Oleh : Dr.H.K.Suheimi
Ku ambil buluh sebatang
Ku potong sama panjang
Ku raut dan ku timbang dengan benang
Ku Jadikan layang-layang
Setiap
kali saya bermain layang-layang, selalu saya teringat
akan
senandung lagu diatas, lagu yang gembira, lagu yang enak di
dendangkan
dan enak di dengar. Sambil berjalan dan sambil berlari
lagu
itu saya kumandangkan.
Musim
silih berganti, sekarang kembali lagi musim layang-
layang.
Dimana-mana tampak layang-layang bergentayangan, terbang
melayang,
menukik dan mengambang. Tua muda memainkan
layang-
layang.
Dibeberapa tempat justru diadakan pertandinggan
dan
perlombaan
layang-layang. Layang-layang yang cepat naiknya dan
tegak
tali, sering keluar sebagai juara. Musim layang-layang ini
sering
bersamaan dengan bulan puasa, entah karena di bulan puasa
tidak
banyak kegiatan, entah sekedar untuk
merintang-rintang
puasa,entahlah.
Tapi memang asyik bermain layang-layang. Berjam-
jam
waktu habis oleh liukan dan tukikkan layang-layang.
Kalau
angin
kencang atau sedang dapat angin, maka layang-layang itu
manggajuju
naiknya, tapi kalau angin tidak bertiup lagi, maka
layang-layang
akan menapik dan turun dengan sendirinya, betapapun
cepatnya
kita menarik dan menggulung benang namun layang-layang
itu
tetap menurun dan manapiak. Maka selalu si pemain
layang-
layang
mengharapkan dan memanggil-manggil datangnya angin, ada
yang
dengan bersiul, ada yang dengan berpantun, berharap datang-
nya
angin, supaya layang-layang tidak menukik dan menapik.
Saya
senang berlayang-layang, dimana ada
pertandingan
layang-layang
saya pergi menyaksikannya, menyaksikan layang-
layang
darek yang panjang ekornya, dan ekornya ini meliuk-liuk
kesana sini,
dengan warna yang bermacam-macam, membuat layang-
layang
tampak indah, apalagi kalau banyak layang-layang
yang
mengudara,
tampak seperti hiasan-hiasan dilangit nan biru. Tidak
puas-puas
mata memandang menikmatinya. Bagi pecandu
layang-
layang,
pemandangan seperti ini menimbulkan inspirasi dan kenik
matan
yang luar biasa.
Waktu
kecil, saya ikatkankan layang-layang itu di punggung
dan
dibawa lari kesana dan kemari, dan kalau ada layang-layang
putus,
berebutan kami mengejarnya, tidak peduli di tengah-tengah
jalan,
tidak peduli layang-layang itu nyangkut dimana, bisa-bisa
diatas
kawat listrik, bisa-bisa diatas pohon dan di bubungan atap
rumah.
Disediakan sebuah penggalan panjang untuk menjuluknya dan
dipanjat,
dimana layang-layang itu tersangkut. Berebutan kami
memenjat
pohon dan berebutan pula kami memperebutkan
layang-
layang.
Sering layang-layang yang di perebutkan itu rusak dan
patah-patah,
ndak apa-apa, begitulah kehidupan anak-anak.
„
„
Berbagai
jenis dan nama layang-layang. Ada layang-layang
maco,
seperti maco dan enak digunakan untuk di adu,
memutus
benang
layang-layang lawan, Ada layang-layang dangung yang setiap
terbang
menimbulkan bunyi dan berdengung-dengung. Ada layang-
layang
darek yang indah meliuk-liuk karena ekornya panjang, di
B.Tinggi
layang-layang Darek ini di sebut dengan layang-layang
Padang
Panjang. Banyak sekali nama layang-layang dan banyak pula
ð73[1]
ð73[1]
ð73[1] Špeminatnya, bukan hanya di kampung saja ada layang-layang, bahkan
di luar
negeri di seantero dunia ada layang-layang dengan berma
cam-mavcam
bentuk dan warna. Namun layang-layang darek adalah
istimewa,
sampai-sampai seorang dosen saya ahli bedah yang senga
ja
datang dari Australia, waktu kembali kenegeri asalnya justru
minta
dicarikan sebuah layang-layang darek untuk anaknya yang
tersayang,
sebagai oleh-oleh dari Indonesia.
„
„
Yang
paling terkesan bagi saya setiap kali bermain layang-
layang
adalah. Layang-layang itu bisa tinggi bila dia sanggup
melawan
dan menantang angin, semakin keras angin bertiup, semakin
tinggilah
layang-layang naik. Sekali gus layang-layang itu mela
wan
2 gaya, gaya angin yang bertiup dan gaya dari benang teraju
yang
menarik dan mengulur layang-layang itu.
„
„
Begitu
layang-layang tidak sanggup melawan angin, maka dia
akan
menapik dan terhempas ke bumi. Begitu talinya putus dan dia
tidak
dapat perlawanan lagi, maka dia akan melayok diterbangkan
angin
dan akan jatuh akhirnya ke bumi.
„
„
Hidup
ini bagaikan layang-layang. Untuk bisa tinggi dan
terhormat
serta bisa jadi juara, harus sanggup melawan angin,
harus
kuat melalui rintangan. Orang yang optimis dan berprasangka
baik
akan berhasil akan terbang tinggi bersama angin
berikut
rintangan
yang menghalanginya. Rintangan dan halangan itu dijadi
kannya
batu loncatan untuk dia bisa lebih dan bertambah tinggi.
Dia
memandang setiap kesulitan, rintangan dan masalah
sebagai
suatu
peluang. Dengan tantangan dan rintangan itulah dia bisa
maju
dan dia bisa naik. Di tantangnya semua rintangan, di ha
dangnya
semua kesulitan. Begitu tidak ada lagi tantangan
dan
rintangan dia akan keok, jatuh, menapiak terempas ke
Bumi.
ð73 Š
ð73 Š
„
„
Kenapa
kita tidak bersyukur bila ada satu masalah
atau
rintangan?.
Bukankah masalah dan rintangan itu bertujuan untuk
membuat
tumbuh dan berkembangnya kita?. Serta mempertinggi dan
memuliakan
kedudukan kita?.
„
„
Tuhan
memberikan cobaan, halangan dan rintangan, bukan untuk
mematikan
dan melumpuhkan kita. Tuhan tidak akan menimpakan beban
kepada
manusia, melainkan sekedar yang bisa di pikul oleh manusia
itu.
Tuhan yang maha Rahim dan Maha pengasih tak akan membiarkan
hambanya
lumpuh dan jatuh akibat cobaan yang di
berikan_Nya.
Tergantung
pada hamba yang menerima cobaan itu, apakah dia meman
dang
dari segi negatif atau dari segi positif. Untuk itu Tuhan
selalu
memperingatkankan janganlah berfikiran negatif
dalam
memandang
sesuatu, janganlah berburuk sangka, karena kebanyakkan
dari
sangka-sangka itu adalah dosa, seperti diungkapkan_Nya dalam
surat
Al-Hujjarat ayat 12 :
„
„
"Hai
orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakkan dari
prasangka,
sesungguhnya sebagaian dari prasangka itu adalah dosa
dan
janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan jangan
lah
sebahagian kamu mengunjing sebahagian yang lain.
Sukakah
salah
seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah
mati?.
Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah
kepada
Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha
Penyayang".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar