Oleh Dr.H.K.Suheimi
Halalbihalal
berarti halal dengan halal, boleh dengan boleh,
saling
menghalalkan, saling melepaskan ikatan, dan saling men
cairkan
hubungan yang membeku. Merupakan tradisi berkumpul
sekelompok orang Islam
di Indonesia dalam satu tempat tertentu
untuk
saling bersalaman sebagai ungkapan saling meminta
dan
memberi maaf.
Kata maaf asalnya berarti
"Menghapus" karena yang
memaafkan menghapus bekas-bekas luka di hatinya.
Bukanlah
memaafkan
nama nya apabila masih tersisa
bekas-bekas di dalam
hati apalagi
bila masih ada dendam membara.
Tradisi
Halalbihalal di Indonesia baru mulai diselenggarakan
dalam bentuk
upacara sekitar tahun 1940 dan mulai berkembang luas
setelah
tahun 1950. Dewasa ini Halalbihalal
di selenggarakan
hampir oleh seluruh lapisan masyarakat muslim Indonesia.
Asal usul halalbihalal dan kapan kegiatan tersebut mulai
di
selenggarakan
sulit di ketahui dengan pasti. Karena
tradisi
sembah
sungkem, datang menghadap untuk menyatakan sembah hormat
dan bakti
kepada orang tua, orang yang lebih tua atau orang yang
lebih
tinggi status sosialnya,
sudah membudaya dan ada pada
hampir semua suku
dalam masyarakat Indonesia
Tradisi Halalbihalal adalah alternatif pemecahan yang
prak
tis dari kunjungan silaturahmi yang biasanya
membutuhkan waktu
berhari-hari. Dengan menghadiri acara halalbihalal yang diada
kan di
suatu tempat seseorang sudah dapat bersilaturahmi dengan
banyak
orang. Dari sini lahir kesungguhan melakukan shilaturra
him. Shilat
berarti menyambung dan menghimpun. Ini
berarti hanya
yang putus dan
terserak yang di tuju oleh shilat itu.
sedangkan
rahim
pada mulanya berarti kasih sayang , kemudian
berkembang
sehingga
berarti pula kandungan- karena anak yang di
kandung
selalu
mendapatkan curahan kasih sayang . Bukan bersilatur rahim
namanya orang
yang membalas kunjungan
atau pemberian, yang
bersilatur
rahim adalah yang menyambung apa yang
pernah putus.
Halabihalal
bersumber dari ajaran Islam mengenai hubungan
antar manusia
dan Tuhannya, dan hubungan antar manusia sesamanya.
Seperti
tertera dalam surat An-Nur 22 :"...dan hendaklah mereka
memaafkan
dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin
Allah
mengampunimu
Dalam
ayat ini tegas-tegas Allah baru memberi keampunan di
kaitkan
dengan pelaksanaan perintah
memberi maaf dan berlapang
dada atas
kesalahan orang lain terhadap dirinya.
Begitupun dalam surat Al Baqarah ayat 237 di nyatakan:
"... dan pemaafan kamu itu lebih dekatkepada taqwa..."
Dengan
memaafkan orang lain seseorang dapat
mendekati dan menja
di manusia yang taqwa. Orang yang mau memaafkan dan menyambut
di manusia yang taqwa. Orang yang mau memaafkan dan menyambut
tangan
orang yang bersalah terhadapnya, adalah orang yang baik
dan
dicintai Allah SWT. Kesalahan
untuk sesama manusia , ia
harus meminta
maaf kepada orang yang besangkutan. Didasarkan pada
ajaran
agama dan tradisi sungkem, maka tradisi silaturahmi yang
dinilai
sejalan dengan ajaran agama
Islam dilaksanakan secara
luas.
„
„
Setiap
kali kita mengadakan Halal Bi Halal, maka kata-kata
yang
populer di ucapkan ialah kata-kata
"Minal 'Aidin Wal
Faizin".
Kalau kita coba perinci maksud dan tujuanya dari ucapan
di atas adalah sebagai berikut.
„
„
Kata min
disini berarti "Termasuk/bahagian dari", sedangkan
'Al=Aidiyn
seakar dengan kata Ied yang berarti kembali, sehingga
ia berarti orang-orang yang kembali.
„
„
Ucapan ini
adalah sebuah doa yang bila di terjemahkan secara
harfiah
berbunyi (semoga kita) termasuk (kelompok) orang-orang
yang kembali
dan orang-orang yang beruntung.
„
„
Kata "kembali" memberi kesan bahwa
selama ini kita tidak
berada di tempat itu, selama ini kita langkah atau posisi
kita
keliru,
sehingga perlu di luruskan dengan kembali ketempat dan
keadaan semula
yakni kembali kepada Fitrah.
„
„
Idul fitri berarti kembali kepada kesucian atau
agama yang
benar atau asal kejadian.
„
„
Bila
kita memahaminya dalam arti kesucian atau agama yang
benar
atau asal kejadian maka dengan ucapan itu kita
berdoa
semoga kita
bersama kembali menjadi manusia yang suci bersih dari
segala
noda dan dosa atau dalam bahasa Nabi Muhammad
S.A.W,
"Seperti
saat dilahirkan oleh ibu". Bukankah dalam kepercayaan
muslim seorang
bayi tidak mewarisi satu dosa apapun?.
„
„
Berdoa
agar kembali ke asal kejadian mengandung arti dan
harapan semoga
kita menyadari jati diri kita sebagai makhluk dwi
dimensi
yaitu kita berasal dari "debu tanah" dan "roh
Illahi"
yang
perpaduannya menjadikan kita "Manusia utuh". Sehingga tidak
terjadi
pemisahan antara Aqidah dan Syariah, perasaan dan perila
ku,
perbuatan dan moral, idea dan kenyataan, dunia dan akhirat,
tetapi
masing-masing merupakan bagian yang saling melengkapi,
sehingga jasad
tidak mengalahkan ruh, kenyataan tidak menghalangi
imaginasi,
kecendrungan individu tidak mengorbankan kepentingan
kolektif,
titik pandangan tidak hanya terpaku di bumi,
atau
menerawang
mengawang-awang di angkasa saja.
„
„
Masih ada harapan lain dari ucapan itu ialah Wa
Al Faizin
(dan termasuk pula orang-orang yang
beruntung). Keberuntungan
dalam
bahasa agama, adalah keberuntungan taat kepada Allah dan
RasulNya,
serta memperoleh pengampunan Ilahi dan SurgaNya.
„
„
'Aidin, kembali keasalnya ialah suci dan bersih. Kita kemba
li kepada
asal, bahwa manusia berasal dari Saripati tanah. Dihar
apakan
manusia juga dapat mewarisi sifat tanah. Untuk itu saya
teringat
satu peristiwa ketika anjing kesayangan saya di tabrak
truk
fuso, anjing itu terkapar mati berserakkan dan
membusuk.
Lalu anjing
itu saya masukkan kedalam tanah dan diatas tanah itu
anak saya
menanamkan batang puding.
„
„
Beberapa minggu kemudian bunga puding itupun kembali
berdaun
dengan rimbun
dan nampak lebih semarak, dan apa yang di tanam di
dekat batang
puding itupun tumbuh dan berkembang subur.
„
„
Menyaksikan tanah tempat tumbuhnya bunga yang mekar dan
ber
ð73 Šbauharum itu, saya coba merenung. Beberapa minggu yang lalu
ð73 Šbauharum itu, saya coba merenung. Beberapa minggu yang lalu
kedalam tanah itu saya kuburkan bangkai
anjing yang berdarah-
darah,
remuk kepalanya dan pasti dia membusuk. Bangkai
yang
dimasukkan
kedalam tanah serta semua yang busuk-busuk di kuburkan
serta semua
sampah-sampah ditimbunkan ke dalam tanah, namun tanah
yang
menerima itu tak pernah marah, tak pernah gusar dan
tak
pernah mengomel,
semua di terimanya dengan pasrah, bahkan ditem
pat mana
bangkai itu masuk, disana pula tumbuh bunga. Ditempat
mana sampah
dan segala yang busuk-busuk di tanamkan, disana pula
tumbuh
pohon nan rindang. Tanah selalu membalas keburukkan dan
kebusukkan
dengan menerbitkan dan menumbuhkan pohon-pohon dan
buah-buahan
berharga diatasnya. Demikian mulianya bumi dan tanah
yang selalu
membalas kebusukkan dan ke burukkan dengan kebaikkan
dan keharuman.
Dari tanah tumbuh segala yang baik, yang harum dan
yang
bermanfaat. Dirobahnya segala yang tidak perlu dan
tidak
bermanfaat
menjadi barang yang berguna dan bernilai tinggi.
„
„
Perhatikan jugalah tatkala cuaca jelek, guruh, petir, hali
lintar
seakan-akan marah. Semua kemarahan itu dengan mudah dita
war oleh
tanah, kelebihan muatan listrik yang ada dalam awan,
guruh dan
kilat yang sambar menyambar dengan sekejap dapat dire
dakan oleh
bumi. Untuk menjinakkan semua itu cukup dengan membe
namkan seutas
kawat ke Bumi, Bumi akan meredam semua kemarahan .
„
„
Mengapa Bumi
dapat menenangkan dan meredam serta menetrali
sir
semua gejolak dan kemarahan? Agaknya karena Bumi itu sabar,
mau menerima
dan mendengarkan, karena Bumi tidak pemarah, karena
Bumi dan
tanah itu tempatnya paling di bawah dan paling rendah,
walaupun dia
di injak-injak di cangkul dan di rusak, selalu saja
dia membalas
dengan kebaikkan. Karena kesediaannya menjadi orang
di
bawah, bersedia sebagai tempat luapan kemarahan, menanggung
yang
buruk-buruk lalu menggantinya degan sesuatu yang baik dan
berguna.
Sering kita lihat orang yang di bawah
menjadi bulan-
bulan,
sebagai tempat tumpuan dan pelepas luapan emosi
dari
orang-orang
yang berada diatasnya. Tapi sesungguhnya dia
di
butuhkan
oleh atasan sebagai penyalur untuk menetralkan serta
meredam emosi
yang sedang meledak bergejolak. Dia dibutuhkan dan
dia
diperlukan sekalipun dia sering dimarahi dan
ditumpukkan
semua
yang buruk-buruk padanya. Dia bagaikan tanah dan
bumi.
Karena
dia sabar, tawakal dan pasrah. Sabar itu pahit,
tapi
buahnya
manis, sabar untuk sesaat,
kesenangan untuk selamanya.
Dan saya
teringat akan petuah guru saya. Sabarlah, sesungguhnya
Allah bersama
orang-orang yang sabar. Dan bersdabar serta memaaf
kan jauh
lebih baik daripada membalas. Untuk semua itu
saya
teringat
akan sebuah firman suci_Nya dalam Al-Qur'an surat Asy
Syuura
ayat 39-40: Dan bagi orang-orang yang apabila mereka di
perlakukan
dengan zalim mereka membela diri.
„
„
Dan
balasan satu kejahatan adalah kejahatan yang serupa,
maka
barang siapa memaafkan dan berbuat dan berbuat baik, maka
pahalanya atas Allah, sesungguhnya dia
tidak menyukai orang-
orang yang zalim".
„
„
Surat
Al_Baqarah ayat 155 :"Dan sungguh akan kami berikan
cobaan
kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan
harta, jiwa
dan buah-buahan.Dan berikanlah berita gembira kepada
orang-orang yang sabar".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar