Oleh : Dr.H.K.Suheimi
Sabtu 22 Oktober 1994 di DKK Kodya Padang di
resmikan Klinik
Gerontology,
Klinik untuk orang tua-tua
oleh Pak
Zuiyen Rais
selaku
Walikota, dan di lanjutkan dengan seminar sehari tentang
Lansia
dengan 4 pembicara ; Dr.Hadril Busudin tentang Pikun; Dr
Rusdan Djamil Tentang gerak badan , Dr.Js Nurdin
tentang keseha
tan
Jiwa dan I Made tentang asthenia
dan keletihan pada orang
tua. Kebetulan Pak Janas Raden meminta saya untuk
jadi Moderator
memimpin sidang yang di hadiri oleh tokoh-tokoh
masyarakat antara
lain
pak Syurkani, pak A.Kamal. Dr
Zubir kepala DKK dan
saya
hitung-hitung,
hari itu tak kurang dari 250 orang
peserta yang
memadati lantai 3 kantor DKK.
Sebagai
moderator saya menyimak dan mencatat
bahan-bahan
seminar
dan juga merenungi dan
mengomentari penyajian dalam
seminar
tersebut. Nah hasil catatan, rekaman dan
komentar saya
itu ingin pula saya sampaikan pada semua pembaca
yang setia, yang
tak sempat menghadiri seminar tersebut, baik bagi
yang telah tua
maupun bagi
mereka yang akan menempuh tua. Karena tua, suka
tak
suka, setuju tak setuju akan kita tempuh dan kita
alami dan kesa
nalahlah kita sedang melangkah dengan pasti.
ð73
Š
„
„
Sebutan tua
biasanya dikatakan oleh seseorang
untuk orang
lain dan tidak untuk dirinya sendiri. Orang akan
cendrung menga
takan
tua bagi usia-usia yang ada
diatasnya, dan tidak
untuk
dirinya
sendiri. Ketika saya berusia 25 tahun,
saya mengatakan
bahwa orang yang berusia 40 tahun sudah tua. Dan
sekarang sewaktu
usia saya
menginjak dekat 50 tahun, menganggap bahwa orang usia
65 tahun sudah tua. Begitupun seorang kakek
berusia 75 tahun men
ganggap ia
masih muda dan tidak bersedia berkumpul dengan
kakek
dan nenek
lain dari golongan usianya karena
menganggap mereka
sudah
tua-tua semua dan kurang sesuai
untuknya. Seorang kakek
diusia
71 tahun berkata usia saya 71 tahun
dari pusat keatas,
tapi dari
pusat kebawah masih sangat muda, baru 17 katanya mem
banggakan
diri.
„
„
Memang
pada umumnya setiap orang
tidak ingin cepat-cepat
menjadi tua; tapi menjadi tidak wajar bila orang
berusaha menolak
kenyataan bahwa ia sudah semakin tua.
„
„
Persepsi
mengenai kondisi ke tuan seseorang
mempengaruhi
terhadap
citra dirinya yang berdampak pada perasaan, sosial dan
aktivitasnya.
Istilah manula, lansia dan
glamour secara sadar
maupun tidak sering di tolak. Sikap ini wajar
karena pada umumnya
setiap
orang tidak ingin cepat-cepat menjadi
tua, melainkan
menjadi
tidak wajar bila orang berusaha menolak kenyataan bahwa
ia sudah semakin tua.
Seorang dengan usia 75 thn menilai dirinya tetap
kuat dan
mampu
melakukan
aktivitas kerja seperti masih muda
semangatnya tetap
menggebu-gebu dan pantang menyerah . Namun
kenyataan membuktikan
bahwa
kuantitas maupun kualitas hasil kerjanya
sudah sangat
menurun.
Apa yang di perkirakan
tentang dirinya tidak
sesuai
ð73[1]
ð73[1]
Šdengan kondisi yang ada.
„
„
Perbedaan antara anggapan dan kondisi diri yang
nyata menim
bulkan tindakan yang kurang realistis.
„
„
Sebaliknya di tengah masyarakat berkembang
anggapan terhadap
kelompok
Lansia. Di Pandang sebagai orang yang sudah tidak pro
duktif, sulit diajak bekerja sama, bisa
menghambat, bahkan sering
dianggap
"Pikun" sehingga cendrung "disingkirkan" dalam aktivi
tas-aktivitas
tertentu. Padahal kenyataan
menunjukkan banyak
lansia masih sangat produktif dan mampu menjadi
contoh bagi yang
muda.
„
„
Untuk
meniti dan menjembatan salah duga
dan salah anggap
inilah. Pergeri, persatuan Gerontology Indonesia,
atau perkumpu
lan Orang Gaek Indonesia mengadakan seminar.
„
„
Penyakit
lupa adalah yang paling sering menghinggapi orang
tua, karena otak yang menua, otak yang tua kata Dr
Hadril permu
kaan
otaknya menjadi mengecil dan
saluran serta rongga-rongga
yang
didalamnya menjadi luas dan lebar dan diikuti berkurangnya
mielin
atau selubung saraf. Aliran darah
setempatpun menjadi
berkurang
karena pembuluh darah menjadi kaku dan
keras, kurang
elastis.
Semua ini menimbulkan kemunduran intelektual yang kita
kenal dengan "pikun" terutama menjelang
usia 70 tahun.
„
„
Sebetulnya, otak adalah organ yang sangat adaptif
dan sang
gup belajar
sampai usia lanjut. Apa yang di
pelajari merupakan
pengetahuan
yang bertumpuk menjadi pengalaman. Makin lama orang
belajar,
makin bertambah pengalaman .
pengalaman menimbulkan
kebijakkan. Maka orang tua adalah orang yang
bijaksana. Makin tua
seseorang
semakin bijaksanalah dia. Ini
tersimpan dalam pusat
ð73 Šmemori
seumur hidup. Makanya orang tua,
tempat kita bertanya,
pergi tempat mengadu pulang tempat berberita.
Tapi penyakit yang sering menghinggapi orang tua
adalah penyakit
lupa, Lupa
tidak ingat nama-nama orang dan lupa di mana
menaruh
barang, tanda awal dari dimensia atau pikun.
„
„
Pikun atau lupa ini bisa di kurangai dengan memberikan
rang
sangan yang
terus menerus dan terarah dengan pengayaan
lingkun
gan.
Belajar adalah salah satu rangsangan, sehingga IQ bisa
di
tingkatkan
sampai usia 80-90 tahun. Makanya
ingat pesan rasul
"Tuntutlah Ilmu sejak lahir sampai ke liang
kubur". Agar apa yang
di pelajari dapat di ingatnya terus menerus dan tidak mudah lupa
perlu
L(Latihan), U(Ulangan),
P(Perhatian) dan A(Asosiai), di
singkat
dengan L-U-P-A. L-U-P-A adalah
sebagai titian ingatan
untuk mengingat sesuatu.Jadi pesan orang tua,
supaya jangan lupa
ingatlah L-U-P-A
„
„
Kemudian
di teruskan seminar dengan pembicara
Dr Rusdah
Jamil yang membahas gerak badan bagi Lansia.
„
„
Bukannya
seseorang tidak mau bergerak
karena tua, tetapi
seseorang menjadi tua karena tidak mau bergerak.
„
„
Tubuh
manusia butuh penyesuaian, penyesuaian ini di
sebut
dengan "Adaptasi". kemampuan beradaptasi
menurun setelah usia 30
thn, tapi
masih ada sampai usia lanjut. Pacuan yang kecil
tidak
menimbulkan
adaptasi, sedangkan pacuan yang sedang
dapat dapat
beradaptasi optimal.
„
„
Pada saat
seseorang bernafas, paru-parunya kembang
kempis.
Kembang
kempisnya paru-paru sangat tergantung
pada elastisitas
paru-paru
itu. Makin tua sifat elastisitas ini makin berkurang.
Makanya
orang tua banyak yang kaku keras
dan sukar di bentuk,
ð73[1]
ð73[1]
Šbaik pendirian, maupn alat-alat
tubuhnya. Justru semua ini yang
menyebabkan
penyakit. Untuk semua itu perlu
latihan, latihan
untuk paru-paru adalah latihan pernafasan, dan
latihan pernafasan
dapat
misalnya dengan melakukan senam pernafasan
Porpi yang
teratur setiap pagi.
„
„
Begitupun organ-organ seperti pembuluh darah,
otot-otot dan
kulit, elastisitasnya hanya dapat di bantu dengan
melakukan olah
raga,
tak ada jalan lain. Ototnya
di beri
latihan ketahanan,
pembuluh darah dan kulitnya di beri latihan
kelenturan, jantung
dan paru-parunya di beri latihan yang intensif
teratur dan sesuai
umur.
„
„
Perhatikanlah orang yang sedang berolah raga,
mukanya merah
dan kulitnya berseri, karena membukanya
kapiler=kepiler pembuluh
darah,
karenanya tahanan perifer akan menurun
sehingga tekanan
darahpun
akan menurun. Penurunan tekanan
darah juga dapat
di
sebebakan
keluarnya natrium dan khlorine melalui keringat, maka
nya
keringat terasa asin karena
banyak garam-garam yang tidak
diperlukan dan menimbulkan penyakit di
keluarkannya. Sehingga ada
yang
berkata "Berkeringat adalah
lambang orangnya sehat". Dan
pada orang
berolah raga akan menurunkan kadar
kholesterol yang
biasanya menyumbat pembuluh darah dan membebani
jantung, sehingga
memperkecil kemungkinan menderita tekanan darah
tinggi dan penya
kit jantung.
„
„
Dan Dr J.S Nurdinpun mengungkapkan, timbulnya
gangguan jiwa
karena
orang tua gairah hidupnya
berkurang, karena kurang
di
hargai dan
merasa sudah jadi beban dan membebani orang lain dan
rasa tidak
berdaya, dan menyebabkan resah, gelisah, keluh
kesah
sehingga
sulit untuk tidur, sehinga semakin mundur dan
semakin
ð73[1]
ð73[1]
Škabur sampai-sampai menjelang masuk
kubur. Untuk itu perlu me
ningkatkan
gairah hidup agar merasa tetap di hargai dan berguna
baik untuk
dirinya, keluarga maupun masyarakat. Untuk itu
perlu
pencegahan
dan pengobatan. Dicegah
dengan melalui perkumpulan
pergeri yang selalu memberikan penyuluhan bagi
semua anggota dan
di obati melalui terbentuknya klinik Gerontology
di DKK Padang.
„
„
Kalau kita
simak catatan-catatann saya diatas,
yang perlu
nampaknya
adalah mengadakan latihan dan
ulangan yang terus me
nerus
bagi setiap organ tubuh yang di
berikan Tuhan kepada
hamba_Nya
ini. Karena Tuhan memberikan kaki untuk
dilangkahkan,
memberikan
tangan untuk di kerjakan,
memberikan otak untuk di
gunakan berfikir, memberikan hati untuk di gunakan
memahami ayat-
ayatnya.
Dan apapun yang di berikan Tuhan pada kita, selalu
di
minta
pertanggung jawabnya apakah yang di berikannya
itu di
gunakan
secara optimal. Untuk itu saya teringat
akan sebuah
Firman Suci_Nya dalam Al-Qur'an surat Al A'raaf
ayat 179 :
„
„
" Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi
neraka Jahannam)
kebanyakkan
dari Jin dan manusia, mereka
mempunyai hati, tapi
tidak digunakan untuk memahami, dan mereka
mempunyai mata tetapi
tidak
di gunakan untuk melihat dan mereka
mempunyai telinga
tetapi tidak digunakan untuk mendengar. Mereka itu
sebagai bina
tang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi.
Mereka itulah orang-
orang yang lalai".
P a d a n g
22 Oktober 1994 Peringatan Ulang Tahun Pergeri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar