Jumat, 11 Oktober 2013

DASI KECIL


Oleh:Dr.H.K.Suheimi

      Pagi itu saya buru-buru mengantar anak sayayang bungsu pergi sekolah. Yang namanya terburu-buru ada-adasaja yang ketinggalan. Seperti pagi itupun sesampai disekolah anak saya bengong karena dasi kecil yang biasa menghiasi lehernyatidak ada. Dasi itu ketinggalan, dia bengong, karena sebagai urid SD kalau sekolah harus pakai Dasi warnahati ayam. Teman-teman melirik kelhernya, ibu gurupun demikian. Rupanyasetiap pagi sebelum masuk lokal kelas, semua murid-murid berkumpuldan berbaris. Yang pertama di periksa ibu guru adalah keseragaman pakaian murid-murid. Anak saya malu sewaktu ibu guru mengumumkanbahwa Irsyad kesekolah tidak pakai dasi. Saya masih di pekarangan sekolah, ingin saya membantu menjemputkan dasinya yang ketinggalanitu, tapiapa daya lonceng sudah berbunyi, murid-muridsudah masuk lokal. Anak saya bingung dan canggung, karena hanya dasendiri yang tak pakai dasi. Sayapun merasa bersalah; sebetulnya dari subh saya sudah terbangun, tapi karena menolong seorang pasien yang melahirkan,pagi itu saya terlambat memperhatikan kebutuhannya. Sopirpun yang biasanya tahu dengan kebutuhannya, hari itu tak masuk karena sakit. Makanya dalam keadaan tergesa-gesa saya antar dia kesekolah, dan sesampai disekolah diamalu dan kerjanyapun jadi tak menentu. Habis dilirik terus oleh teman-temannya dan gurupun mengomentari kealpaannya ini. Sejak satitu Irsyad selalu awasddan hati-hati kalau akan pergi sekolah. Menyiapkan buku-buku dan terutama mengatur seragam sekolah.
      Setiap hari memang kita saksikan dimana-mana orang membikin seragam atau uniform. Mulai dari TK sampai petugas BANK. Dan rata-rata kebanyakan memakai dasi. Anak TK saja sudah mulai diajar memakai dasi.  Pakaian seragam memang perlu, keseragamn memang dibutuhkan, bahkan gerakan yang seragampun diperlukan. Seragam dalam berpakaian, seragam daalam bergerak dan seraam dalam melangkah, bahkan seragam dalam mengucapkan kata dan kalimat. Dengan  membikin keseragaman oramng merasa menyatu, serasa, sehati dan sejiwa, sehigga melahirkan rasa sekorp. Sehingga timul istilah Right or rong it's my corps. Kalau kita pakai sandal, dengan sendirnya akan segan dan risih kalau akanmasuk kesatu ruangan, dimana di ruangan itu semua orang pakai sepatu. Kalau sedang pakai kaus oblong, akan risaih masuk ke tempat, dimana semua orang pakai Jas. Karena semua mata akan melirik pada kita, kita dianggap ndak tau adat,tidak ber etiket, lain dari yang lain, meningkah. Memang bertingkah lain dari yang lain, bertingkah aneh, bertingkah tidak sama dengan orang lain memang merisaukan.
      Dalam Shalat berjemaapun demikian, ada tingkahan gerak, ada tingkahan suara, ada tingkahan bacaan, semua tingkah laku ini akan mengganggu oranglain dan tingkah laku itu akan di omongin. Yang bertingkah itupun dengan sew No.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar