Kamis, 17 Oktober 2013

GUNUNG TALANG

Oleh : Prof  K Suheimi


Saya teringat lagu lama ;;Gunuang Talang Yo ba ula nago, yo rang Mudo Yo Rang mudo. Nagonya sudah mengeluarkan lidahnya yang berapi, Apinya memancar dengan terang dan jelas terlihat dari Gunung Pangilun. Gunung Talang yang pendiam itu meletus. Letusan itu konon kabarnya di picu oleh adanya gempa di perairan Mentawai. Gunung Talang terguncang laharnya mengelegak, dan gas yang selama ini terpendam lepas kepermukaan. Kemarin subuh Gunung ini memuntahkan  debu setinggi 1000 meter, dan debu ini meliputi dua danau kembar dan pagi ini saya lihat debu itu sudah sampai di kota Padang, Padang diliputi awan kelabu
Arus pengungsian warga di sekitar kaki Gunung Talang, sudah dievakuasi. Mereka mengungsi ke Kota Solok dan gedung-gedung sekolah yang lokasinya jauh dari sasaran debu vulkanik.
Selasa petang kemarin, semburan debu belerang bercampur pasir terus keluar dari kawah Gunung Talang, meresahkan dan menimbulkan kepanikkan. Kepanikan akibat gempa 2 hari yg lalu masih membekas. Sekarang datang lagi kepanikan akibat Gunung meletus.

Lalu saya ingin tahu kenapa suatu gunung meletus. Saya cari-cari di internet tentang letrusan gunung ini. Pagi ini saya temukan tulisan yg menarik hati dan  ingin saya sampaikan bagi para pembaca utk menambah perbendaharaan kita tentang gunung, selamat membacanya
 Arus pengungsian warga di sekitar kaki Gunung Talang, sudah dievakuasi. Mereka mengungsi ke Kota Solok dan gedung-gedung sekolah yang lokasinya jauh dari sasaran debu vulkanik.

Selasa petang kemarin, semburan debu belerang bercampur pasir terus keluar dari kawah Gunung Talang.
Karena magma atau lelehan batu, terdapat cairan di bawah kerak bumi yang sesekali dapat keluar melalui retakan kerak bumi dan meletus dengan kencang. Kejadian menakutkan ini disebut letusan gunung berapi.
Seringkali bersamaan dengan ledakan dahsyat, gunung berapi memancarkan berton-ton debu dan asap ke atmosfer. Letusan ini membentuk awan raksasa yang gelap di langit. Selanjutnya magma mulai mengalir di muka bumi, menyapu hutan dan kota yang dilaluinya.

Magma yang mengalir dari dalam gunung berapi ke muka bumi disebut “lava”. Suatu waktu, lava membeku di atas muka bumi dan menjadi batu. Sepanjang sejarah, banyak kota hancur karena bencana ini. Misalnya, pada abad pertama Masehi, ledakan gunung berapi telah menghancurkan kota Pompeii, sebuah kota makmur sejahtera jaman Romawi, dari muka bumi. Kejadiannya sangat mengejutkan sehingga orang-orang tewas tanpa sempat menyelamatkan diri. Lava dengan cepat mencapai kota Pompeii dan menutup seluruh kota, menyebabkan seluruh penduduk kota tewas.

Tak ada yang tersisa, penduduk Pompeii yang terkenal biadab serta durhaka pada perintah Allah, hancur seketika. Kejadian atas mereka digambarkan dalam Al Qur’an sebagai berikut:
…Kami timpakan kepada mereka hujan batu dan kerikil; dan diantara mereka ada yang ditimpa suara keras yag mengguntur, dan diantara mereka ada yang Kami tenggelamkan ke dalam bumi, dan diantara mereka ada yang kami tenggelamkan … (Surat al-'Ankabut: 40)
Ayat ini menandakan bahwa Allah memiliki kekuatan atas segala sesuatu, Allah dapat menghancurkan segala sesuatu kapan pun Allah mau. Tak seorang pun dapat selamat dari hukuman-Nya. Namun, Allah juga sangat mengasihi dan Maha Pengampun bagi hamba-hamba-Nya. Kita telah menyaksikan bukti Kasih Sayang Allah yang tiada batas. Bahwa letusan gunung berapi yang hanya terjadi sesekali merupakan Rahmat Allah juga, jika kita dapat mengambil pelajaran darinya
Gunung Berapi
Bagaimana Gunung BerapiTerbentuk ?
Gunung berapi terbentuk ketika suatu lubang atau celah di dalam kerak bumi mengakibatkan magma terdorong keluar melaluinya. Apa sih magma itu ? Magma merupakan batuan cair. Magma yang sudah terdapat dipermukaan disebut lava. Sedangkan lava adalah lahar yang mengalir ke bawah dan sangat panas.
Yang pertama meletus ke udara dari kerak bumi adalah abu dan asap. Di bawah sebuah gunung berapi terdapat suatu rongga yang berisi batuan cair yang disebut juga ruang magma yang terletak di dalam mantel (lapisan di bawah kerak). Batuan itu terbentuk di bawah suatu titik lemah pada lapisan kerak, mungkin di bawah sebuah punggung bukit di tengah lautan di mana lapisan-lapisan kerak bergerak terpisah.
Aktivitas Gunung Berapi
Magma mengalami tekanan dan menjadi lebih renggang dibanding lapisan di bawah kerak sehingga secara bertahap magma bergerak naik, seringkali mencapai celah atau retakan yang terdapat pada kerak. Banyak gas dihasilkan dan pada akhirnya tekanan yang terbentuk sedemikan besar sehingga menyebabkan suatu letusan ke permukaan.
Pada tahapan ini, gunung berapi menyemburkan bermacam gas, debu, dan pecahan batuan. Lava yang mengalir dari suatu celah di daerah yang datar akan membentuk plateau lava. Lava yang menumpuk di sekitar mulut (lubang) membentuk gunung dengan bentuk kerucut seperti umumnya.
Setengah dari gunung berapi di dunia muncul di daerah-daerah yang membentuk seperti sabuk di Lautan Pasifik dan disebut cincin gunung berapi. Di daerah ini sisi-sisi lapisan berada tumpang tindih satu sama lainnya dan tenggelam kembali ke dalam lapisan di bawah kerak. Kerak yang lama meleleh dan tekanan yang besar dapat mendorong magma kembali ke permukaan. Di sepanjang pegunungan di tengah lautan, lapisan kerak buminya tipis dan lemah dan magma muncul keluar membentuk barisan gunung berapi.
Di Indonesia pernah terjadi letusan yang sangat dahsyat dari Gunung Krakatau yang terletak di daerah Jawa Barat pada tahun 1883 letusan terdengar sampai sejauh 3000 mil. Letusan tersebut juga mengakibatkan gelombang ombak yang sangat besar, tinggi gelombang tersebut sampai dengan 130 kaki. Gelombang tersebut terkenal dengan nama Tsunami.
Untuk itu ingin saya petikkan sebuah Firman suciNya dalam Al Qur'an
dan gunung-gunung adlah seperti bulu yang dihambur-hamburkan. (QS. 101:5)




Lalu saya ingin tahu kenapa suatu gunung meletus. Saya cari-cari di internet tentang letrusan gunung ini. Pagi ini saya temukan tulisan yg menarik hati dan  ingin saya sampaikan bagi para pembaca utk menambah perbendaharaan kita tentang gunung, selamat membacanyha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar