Jumat, 18 Oktober 2013

Heboh Timnas U-19

Timnas merayakan juara (foto:dakwatuna.com)





Hampir sebulan ini bangsa Indonesia sedang euforia sepakbola. Hal ini dikarenakan timnas U 19 berhasil meraih juara pada ajang AFF Cup yang diselenggarakan di Jawa Timur. Di final yang dilaksanakan di Stadion Gelora delta Sidoarjo bulan September 2013, timnas setelah berhasil membuat tim lawan Vietnam ngos-ngosan selama 120 menit, akhirnya menghentikannyya dengan menang adu penalti 7 - 6.
Pecahlah tangis seluruh punggawa timnas, aapalagi suporter Garuda Muda- julukan kesebelasan ini  yang hadir langsung di stadion itu. Jutaan rakyat berpesta diseluruh penjuru tanah air. ini adalah gelar resmi Indonesia setelah 23 tahun berpuasa gelar. Raihan juara terakhir terjadi ketika SEA GAMES di Manila, Filipina tahun 1991 yang lalu.
Gegap gempita berlanjut ketika timnas lolos ke putaran final ajang yang lebih tinggi yaitu AFC Cup. Pencapaian ini menjadi sangat istimewa karena pada partai terakhir Indonesia mengalahkan momok yang selalu mengandaskan Indonesia di berbagai level umur, Korea Selatan.
Indra Sjafri   ( foto:antaranews.com)
Nama -nama pemain seperti Evan Dimas, Ravi Murgianto, Maldini Pali, Ilham Udin dan lai-lain menjadi buah bibir dimana-mana. Dari rakyat sampai penjabat. Tua-muda, pria-wanita. Seluruh media meliput, baik media cetak maupun elektronik. Ini adalah rahmat Allah SWT untuk Bangsa Indonesia  ditengah-tengah karut marut isu korupsi, ricuh pilkada, harga barang naik, pemadaman listrik PLN termasuk konflik di kengurusan PSSI itu sendiri.
Selain pemain-pemainnya, yang sangat menjadi sorotan adalah pelatih tim ini, Indra Sjafri. Menurut pelatih Korea yang dikalahkan itu, ketika ditanya siapa pemain terbaik Indonesia jawabannya, pelatihnya. Ya Indra Sjafri, urang awak asal Nagari Lubuk Nyiur Kecamatan Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat.
Niat tulusnya untuk memajukan sepakbola Indonesia mulai berbuah. Pernah tidak digaji berbulan-bulan oleh PSSI. Dengan semangat walaupun mungkin tidak dianggap dan dipandang sebelah mata  - ia mencari pemain berbakat ke daerah pedalaman Indonesia yang selama ini tidak tersentuh. Mantan pemain PSP Padang ini sebenarnya mau dipecat pada bulan April yang lalu. Karena pada waktu itu PSSI sudah punya pelatih pengganti dari Argentina Luis Manuel Blanco. Konon akan dipecatnya pelatih ini karena ia bukan orang dari kelompok yang berkuasa di PSSI sekarang. Ada sentimen pribadi atau kelompok. Seandainya jadi dipecat, belum tentu keadaan seperti sekarang ini. Tangan Tuhan bermain untuk Uda Indra. Indra Sjafri telah dengan bantuanNya telah berhasil membungkam orang yang meremehkannya. Karena memang setiap manusia mempunyai bakat yang merupakan anugerah yang Kuasa, ada yang bisa diekspresikannya sendiri dan ada juga perlu dipantau dulu oleh orang lain. Semua berharap nikmat juara ini menjadi pemicu untuk kebangkitan bukan hanya sepakbola, cabang olah raga lainnya tetapi juga kebangkitan di segala bidang bangsa Indonesia. (AP)     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar