Kamis, 31 Oktober 2013

J I H A D



Oleh dr.H.K.Suheimi

, terima kasih ya allah telah kau hantar kami untuk meraih penghargaan kesehatan yang terbaik untuk kota Padang. Telah lama kami mengidamkan piala dan penghargaan ini. Telah lama kami mendambakan kota dan penduduk Padang ini dalam keadaan sehat. Dan sekarang setelah melalui perjuangan yang gigih akhirnya kota kami terpilih jadi kota yang tersehat. Kami sadari banyak parameter dan banayak karegori untuk mendapatkan predikat kota sehat ini. Bisa dari AKI Angka kematian ibu yang rendah, atauangka kematian bayi yang menurun, Bisa oleh sikap dan kebiasaan penduduk ini yang suka akan kebersihan. Kami ingat kota Padang ini pernah beberapa kali meraih kota terbersih, saat ini tak kita lihat puntung rokok bertebaran, tak kita lihat selembar sampah di jalanan. Jalan itu begitu licin dan bersih. Siapa yang menampak sampah akan memungutnyam dan siapa yang menebar sampah di berikan sangsi yang berat dengan pengadilan yang di buka selama 24 jam untuk menghakimi yang membuang sampah/  Kami cinta akan kota kami, sehingga kota ini kami jaga dan kami bela., Bela saya lihat dalam kamus artinya jihad, Jihad fi  sabilillah membela pada jalan Allah, membel agama . Tiang agama adalah Iman. Bersih adalah sebagian dari Iman, Bersih pangkal sehat. Berati menjaga kebersihan adalah membela agama dan membela manusia untuk menuju sehat.
Saya sering merenung. Ketika saya saksikan sehelai daun yang gugur. Daun yang gugur adalah daun yang mati, dilepas dari rantingnya. Daun yang mati ini segera berubah warna dan berubah baunya. Perubahan ini adalah akibat, kuman berkembang biak dengan cepat pada daun yang mati, kerna daun yang mati itu tak sanggup mempertahankan dirinya terhadap serangan kuman. Semakin lama daun itu terletak, semakin banyak kuman yang berkembang biak, dan semakin busuk bau daun itu dan menimbulkan rasa jijik. Bukan hanya dauan tapi semua mahluk hidup bila sudah mati, maka kuman akan menggerayanginya. Manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan , begitu mati, beberapa saat kemudian dia akan di gerogoti oleh kuman, dan dia tak berdaya menghadapi serangan kuman-kuman itu, sebagaimana sew3aktu dia hidup dulu.
Sampah adalah kumpulan dari bangkai0bangkai. Bangkai dari mahluk hidup, apapun namanya. Bangkai ini berbanding lurus dengan waktu, semakin lama dia dibiarkan semakin banyaklah kuman-kumannya dan semakin busuk baunya. Bakteri dan kuman yang verkembang biak ini akan menyerang lingkunangannya dan merusak dserta menyebakan penyakit.
Semua yang menimbulkan penyakit, kerusakan disebut oleh bahasa agama adalah perbuayan yang Dhalim atau aniaya. Kalau ke Dhaliman ini menghinggapi diri sendiri, dia merusak dirinya sendiri  disebut Fahsyak. Dan kalau Dhalim itu merusak orang banyak di sebut mungkar. Sampah dalam diri menimbulkan Fahsyak dan sampah merusak lingkungan   dan orang lain disebut dengan mungkar. Agama kita mengajarkan bahwa Fahsyak dan Mungkar adalah dosa. Jadai mereka yang membiarkan sehelai sampah  bertebaran, sebetulnya dia sedang membiarkan fahsyak dan mungkar bersimaharajalela, dan dari pandangan agama dia sedang emlakukan perbuatan tercela atau berdosa. Sebaliknya mereka yang menyingkirkan sampah, dia sedang melenyapkan sesuatu yang fahsyak dan yang mungkar. Saat itu dai dapat insentif atau pahala. Yang terbanyak mendapat pahala dia sisebut pahlawan, karena dia sedang  berjihad  membela Keimanan dan kesehatan.
Betapa besarnya dosa-dosa orang yang mebiarkan riol dan got didepan rumahnya tersumbat. Karena Got yang tersumbat menyebabkan air tyergenag. Didalam air yang tergenang kuman-kuman dan jentik nyamuk akan berkembang, menghasilkan aroma yang tengik. Aroma adalah lambang kuman telah berkembang biak, Dia akan mencari mangsanaya dan akan menimbulkan kerusakan dan penyakit di lingkungan, Dan Got yang tersumbat akan menimbulkan banjir. Kalaulah saja setiap rumah membersihkan got yang didepan rumahnya, insyaallah kota Padang yang tercinta ini tak akan banjir. Kerna para Ali berpendapat bahwa  banjir dikota ini  disebatkan riol atau got yang tersumbat. Maka orang orang yang membmbersihkan got, membiarkan air mengalir sehingga kuman todak sempat berkembang biak sehingga got iti tak berbau, Kerna ukuran kebersihan dari satu got adalah disana tak ada jentik nayamuk disana tak ada kuman yang berkembang dan disana tak ada bau. Ah betapa rindunya kita pada orang orang yang mau  dan mampu membersihkan got ini, dialah yang dapat pahala dan dialah yang jadi pahlawan.
Lalu saya merenung, lembaran-lembaran dedaunan dan sampah adalah lembaran-lembaran tiket kita ke sorga atau ke neraka.  Semakin cepat seseorang melenyapkan sampah semakin cepatlah dia ke sorga, sebaliknyan yang membuang dan membiarkan sampah sebetulnya dia sedang membeli tiket ke neraka, karena dia membiarkan kedhaliman bersimaharajalela.
Kamu di lahirkan sebagai umat yang terbaik karena kamu menyuruh orng berbuat baik dan mencegah orang berbuat jahad.
Masalah utama bangsa ini adalah sampah.. Andaikan bisa seseorang memandang samapah adalah tiket kita ke sorga atau ke neraka, maka sampah itu akan lenyap dari kota Padang, dan Kita akan meraih beribu-ribu penghargaan dan pahala. Saya acungkan jempol pada Fauzi Bahar yang telah menjaga dan membela Kota ini, berjihad meraih pahala.
Disamping itu Sampah yang paling laten di sini bukanlah sampah yang nampak nyata oleh mata, tapi juga  sampah yang ada di pikiran, . Yang paling berbahaya adalah sampah di hati.
Sampah di mana-mana mudah terlihat dan gampang membuat malu. Dengan begitu kita akan cenderung untuk membersihkannya. Lain halnya sampah di hati. Sampah itu tak punya wujud fisik. Sampah jenis ini tak akan pernah terlihat sampai kapan pun, semaju apa pun teknologi dunia. Sebenarnya keberadaan sampah ini mudah diduga dari perilaku kita sehari-hari. Namun, tak seperti sampah di riol yang membikin gatal penyakit dan malu, sampah jenis ini sering membuat kita merasa hebat di hadapan yang lain. Sampah jenis ini begitu melenakan.
Kita semua berpotensi terserang 'sampah hati', bahkan -- sekecil apa pun -- telah mengidapnya. Kita gemar pada yang 'hangat' dan 'basah'. Hal yang manusiawi dan baik dalam kehidupan manusia. Rasa gemar yang berlebihan itu awal petaka. Kita jadi gemar pada kehangatan kolusi-nepotisme. Kita jadi gemar basahnya korupsi.
Iklim yang hangat dan basah itu membuat hati penuh terselubungi sampah. Kebanyakan hati telah menjadi begitu kusut karena sampah. Maka, begitu banyak masalah yang tak terpecahkan di negeri ini. Akibat hati bersampah, pemecahan masalah acap dibelokkan untuk kepentingan sendiri..
Kalau kita kembali ke Al Quran Tuhan berumpah dengan awal kata Qad, yang artinya benar-benar sungguh, sugguh =sungguh benar, orang yang beruntung adalah orang yang mampu membersihkan dirinya.
Untuk itu saya teringat akan sebuah Firman suci_Nya dalam Al-Qur'an

Tidak ada komentar:

Posting Komentar