Kamis, 28 November 2013

Selembar Kertas Putih


Oleh: K Suheimi

Banyak tamsil tentang selembar kertas putih. Antara lain. Setiap bayi yang lahir adalah bagaikan kertas putih. Ibu dan bapaknya yang akan mengukir pada k ertas itu, mau jadi apa anaknya, Majusi , nasrani atau yahudi.
Bermacam-macam kisah yang saya dengar tentang  kertas putih, tapi yang paling menarik adalah kisah Beruang dengan anaknya yang hari ini saya dengar dari Radio Classy. Ceritra enak dan perlu di dengar. Contohnya sangat sederhana tapi puinya makna yang dalam.
Dan saya tersentak sewaktu mendengar resonansi jiwa dari Radio Classy.  Yanti dengan manis mengubah satu kisah, dan kisah ni disampaikan oleh Adi dengan penuh perasaan. Saya kira ceritra ini bagus untuk kita simak bersama, begini kisahnya

Seekor anak beruang suka mencari-cari kesalahan,, Dengan cekatan, ia akan mampu menunjukkan kesalahan teman-teman dan orangtuanya,, Bahkan jika sesuatu terjadi pada dirinya, maka ia menyalahkan teman dan orangtuanya,,

"Aku jatuh karena Ayah meletakkan benda ini di sembarang tempat," kata beruang kepada ayahnya saat ia terjatuh ,,
"Kamu mengalami musibah ini karena kamu tidak berhati-hati,, Oleh karena itu, kalau berjalan harus hati-hati," kata anak beruang suat ketika kepada seekor kijang yang terkilir kakinya,,
Pada suatu hari, anak beruang berjalan-jalan di pinggir hutan,, Matanya tertuju pada sekelompok lebah yang mengerumuni sarangnya,,
"Wah, madu lebah itu pasti sangat manis,, Aku akan mengambilnya,, Aku akan mengusir lebah-lebah itu!"
Ia pun mengambil sebuah galah dan menyodok sarang lebah itu dengan keras,, Ribuan lebah merasa terusik dan menyerang anak beruang,, Melihat binatang kecil yang begitu banyak, anak beruang lari terbirit-birit,, Lebah-lebah itu tidak membiarkan musuhnya pergi begitu saja,, Satu.... dua .... tiga, lebah-lebah menghajar dengan sengatan,,
"Aduh....tolong....!"
Byur!! Beruang menceburkan dirinya ke sungai,, Tak lama kemudian, lebah-lebah itu pergi meninggalkan anak beruang yang kesakitan,,
"Mengapa Ayah tidak menolongku? Jika Ayah sayang padaku, pasti sudah berusaha menyelamatkanku,, Semua ini salah Ayah!"
Ayah beruang diam sejenak, lalu mengambil selembar kertas putih,,
"Anakku, apa yang kamu lihat dari kertas ini?"
"Itu hanya kertas putih, tidak ada gambarnya," jawab anak beruang,,
Kemudian, ayah beruang mencoret kertas putih dengan sebuah titik berwarna hitam,,
"Apa yang kamu lihat dari kertas putih ini?" "Ada gambar titik hitam di kertas putih itu!"
"Anakku, mengapa kamu hanya rmelihat satu titik hitam pada kertas putih ini? Padahal sebagian besar kertas ini berwarna putih,, Betapa mudahnya kamu melihat kesalahan Ayah! Padahal masih banyak hal baik yang telah Ayah lakukan padamu,,"
Ayah beruang berjalan pergi meninggalkan anaknya yang duduk termenung,,,
Untuk itu ingin saya petikkan sebuah firman sucinya  dalam Al Qur'an

Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yaang lain.Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati. Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah.Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (QS. 49:12)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar