Kamis, 10 Oktober 2013

Buruh



Oleh : K Suheimi


Aku bukan orang yang suka menguping percakapan orang lain / tapi pada suatu malam... sewaktu aku melintasi halaman rumah kami/ ternyata kau melakukannya// Istriku sedang berbicara kepada anak bungsu kami / selagi ia duduk di lantai dapur// Jadi aku berhenti untuk mendengarkan di luar pintu belakang// Sepertinya ia mendengar beberapa anak menyombongkan pekerjaan ayah mereka / bahwa semuanya para eksekutif hebat ...... lalu mereka bertanya pada Rudy... anak kami
"Heh Rud ... Papamu memiliki karier bagus macam apa ?"
Mendengar pertanyaan itu / Rudy hanya menggumam perlahan sambil memalingkan muka / "Ia hanya seorang buruh"//
Istriku yang baik ... menunggu sampai mereka semua pergi / lalu memanggil masuk putra kami//
"Mama ingin bicara sama kamu / Nak" katanya seraya mencium pipinya yang berlesung pipit//
"Kamu bilang ... papamu hanya seorang buruh / dan apa yang kamu katakan itu betul// Tapi Mama ragu / apakah kamu tahu apa artinya yang sebenarnya / jadi sekarang Mama akan menjelaskan padamu" //
"Dalam seluruh industri yang membuat negeri kita hebat / dalam semua toko dan warung dan truk yang menarik muatan setiap hari.... / serta etiap kali kamu melihat rumah baru dibangun...  ingatlah... anakku/ diperlukan seorang buruh biasa untuk menyelesaikan pekerjaan besar itu!" //
"Kalau semua bos meninggalkan meja mereka / dan libur selama setahun// Roda industri masih bisa berjalan - berputar dengan cepat// Tapi jika orang seperti papamu berhenti bekerja / industri itu tak bisa berjalan// Perlu seorang buruh biasa untuk menyelesaikan pekerjaan besar itu!" //
Mendengar penjelasan bijak istrik ... aku menelan air mata dan berdeham saat memasuki pintu// Mata putra kecilku berbinar gembira saat ia melompat dari lantai / Ia memelukku sambil berkata
"Papa .. aku bangga jadi anak Papa / karena papa adalah satu dari orang-orang istimewa yang menyelesaikan pekerjaan besar”//

Tidak ada komentar:

Posting Komentar