Oleh:Dr.H.K.Suheimi
Pagi itu saya buru-buru mengantar anak sayayang
bungsu pergi sekolah. Yang namanya terburu-buru ada-adasaja yang ketinggalan.
Seperti pagi itupun sesampai disekolah anak saya bengong karena dasi kecil yang
biasa menghiasi lehernyatidak ada. Dasi itu ketinggalan, dia bengong, karena
sebagai urid SD kalau sekolah harus pakai Dasi warnahati ayam. Teman-teman
melirik kelhernya, ibu gurupun demikian. Rupanyasetiap pagi sebelum masuk lokal
kelas, semua murid-murid berkumpuldan berbaris. Yang pertama di periksa ibu
guru adalah keseragaman pakaian murid-murid. Anak saya malu sewaktu ibu guru
mengumumkanbahwa Irsyad kesekolah tidak pakai dasi. Saya masih di pekarangan
sekolah, ingin saya membantu menjemputkan dasinya yang ketinggalanitu, tapiapa
daya lonceng sudah berbunyi, murid-muridsudah masuk lokal. Anak saya bingung
dan canggung, karena hanya dasendiri yang tak pakai dasi. Sayapun merasa
bersalah; sebetulnya dari subh saya sudah terbangun, tapi karena menolong
seorang pasien yang melahirkan,pagi itu saya terlambat memperhatikan
kebutuhannya. Sopirpun yang biasanya tahu dengan kebutuhannya, hari itu tak
masuk karena sakit. Makanya dalam keadaan tergesa-gesa saya antar dia
kesekolah, dan sesampai disekolah diamalu dan kerjanyapun jadi tak menentu.
Habis dilirik terus oleh teman-temannya dan gurupun mengomentari kealpaannya
ini. Sejak satitu Irsyad selalu awasddan hati-hati kalau akan pergi sekolah.
Menyiapkan buku-buku dan terutama mengatur seragam sekolah.
Setiap hari memang kita saksikan
dimana-mana orang membikin seragam atau uniform. Mulai dari TK sampai petugas
BANK. Dan rata-rata kebanyakan memakai dasi. Anak TK saja sudah mulai diajar
memakai dasi. Pakaian seragam memang
perlu, keseragamn memang dibutuhkan, bahkan gerakan yang seragampun diperlukan.
Seragam dalam berpakaian, seragam daalam bergerak dan seraam dalam melangkah,
bahkan seragam dalam mengucapkan kata dan kalimat. Dengan membikin keseragaman oramng merasa menyatu,
serasa, sehati dan sejiwa, sehigga melahirkan rasa sekorp. Sehingga timul
istilah Right or rong it's my corps. Kalau kita pakai sandal, dengan sendirnya
akan segan dan risih kalau akanmasuk kesatu ruangan, dimana di ruangan itu
semua orang pakai sepatu. Kalau sedang pakai kaus oblong, akan risaih masuk ke
tempat, dimana semua orang pakai Jas. Karena semua mata akan melirik pada kita,
kita dianggap ndak tau adat,tidak ber etiket, lain dari yang lain, meningkah.
Memang bertingkah lain dari yang lain, bertingkah aneh, bertingkah tidak sama
dengan orang lain memang merisaukan.
Dalam Shalat berjemaapun demikian, ada
tingkahan gerak, ada tingkahan suara, ada tingkahan bacaan, semua tingkah laku
ini akan mengganggu oranglain dan tingkah laku itu akan di omongin. Yang
bertingkah itupun dengan sew No.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar