ini?
Masalah yang bersifat umum segera diperbaiki dan langsung diterapkan pada pertemuan berikutnya, sedangkan yang sifatnya mendasar akan dicatat untuk perbaikan pada semester berikutnya.
      Perencanaan Evaluasi  adalah sebagai berikut:
FORMAT PERUBAHAN
GAP
AKAR MASALAH
ALTERNATIF SOLUSI







Evaluasi meliputi:
a.       Hasil pembelajaran
Evaluasi terhadap kemampuan mahasiswa dalam memahami konsep dilakukan secara tertulis sebanyak 2 kali, yaitu ujian midterm dan ujian akhir terjadwal. Hasil ini menggambarkan kemampuan individual mahasiswa dalam mencapai target kompetensi yang berhubungan dengan kemampuan pemahaman terhadap materi perkuliahan yang diberikan. Dari sini dianalisis persentase mahasiswa yang berhasil mencapai target kompetensi tersebut.
Evaluasi terhadap kemampuan praktis mahasiswa dilakukan pada setiap kali pembahasan materi yang berhubungan dengan praktek tersebut.

b.      Proses pembelajaran
Proses pembelajaran dievaluasi dengan menganalisis monitoring form dan umpan balik seperti contoh di atas, untuk melihat keefektifan dari setiap komponen pembelajaran.

c.       Hambatan dan kekurangan
Jumlah mahasiswa yang cukup besar, yang mencapai di atas 40 orang merupakan hambatan bagi dosen dalam memberikan feedback kepada mahasiswa secara individual. Dalam setiap minggu pemberian feedback akan dilakukan dengan membahas beberapa contoh tugas yang dikategorikan bagus, dan mahasiswa yang tugasnya bagus dijadikan sebagai tutor untuk beberapa temannya. Hasil tutor dilaporkan oleh mahasiswa yang bersangkutan kepada dosen dan akan dijadikan sebagai nilai tambah bagi tutor.
Keterlambatan mahasiswa mengisi KRS (selama ini banyak terjadi) juga menjadi penghambat pembelajaran. Oleh karena itu, peranan tutor di sini juga amat penting. Mereka diharuskan mempelajari materi yang tidak sempat mereka ikuti di kelas di rumah dan menanyakan kepada tutor hal-hal yang kurang mereka pahami, termasuk dalam pengerjaan tugas-tugas. Keberhasilan tutor sangat tergantung pada komunikasi tutor dengan dosen.

d.      Kemungkinan perbaikan
Materi untuk contoh aplikasi dan materi lanjut dapat berubah sesuai dengan minat dan perkembangan mahasiswa. Setiap menemukan kendala dalam pembelajaran, dosen segera mencari akar masalah dan mencari solusi alternatif, yang selanjutnya pada pertemuan berikutnya, dilakukan perbaikan. Tetapi bila masalah itu tidak bisa dilaksanakan segera, maka direncanakan perbaikan pada semester berikutnya.





2.  RPKPS Metodologi Riset

    RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)





Mata Kuliah
METODOLOGI RISET

                                                              
KOORDINATOR MATA AJAR :
 Ns. SYAFRISAR MERI AGRITUBELLA,S.Kep
08197606890



PROGRAM SARJANA KEPERAWATAN
STIKES PEKANBARU MEDICAL CENTER
TA. 2011/2012



RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER

A. Identitas Mata Kuliah
      1.   Nama Matakuliah     : METODOLOGI RISET
      2.   Kode/SKS                   :      (2 SKS Teori)                                                                                                                          
      3.   Semester                    : Pilihan semester genap (Semester II)
      4.   Dosen Koordinator   : Ns. Syafrisar Meri Agritubella, S. Kep
      5.   Dosen Pengampu      : Ahmad Djajuli,M.Kes
                                                                                                                                                                                          
B. Deskripsi Mata Kuliah
Metodologi keperawatan adalah mata kuliah wajib

C.Manfaat Perkuliahan
Sebagai seorang petugas kesehatan akan melaksanakan tugas mulia yaitu memberi bantuan pelayanan kesehatan pada individu, keluarga, dan masyarakat dihadapkan berbagai masalah terutama masalah kesehatan baik fisik maupun psikologi. Mereka membutuhkan seorang yang memiliki kompetensi yang dapat diandalkan sesuai bidang profesinya. Kemampuan yang dimiliki secara profesional memberikan kepuasan bagi klien dan dapat meningkatkan image profesi menjadi terpuji di mata masyarakat. Oleh karena itu, untuk bisa melaksanakan tugas mulia tersebut di atas dibutuhkan seorang perawat yang memiliki kompetensi profesional untuk meningkatkan kualitas hidup klien baik secara fisik maupun psikologis.
Melalui mata kuliah ini akan lahir perawat yang handal dan memiliki kompetensi profesional dibidangnya yang berkualitas.

D. Kompetensi
      1. Kompetensi Umum
Kompetensi klinik yang harus dicapai oleh mahasiswa setelah mengikuti Mata Kuliah ini, mahasiswa memahami konsep dan prinsip hukum yang berkaitan dengan praktik keperawatan dan mampu mendasarkan seluruh tindakan keperawatan pada hukum yang berlaku. Mata ajaran ini juga membahas konsep etika keperawatan, berbagai aliran filosofi yang mendasarinya dan prinsip cara penalaran dilema etik dalam kasus keperawatan.

      2. Kompetensi Khusus
      Setelah menempuh mata kuliah ini mahasiswa diharapkan (kompetensi hardskill):
a.    Memahami Konsep Dasar Tanggung Jawab, tanggung gugat dan Konsep Etika Keperawatan.
b.    Memahami Sistem Kesehatan Nasional
c.    Memahami Hukum dan Perundang-undangan Kesehatan
d.    Memahami Aspek Hukum dalam Keperawatan (Payung hukum Keperawatan, Legislasi keperawatan, SIK, SIP, SIPP).
e.    Memahami Profesionalisme Keperawatan
f.      Memahami kebijakan pelayanan kesehatan
g.    Memahami Prinsip-prinsip legal dalam praktik keperawatan
h.    Memahami Penyebab Masalah Illegal (mal Praktik)
i.      Memahami Peran Perawat dalam menyelesaikan masalah legal/ pengambilan keputusan legal etis
j.      Memahami Kode Etik Keperawatan Indonesia
k.    Otonomi, benefience, non maleficience, justice, moral right, nilai, norma masyarakat
l.      Euthanasia, transplantasi organ,  surpporting devices, aborsi,dll
m.   Perlindungan Hukum dalam praktik keperawatan
n.    Nursing advocacy dan Patient’s Bill of Right.

Setelah menempuh mata kuliah ini mahasiswa diharapkan (kompetensi softskill)            
a.       Memiliki kemauan belajar
b.      Mampu berpikir kritis setiap kasus yang dihadapi
c.       Dapat diandalkan dari salah satu aspek kemahiran keterampilan yang dimiliki

E.   Jumlah jam:
Kegiatan di dalam kelas ( 2 SKS x 50 mnt x 14 minggu ):
a.  Kuliah & diskusi kelompok / simulasi                                   =   23 jam
b.   Ujian Tengah Semester                                                          =     2 jam
c.   Ujian Akhir Semester                                                              =     2 jam
  
            Jumlah                                                                                 =   27 jam



F.  RINCIAN KEGIATAN

Pert
Hari / Tanggal
MATERI
RINCIAN MATERI
METODE
W
DOSEN
1
Selasa, 13 Maret 12
Penjelasan Sila bus
Pengantar Etika dan Hukum

2 x 50’
Ns.Syafrisar Meri Agritubella,S.Kep
2
Selasa, 20 Maret 12
Konsep Dasar Etika Profesi Keperawatan
1.        Pengertian Etika Profesi Keperawatan
2.        Tujuan Pendidikan Etika Keperawatan
3.        Macam etika Profesi Keperawatan
4.        Azas Dasar Etik keperawatan
5.        Kode etik Keperawatan
6.        Kode Etik keperawatan menurut ICN
7.        Permasalahan Dasar Etika Kesehatan
Ceramah
Diskusi
Tanya- jawab
2 x 50’
Widya Edorita,SH,MH
3
Selasa,27 Maret 12
Konsep dasar Tanggung Jawab dan Tanggung Gugat Perawat
1.        Pengertian Tanggung Jawab Perawat
2.        Macam/ Jenis Tanggung Jawab Perawat
3.        Pengertian Tanggung Gugat Perawat
4.        Macam/ jenis Tanggung gugat perawat
Ceramah
Diskusi
Tanya- jawab
2 x 50’
Widya Edorita,SH,MH
4
Selasa, 3 April 12
Hukum dan Perundang-Undangan Kesehatan Serta Hukum Keperawatan
1.        Fungsi Hukum dalam praktek keperawatan
2.        UU Praktik Keperawatan: UU No. 23 Tahun 1992 tentang kesehatan dalam praktik keperawatan dan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Ceramah
Diskusi
Tanya- jawab
2 x 50’
Widya Edorita, SH,MH
5
Selasa, 10 April 12
Sistem Kesehatan Nasional
Kebijakan Pelayanan Kesehatan
Ceramah
2 x 50’
dr.Hj.Zurtias,MARS
6
Selasa,17 April 12
Isu-Isu Etika Keperawatan
1.        Standar Profesional
2.        Implikasi Komitmen Keperawatan
3.        Advokasi
4.        Kesejawatan
5.        Janji-Janji (Promise)
6.        Dapat Dipercaya (Trustworthiness)
7.        Hubungan Perawat – Klien
Ceramah
Diskusi
Tanya- jawab
2 x 50 ‘
Ns. Eka Dewi, S.Kep
(PPNI)
7
Selasa , 24 April 12
Kode etik Keperawatan Indonesia
1.        Pengertian Kode etik keperawatan Indonesia
2.        Kontens Kode Etik Keperawatan Indonesia
3.        Maksud dan Tujuan Kode etik di buat
Ceramah
Diskusi
Tanya- jawab
2 x 50’
Ns. Eka Dewi, S.Kep
(PPNI)
8
Selasa, 1 Mei 2012
Ujian Tengah Semester I
9
Selasa, 8 Mei 12
Peran Organisasi Profesi dalam menetapkan Standar Praktik Keperawatan
Ceramah
2x 50’
Ns. Eka Dewi,S.Kep
(PPNI)
10
Selasa, 15 Mei 12
Prinsip Legal dalam praktik keperawatan

Penyebab masalah legal dalam pelayanan kesehatan
1.        Permasalahan Etika dalam bidang kesehatan
2.        Teori dasar pembuatan Keputusan Etis
3.        Kerangka pembuat keputusan Etis
4.        Penyelesaian masalah Etis
Ceramah
Diskusi

3x 50’
dr.Hj.Zurtias,  MARS
11
Selasa, 22 Mei 12
Masalah – Masalah Legal (mal Praktik dan Negligence) termasuk empat unsur dalam Hukum
1.        Pembuktian Mal Praktik secara langsung dan tidak langsung
2.        Upaya Pencegahan dalam menghadapi tuntutan malpraktik
3.        Upaya mencegah malpraktek dalam pelayanan kesehatan
4.        Upaya menghadapi tuntutan hukum
Ceramah
3x 50’
Widya Edorita,SH,MH
12
Selasa, 29 Mei 12
Peran Perawat dalam penyelesaian Masalah Legal (Dilem Etik)
Prinsip otonomi, Benefisiensi, prinsip keadilan (justice), non-malefisiensi,veracity, fidelity,prinsip kerahasiaan,prinsip akuntabilitas dan langkah penyelesaian masalah.
Ceramah
2 x 50’
Widya Edorita,SH, MH
13
Selasa, 5 Juni 12
Euthanasia, transplantasi organ,  surpporting devices, aborsi,dll
Ceramah
2 x 50’
Widya Edorita,SH, MH
14
Selasa, 15 Juni 2012
Perlindungan Hukum dalam Praktik Keperawatan
Ceramah
2 x 50’
Widya Edorita,SH, MH
15
Selasa, 19 Juni 2012
Otonomi, benefience, non maleficience, justice, moral right, nilai, norma masyarakat
Nursing advocacy dan Patient’s Bill of Right
- Peran dan Advokasi perawat
- Pendekatan Moral Right dalam pengambilan keputusan
- Pendekatan Etik dalam Pengmbilan Keputusan
- Hak pasien dan keluarga dalam pelayanan kesehatan
Ceramah
2 x 50’
Widya Edorita,SH, MH
16
Selasa, 26 Juni 2012
UJIAN AKHIR SEMESTER I



G. Penilaian
             a. Penilaian meliputi :
1.   Ujian Tengah Semester (UTS)                : 25 %
2.   Ujian Akhir Semester (UAS)                   : 30 %
3.   Praktikum                                                   : 20 %
4.   Penugasan                                                 : 15 %
4.   Soft skill                                                    : 10 %            

     b.  Syarat mengikuti ujian semester
1.  Kehadiran 90-100%            : boleh mengikuti ujian
2. Kehadiran 75-90%               : ujian dengan penugasan/bersyarat
3. Kehadiran < 75%                 : tidak boleh mengikuti ujian

      c. Standar konversi nilai yang direncanakan:
A :        80 - 100
B :        68 -  79
C :        56 - 67
D :        45 -55
E :        0 - 45

H.  Referensi
Kozier,B (1996).Fundamental of Nursing:Concepts, process and practice. Reedwood City: Addison Wesley
Potter,P.A and Perry,AG (1993). Fundamental of Nursing: Concepts, process and practice. (3nd ed). St.Louis: Mosby year book
Edge, R.; Groves, J. R (2006). Ethics of health care: a guide for clinical practice. (3rd ed). Melbourne: Thomson  Delmar Learning
Monarch,M (2002). Nursing and the law: Trends and issue. Washington: ANA (American Nursing  Association)
Burkhardt,MA & Nathaniel,AK (2001). Ethics &issues in contemporary nursing. (2nd.ed). Sydney:Delmar Thomson Learning

I.        Perencanaan Monitoring dan Umpan Balik
Rencana dokumen monitoring dan umpan balik meliputi dan diwujudkan dalam bentuk form-form yang terdiri atas:
a.       Rencana dokumen/form kegiatan mingguan
b.      Rencana dokumen/form umpan balik dari mahasiswa
c.       Rencana dokumen/form perubahan
Form kegiatan mingguan diisi oleh dosen yang berisi informasi tentang: waktu perkuliahan dimulai dan diakhiri, waktu kehadiran masing-masing mahasiswa, bentuk partisipasi mahasiswa, kendala dalam perkuliaahan. Contoh format dapat dilihat di bawah ini.


