Senin, 07 Oktober 2013

AIR HANGAT DI PADANG GANTIANG


Oleh K.Suheimi

“Setiap harinya tak kurang dari 300 orang mendatangi air hangat ini” kata dr Al, ketika saya sedang berendam dan menikmati hangatnya air hangat ini. Dr Al adalah  pimpinan Puskesmas Padang Gantiang, dia sering mengirim pasiennya ketempat ini untuk mempercepat penyembuhan.
Saya cemplungkan badan saya kedalam kolam air hangat ini, uh panas sekali, lalu saya disuruh pindah kekolam yang lain yang agak kurang panasnya. Saya usapkan air hangat itu kesekujur tubuh, sampai ke akar2 rambut, oh betapa segar.  Kepala saya yang tadinya sakit kerna lama di perjalanan terasa segar dan denyutpun  lenyap.
“saya 3 kali seminggu pergi kesini”, kata seorang bapak yang dari tadi merendam badannya, “kalau saya ngak kesini, serasa ada yang kurang” cilotehnya lagi. “Sekembali dari mandi di air panas ini  sakit yang saya derita berkurang” ulasnya lagi  yang mengidap diabet dan sakit2 sekujur tubuhnya. “Sekembali saya dari air hangat ini” kata bapak yang sudah punya cucu itu , “tidur saya jadi nyenyak dan makan sayapun enak dan lezat”, kenangnya sambil mengusapkan air keseluruh tubuh dan menyandarkan tubuh kesumber air yang lebih hangat dan katanya mengurangi sakit dan pegal di pnggang,
Saya versyukur di bawa oleh Dr Al ketempat ini, suatu tempat didalam lembah, di tengah-tengah sawah dan disekitarnya banyak pohon kelapa,
Kesunyian dalam lembah ini  membuat ketenangan dalam perasaan dan kedamain dalam hati serta ketentraman dalam jiwea. Suasana kampung yang penh kedamain. Pantasan si Bapak yang tinggal di Payakumbuh  yang berjarak 40 km itu  betah dan selalu jadi pelangan dan pengunjung tempat ini.  Ayah dan cucunyapun sering di bawanya kesini, “Pegal dan penat hilang, sesudah ditempat ini semangat kerjapun bangkit”, komentar si bapak itu.
Memang saya rasakan apa yang dirasakan bapak itu. Rupanya lembah yang luasnya 13 Ha itu dimana-mana terbersit air panas yang berasal dari Gunung Merapi. Dr Al mengatakan banyak penyakit yang sembuh setelah orang  berendam disini, sehingga diapun menganjurkan pada pasien yang ingin cepat sembuh agar berendam dan mandi di sumber air panas ini.
Saya sudah banyak melihat sumber-sumber air Panas, tapi yang di Padang Gantiang ini mempunyai keistimewaan tersendiri, saya senang dan saya suka. Saya lihat di sekitarnya tumbuh pohon kelapa yang berbuah lebat, mungkin karena kelapa ini suka di suasana panas.
Konon kabarnya ditempat ini dekan Fak tehnik Dr Febrin akan mengolahnya jadi tempat yang bermanfaat, sambil rekreasi juga mendapatkan penyembuhan. Saya bersyukur kalau tempat yang sebaik dan seindah ini ditata dan di kelola , tentu akan jadi daya tarik tersendiri.
Tadinya saya juga tak mengira akan sampai di tenmpat ini. Kami serombongan melakukan pengabdian masyarakat operasi katarak dan pemeiksaan kesehatan, sebagaimana sabtu lalu kami  juga melakukan operasi tubektomi di Simabur,
Baru kali ini saya sampai ke Padang Gantiang kampung halamannya Rektor kami Prof Musliar. Saya di bawa keliling oleh prof Musliar. “Disini lahir 2 orang  Rektor Unand” kata beliau menjelaskan bahwa  Prof Mawardi Rektor yang lama juga terlahir dari Padang Gantiang. Masyarakatnya ramah, dan selalu mendambakan semua anak-anaknya bersekolah.
Dikampung ini orang tidak menanyakan di mana bekerja, tapi mereka akan menanyakan di mana sekolah. Pertanda penduduk disini menghargai orang yang bersekolah dan mendorong untuk pendidkan. Banyak tokoh-tokoh disini yang tak dapat saya sebutkan satu persatu.
Pengabdian kami hari ini Sabtu 29 Januari 2006 sangat berkesan , dan sambutan Masyarakat dan bupati Mosadek sangat luar biasa, diluar dugaan. Hari ini team kami melakukan operasi katark pada 22 pasien yang di pimpin Prof Khalilul Rahman, dan hampir semua penduduk negeri ini kami periksa dan diberikan obat yang Cuma-Cuma.
Inilah kerja nyata dari serentetan kegiatan dalam rangka menyambul Ulang Tahun UNAND yang ke 50.
Acara ini tambah meriah karena ada Fotografer yang kawakan  Yuyu. pak Em dan Rina, yang membuat dokumentasi setiap kegiatan yang di kerjakan..
Sambil mengabdi juga tak lupa rekreasi, Magrib kami sudah kembali sampai di sicincin  Shalat berjemaah disini. Terima kasih ya Allah hari ini sangat berkesan.
Untuk itu saya teringat akan sebuah Firman suci_Nya dalam Al-Qur'an
Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui. (QS. 2:22)





Sesudut Indah di Padang Gantiang ( Foto RN )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar