Selasa, 08 Oktober 2013

KUE ARAI PINANG


Oleh ; Dr. H.K.Sueheimi

      Namanya kue arai pinang karena untuk mencetaknya digunakan

arai pinang. Setelah tepung beras itu dibikin adonan, kemudian di

bulat-bulatkan sebesar kelereng, lalu dia di cetak dengan menggu­

nakan cetakan arai pinang. Untuk mudah mengingatnya kue itu dibei

nama  kue arai pinang. Di Pariaman kue itu disebut  dengan  ladu.

Dari  kecil  sampai hari ini saya suka sekali  memakan  kue  arai

pinang, karena keharumannya, karena kegurihannya. Waktu kecil  di

Pariaman  saya  sering mencuri kue ini,  saya  masukkan  beberapa

genggam kedalam saku celana, kemana pergi selalu saya bawa, waktu

di kunyah dia berderuk-deruk, menghasilkan bunyi yang  merangsang

dan menerbitkan selera makan, apalagi kalau yang membikin adonan­

nya pintar, sehingga kue itu rapuh waktu di kunyah-kunyah. Setiap

lebaran selalu diatas meja tersedia kue arai pinang. Saya  perha-

tikan, tangan-tangan orang kebanyakkan menjamba kue ini. Kue  ini

yang  cepat habisnya dan sering di ganti-ganti.  Bahannya  murah,

hanya  dari tepung beras, dan membikinnyapun tidak begitu  sulit,

dan dia cocok dengan selera. Ada 3 macam kue yang saya lihat laku

di hari Raya, ialah kue arai pinang, kue bawang dan kacang tojin.

Tidak pernah kita bosan memakannya.

  Sekarang orang semakin maju, bermacam-macam kue yang  terhi­

dang  di meja, banyak kue-kue yang terlalu manis dan banyak  men­

gandung mentega, ditambah dengan sirup-sirup berwarna yang semua­

nya mengadung kadar gula yang tinggi dan kadar lemak dan  kholes­

teol yang tinggi. Kalau mampir di setiap rumah disuguhi kue  yang

 manis, sirup yang manis, lemak dan kholesterol yang tingi. Terasa

kerongkangan cepat bosan dan perutpun tidak begitu mau  menerima­

nya.

  Sebetulnya  tolakkan dari perut dan kerongkongan  itu,  satu

pertanda bahwa makanan itu bisa mengakibatkan ketidak  seimbangan

dan  bisa-bisa menimbulkan penyakit gula dan penyakit  peninggian

kadar  kholesterol.  Kalau kedua penyakit ini,  telah  mampir  di

tubuh, untuk mengobatinya kembali bukan main susahnya.

  Saya  tidak  tahu,  entah karena gengsi  entah  karena  apa,

banyak  orang  bangga kalau di mejanya  tersedia  makanan  dengan

kadar gula dan kadar lemak yang tinggi, disertai lagi oleh  maka­

nan dan minuman kaleng serta sirup-sirup yang berwarna.

  Padahal ahli jantung dan pembuluh darah, menyeru dan  meman­

gil  kita semua, jauhi dan hindari makanan yang mengandung  lemak

dan  makanan yang manis-manis. Ahli onkologis atau ahli  penyakit

kanker ( tumor ganas), selalu meneriakkan, hindari makanan kaleng

dan  jauhi  memakan makanan dan minuman yang  ada  zat  warnanya,

karena hasil penyelidikan mereka dalam zat warna dan zat-zat yang

sudah  lama atau diawetkan, merupakan zat-zat  yang  teratogenik.

Atau merangsang terjadinya penyakit kanker.

  Di negara-negara maju, sekarang orang kembali mencari  maka­

nan-makanan  yang  alamiah, orang  kembali  mencari  umbi-umbian,

memakan sayar dan buah-buah segar. Orang kembali beralih  mening­

gakan  makanan kaleng yang sudah diawetkan dan makanan yang  men­

gandung zat warna, serta makanan yang manis dan berlemak, jeroan,

isi  perut,  usus, babek, gajebo, gulai otak dan  paru-paru  yang

mengandung kadar kholesterol yang sangat tinggi, mulai  dihindari

orang. Semua itu berdasarkan penyelidikan dan pengamatan=pengama­

tan.

  Sebaik-baik  makan yang diawetkan, atau makanan  yang  sudah

lama  terletak, apalagi kalau sudah kadaluwarsa, atau habis  masa

boleh  beredarnya.  Tentu jauh lebih baik makan segar  dan  baru.

Buah-buahan  segar, sayur-sayuran segar. Justru di  negara  maju,

makanan segar ini yang lebih mahal.

  Muncul sekarang istilah back to nature, kembali kepada alam.

Ternyata  makanan  yang bermanfaat itu adalah yang  di  tumbuhkan

dari  bumi. Kalau Tuhan berkata bahwa Kami ciptakan  manusia  itu

min sulalatin min Tiin, dari sari-sari tanah. Itu berarti manusia

itu  cocok memakan makanan yang berasal dari tanah,  semua  buah-

buahan  dan  semua sayur-sayuran.  Perhatikanlah  sususunan  gigi

geligi  kita,  seperti  gigi kambing, tersusun  rata,  tidak  ada

taringnya.  Susunan  gigi kita seperti susunan  binatang  memamah

biak, maka gigi ini lebih cocok memakan sayuran dan  buah-buahan.

Dari dulu nenek moyang kita memang memakan sayur dan buah-buahan,

sehingga mereka berumur panjang. Lalu kapan manusia mulai memakan

binatang  ?.  Ada yang menjawab, sewaktu topan nabi  nuh,  karena

diatas  kapal  manusia kelaparan, dan  diatas  kapal  sayur-sayur

serta buah-buahan sulit didapat, maka dalam keadaan darurat  itu,

manusia memakan daging. Jadi daging dan hewan itu di makan karena

keadaan darurat.

  Kemudian  ada  yang  bertanya,  bagaimana  dengan  protein?.

Sesungguhnya didalam tumbuh-tumbhanpun banyak protein yang  dike­

nal  dengan  naman  protein  nabati.  Lihatlah  tempe  dan  jenis

kacang-kacangan, dia mengadung protein yang bagus dan  mengandung

serat  yang  tinggi, sehingga orang yang  makan  tempe,  tubuhnya

 sehat  dan  pencernaannyapun lancar. Sedangkan orang  yang  makan

daging  dan lemak sering mengeluh gangguan sakit perut dan  susah

buang air besar.

  Sewaktu akan memasuki lebaran ini, betapa inginnya kalau  di

meja tuan rumah, ada jagung rebus, ubi rebus, kacimuih, atau buah

segar. Atau ketupat lebaran, karena ketupat murah membuatnya  dan

tahan sampai 2 hari, sehingga dalam berlebaran, tuan rumah  tidak

begitu  direpotkan oleh membuat kue berjenis-jenis  macamnya  dan

tidak memasak sambal dan gulai yang mengandung kholesterol. Kesan

kita  setiap  lebaran  datang banyak  manusia  yang  menyambutnya

secara  berlebih-lebihan dan banyak yang mubazir dan banyak  pula

yang menimbulkan penyakit.

  Agaknya  baik  kita ikuti ajakkan Tuhan agar  memakan  makan

yang  halal  dan makanan yang baik. Baik untuk diri,  baik  untuk

kesehatan,  serta  halal.  Untuk semua itu,  baiklah  kita  simak

sebuah  Firman  suci-Nya dalam surat Al Bagarah  ayat  168:\B"Hai

sekalian  manusia,  makanlah yang halal lagi baik dari  apa  yang

terdapat  di bumi, dan janganlah kamu mengikuti  langkah  langkah

syitan, karena sesungguhnya  syaitan itu adalah musuh yang  nyata

bagimu".

  Kita anak alam, kembalilah kepada alam, jangan  macam-macam.

ikutilah anjuran ahli jantung supaya jantung jadi sehat,  turiti­

lah  anjuran  alhli pembuluh darah supaya darah  menjadi  lamcar.

Dengarlah pesan ahli kanker, supaya terhindar dari penyakit  yang

menakutkan dan mambunuh itu. Semua mereka berpesan, jauhi memakan

makanan  yang mengandung gula yang tinggi, lemak, makanan  kaleng

dan minuman berwarna

  Beberapa hari lagi kita akan memasuki lebaran, justru  untuk

persiapan  ebaran  itu, manusia berlomba=lomba  membuat  kue  dan

penganan  dari  gula  lemak dan minuman  berwarna  serta  makanan

kaleng.  Apakah memang cara begini yang dianjurkan agama ?.  Saya

ngak  tahu,  tapi  kalau saya berhari raya  ke  rumah  seseorang,

alangkah  inginnya  saya  kalau di rumah orang  itu  justru  yang

tersedia,  buah-buahan, kue arai pinang, kue bawang  dan  kacang

tojin.  Dan kalau ada yang mejajikan, jangung rebus,  ubi  rebus,

atau kacimuih, betapa lezatnya. Murah, meriah, bermanfaat dan tak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar