Oleh : Dr.H.K.Suheimi
Kemarin sore saya dapat hadiah ayam kokok
berlenggek yang
diantarkan oleh Junaidi, suami pasien yang baru
saja melahirkan.
Entah karena luapan kegembiraannya, entah karena
rasa syukurnya,
sampai-sampai ayam kesayangannya dan satu-satunya
ayam jago yang
ada di rumahnya di hadiahkan untuk
saya. Saya berterima kasih
sekali, atas penghargaan dan pemberiannya
itu. Ayam ini didapat
nya dari solok selatan, sewaktu dia
bertugas disitu, didekat
Sirukam. Memang di daerah solok Selatan,
Sirukam dan sekitarnya
saja yang tercatat sebagai tempat adanya
ayam kokok lenggek. Di
desa manapun di Indonesia ini tak ada di
temui ayam kokok leng
gek. Saya perhatikan ayam itu, sama seperti
ayam-ayam jantan yang
lainnya. Bulunya merah, ekornya hitam, ranggahnya
mencuat keatas
dan menantang, dadanya busung,
kakinya hitam terkesan lebih
halus. Gerakkannya gesik, lebih liar dari
ayam-ayam jantan lain.
Tampaknya kepingin lepas dan kepingin lari,
gerakkannya gesit dan
lincah seperti ayam rimba. Memang ayam ini adalah
hasil perkawi
nan ayam rimba dan ayam kampung. Didaerah solok
Selatan, terkenal
sebagai tempat yang banyak ayam rimbanya, dengan
bulu yang meng
kilat dan ekornya yang panjang terjulai dan
tergerai.
Sekilas saya lihat ayam ini tak banyak berbeda
dengan ayam-
ayam lainnya. Tapi tadi pagi, waktu saya
tersentak dari tidur,
terdengarlah kokok ayam yang
bertingkah, panjang dan di ujung
kokoknya itu terdengar lagi kokok-kokok yang
berlenggek-lenggek
seakan-akan
terputus-putus suaranya. Suara yang terputus-putus
menimbulkan bunyi yang berlenggek-lenggek inilah
yang menyebabkan
dia lain dari yang lainnya, ada sesuatu yang
berbeda. Saya terke
sima mendengar alunan kokoknya. Kata yang
memberi ayam itu, ada
ayam itu yang kokoknya berlenggek 5,7,9
kadang-kadang ada yang
sampai 11. Tapi saya dengar kokok ayam yang
di berinya itu baru
lenggek 3, mungkin makin lama makin banyak
lenggeknya, tergantung
pada latihan dan makanan yang di berikan.
Semakin banyak leng
geknya semakin mahal harga ayam itu, dan
tidak jarang ayam-ayam
ini di bawa orang ke Jakarta dan disana di jual
dengan harga yang
mahal. Saya tidak tahu tentang ayam, tapi
saya senang mendengar
kokoknya. Di kepakkanya sayapnya dan
di busungkannya dadanya,
lalu dia berkokok dan kokoknya itu
berlenggek-lenggek. Karena
lenggeknya itu pulalah harganya jadi
berlipat ganda, jauh lebih
mahal dari ayam sembelihan dan jauh lebih
mahal dari ayam-ayam
jantan, karena suaranya lebih nyaring, lebih
panjang, berlenggek-
lenggek, tentu lebih merdu.
Lalu saya merenung, ayam ini di cari orang
sampai-sampai ke
pelosok-pelosok solok selatan ke Sirukam.
Dimana terdengar ko
koknya orang berebutan mencarinya, lalu di bawa
dengan pesawat ke
tanah seberang, lalu di perebutkan.
lalu harganyapun melonjak
jadi mahal, padahal kalau di lihat sekilas dia
cuma seperti ayam-
ayam biasa. Dia jadi mahal dan berharga
karena punya kelebihan,
dia punya ke ahlian, dia punya sesuatu yang tidak
di punyai ayam
lain.
Hidup inipun bagaikan ayam, harganya
akan murah bila dia
sebagai ayam-ayam biasa saja. Tapi dia akan
dicari, di tinggikan
dan di hargai, bila dia mempunyai
kelebihan, keahlian, dapat
mengerjakan apa-apa yang tak bisa di
kerjakan oleh orang keban
yakkan. Manusia akan segan pada orang yang
mempunyai satu keah
lian, dan keahlian bisa di peroleh dengan ke
sungguhan dan lati
han. Kesungguhan dan latihan terpancar dari lubuk
hati dan niat.
Dia akan di dahulukan selangkah dan akan di
tinggikan seranting.
Untuk mencapai lebih dari orang lain sedikit
itulah diperlu
kan usaha keras dan kerja yang sungguh-sungguh.
Tentu waktu yang
di gunakan juga harus lebih dari manusia-manusia
lainnya. Disaat
orang lain telah letih, dia masih kuat bekerja,
disaat orang lain
mengantuk, dia dia sedang giat-giatnya
berusaha. Disaat orang
lain tertidur, dia terjaga, dia bekerja, dia
berusaha, dia berfi
kir dan dia berzikir. Enak memang disaat
semua tertidur dengan
lelapnya kita terjaga dan
terbangun, membangunkan jiwa yang
tertidur, membangun semangat yang mulai layu dan
memikirkan apa-
apa yang selama ini tak terfikirkan.
Yang terbaik saatnya itu
ialah tengah malam, disunyi dan sepi. Maka
Tuhanpun menjanjikan
pada orang-orang itu, yang
terbangun di waktu tengah malam,
mengingat Tuhannya, lalu melakukan
Shalat Tahjud. Baginya di
sediakan tempat yang tinggi dan tempat
yang terpunyi "Makaman
Mahmuda". Sebagai yang di ungkapkan dalam
surat Al Israa' ayat 79
:"Dan pada sebagian malam hari
ber sembahyang Tahjudlah kamu
sebagai suatu ibadah tambahan
bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu
mengangkat kamu ke tempat yang terpuji".
Orang-orang yang terpuji dan orang-orang
yang di tinggikan
adalah orang-orang yang beriman dan
berilmu, orang-orang yang
zikir dan berfikir, seperti kita baca
akan janji Tuhan dalam
Surat Al Mujaadilah ayat 11;' Allah akan
meninggikan oarng-orang
yang beriman diantaramu dan orang-orang yang di
beri Ilmu penge
tahuan beberapa derajat
Dan Janji_Nya senatiasa benar, semoga kita
termasuk orang-
orang yang di tinggikan dan menempati tempat yang
terpuji. Lebih
sedikit dari yang lain karena kita punya keahlian,
kita punya ke
khususan, disaat orang tidur kita terbangun,
disaat orang terkan
tuk kita bekerja, sehingga
kokoknya jadi berlenggek-lenggek,
harganya mahal, sebutannya tinggi. Amin.....amin......amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar