Selasa, 22 Oktober 2013

K A S I H S A Y A N G



Oleh dr.H.K.Suheimi

Kasih Sayang, itulah judul ceramah saya dalam acara Halal bi Halal di SMEAN 2 kamis 18 November 2004
Selesai saya memberi ceramah Pak DR Marjohan kepala Dinas pendidikan memberi sambutan bahwa Kasih Sayang adalah kata kunci. Dalam ilmu mendidik, betapapun bagusnya cara dan metode dan di berikan oleh org yang ahli, tapi kalau tanpa kasih sayang, maka pendidikian itu akan sia-sia.
Kata kunci untuk mendidik adalah Kasih dan Sayang. Lalu saya teringat Ibuk En yang mendidik anak2 saya, Buk En berkata kunci keberhasilan dia jadi Guru adalah karena Yang diutamakan uk En dlm mendidik adalah  dalam settiap kesempatan dia mencurahkan kasih dan sayangnya, sehinga hampir semua anak didiknya berperangai baik dan sukses di sekolah  terutama pelajaran matematik.
Kasih  sayang adalah kebuthan esensial. Dia menjadi unsur perekat dalam mengikat hubungan yang harmonis
Nabi Muhammad S.A.W  selalu mengajarkan kasih dan Sayang kepada umatnya. Begitpun orang orang besar yang sukses memimpin dunia ini menjalankan kepemimpinannya  dengan Kasih dan Sayang . Kepemimpinan dengan Kasih dan Sayang adalah kepemimpinan yang agung dan tidak pernah hilang gemanya sepanjang masa
Rahman Allah bersemayam di dalam lubuk hati pemimpin yang Islami. Dirinnya adalah pewaris nabi yang memimpin dengan ketulusan cintanya.Ia mencintai anak buahnya seperti ia mencintai dirinya sendiri. Ia memandang anak buahnya dengan tatapan yang penuh cinta kasih.
            Pemimpin yang penuh cinta kasih akan memandang anak buahnya sebagai manusia yang sederajat. Tidak ada lagi istilah atasan dan bawahan karena cinta telah mengatasi segalanya. Cinta tidak mengenal jenjang kepangkatan, jabatan dan sejenisnya. Cinta telah memutus habis tali-tali yang memperpanjang jarak kemanusiaan.
            Rahman Allah menghiasi setiap sikap dan perilakunya dalam bergaul dengan bawahan. Ia memperlakukan anak buahnya seperti memperlakukan dirinya sendiri. Di matanya mereka sama, tidak ada perbedaan baik yang menyangkut warna kulit, suku, ras, jenis kelamin maupun perbedaan keyakinan.
            Inilah pemimpin sejati, pemimpin yang mengajarkan keagungan cinta. Allah menciptakan dunia ini dengan cinta, kita dilahirkan dari rahim ibu yang penuh cinta kasih. Karena itu sudah sepantasnya kita membalas budi dengan menebarkan cinta di muka bumi ini.
            Kita berkewajiban mencintai bawahan, karena tanpa mereka kita tidak punya arti apa-apa. Kita dinamakan pemimpin karena kita punya anak buah (pengikut). Tidak ada pemimpin tanpa anak buah. Allah mencintai pemimpin yang mencintai anak buahnya. Dan Allah memegang teguh janji-Nya.

Adanya anak dalam Rahim ibunya adalah merupakan buah Kasih dan Sayang . dan hanya dengan Kasih dan Sayang lah anak itu bisa di besarkan diddik dan menjadi orang yang berbakti bagi nusa bangsa dan agamanya.
Siapa saja Dimana saja dan kapan saja orang selalu mendambakan Kasih dan Sayang . Kasih dan Sayang adalh kunci dari segala keberhasilan
Untuk mencapai keberhasilan dan mendapat berkah dari segala yang di kerjakan, Kita di seru agar sebelum memul;ai satu pekerjaan menyebut Bismillahirrahmanirrahim
Dengan menyebut nama_Nya dan membaca Bismillahirrahmanirrahim mencari edhaNya, Dia rela memberikan tenaga dengan sebaik-baiknya, dengan dilandasi sifat memberi dan ikhlas bekerja dalam rangka mencari ridha Allah.
Namun tidak ada yang mau memberi terlebih dahulu. Mereka lebih terfokus untuk menunggu dan menerima hasil, bukan pada prinsip Bismillah, atau prinsip memberi dan mencari ridho Allah.
Mereka tidak lagi hanya berorientasi pada hasil tetapi juga memperhatikan proses atau upaya yang mereka berikan dengan tulus dan ikhlas dengan sikap “Dahulukan memberi bukan menerima atau prinsip Bismillah”.
Yang ada di hati mereka adalah rasa kasih dan sayang dengan niat untuk menolong orang lain
Mereka merasa menjadi dewa penolong bagi kelompok orang tidak mampu mereka ditantang untuk menolong orang lain agar bisa menyambung tali kasih sayang antara keluarga dengan penuh keyakinan berdasarkan prinsip memberi, atau Bismillah dengan percaya diri yang sangat kuat. Demi Ridho Allah Yang Maha Tinggi.
Contoh prinsip Bismillah yang didasarkan pada upaya dan proses, harus dimiliki sebelum mencapai suatu hasil. Bukan hanya mengharapkan hasil saja. Bekerjalah dengan prinsip membei yang selalu ikhlas karena Allah, sehingga kesuksesan atau hasil sebenarnya merupakan impact dari prinsip memberi, berkorban dan didasari sifat dan kasih sayang yang tulus. Inilah maka ibadah sebenarnya, dalam berusaha selalu mencari Ridho Allah.

Untuk itu ingin saya petikkkan sebuah Firman Suci-Nya dalam Al-Qur'an
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang.Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir. (QS. 30:21)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar