Jumat, 11 Oktober 2013

DOKTER



Oleh : K Suheimi

Dokter hanyalah manusia - manusia  yang  kebetulan menanggung beban yang  ada dibahu mereka  sebagai  perpanjangan tangan Tuhan demi kesembuhan.Kesembuhan yang sesungguhnya ada di tangan Tuhan Dokter dengan segenap ilmu usaha dan kemampuannya  berupaya untuk menyembuhkan pasien yang mempercayainya. Tapi dengan segenap kesadaran dia tak mampu menyembuhkan 100 %. “Waizza Maridtu Fahua Yasfin” Bila engkau sakit Dialah yang menyembuhkan. Allah mendatangkan penyakit segaligus menyediakan obat untuk kesembuhan. Dokter sebagai peramu dengan keilmuannya. ketrampilan dan pengalamannya, Dia hanya sebagai perpanjangan tangan Tuhan. Menjadi kliru bila ada anggapan dokter yang menyembuhkan, dan bila ternyata tak sembuh, kesalahan di lemparkan pada dokter. Maka supaya kesalahan jangan di tumpukkan pada dokter. Saya ajar kan pada mahasiswa yang akan jadi dokter dan residen yang akan  yang sedang mengambil spesialis kebidanan.
   
Sambil menjelaskan bahwa ada 4 hal dasar dalam BIO ETIKA  dalam  upaya membangun hub dr pasien  dan dlm praktek sehari-hari Saya ingatkan bahwa salah satu sumpah dokter adalah saya akan memperlakukan orang lain sebagaimana  saya ingin diperlakukan sebalikanya saya tak akan megerjakan sesuatu yang  andaikan sesuatu itu saya tak suka. Saya fikir ini  berasal hadist Nabi “La yukminu ahadukum  hatta yuhibbul li akhi kama yuhibbullinafsih”. belum dikatakan beriman seseorang sebelum dia  mengasihi saudaranya sebagaimana  dia mengasihi dirinya sendri.  
Makanya,kata saya pada mereka  

1.“Berikanlah hak otonomi pasien, respect patientto autonomi   hak-hak pasien. pasien berhak tahu penyakit yang  diidapnya dia berhak tahu apa yg akan dilakukan dan berapa lama diperkirakan perawatan atau berapa pembayaran yang harus dikeluarkannya dan  obat-obat apa yang akan di makannuya dan untuk apa.  Maka dokter harus menjelaskan sejelas - jelasnya  kemudian sebagai seorang dokter harus mampu memberikan alternatif terhadap cara pengatasan penyakitnya. Lalu kalau ada yang harus diputuskan maka kepututan harus berada ditangan pasien setelah dokter  menerangkan alternatif-alternatif.Pasienah dialah yang  memutuskan apakah akan drawat atau akan dioperasi   atau melahirkan dengan normal.
 
2. Benefetion to patient memandang dan memutuskan sesuatu berdasakan  keuntungan dan kepentingan pasien.   kalau memang harus dirawat  dia di rawat   tapi jika baginya beobat jalan yg menguntungkan  maka lakukan rawat jalan.   Kalau memang  harus  di operasi maka  lakukan operasi  tapi jika baginya melahirkan nomal arahkan pasien pada persalinan normal,,, tinjau dari segi kepentingan dan keuntungan  pasien, termasuk keuangannya. Sesuai lafal sumpah m”kepentingan pasien senantiasa saya  utamakan”  

3.Non malafation tak melakukan tindakan mal praktek yang membuat pasien lebih Sakit,tidak melakakukan tindakan yang berlebihan yang  membuat pasien  lebih  sakit.   sakit badannya dan juga sakit kantongnya.

4. Justify keadilan  pemerataan, tidak membedakan pelayanan apakah dia kelas 3 atau dia pasien VIP pelayanan dan tindakannya harus sama, Dalam melaksanakan tugas saya. Saya tidak terpengaruh oleh, bangsa, agama dan kepentingan sosial”.Seorang dokter  dengan  ilmu yg dimilikinya ia dapat menentukan langkah yang  mesti dijalani seorang pasien dan dengan  ilmunya pula ia dapat  memprediksi dan meramalkan dan penyakit yang  diderita pasien.   

Sekarang banyak kita dengar pasien kecewa terhadap erosi etik profesi dokter Dokter harus sangat memperhatikan kesehatan pasiennya. Justru karena kepatuhan seorang dokter pada etik kedokteran, ia mendapat tempat yang terhormat ditengah masyarakat. Masyarakat yang merasa telah ikut menyumbang penidikan kedokteran mereka mengangap dokter  tak wajar menjual llmunya semena-mena. Lunturnya etik juga dipengaruhi lingkungan  misalnya infltrasi falsafah bisnis yang akan menggoyang etik

Begitu juga tehnik kedokteran  sangat digandrungi bisnis global dengan memakai alat-alat canggih bisa menimbulkan ketergantungan profesi  pada  aparatus medicin . Seperti pemeriksaan “torch” Toxoplasma Rubella, Cytomegali virus dan herpes.  Ultrasonografi (usg)  kolposkopi  semuanya adalah alat mahal.  keiginan pasien diperiksa alat canggih menghantarkan dokter jadi pedagang jasa

“Jadilah orang  yang  lebih  besar dari kami”. kata saya menutup ceramah itu Jagan angkuh tak menghormati guru mengangap jadi  lebih pintar. Pendidikkan dan nama baik di masyarakat mudah-mudahan  dengan  bekal ini kalian tertarik memperbaiki nasib masyarakat saya anggap kita telah digariskan berperan oleh Allah untuk  berperan di dunia  Kita harus lakukan sebaik yang kita mampu Kemudian saya titipkan pesan pada murid-murid saya itu, betapa inahnya dunia ini billa seorang perempuan aman menjadi ibu. Bagaimana caranya agar kita bersama-sama, menciptakan keselamatan ibu. Segala tindakan dokter demi kepentingan pasien
Apalagi kata saya mengulas, masyarakat ambivalen dia memuji dan memuja dokter karena  banyak yang bisa diselmakan, tapi jika ada yang tak berhasil diselamatkan caci makipun berserapahan semua dokter  dasarnya idealis tapi lingkungan dan persaingan   jadi bermacam-macam, padahal  tuntutan masyarakat sangat tinggi dan tak peernah puas damai  visioner disiplin  kebersamaan   tanggung jawab  kejujuran  kasih sayang Hidup yg terencana berarti memiliki sebuah panduan cita-cita hidup yang  akan di perjuangkan untuk  dicapai.

Saya pesan pada Murid Bahwa  Dokter itu adalah pengibar panji-panji kemansian di barisan terdepan, Dari dulu begitu dan sampai dunia ini kiamat juga akan begitu. Dengan Begitulah dihormati karena , dengan keilmuan dan ketrampilan yang dimilikinya banyak profesi ug mengantungkan harapannya.
Untuk itu ingin saya petikkan sebuah Firman Suci Nya dalam Al Qur'an
dan apabila aku sakit.Dialah Yang menyembuhkan aku, (QS. 26:80)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar