Jumat, 18 Oktober 2013

I D U L F I T R I


Oleh dr H K Suheimi

Takbir dan Tahmid berkumandang  melepas Ramadhan yang  telah menempa  dan  mengasah jiwa kita  dan kita  menyambut  1  syawal  dengan kelahiran pribadi muslim  dengan segala  atributnya  yang indah. Dengan takbir dan tahmid kita lepaskan  bulan  kesembilan Hijriah dengan akbir dan tahmid pula kita sambut kelahiran  itu, Sebagaimana  dulu  pada saat kelahiran   kita   setelah  sembilan bulan dalam kandungan ibu, kita pun disambut dengan takbir,  azan dan  qamat di telinga kanan  dan kiri , sebagai rasa  syukur  dan pengakuan   akan  kebesaran Allah swt. Dahulu  kita  lahir  tanpa membawa  dosa, kinipun demikian setelah berpuasa dengan iman  dan ihklas , seperti saat dilahirkan ibu.
Id  berarti  kembali. Fithr atau fitrah berarti  kesucian
Kini kami telah di titik nol lagi. Kini kami telah siap melangkah. Karena itu, tunjukkan ya Allah ke arah mana kaki ini harus kami langkahkan. Beri kekuatan pula agar kami teguh dengan langkah-langkah itu. Kami insya Allah tahu bagaimana mendapatkan arah dan kekuatan itu karena telah Kauberi tahu dan Kaulatih selama sebulan yang baru lalu.
Setiap orang memiliki fitrah itu  ,  karena  terbawa serta  olehnya  sejak lahir walau sering kali, karena  kesibukkan dan  dosa  ia terabaikan sehingga suaranya demikian  lemah  tidak terdengar  lagi . Suara fitrah itulah yang di kumandangkan  pada hari  lebaran   Allahu akbar   alahu akbar .  Bila  kalimat  itu benar-benar  tertancap  di dalam jiwa  akan hilanglah  segala  ke tergantungan kepada unsur-unsur  lain kecuali kepada Allah  semata. Tiada tempat bergantung dan tiada tempat menitipkan  harapan, tiada  tempat mengabdi kecuali kepadaNya semata . Tiada ada  lagi rasa  takut  yang menghantui dan mencekam tiada pula  rasa  sedih  yang akan mengindap dan mencekam.
Kefitrian itulah yang akan memberi arah yang benar dan kekuatan pada bangsa ini untuk dapat berdiri tegak di antara bangsa-bangsa terkemuka di dunia. Bangsa seperti itu tentu hanya layak dipimpin seorang pemimpin yang fitri pula.
Kami sangat percaya ya Allah, Kau hanya akan memilih orang-orang seperti inisebagai pemimpin bangsa ini. Yakni, sosok yang sungguh mau bertahajud lalu berjamaah Subuh di masjid, senantiasa berpuasa sunah, serta mengaji Alquran. Siapa pun sosok itu, apa pun latar belakangnya. Jika banyak sosok yang berupaya menuju kefitrian itu, kami sangat percaya, Kau akan memilih yang paling fitri di antara semuanya.
Allah, kami telah merasakan sejuk udara yang Kauturunkan bersama hujan deras selama bulan Ramadhan tahun ini. Kini kami siap menerima kesejukan pemimpin yang akan Kauturunkan pada kami. Terima kasih, ya Allah.
Cobalah  beridul  fitri  cobalah kembali   kepada  fitrah  , rasakan kebesaran  dan kekuasaan Allah.  Sadari  kelemahan   dan kebutuhan anda di hadapanNya . Maka ketika itu kita akan  merasa berani  walau sendirian, aman walaupun tanpa kawan,  dan  bahagia walau  hampa tangan . Orang-orang beriman  merasa  tentram  jiwa mereka karena mengingat  Allah , begitu pesan kitab suci. Dengan  beridul  fitri dalam arti kembali  kepada  kesucian, jiwa kita kembali sebagaimana keadaannya  sebelum di nodai dosa , prasangka buruk dendam kesumat, dengki, culas dan khianat. Dengan kesucian jiwa kita akan memandang segala sesuatu dengan pandangan positif.  Kita selalu berusaha  mencari yang baik yang benar  dan yang  indah.
Dari sini lahir kesungguhan melakukan shilaturrahim.  Shilat berarti menyambung  dan menghimpun. Ini berarti hanya  yang putus dan terserak  yang di tuju oleh shilat itu. sedangkan rahim  pada mulanya  berarti  kasih sayang ,  kemudian  berkembang   sehingga berarti pula kandungan- karena anak yang di kandung selalu mendapatkan  curahan kasih sayang . Bukan  bersilatur  rahim  namanya  orang   yang membalas kunjungan  atau pemberian, yang  bersilatur rahim adalah  yang menyambung apa yang pernah putus Kata maaf asalnya  berarti "Menghapus" karena yang memaafkan menghapus  bekas-bekas  luka di hatinya. Bukanlah memaafkan  nama nya   apabila  masih tersisa bekas-bekas  di dalam hati apalagi bila masih ada dendam membara
Selalu memaafkan kesalahan orang lain adalah bagian yang juga tak dapat dipisahkan dalam proses penjernihan hati, sehingga perasaan dendam tidak mencemari kesucian hati kita. Ikhlas dalam melakukan segala hal karena Allah semata Tawakal dalam berusaha, maka hati akan tetap utuh. Ridha dalam bekerja, maka jiwa menjadi bersih. Terakhir, senantiasa merasa melihat Allah atau merasa dilihat Allah subhanahu wa Ta’ala, dan mendekatkan diri pada sifat-sifat-Nya.
Hari-hari ini, kami saling bersilaturahim . Kami saling menautkan hati kembali. Atas perkenan-Mu, kami tuluskan diri sendiri. Kami saling memohon maaf dan saling memaafkan pula. Kami ingin menghapus kesalahan sendiri. Juga saling bantu membersihkan salah masing-masing. Kami ingin kembali berhati putih dan bersuci jiwa. Kami ingin menjadi manusia yang 'fitri'. Kami percaya, manusia seperti itulah sebaik-baik dan sebenar-benar manusia.
Cobalah  beridul fitri dalam makna ini kita  akan  merasakan ketenangan hidup dan kebahagiaan yang tiada taranya  ,  sehingga dapat mengantar anda meneteskan air mata keharuan cinta yang  tak terbendung
Ber idul fitri dalam arti kembali  ke asal kejadian  mengantarkan  kita akan kesadaran bahwa manusia adalah  mahkluk  rohani dan jasmani bahwa mereka semua adalah ber asal dari satu kejadian  dan  kesemuanya menghimpun satu umat . Karena itu setiap  manusia di wajibkan memikirkan kesejahteraan orang lain  bahkan di wajibkan  bermurah hati kepada semua wujud


Oktober 2004

Tidak ada komentar:

Posting Komentar