FORMAT KEGIATAN MINGGUAN

         MATA AJAR                                      : ……………………………….
         NAMA DOSEN                                  : ……………………………….
         TANGGAL / PERTEMUAN KE        : ……………………………….

Nama Mahasiswa
Waktu kuliah
Waktu Kehadiran/mahasiswa
Bentuk Partisipasi Mahasiswa
Keterangan
mulai
akhir
Hadir
Jam















































































































































FORMAT UMPAN BALIK DARI MAHASISWA

1.      Apa yang anda dapatkan dalam perkuliahan hari ini?
2.      Apa kesulitan anda hari ini?
3.      Apa yang anda sukai dalam kuliah hari ini?
4.      Apa yang tidak anda sukai dalam kuliah hari ini?
Masalah yang bersifat umum segera diperbaiki dan langsung diterapkan pada pertemuan berikutnya, sedangkan yang sifatnya mendasar akan dicatat untuk perbaikan pada semester berikutnya.
      Perencanaan Evaluasi  adalah sebagai berikut:
FORMAT PERUBAHAN
GAP
AKAR MASALAH
ALTERNATIF SOLUSI































 Evaluasi meliputi:
a.      Hasil pembelajaran
Evaluasi terhadap kemampuan mahasiswa dalam memahami konsep dilakukan secara tertulis sebanyak 2 kali, yaitu ujian midterm dan ujian akhir terjadwal. Hasil ini menggambarkan kemampuan individual mahasiswa dalam mencapai target kompetensi yang berhubungan dengan kemampuan pemahaman terhadap materi perkuliahan yang diberikan. Dari sini dianalisis persentase mahasiswa yang berhasil mencapai target kompetensi tersebut.
Evaluasi terhadap kemampuan praktis mahasiswa dilakukan pada setiap kali pembahasan materi yang berhubungan dengan praktek tersebut.

b.      Proses pembelajaran
Proses pembelajaran dievaluasi dengan menganalisis monitoring form dan umpan balik seperti contoh di atas, untuk melihat keefektifan dari setiap komponen pembelajaran.

c.       Hambatan dan kekurangan
Jumlah mahasiswa yang cukup besar, yang mencapai di atas 40 orang merupakan hambatan bagi dosen dalam memberikan feedback kepada mahasiswa secara individual. Dalam setiap minggu pemberian feedback akan dilakukan dengan membahas beberapa contoh tugas yang dikategorikan bagus, dan mahasiswa yang tugasnya bagus dijadikan sebagai tutor untuk beberapa temannya. Hasil tutor dilaporkan oleh mahasiswa yang bersangkutan kepada dosen dan akan dijadikan sebagai nilai tambah bagi tutor.
Keterlambatan mahasiswa mengisi KRS (selama ini banyak terjadi) juga menjadi penghambat pembelajaran. Oleh karena itu, peranan tutor di sini juga amat penting. Mereka diharuskan mempelajari materi yang tidak sempat mereka ikuti di kelas di rumah dan menanyakan kepada tutor hal-hal yang kurang mereka pahami, termasuk dalam pengerjaan tugas-tugas. Keberhasilan tutor sangat tergantung pada komunikasi tutor dengan dosen.

d.      Kemungkinan perbaikan
Materi untuk contoh aplikasi dan materi lanjut dapat berubah sesuai dengan minat dan perkembangan mahasiswa. Setiap menemukan kendala dalam pembelajaran, dosen segera mencari akar masalah dan mencari solusi alternatif, yang selanjutnya pada pertemuan berikutnya, dilakukan perbaikan. Tetapi bila masalah itu tidak bisa dilaksanakan segera, maka direncanakan perbaikan pada semester berikutnya.



 Satuan Acara Pembelajaran (SAP)

Nama Dosen                :
NIDN                          : 
Program Studi              :
Mata Kuliah                 :
Kode MK                    :
Bobot SKS                  :
Semester                      :
Pertemuan Ke              :
I.         Standar Kompetensi

II.        Kompetensi Dasar


III.      Indikator Kompetensi

IV.        Materi Pokok

V.       Langkah Langkah Pembelajaran
No
Tahap
Kegiatan Pembelajaran
Metode
Alat/
Media
Sumber
Alokasi Waktu
Dosen
Mahasiswa
1





Pendahuluan








































2
Penyajian






























3
Penutup

























VI.     Penilaian
1.      Evaluasi Struktur
2.      Evaluasi Proses
3.      Evaluasi Hasil







3. RPKPS Epidemiologi


 
SILABUS
MA. EPIDEMIOLOGI




Koordinator MA:
Syafrisar Meri Agritubella,S.Kep,Ns.
08197606890



STIKES PMC PEKANBARU
PRODI S1 KEPERAWATAN 





KONTRAK PERKULIAHAN (SILABUS)
MATA KULIAH KEPERAWATAN EPIDEMIOLOGI

Materi kuliah             :  EPIDEMIOLOGI
Kode Mata Kuliah      : 
SKS                              :  2 SKS
Koordinator MA        :  Syafrisar Meri Agritubella, S.Kep., Ns.
Dosen                          : 1. Idayanti,M.Kes
                                        2. Awida Rose, M.Kes
---
A.     DESKRIPSI MATA KULIAH
Mata kuliah ini sangat penting  karena merupakan komponen mata ilmu kesehatan masyarakat untuk SI keperawatan termasuk di Program Studi S1 Keperawatan STIKES PMC. Mata kuliah ini merupakan mata kuliah dasar yang sifatnya wajib bagi semua program studi ilmu kesehatan, termasuk keperawatan. Mata kuliah ini akan membekali mahasiswa tentang prinsip-prinsip dan metode epidemiologi untuk analisis kejadian dalam memecahkan masalah-masalah kesehatan khususnya keperawatan di masyarakat
Selama proses pembelajaran, mahasiswa akan banyak mengembangkan kemampuan kognitif dalam memahami konsep dasar epidemiologi, konsep penyebab penyakit, pengukuran angka kesakitan dan kematian dan  menerapkan pendekatan-pendekatan epidemiologi dalam praktek pelayanan keperawatan melalui screening, survailance, penelitian, penyelidikan wabah. Pemahaman terhadap konsep-konsep dan cara-cara tersebut diharapkan dapat diaplikasikan dalam melaksanakan peran perawat, baik sebagai pengelola, pendidik, peneliti ataupun pelaksana pelayanan keperawatan.

B.     TUJUAN
  1. Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini diharapkan mahasiswa mampu melaksanakan konsep-konsep dalam epidemiologi dalam pengembangan ilmu keperawatan.
  1. Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini diharapkan mahasiswa mampu:
a.       Memahami pengertian epidemiologi
b.      Menjelaskan riwayat alamiah perjalanan penyakit
c.       Menguraikan penyebaran masalah kesehatan berdasarkan variabel man, time dan place
d.      Mengukur frekuensi masalah kesehatan
e.       Menganalisis kejadian sebab akibat yang berkaitan dengan masalah kesehatan
f.   Menggunakan metode-metode epidemiologi (surveilance, screening, investigasi wabah) dalam praktek pelayanan keperawatan dan upaya peningkatan kualitas pelayanan keperawatan.


C.     ACUAN/REFERENSI :
Achmiral, Kesehatan dan Kedokteran berorientasi masyarakat rumah tangga dan SKN. Bina Indra Karya, Surabaya
Beaglehole, R., Bonica R., Kjellstrom T., Dasar-dasar Epidemiologi, Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 1997.
Effendi N., Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan masyarakat, Edisi II, 1998
Friedman G.D., Prinsip-Prinsip Epidemiologi, Editor: Dr. Siswanto A. Wilopo,  Yayasan Essentia Medica. Jakarta.
Notoatmodjo S., Ilmu Kesehatan Masyarakat, Rineka Cipta, Jakarta, 1997.
Rothman, K.J., Epidemiologi Modern, Penterjemah: Rossi Sanusi, Yayasan Pustaka Nusatama dan Yayasan Essentia Medica. Jakarta.
Sutrisno B., Pengantar Metode Epidemiologi, Jakarta



D.    STRATEGI PEMBELAJARAN
Untuk mencapai tujuan pembelajaran, mata kuliah ini menggunakan sejumlah strategi.
No
Jenis Program
Jumlah program
Jumlah waktu
Strategi
1.
Tatap muka di kelas
14 kali
100 menit
Ceramah, tanya jawab, diskusi, latihan soal, latihan kuis
2.
Ujian tengah semester
1 kali
75 menit
Menjawab pertanyaan-pertanyaan tertulis
3.
Ujian akhir semester
1 kali
75 menit
Menjawab pertanyaan-pertanyaan tertulis



E.     KEHADIRAN
1.     Prosentase kehadiran perkuliahan kurang dari 60% tidak diperkenankan mengikuti ujian.
2.     Prosentase kehadiran praktikum kurang dari 100% tidak diperkenankan mengikuti ujian.


F.      KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
HARI/TGL
/JAM
PERTEMUAN
POKOK BAHASAN DAN
SUB POKOK BAHASAN
METODE
PENGAMPU
Rabu/ 12 Sept 2012
1
learning contract, Introduction
Outline mata kuliah:
·     latar belakang dan perkembangan epidemiologi
ceramah
Idayanti,M.Kes
Rabu/ 26 Sept 2012
2
Pengertian epidemiologi:
·     Perkembangan
·     Pengertian
·     Tujuan
·     Manfaat
·     Ruang lingkup
·     Pendekatan
·     Strategi
·     Parameter epidemiologi
Ceramah, diskusi makalah
Idayanti,M.Kes
Rabu/ 3 Oktober 12
3
Model perjalanan penyakit (Riwayat Alamiah  penyakit):
·     Segitiga “host, agent, environment”
·     Hubungan antar faktor
·     The weel of epidemiologi
Ceramah, diskusi makalah
Idayanti,M.Kes
Rabu/10 Oktober 12
4
Variabel Epidemiologi:
·     Variabel Man, Time, Place
Ceramah, diskusi makalah
Idayanti,M.Kes
Rabu/17 dan 24 Oktober 12
5 dan 6
Pengukuran Masalah Kesehatan:
·     Prevalence
·     Incidence
·     attack rate
·     mortalitas
·     morbiditas
Ceramah, diskusi makalah
Awida Rose,
M.Kes
Rabu/31 Oktober 2012
7
Surveilance epidemiologi:
·     Pengertian
·     Tujuan
·     Manfaat
·     Jenis
·     langkah-langkah

Ceramah, diskusi makalah
Awida Rose,
M.Kes
UTS
Rabu/14 November 12
9
Surveilance dalam praktek pelayanan keperawatan:
·     Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)
·     KIA dan imunisasi
·     Surveillance diare pada anak
Ceramah, diskusi makalah
Awida Rose,
M.Kes
Rabu/ 21 November 12
10
Surveilance dalam praktek pelayanan keperawatan:
·     Surveillance kejadian TB paru
·     Flu burung
·     HIV AIDS
·     Gangguan status gizi
Ceramah, diskusi makalah
Awida Rose,
M.Kes
Rabu/ 28 November 2012



11
Screening
·     Pengertian
·     Tujuan, Manfaat, Jenis , Kriteria
·     Uji screening
·     Tes diagnostik
·     Intervensi terapetik
Ceramah, diskusi makalah
Awida Rose,
M.Kes
Rabu/ 5 Desember 2012
12
Screening dalam praktek pelayanan keperawatan
·     Screening untuk bayi, anak balita, remaja, perempuan usia subur,ibu hamil, ibu masa nifas, masa pre menopause, menopause dan lansia
·     kelompok resiko tinggi
Ceramah, diskusi makalah
Awida Rose,
M.Kes
Rabu/ 12 Desember 2012
13
Investigasi wabah
·     Pengertian
·     Kriteria wabah
·     Tujuan
·     Manfaat
·     Langkah-langkah investigasi Wabah
Ceramah, diskusi makalah
Awida Rose,
M.Kes
Rabu/19 Desember 12
14
Investigasi wabah dalam praktek pelayanan keperawatan
Audit TB Paru dan Flu Burung
Ceramah
Awida Rose,
M.Kes
MINGGU TENANG




 4. RPKPS Keperawatan Klinik V (Maternitas II)

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)



Mata  Kuliah:
Keperawatan Klinik V (Maternitas II)


                          
                                
KOORDINATOR MATA AJAR :
                                                                         Ns. SYAFRISAR MERI AGRITUBELLA,S.Kep
08197606890




 PROGRAM SARJANA KEPERAWATAN
STIKES PEKANBARU MEDICAL CENTER
TAHUN 2012/2013



RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

A. Identitas Mata Kuliah
      1.   Nama Mata kuliah   : Keperawatan Klinik V (Maternitas II)
      2.   Kode/SKS                  : 4SKS (3 SKS Teori,1 SKS Praktikum Laboratorium)                                                                                                                                                                                 
      3.   Semester                    : Pilihan semester ganjil (Semester V)
      4.    Dosen Koordinator : Ns. Syafrisar Meri Agritubella, S. Kep
      5.    Prasyarat                  : KKD, KDDK I, KDDK II, PDK, Caring dan Komunikasi dalam
                                                                                                                                   Keperawatan, KK III – Maternitas I
                                                                                                                                                                                          
B. Deskripsi Mata Kuliah
Mata kuliah ini bertujuan untuk menghasilkan perawat yang mampu memberikan asuhan keperawatan pada wanita usia subur, ibu hamil, ibu melahirkan, ibu setelah melahirkan pada kondisi patologis beserta keluarganya, kesehatan reproduksi pada PUS, WUS, remaja serta ibu menopause dengan mengutamakan perilaku caring dalam setiap pemberian asuhan keperawatan.
C.Manfaat Perkuliahan
Sebagai seorang petugas kesehatan akan melaksanakan tugas mulia yaitu memberi bantuan pelayanan kesehatan pada individu, keluarga, dan masyarakat dihadapkan berbagai masalah terutama masalah kesehatan baik fisik maupun psikologi. Mereka membutuhkan seorang yang memiliki kompetensi yang dapat diandalkan sesuai bidang profesinya. Kemampuan yang dimiliki secara profesional memberikan kepuasan bagi klien dan dapat meningkatkan image profesi menjadi terpuji di mata masyarakat. Oleh karena itu, untuk bisa melaksanakan tugas mulia tersebut di atas dibutuhkan seorang perawat yang memiliki kompetensi profesional untuk meningkatkan kualitas hidup klien baik secara fisik maupun psikologis.
Melalui mata kuliah ini akan lahir perawat yang handal dan memiliki kompetensi profesional dibidangnya yang berkualitas.
D. Kompetensi
      1. Kompetensi Umum
Kompetensi klinik yang harus dicapai oleh mahasiswa setelah mengikuti Mata Kuliah Keperawatan Klinik V (Maternitas II)  ini adalah ”Mampu memberikan asuhan keperawatan pada bidang maternitas secara patologi (WUS, BUMIL/Antenalat, Intranatal care, Postnatal care, KeSPRO pada PUS, WUS, Remaja serta ibu menopause dan Mampu untuk perilaku carring dan berkomunikasi secara terapeutik..”
      2. Kompetensi Khusus
      Setelah menempuh mata kuliah ini mahasiswa diharapkan (kompetensi hardskill):
a.    Mampu melakukan asuhan keperawatan pada wanita dengan Masalah pengelolaan masalah perempuan
1.      Askep pada Kanker Ovarium
2.      Askep pada Kanker Servik
3.      Askep pada Kanker Uterus
4.      Askep pada Kista Ovarii
5.      Askep pada Mioma Uteri
6.      Askep pada HIV / AIDS
b.    Mampu melakukan asuhan keperawatan pada wanita dengan masalah infertilitas dan keluarga berencana (KB)
c.    Mampu melakukan asuhan keperawatan wanita dengan komplikasi kehamilan dan penyakit yang menyertai
1.      Askep pada Ibu Hamil dengan merokok
2.      Askep pada ibu Hamil dengan Ketergantungan Alkohol
3.      Askep pada ibu hamil dengan ketergantungan obat
4.      Askep pada ibu Hamil dengan Hiperemesis Gravidarum
5.      dll
d.    Mampu melakukan asuhan keperawatan pada ibu dengan komplikasi persalinan
1.      Askep pada Ibu dengan Ketuban Pecah Dini
2.      Askep pada Ibu dengan Kegawatdaruratan
3.      Askep pada Ibu dengan Pembedahan (Secsio caesarea, Histerektomy)
4.      Askep pada Ibu dengan Distosia
5.      Askep pada Ibu dengan Prolap Umbilical Cord
e.    Mampu melakukan asuhan keperawatan pada ibu dengan komplikasi Post natal (ex: Haemoragic Post Partum (HPP))
f.      Mampu melakukan asuhan keperawatan Bayi Baru Lahir (BBL) dengan Komplikasi
g.    Mampu melakukan Resusitasi Bayi Baru Lahir.
h.    Mampu mendokumentasikan setiap kegiatan dalam memberikan asuhan keperawatan pada wanita saat hamil, melahirkan, menyusui, kesehatan reproduksi remaja, PUS/WUS serta wanita menopause dengan menerapkan konsep caring
i.      Berperilaku Carring dalam setiap melakukan interaksi dengan pasiendan Menerapkan teknik komunikasi terapeutik diseluruh area keperawatan khususnya  Maternitas.
j.      Melakukan Role Play
1.      Penghentian kehamilan dan Aborsi
2.      Infertilitas dan peran perawat
3.      Konseling dan diagnostik dalam kehamilan
4.      Konseling tentang penyakit hubungan seksual, AIDS, dan peran perawat


Setelah menempuh mata kuliah ini mahasiswa diharapkan (kompetensi softskill)            
a.       Memiliki kemauan belajar
b.      Mampu berpikir kritis setiap kasus yang dihadapi
c.       Dapat diandalkan dari salah satu aspek kemahiran keterampilan yang dimiliki


E.   Jumlah jam:
Kegiatan di dalam kelas ( 3 SKS x 50 mnt x 14 minggu ):
a.  Kuliah & diskusi kelompok / simulasi                                   =   35 jam
b.   Ujian Tengah Semester                                                          =     2 jam
c.   Ujian Akhir Semester                                                              =     2 jam
                                           Jumlah                                                       39 jam
    
Kegiatan di Laboratorium ( 1 SKS x 2 x 60 mnt x 14 minggu ):
a.  Kuliah & diskusi kelompok / simulasi                                   =   28 jam
b.   Ujian Tengah Semester                                                          =     2 jam
c.   Ujian Akhir Semester                                                              =     2 jam
 
     
                                                          Jumlah                                                        32 jam
 
F.      RINCIAN KEGIATAN
Pert
Hari / Tanggal
MATERI
RINCIAN MATERI
METODE
W
DOSEN
1
Senin, 10 Sept 12
Penjelasan Sila bus
Penjelasan Silabus dan Pembagian Kelompok
-         Ceramah
-         Diskusi
2x 50’
Ns.Syafrisar Meri Agritubella,S.Kep
2
Senin, 17 Sept 12
Asuhan Keperawatan pada Wanita dengan masalah pengelolaan  kesehatan perempuan (gangguan reproduksi)
1.      Askep Premenstruasi Sindrom
2.      Askep Dismenore
3.      Askep Kanker Ovarium
-         Ceramah
-         Diskusi
-        Tanya- jawab
2x 50’
Ns. Syafrisar Meri Agritubella,S.Kep
3
Kamis, 20 Sept 12
Asuhan Keperawatan pada Wanita dengan masalah pengelolaan  kesehatan perempuan
4.      Asuhan Keperawatan pada Kanker Servik
5.      Asuhan Keperawatan pada Kanker Uterus
-         Ceramah
-         Diskusi
-        Tanya- jawab
2x 50’
Ns. Syafrisar Meri Agritubella,S.Kep
4
Senin, 24 Sept 12
Asuhan Keperawatan pada Wanita dengan masalah pengelolaan  kesehatan perempuan
6.      Asuhan Keperawatan pada Kista Ovari
7.      Askep pada Mioma Uteri
8.      Askep pada HIV/AIDS
-         Ceramah
-         Diskusi
-        Tanya- jawab
2x 50’
Ns. Syafrisar Meri Agritubella,S.Kep
5
Kamis, 27 Sept12
Asuhan Keperawatan pada kehamilan dengan komplikasi
1.      Askep pada BuMil dengan Merokok, ketergantungan alkohol dan Obat
2.      AsKep Pada PreEklamsi
3.      AsKep pada Abortus
-         Ceramah
-         Diskusi
-        Tanya- jawab
2x 50’
Ns.Syafrisar Meri Agritubella,S.Kep
6
Senin, 1 Okt 12
Asuhan Keperawatan pada kehamilan dengan komplikasi
4.      Askep pada Kehamilan Ektopik
5.      Askep Pada Hiperemesis Gravidarum
-         Diskusi
-        Tanya- jawab
2x 50’
Ns.Syafrisar Meri Agritubella,S.Kep
7
Kamis, 4 Okt 12
Asuhan Keperawatan pada kehamilan dengan komplikasi
6.      Askep Pada BuMil dengan Diabetes Mellitus
7.      Askep dengan Abrupsio Plasenta
-         Diskusi
-        Tanya- jawab
2x 50’
Ns.Syafrisar Meri Agritubella,S.Kep
8
Senin, 8 Okt 12
UJIAN ASKEP GANGGUAN REPRODUKSI DAN ASKEP KOMPLIKASI KEHAMILAN
7

Kamis, 11 Okt 12

Asuhan Keperawatan pada Masa intranatal dengan komplikasi persalinan
1.      Askep pada Ketuban Pecah dini
2.      Askep pada Prolaps Tali Pusat
3.      Askep Pada Distosia Bahu
-         Ceramah
-         Diskusi
-         Tanya- jawab
2x 50’
Ns.Syafrisar Meri Agritubella,S.Kep
8.
Senin, 15 Okt 12
Asuhan Keperawatan pada Masa intranatal dengan komplikasi persalinan
4.      Askep pada Kegawatdaruratan
5.      Askep pada Ibu dengan Pembedahan  (Histerektomi, Secsio caesarea, Ekstraksi Vakum)

-         Ceramah
-         Diskusi
-         Tanya- jawab
2x 50’
Ns.Syafrisar Meri Agritubella,S.Kep
9.
Kamis, 18  Okt 12
Asuhan Keperawatan pada ibu dengan komplikasi Post partum
1.      Askep Haemoragic Postpartum (HPP)
2.      Askep dengan Gangguan payudara
3.      Askep Tromboemboli
4.      Askep dengan Gangguan Psikologi Postpartum
-         Ceramah
-         Diskusi
-         Tanya- jawab
2x 50’
Ns.Syafrisar Meri Agritubella,S.Kep
10.
Senin, 22 Okt 12
UJIAN ASKEP KOMPLIKASI INTRANATAL dan KOMPLIKASI POST NATAL
11
Kamis, 25 Okt 12
Asuhan Keperawatan pada Bayi Baru Lahir dengan Resiko Tinggi (komplikasi)
1.      Askep pada Bayi BBLR
2.      Askep pada bayi infeksi neonatorum
3.      Askep pada bayi Hiperbilirubinemia
4.      Askep Pada bayi Hidrosefalus
-         Ceramah
-         Diskusi
-        Tanya- jawab
2x 50’
Ns. Syafrisar Meri Agritubella,S.Kep
12
Senin, 29 Okt 12
Resusitasi pada Bayi
-         Definisi, Indikasi
-         Askep pada bayi dengan resusitasi

2x 50’
Ns. Syafrisar Meri Agritubella,S.Kep
13
Kamis, 1 Nov 12
UJIAN ASKEP KOMPLIKASI BAYI BARU LAHIR dan Resusitasi Bayi
14.
Senin, 12 Nov 12
ROLE PLAY di Laboratorium
Kamis, 15Nov 12
ROLE PLAY di Laboratorium




15.
Senin,  19 Nov 12
UJIAN  ROLE PLAY
16.
Senin, 26 Nov 12
Perencanaan Pulang dan Home Care
-         Perawatan ibu post partum di rumah
-         Perawatan bayi di rumah
-         ASI Ekslusif

2x50’
Ns. Syafrisar Meri Agritubella ,S.Kep
17.
Kamis, 29 Nov 12
Peran Perawat Maternitas dalam Program desa siaga
-         Konsep Desa Siaga
-         Peran Perawat maternitas

2x50’
Ns. Syafrisar Meri Agritubella ,S.Kep
18.
Senin, 3 Des 12
Praktikum Mandiri Persiapan PKK Kep Maternitas
19
Kamis, 6 Des 12
Praktikum Mandiri Persiapan PKK Kep Maternitas
20
Senin, 10 Des 12
Ujian Pra Kompetensi KK III – Kep. Maternitas I
21
Kamis, 13 Des 12
Ujian Pra Kompetensi KK V – Kep. Maternitas II
22
Sabtu, 15 Des 12
Pengumuman Hasil Ujian Pra Kompetensi KK III dan KK V
Orientasi PKK Kep Maternitas di RSUD Arifin Ahmad/ RSPMC Pekanbaru
23
Senin – Sabtu/
17 -  23 Des 12
Praktik PKK Maternitas di RSUD
24
Rabu – Senin/
26 – 31 Des12
Praktik PKK Maternitas di RSPMC
25
Senin,21Jan13 s/d  Sabtu, 3 Feb 13
Praktik PKK Maternitas di Puskesmas
26
Senin, 4 Feb 13
Pukul 08.00
Batas Akhir Pengumpulan laporan PKK Maternitas
27
Senin, 11 Feb 13
Pengumuman Nilai PKK Maternitas
28
Sabtu, 16 Feb 13
Pengumuman Evaluasi Hasil Belajar Semester Ganjil TA 2012/2013
        


                                                                                                                   Pekanbaru, 5 September 2012  
                                                                                                   Koordinator Mata Kuliah Keperawatan Maternitas II  
 
 
 
                                                                                                             Ns.Syafrisar Meri Agritubella,S.Kep

G. Penilaian
          a. Penilaian meliputi :
1.   Ujian Tengah Semester (UTS)                   : 25 %
2.   Ujian Akhir Semester (UAS)                      : 25 %
3.   Praktikum/Roleplay                                     : 10 %
4.   Penugasan                                                    : 35%
5.   Soft skill                                                        : 5 %  

     b.  Syarat mengikuti ujian semester
1. Kehadiran 90-100%             : boleh mengikuti ujian
2. Kehadiran 75-90%               : ujian dengan penugasan/bersyarat
3. Kehadiran < 75%                 : tidak boleh mengikuti ujian

      c.Standar konversi nilai yang direncanakan:
A :        80 - 100
B :        68 -  79
C :        56 - 67
D :        45 -55
E :          0 - 45

H.  Referensi

Bobak, Lowdermilk, Jensen.(2003). Buku Ajar Keperawatan Maternitas edisi 2. Jakarta: EGC.
Mitayani (2009). Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta: Salemba Medika
Ratna (2009), Asuhan Keperawatan Fisiologis dan Patologis. Jakarta: salemba Medica
Nengah Riniari (2010), Asuhan keperawatan Klien dengan Hiperemesis Gravidarum 1. Jakarta: Salemba medica
Rita, Agus wanto (2009). Komunikasi dan Konseling dalam kebidanan. Jakarta: Salemba Medika
Deswani (2010). Panduan Praktik Klinik dan Labor Keperawatan Maternitas. Jakarta: Salemba Medika
Ferrer, Helen (1999). Perawatan Maternitas, edisi 2. Jakarta : EGC
Hamilton, Persis mary (1995). Dasar-dasar Keperawatan Maternitas, edisi 6. Jakarta : EGC

I.  Perencanaan Monitoring dan Umpan Balik
Rencana dokumen monitoring dan umpan balik meliputi dan diwujudkan dalam bentuk form-form yang terdiri atas:
a.       Rencana dokumen/form kegiatan mingguan
b.      Rencana dokumen/form umpan balik dari mahasiswa
c.       Rencana dokumen/form perubahan
Form kegiatan mingguan diisi oleh dosen yang berisi informasi tentang: waktu perkuliahan dimulai dan diakhiri, waktu kehadiran masing-masing mahasiswa, bentuk partisipasi mahasiswa, kendala dalam perkuliaahan. Contoh format dapat dilihat di bawah ini.




FORMAT KEGIATAN MINGGUAN

MATA AJAR                                      : Keperawatan Maternitas II
NAMA DOSEN                                  : Ns.Syafrisar Meri Agritubella,S.Kep
TANGGAL / PERTEMUAN KE        : ………………………………
Materi                                                  : ..................................................




No
Nama Mahasiswa
Waktu kuliah
Waktu Kehadiran/mahasiswa
Bentuk Partisipasi Mahasiswa

Ket
Mulai
Akhir
Hadir
Jam
1







2







3







4







5







6







7







8







9







10







11







12







13







14







15







16







17







                                                                             
                                                                 
                                                                                                                              Dosen MA. Keperawatan Maternitas II




                                                                                                                                Ns.Syafrisar Meri Agritubella,S.Kep



FORMAT UMPAN BALIK DARI MAHASISWA

1.      Apa yang anda dapatkan dalam perkuliahan hari ini?
2.      Apa kesulitan anda hari ini?
3.      Apa yang anda sukai dalam kuliah hari ini?
4.      Apa yang tidak anda sukai dalam kuliah hari ini?
Masalah yang bersifat umum segera diperbaiki dan langsung diterapkan pada pertemuan berikutnya, sedangkan yang sifatnya mendasar akan dicatat untuk perbaikan pada semester berikutnya.
      Perencanaan Evaluasi  adalah sebagai berikut:
FORMAT PERUBAHAN
GAP
AKAR MASALAH
ALTERNATIF SOLUSI

































Evaluasi meliputi:
a.      Hasil pembelajaran
Evaluasi terhadap kemampuan mahasiswa dalam memahami konsep dilakukan secara tertulis sebanyak 2 kali, yaitu ujian midterm dan ujian akhir terjadwal. Hasil ini menggambarkan kemampuan individual mahasiswa dalam mencapai target kompetensi yang berhubungan dengan kemampuan pemahaman terhadap materi perkuliahan yang diberikan. Dari sini dianalisis persentase mahasiswa yang berhasil mencapai target kompetensi tersebut.
Evaluasi terhadap kemampuan praktis mahasiswa dilakukan pada setiap kali pembahasan materi yang berhubungan dengan praktek tersebut.

b.      Proses pembelajaran
Proses pembelajaran dievaluasi dengan menganalisis monitoring form dan umpan balik seperti contoh di atas, untuk melihat keefektifan dari setiap komponen pembelajaran.

c.       Hambatan dan kekurangan
Jumlah mahasiswa yang cukup besar, yang mencapai di atas 40 orang merupakan hambatan bagi dosen dalam memberikan feedback kepada mahasiswa secara individual. Dalam setiap minggu pemberian feedback akan dilakukan dengan membahas beberapa contoh tugas yang dikategorikan bagus, dan mahasiswa yang tugasnya bagus dijadikan sebagai tutor untuk beberapa temannya. Hasil tutor dilaporkan oleh mahasiswa yang bersangkutan kepada dosen dan akan dijadikan sebagai nilai tambah bagi tutor.
Keterlambatan mahasiswa mengisi KRS (selama ini banyak terjadi) juga menjadi penghambat pembelajaran. Oleh karena itu, peranan tutor di sini juga amat penting. Mereka diharuskan mempelajari materi yang tidak sempat mereka ikuti di kelas di rumah dan menanyakan kepada tutor hal-hal yang kurang mereka pahami, termasuk dalam pengerjaan tugas-tugas. Keberhasilan tutor sangat tergantung pada komunikasi tutor dengan dosen.

d.      Kemungkinan perbaikan
Materi untuk contoh aplikasi dan materi lanjut dapat berubah sesuai dengan minat dan perkembangan mahasiswa. Setiap menemukan kendala dalam pembelajaran, dosen segera mencari akar masalah dan mencari solusi alternatif, yang selanjutnya pada pertemuan berikutnya, dilakukan perbaikan. Tetapi bila masalah itu tidak bisa dilaksanakan segera, maka direncanakan perbaikan pada semester berikutnya.

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
STIKES PEKANBARU MEDIKAL CENTER (STIKes PMC PEKANBARU)
FORMAT PENILAIAN TUGAS INDIVIDU
KEPERAWATAN MATERNITAS

Nama                  :
NIM                    :
Hari/ Tanggal    :
NO
KOMPONEN
ANGKA
BOBOT
NILAI
1
Pembuatan Tugas
BAB I  PENDAHULUAN
a.   Latar Belakang
b.   Manfaat dan Tujuan Makalah
BAB II Tinjauan Teori Penyakit.......
a.    Pengertian
b.   Etiologi
c.    Patofisiologi (lampirkan WOC)
d.   Manifestasiklinik
e.    Penatalaksanaan
f.     Komplikasi
BAB III Asuhan Keperawatan klien dengan....... (secara teoritis)
a. Pengkajian
b. Diagnose Keperawatan
c. Tujuan Dan Kriteria hasil
d. Intervensi dan  Rasional
BAB IV PENUTUP   (Kesimpulan dan Saran)
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN


40

2
Pemahaman Teori/ Penyampaian Materi/ Presentasi Tugas dan Diskusi Kelas


25

3
Penyerahan HardFile dan SoftFile
Hard File : serahkan langsung ke dosen
SoftFile : kirim via email : imbearli_yang@yahoo.co.id
Time Limit :1 hari setelah presentasi

25

4.
Buat Soal multiple choice dalam bentuk kasus
sebanyak 10 buah

10

           
                                                                                                                                                                         Dosen Penguji
                                                            

                                                                                                                                                              .................................................
                                
 
 
                                    NAMA PESERTA LOMBA PRESENTASI KASUS
NO
NAMA PESERTA
KET
1.
Resi Septi Mayang

2.
Dewi Arisandi

3.
Sandra Wita

4.
Meri Andani

5.
Nurhayati Rawzis

6.
Febry Anggriani

7.
Wahyu Saputra

8.
Maharani

9.


10
































           
                                                                                               



JADWAL PERKULIAHAN
KK V – KEPERAWATAN MAT ERNITAS II

Pert
Hari / Tanggal
MATERI
RINCIAN MATERI
METODE
W
DOSEN
1
Senin, 10 Sept 12
Penjelasan Sila bus
Penjelasan Silabus dan Pembagian Kelompok
-         Ceramah
-         Diskusi
2x 50’
Ns.Syafrisar Meri Agritubella,S.Kep
2
Senin, 17 Sept 12
Asuhan Keperawatan pada Wanita dengan masalah pengelolaan  kesehatan perempuan (gangguan reproduksi)
9.      Askep Premenstruasi Sindrom
10.  Askep Dismenore
11.  Askep Kanker Ovarium
-         Ceramah
-         Diskusi
-        Tanya- jawab
2x 50’
Ns. Syafrisar Meri Agritubella,S.Kep
3
Kamis, 20 Sept 12
Asuhan Keperawatan pada Wanita dengan masalah pengelolaan  kesehatan perempuan
12.  Asuhan Keperawatan pada Kanker Servik
13.  Asuhan Keperawatan pada Kanker Uterus
-         Ceramah
-         Diskusi
-        Tanya- jawab
2x 50’
Ns. Syafrisar Meri Agritubella,S.Kep
4
Senin, 24 Sept 12
Asuhan Keperawatan pada Wanita dengan masalah pengelolaan  kesehatan perempuan
14.  Asuhan Keperawatan pada Kista Ovari
15.  Askep pada Mioma Uteri
16.  Askep pada HIV/AIDS
-         Ceramah
-         Diskusi
-        Tanya- jawab
2x 50’
Ns. Syafrisar Meri Agritubella,S.Kep
5
Kamis, 27 Sept12
Asuhan Keperawatan pada kehamilan dengan komplikasi
8.      Askep pada BuMil dengan Merokok, ketergantungan alkohol dan Obat
9.      AsKep Pada PreEklamsi
10.  AsKep pada Abortus
-         Ceramah
-         Diskusi
-        Tanya- jawab
2x 50’
Ns.Syafrisar Meri Agritubella,S.Kep
6
Senin, 1 Okt 12
Asuhan Keperawatan pada kehamilan dengan komplikasi
11.  Askep pada Kehamilan Ektopik
12.  Askep Pada Hiperemesis Gravidarum
-         Diskusi
-        Tanya- jawab
2x 50’
Ns.Syafrisar Meri Agritubella,S.Kep
7
Kamis, 4 Okt 12
Asuhan Keperawatan pada kehamilan dengan komplikasi
13.  Askep Pada BuMil dengan Diabetes Mellitus
14.  Askep dengan Abrupsio Plasenta
-         Diskusi
-        Tanya- jawab
2x 50’
Ns.Syafrisar Meri Agritubella,S.Kep
8
Senin, 8 Okt 12
UJIAN ASKEP GANGGUAN REPRODUKSI DAN ASKEP KOMPLIKASI KEHAMILAN
7

Kamis, 11 Okt 12

Asuhan Keperawatan pada Masa intranatal dengan komplikasi persalinan
6.      Askep pada Ketuban Pecah dini
7.      Askep pada Prolaps Tali Pusat
8.      Askep Pada Distosia Bahu
-         Ceramah
-         Diskusi
-         Tanya- jawab
2x 50’
Ns.Syafrisar Meri Agritubella,S.Kep
8.
Senin, 15 Okt 12
Asuhan Keperawatan pada Masa intranatal dengan komplikasi persalinan
9.      Askep pada Kegawatdaruratan
10.  Askep pada Ibu dengan Pembedahan  (Histerektomi, Secsio caesarea, Ekstraksi Vakum)

-         Ceramah
-         Diskusi
-         Tanya- jawab
2x 50’
Ns.Syafrisar Meri Agritubella,S.Kep
9.
Kamis, 18  Okt 12
Asuhan Keperawatan pada ibu dengan komplikasi Post partum
5.      Askep Haemoragic Postpartum (HPP)
6.      Askep dengan Gangguan payudara
7.      Askep Tromboemboli
8.      Askep dengan Gangguan Psikologi Postpartum
-         Ceramah
-         Diskusi
-         Tanya- jawab
2x 50’
Ns.Syafrisar Meri Agritubella,S.Kep
10.
Senin, 22 Okt 12
UJIAN ASKEP KOMPLIKASI INTRANATAL dan KOMPLIKASI POST NATAL
11
Kamis, 25 Okt 12
Asuhan Keperawatan pada Bayi Baru Lahir dengan Resiko Tinggi (komplikasi)
5.      Askep pada Bayi BBLR
6.      Askep pada bayi infeksi neonatorum
7.      Askep pada bayi Hiperbilirubinemia
8.      Askep Pada bayi Hidrosefalus
-         Ceramah
-         Diskusi
-        Tanya- jawab
2x 50’
Ns. Syafrisar Meri Agritubella,S.Kep
12
Senin, 29 Okt 12
Resusitasi pada Bayi
-         Definisi, Indikasi
-         Askep pada bayi dengan resusitasi

2x 50’
Ns. Syafrisar Meri Agritubella,S.Kep
13
Kamis, 1 Nov 12
UJIAN ASKEP KOMPLIKASI BAYI BARU LAHIR dan Resusitasi Bayi
14.
Senin, 12 Nov 12
ROLE PLAY di Laboratorium
Kamis, 15Nov 12
ROLE PLAY di Laboratorium




15.
Senin,  19 Nov 12
UJIAN  ROLE PLAY
16.
Senin, 26 Nov 12
Perencanaan Pulang dan Home Care
-         Perawatan ibu post partum di rumah
-         Perawatan bayi di rumah
-         ASI Ekslusif

2x50’
Ns. Syafrisar Meri Agritubella ,S.Kep
17.
Kamis, 29 Nov 12
Peran Perawat Maternitas dalam Program desa siaga
-         Konsep Desa Siaga
-         Peran Perawat maternitas

2x50’
Ns. Syafrisar Meri Agritubella ,S.Kep
18.
Senin, 3 Des 12
Praktikum Mandiri Persiapan PKK Kep Maternitas
19
Kamis, 6 Des 12
Praktikum Mandiri Persiapan PKK Kep Maternitas
20
Senin, 10 Des 12
Ujian Pra Kompetensi KK III – Kep. Maternitas I
21
Kamis, 13 Des 12
Ujian Pra Kompetensi KK V – Kep. Maternitas II
22
Sabtu, 15 Des 12
Pengumuman Hasil Ujian Pra Kompetensi KK III dan KK V
Orientasi PKK Kep Maternitas di RSUD Arifin Ahmad/ RSPMC Pekanbaru
23
Senin – Sabtu/
17 -  23 Des 12
Praktik PKK Maternitas di RSUD
24
Rabu – Senin/
26 – 31 Des12
Praktik PKK Maternitas di RSPMC
25
Senin,21Jan13 s/d  Sabtu, 3 Feb 13
Praktik PKK Maternitas di Puskesmas
26
Senin, 4 Feb 13
Pukul 08.00
Batas Akhir Pengumpulan laporan PKK Maternitas
27
Senin, 11 Feb 13
Pengumuman Nilai PKK Maternitas
28
Sabtu, 16 Feb 13
Pengumuman Evaluasi Hasil Belajar Semester Ganjil TA 2012/2013