Jumat, 25 Oktober 2013

MAU KEMANA GEBU MINANG



Oleh .K.Suheimi

Gebu Minang menggebu-gebu. Gebuanya membuat cemburu suku-suku yang ada di Tanah air. Gebu Minang menggebubu sampai ke tingkat yang paling atas, sehingga orang yang nomor satu di negeri ini Pak Harto dalam sebuah pidato resmi kenegaraan berseru agar suku-suku yang ada di Indonesia ini meniru dan mencontoh suku Minang yang mampu menghimpun setiap orang Minang se dunia dimanapun dia berada di dalam Gebu Minang . Perbuatan yang nyata bisa menghimpun dana, dan dana ini di manfaatkan untuk kemashlahatan suku Minang Kabau.
Saya ingat Gebu Minang   yang di gagas oleh Emil salim, Awaluddin. Azwar Anas dan Hasan Basri Durin ini  gegap gempita menyentuh setiap kalbu orang  Minang dimanapun dia berada..
Dalam hati saya teringat akan nama-nama besar orang Minang . Sech Ahmad khatib yang di kenal dengan nama sech Minangkabaui, Imam besar di Masjidil Haram, tempat semua ulama didunia ini belajar padanya. Raja Arab Saudi sering meminta nasehat dan Fatwanya.Agus Salim Diplomat Ulung.
Agen mobil chevrolet yang pertama di Indonesia  Hasyim Ning,  Fabrik Kain yang pertama di Indonesia  Rahman Tamin dengan  Ratatexnya. Fabrik cat yang pertama di Indonesia Sidi Tando. Dan banyak nama-nama besar  yang mengharumkan Nama Republik Ini  sebelum sedang dan sesudah kemerdekaan dan mengisi kemerdekaan ini.  Dan Nama Bung Hatta Pak Natsir, terukir dan tercatat harum dalam sejarah keemasan negri ini’
Lalu saya terenyuh sewaktu Yusuf Kala yang wakil Presiden mensitir .Orang Minang jangan terbuai oleh kebesaran dan kenangan masa lalu. Dulu pedagang Minang ini dikenal dan disegani. Sekarang banyak orang Minang  yang maju juga, maju dua meter. Dua meter di depan toko orang sebagai penjaja kaki lima  yang tiap sebentar digusur. Apakah kebesaran Minang tinggal nama dan kenagan saja?

Di gagas Gebu Minang ini untuk menjadi jembatan hati sesesama Minang , membangkitkan batang Tarandam. Satu-satunya wadah yang bisa merekat hati semua orang Minang , mengangkat derjat dan martabat suku Minang yang dulu memang sudah pernah jaya, di pandang sebagai panutan, di panggil angku guru. Kerna orang Minang itu selalu diakui oleh suku-suku yang lain sebagai guru dan sebagai panutan.

Saya ingat betapa dinamisnya orang Minang , terpapar dalam pantunya
Pincalang biduak rang Tiku
Didayuang sambia manungkuik
Basilang kayu dalam tunggu
Disina api mankonya iduik.

Maka Gebu Minang pun menggebu-gebu terkesan wah dan megah, banyak hau-haunya, Di kenal dan hidup di kalangan atas, tapi apakah masyarakat bawah sudah merasakan sipak terjang dan manfaat nyatanya.  Kami rakyat badari inginkan hal-hal yang nyata tergores dan terukir untuk kampung halaman. Setelah sekian Tahun Gebu Minang ini rakyat badarai  mendambakan dan meninginkan perbuatan yang nyata.
Lalu saya teringat akan sebuah Firman suci_Nya dalam Al-Qur'an
Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat (QS. 61:2)
Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan. (QS. 61:3)

Dalam ayat ini Allah mensitir. Jangan banyak omong tapi mana kerja nyatanya, sebab yang dinilai disi Allah bukanlah omongannya  tapi amal saleh yang nyata.
Lalu saya tercenung orang Minang banyak yang pandai berkata-kata, tapi kurang dalam kerja atau amal nyata. Amal saleh.. amal artinya kerja , saleh artinya manfaat. Kerga yang bermanfaat..
Banyak pepatah petitih yang bernilai tinggi, Namun pepatah tinggal pepatah, perbuatan jauh dari pepatah.
Keagungan dan kejayaan Minang ini justru sewaktu  semua Ulama dan Ahli Adat berkumpul di Bukit Marapalam di Punvak Pato, sepakat melahirkan Piagam Bukit Marapalm; Adat basandi Syarak, Syarak basandi kitabullah. Syarak mangato adat mamakai”.

Gebu Minang lah tanga dabua ombaknya tapi alun tampak pasia pantainyo.
Alhamdulillah, terima kasih ya Allah telah Kau hantar kami pada satu musyawarah dan memilih pemimpin kami. Hari ini Sabtu 17 Desember  Gebu Minang  berhasil memilih pemimpin Asril Tanjung
Saya sebagi salah seorang orang Minang penuh harap agar Gebu Minang dibawah kepemimpin saudaraku Asril Tanjung  menjadi jembatan hati bagi segenap orang Minang  Merekatkan hati antara orang Rantau dan orang kampung. Menyatukan antara yang level atas dan level bawah. Membangkit kembali batang Tarandam dan mengangkat kembali Dinamisnya suku Minang . Semoga amal saleh yang nyata dan dirasakan serta didambakan rakyat di kampung halaman bisa terujud. Supaya apa yang di programkan dan di canangkan jangan hanya tinggal goresan-goresan  tanpa kenyataan.. Kerja-kerja nyata inilah yang kami nantikan, Selamat bekerja.
Ditangan saudara amanah ini di percayakan. Doaku selalu menyertai kesuksesanmu.
Untuk itu saya teringat akan sebuah Firman suci_Nya dalam Al-Qur'an
Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, (QS. 94:7)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar