Rabu, 23 Oktober 2013

L A N S I A



Oleh : Dr.H.K.Suheimi


Sabtu 22 Oktober 1994 di DKK Kodya Padang di resmikan Klinik

Gerontology,  Klinik  untuk orang tua-tua oleh  Pak  Zuiyen  Rais

selaku  Walikota, dan di lanjutkan dengan seminar sehari  tentang

Lansia  dengan 4 pembicara ; Dr.Hadril Busudin tentang Pikun;  Dr

Rusdan Djamil Tentang gerak badan , Dr.Js Nurdin tentang  keseha

tan  Jiwa  dan I Made tentang asthenia dan keletihan  pada  orang

tua. Kebetulan Pak Janas Raden meminta saya untuk jadi  Moderator

memimpin sidang yang di hadiri oleh tokoh-tokoh masyarakat antara

lain  pak  Syurkani, pak A.Kamal. Dr Zubir kepala  DKK  dan  saya

hitung-hitung,  hari itu tak kurang dari 250 orang  peserta  yang

memadati lantai 3 kantor DKK.

Sebagai  moderator  saya menyimak dan  mencatat  bahan-bahan

seminar  dan  juga  merenungi dan  mengomentari  penyajian  dalam

seminar  tersebut. Nah hasil catatan, rekaman dan  komentar  saya

itu ingin pula saya sampaikan pada semua pembaca yang setia, yang 

tak sempat menghadiri seminar tersebut, baik bagi yang telah  tua 

maupun  bagi mereka yang akan menempuh tua. Karena tua, suka  tak 

suka, setuju tak setuju akan kita tempuh dan kita alami dan kesa

nalahlah kita sedang melangkah dengan pasti.

ð73
Š
   


 
Sebutan  tua biasanya dikatakan oleh seseorang  untuk  orang 

lain dan tidak untuk dirinya sendiri. Orang akan cendrung  menga

takan  tua  bagi usia-usia yang ada diatasnya,  dan  tidak  untuk 

dirinya  sendiri. Ketika saya berusia 25 tahun,  saya  mengatakan 

bahwa orang yang berusia 40 tahun sudah tua. Dan sekarang sewaktu 

usia  saya menginjak dekat 50 tahun, menganggap bahwa orang  usia 

65 tahun sudah tua. Begitupun seorang kakek berusia 75 tahun men

ganggap  ia masih muda dan tidak bersedia berkumpul dengan  kakek 

dan   nenek lain dari golongan usianya karena  menganggap  mereka 

sudah  tua-tua  semua dan kurang sesuai untuknya.  Seorang  kakek 

diusia  71  tahun berkata usia saya 71 tahun dari  pusat  keatas, 

tapi  dari pusat kebawah masih sangat muda, baru 17 katanya  mem

banggakan  diri.  

   


 
Memang  pada  umumnya setiap orang tidak  ingin  cepat-cepat 

menjadi tua; tapi menjadi tidak wajar bila orang berusaha menolak 

kenyataan bahwa ia sudah semakin tua.

   


 
Persepsi  mengenai  kondisi ke tuan  seseorang  mempengaruhi 

terhadap  citra dirinya yang berdampak pada perasaan, sosial  dan 

aktivitasnya.  Istilah  manula, lansia dan glamour  secara  sadar 

maupun tidak sering di tolak. Sikap ini wajar karena pada umumnya 

setiap  orang  tidak  ingin cepat-cepat  menjadi  tua,  melainkan 

menjadi  tidak wajar bila orang berusaha menolak kenyataan  bahwa 

ia sudah semakin tua. 

Seorang dengan usia 75 thn menilai dirinya tetap kuat  dan  mampu 

melakukan  aktivitas kerja seperti masih muda  semangatnya  tetap 

menggebu-gebu dan pantang menyerah . Namun kenyataan  membuktikan 

bahwa  kuantitas  maupun  kualitas hasil  kerjanya  sudah  sangat 

menurun.  Apa  yang di perkirakan tentang  dirinya  tidak  sesuai  
ð73[1] 

ð73[1] Šdengan kondisi yang ada.

   


 
Perbedaan antara anggapan dan kondisi diri yang nyata menim

bulkan tindakan yang kurang realistis.


   


 
Sebaliknya di tengah masyarakat berkembang anggapan terhadap 

kelompok  Lansia. Di Pandang sebagai orang yang sudah tidak  pro

duktif, sulit diajak bekerja sama, bisa menghambat, bahkan sering 

dianggap  "Pikun" sehingga cendrung "disingkirkan" dalam  aktivi

tas-aktivitas  tertentu.  Padahal  kenyataan  menunjukkan  banyak 

lansia masih sangat produktif dan mampu menjadi contoh bagi  yang 

muda.

   


 
Untuk  meniti  dan menjembatan salah duga dan  salah  anggap 

inilah. Pergeri, persatuan Gerontology Indonesia, atau  perkumpu

lan Orang Gaek Indonesia mengadakan seminar.

   


 
Penyakit  lupa adalah yang paling sering menghinggapi  orang 

tua, karena otak yang menua, otak yang tua kata Dr Hadril  permu

kaan  otaknya  menjadi mengecil dan saluran  serta  rongga-rongga 

yang  didalamnya menjadi luas dan lebar dan diikuti  berkurangnya 

mielin  atau  selubung saraf. Aliran  darah  setempatpun  menjadi 

berkurang  karena pembuluh darah menjadi kaku dan  keras,  kurang 

elastis.  Semua ini menimbulkan kemunduran intelektual yang  kita 

kenal dengan "pikun" terutama menjelang usia 70 tahun.

   


 
Sebetulnya, otak adalah organ yang sangat adaptif dan  sang

gup  belajar sampai usia lanjut. Apa yang di  pelajari  merupakan 

pengetahuan  yang bertumpuk menjadi pengalaman. Makin lama  orang 

belajar,  makin  bertambah pengalaman  .  pengalaman  menimbulkan 

kebijakkan. Maka orang tua adalah orang yang bijaksana. Makin tua 

seseorang  semakin  bijaksanalah dia. Ini tersimpan  dalam  pusat 

ð73 Šmemori  seumur  hidup. Makanya orang tua, tempat  kita  bertanya, 

pergi tempat mengadu pulang tempat berberita.

Tapi penyakit yang sering menghinggapi orang tua adalah  penyakit 

lupa,  Lupa tidak ingat nama-nama orang dan lupa di mana  menaruh 

barang, tanda awal dari dimensia atau pikun.

   


 
Pikun atau lupa ini bisa di kurangai dengan memberikan rang

sangan  yang terus menerus dan terarah dengan pengayaan  lingkun

gan.  Belajar adalah salah satu rangsangan, sehingga IQ  bisa  di 

tingkatkan  sampai  usia 80-90 tahun. Makanya ingat  pesan  rasul 

"Tuntutlah Ilmu sejak lahir sampai ke liang kubur". Agar apa yang 

di pelajari dapat di ingatnya terus menerus  dan tidak mudah lupa 

perlu  L(Latihan),  U(Ulangan), P(Perhatian) dan  A(Asosiai),  di    

singkat  dengan  L-U-P-A. L-U-P-A adalah sebagai  titian  ingatan 

untuk mengingat sesuatu.Jadi pesan orang tua, supaya jangan  lupa 

ingatlah L-U-P-A

   


 
Kemudian  di  teruskan seminar dengan  pembicara  Dr  Rusdah 

Jamil yang membahas gerak badan bagi Lansia.

   


 
Bukannya  seseorang  tidak mau bergerak karena  tua,  tetapi 

seseorang menjadi tua karena tidak mau bergerak.

   


 
Tubuh  manusia butuh penyesuaian, penyesuaian ini  di  sebut 

dengan "Adaptasi". kemampuan beradaptasi menurun setelah usia  30 

thn,  tapi masih ada sampai usia lanjut. Pacuan yang kecil  tidak 

menimbulkan  adaptasi, sedangkan pacuan yang sedang  dapat  dapat 

beradaptasi optimal.

   


 
Pada  saat seseorang bernafas, paru-parunya kembang  kempis. 

Kembang  kempisnya paru-paru sangat tergantung  pada  elastisitas 

paru-paru  itu. Makin tua sifat elastisitas ini makin  berkurang. 

Makanya  orang  tua banyak yang kaku keras dan sukar  di  bentuk,  
ð73[1] 

ð73[1] Šbaik  pendirian, maupn alat-alat tubuhnya. Justru semua ini  yang 

menyebabkan  penyakit.  Untuk semua itu  perlu  latihan,  latihan 

untuk paru-paru adalah latihan pernafasan, dan latihan pernafasan 

dapat  misalnya  dengan  melakukan senam  pernafasan  Porpi  yang 

teratur setiap pagi.

   


 
Begitupun organ-organ seperti pembuluh darah, otot-otot  dan 

kulit, elastisitasnya hanya dapat di bantu dengan melakukan  olah 

raga,  tak  ada jalan lain. Ototnya di  beri  latihan  ketahanan, 

pembuluh  darah dan kulitnya di beri latihan kelenturan,  jantung 

dan paru-parunya di beri latihan yang intensif teratur dan sesuai 

umur.

   


 
Perhatikanlah orang yang sedang berolah raga, mukanya  merah 

dan kulitnya berseri, karena membukanya kapiler=kepiler  pembuluh 

darah,  karenanya tahanan perifer akan menurun  sehingga  tekanan 

darahpun  akan  menurun. Penurunan tekanan darah  juga  dapat  di 

sebebakan  keluarnya natrium dan khlorine melalui keringat,  maka  

nya  keringat  terasa asin karena banyak garam-garam  yang  tidak 

diperlukan dan menimbulkan penyakit di keluarkannya. Sehingga ada 

yang  berkata  "Berkeringat adalah lambang orangnya  sehat".  Dan 

pada  orang berolah raga akan menurunkan kadar  kholesterol  yang 

biasanya menyumbat pembuluh darah dan membebani jantung, sehingga 

memperkecil kemungkinan menderita tekanan darah tinggi dan penya

kit jantung.

   


 
Dan Dr J.S Nurdinpun mengungkapkan, timbulnya gangguan  jiwa 

karena  orang  tua gairah hidupnya berkurang,  karena  kurang  di 

hargai  dan merasa sudah jadi beban dan membebani orang lain  dan 

rasa  tidak berdaya, dan menyebabkan resah, gelisah, keluh  kesah 

sehingga  sulit untuk tidur, sehinga semakin mundur  dan  semakin  
ð73[1] 

ð73[1] Škabur  sampai-sampai menjelang masuk kubur. Untuk itu  perlu  me

ningkatkan  gairah hidup agar merasa tetap di hargai dan  berguna 

baik  untuk dirinya, keluarga maupun masyarakat. Untuk itu  perlu 

pencegahan  dan  pengobatan. Dicegah dengan  melalui  perkumpulan 

pergeri yang selalu memberikan penyuluhan bagi semua anggota  dan 

di obati melalui terbentuknya klinik Gerontology di DKK Padang.

   


 
Kalau  kita simak catatan-catatann saya diatas,  yang  perlu 

nampaknya  adalah  mengadakan latihan dan ulangan yang  terus  me    

nerus  bagi  setiap  organ tubuh yang  di  berikan  Tuhan  kepada 

hamba_Nya  ini. Karena Tuhan memberikan kaki untuk  dilangkahkan, 

memberikan  tangan  untuk di kerjakan, memberikan otak  untuk  di 

gunakan berfikir, memberikan hati untuk di gunakan memahami ayat-

ayatnya.  Dan apapun yang di berikan Tuhan pada kita,  selalu  di 

minta  pertanggung  jawabnya  apakah yang di  berikannya  itu  di 

gunakan  secara  optimal.  Untuk itu saya  teringat  akan  sebuah 

Firman Suci_Nya dalam Al-Qur'an surat Al A'raaf ayat 179 :

   


 
" Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka  Jahannam) 

kebanyakkan  dari  Jin dan manusia, mereka mempunyai  hati,  tapi 

tidak digunakan untuk memahami, dan mereka mempunyai mata  tetapi 

tidak  di  gunakan  untuk melihat dan  mereka  mempunyai  telinga 

tetapi tidak digunakan untuk mendengar. Mereka itu sebagai  bina

tang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-

orang yang lalai".



P a d a n g   22 Oktober 1994 Peringatan Ulang Tahun Pergeri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar