Oleh :
dr.H.K.Suheimi
Akhirnya
Karun dan hartanya dibenamkan ke dalam tanah ia
terkubur
hidup-hidup, setelah Karun sampai pada puncak kejayaan
dan kekayaan.
Demikian kaya dan demikian banyak hartanya sehingga
dibutuhkan
banyak orang-orang kuat untuk mengangkat kunci-kunci
gudangnya. Di
pnncak kejayaannya itu ia menepuk dada dan menyom
bong
bahwa semua yang di perokehnya itu adalah karena usaha dan
kemampuannya
sendiri. Lantas di pamerkannya kekayaannya dengan
mengadakan
satu Pawai dan karnaval besar, diiringi oleh banyak
pembantu-oembantunya
dan iapun semakin sombong dan pongah. Orang
yang
menyaksikan pawai itu terheran-heran dan
terkagum-kagum
menyaksikan
kehebatan, kejayaan dan kekayaan Karun, sehingga
banyak di
antara penonton di sepanjang jalan yang di lalui Karun
berdecak
kagum :"Oh betapa beruntungnya Karun, betapa hebatnya
dia dan betapa
banyaknya harta kekayaannya". Dan banyak diantara
mereka yang
ingin pula seandainya mereka bisa bernasib mujur
seperti Karun.
„
„
Namun di saat
seperti itu pulalah Tuhan meperlihatkan kebe
saran
dan kekuasaan_Nya dan menghukum Karun yang sombong dan
pongah
dengan membenamkan Karun berikut hartanya kedalam Tanah.
Dan
orang-orang yang tadinya terkagum-kagum akan kekayaan Karun,
kemabali
insaf dan sadar , ternyata Karun dan Hartanya
tidak
kekal,
kekayaan yang hanya sekejap berakhir dengan sesuatu yang
tragis,
kehancuran dan kemusnahan. Namun sampai hari ini dimana-
ð73 Šmana orang tetap mencari dan menggali dimana harta karun terku
burnya.
„
„
Karun sebetulnya
adalah anak mamak Nabi Musa dan dia hidup
di zaman
Nabi Musa di Mesir di negeri Kan'an. Dia pintar, tapi
licik. Semula dia berjuang bersama nabi musa
dan pengikutnya,
tapi dalam
perjalanan hidupmya Karung membelot, ia berbalik arah,
ia
berpihak pada Fir'aun. Dalam pemerintahan Raja Tir'aun Karun
diangkat jadi
Gubernur di Mesir selatan. Disana ada tambang emas,
dan
Karun memiliki beberapa tambang emas, sehingga dia menjadi
orang
yang terkaya, demikian kayanya, untuk mengangkat
kunci-
kunci
gudangnya saja dibutuhkan banyak tenaga orang-orang kuat.
„
„
Kisah
tentang Karun ini dapat kita baca dalam Surat 28 Al
Qashash
ayat 76,78,79,80,81 dan 82. Secara keseluruhan baiklah
kita tuliskan arti dari ayat- ayat yang tersebut diatas:
„
„
" Sesusungguhnya Karun termasuk kaum Musa, tetapi ia
berlaku
aniaya terhadap mereka. Dan Kami menganugerahkan kepadanya per
bendaharaan
harta yang kunci-kuncinya sungguh berat di pikul oleh
sejumlah orang
yang kuat-kuat. (ingatlah) ketika kaumnya berkata
kepadanya
:"Janganlah kamu terlalu bangga, sesungguhnya
Allah
tidak menyukai orang-orang yang membanggakan diri".
„
„
Karun
berkata :" Sesungguhnya aku hanya di beri harta itu,
karena
ilmu yang ada padaku" Dan apakah ia tidak
mengetahui,
bahwasanya
Allah sungguh telah membinasakan umat-umat sebelumnya
yang lebih
kuat dari padanya dan lebih banyak mengumpulkan harta?
Dan tidaklah perlu kepada orang-orang yang berdosa itu tentang
dosa-dosa mereka.
„
„
Maka keluarlah Karun
kepada Kaumnya dalam kemegahannya.
Berkatalah orang-orang
yang menghendaki kehidupan dunia. "Moga-
ð73[1]
ð73[1]
ð73[1] Šmoga kiranya kita mempunyai seperti apa yang telah di berikan
kepada Karun,
sesungguhnya dia mempunyai peruntungan yang besar".
„
„
Berkatalah orang-orang yang dianugerahi ilmu.
:"Kecelakaan
yang besarlah bagimu, pahala Allah adalah lebih baik bagi
orang-
orang yang beriman dan beramal saleh, dan tidak diperoleh
pahala
itu kecuali oleh orang-orang yang sabar".
„
„
Maka Kami benamkanlah Karun beserta rumahnya
kedalam bumi,
dan tidak ada baginya suatu golonganpun yang menolongna
terhadap
azab Allah. Dan tiadalah ia termasuk
orang-orang (yang dapat
membela dirinya.
„
„
Dan jadilah orang-orang kemarin
mencita-citakan kedudukan
Karun itu, berkata :"Aduhai benarlah
Allah melapangkan rezki
bagi siapa
yang Dia kehendaki dari hamba-hamba_Nya dan menyem
pitkannya. Kalau Allah tidak menimpahkan
karunia_Nya atas kita
tentulah Dia telah membenamkan kita
(pula). Aduhai benarlah,
tidak beruntung orang -orang yang mengingkari nikmat Allah".
„
„
Namun diantara serentetan ayat yang berbicara mengenai
Karun
justru terselip sebuah ayat yaitu ayat 77
yang tidak menyebut
soal Karun. Kenapa ? untuk itu marilah kita baca ayat 77
surat Al
Qashash yang merupakan selingan dari kisah Karun
:"Dan carilah
pada apa yang telah di anugerahkan
Allah kepadamu Kebaikkan
kampung akhirat, dan janganlah kamu melupakan
kebahagiaanmu dari
(kenilmatan) duniamu dan berbuat baiklah
(Kepada orang lain)
sebagimana Allah telah berbuat baik kepadamu. Dan
janganlah kamu
berbuat kerusakkan di muka bumi. Karena sesungguhnya
Allah tidak
menyukai orang-orang yang membuat kerusakkan.
„
„
Terungkap dalam ayat ini
kita mencari bekal untuk kehidupan
akhirat, tapi jangan melupakan kenikmatan hidup di
dunia. Senag
ð73[1]
ð73[1]
ð73[1] Šdi dunia dan senang di akhirat. Dan inilah doa sapu jagat yang
sering kita panjatkan. Yaitu kiranya Tuhan melimpahkan
pada kita
kesennagan hidup di dunia dan kesenangan hidup akhirat,
serta di
jauhi dari siksaan api neraka.
„
„
Jalan ke akhirat adalah dengan
selalu mendekatkan diri
kepada Allah. Untuk itu saya teringat pesan guru
saya sewaktu
mengajar saya. Beliau berkata, dalam sebuah
hadis Qudsi Tuhan
berfirman :"Aku sakit engkau tak menjengukKu,
Aku lapar engkau
tak memberiKu makan. Aku haus engkau tak memberiKu
minum".
„
„
Bagaimana Tuhan yang maha perkasa, yang MAha Kaya
berfirman
bahwa Dia sakit, Dia lapar dan Dia haus?. LAlu guru
saya mener
angkan, bahwa Allah itu bersama orang=orang
sakit, orang=orang
lapar dan orang-orang haus. DAn siapa yang mendekat dan
menolong
oranbg dalam kesakitan, kelaparan dan kehausan berarti
dia sedang
mendekat dan menolong Tuhannya.
„
„
Benar apa yang di katakan guru saya ini.
Memang mendekat
kepada Tuhan dapat melalui Shalat, pusa, Zakat dan
NAik HAjji,
namun membantu orang yang dalam kesakitan, kelaparan dan
kehausan
adalah satu cara yang lebih cepat sampai dan mendekat
kepada_Nya.
Ibarat jalan, cara ini merupakan jalaon Tol yang
bebas hambatan
dalam mendekatkan kita dengan Allah. Semoga kita terkelompok
pada
golongan hamba_Nya yang selalu mendekatkan diri
pada_Nya...amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar