Oleh K.Suheimi
“Setiap harinya tak kurang dari
300 orang mendatangi air hangat ini” kata dr Al, ketika saya sedang berendam
dan menikmati hangatnya air hangat ini. Dr Al adalah pimpinan Puskesmas Padang Gantiang, dia sering
mengirim pasiennya ketempat ini untuk mempercepat penyembuhan.
Saya cemplungkan badan saya
kedalam kolam air hangat ini, uh panas sekali, lalu saya disuruh pindah kekolam
yang lain yang agak kurang panasnya. Saya usapkan air hangat itu kesekujur
tubuh, sampai ke akar2 rambut, oh betapa segar.
Kepala saya yang tadinya sakit kerna lama di perjalanan terasa segar dan
denyutpun lenyap.
“saya 3 kali seminggu pergi
kesini”, kata seorang bapak yang dari tadi merendam badannya, “kalau saya ngak
kesini, serasa ada yang kurang” cilotehnya lagi. “Sekembali dari mandi di air
panas ini sakit yang saya derita
berkurang” ulasnya lagi yang mengidap
diabet dan sakit2 sekujur tubuhnya. “Sekembali saya dari air hangat ini” kata
bapak yang sudah punya cucu itu , “tidur saya jadi nyenyak dan makan sayapun enak
dan lezat”, kenangnya sambil mengusapkan air keseluruh tubuh dan menyandarkan
tubuh kesumber air yang lebih hangat dan katanya mengurangi sakit dan pegal di
pnggang,
Saya versyukur di bawa oleh Dr Al
ketempat ini, suatu tempat didalam lembah, di tengah-tengah sawah dan
disekitarnya banyak pohon kelapa,
Kesunyian dalam lembah ini membuat ketenangan dalam perasaan dan kedamain
dalam hati serta ketentraman dalam jiwea. Suasana kampung yang penh kedamain.
Pantasan si Bapak yang tinggal di Payakumbuh
yang berjarak 40 km itu betah dan
selalu jadi pelangan dan pengunjung tempat ini.
Ayah dan cucunyapun sering di bawanya kesini, “Pegal dan penat hilang,
sesudah ditempat ini semangat kerjapun bangkit”, komentar si bapak itu.
Memang saya rasakan apa yang
dirasakan bapak itu. Rupanya lembah yang luasnya 13 Ha itu dimana-mana
terbersit air panas yang berasal dari Gunung Merapi. Dr Al mengatakan banyak
penyakit yang sembuh setelah orang berendam disini, sehingga diapun menganjurkan
pada pasien yang ingin cepat sembuh agar berendam dan mandi di sumber air panas
ini.
Saya sudah banyak melihat
sumber-sumber air Panas, tapi yang di Padang Gantiang ini mempunyai
keistimewaan tersendiri, saya senang dan saya suka. Saya lihat di sekitarnya
tumbuh pohon kelapa yang berbuah lebat, mungkin karena kelapa ini suka di
suasana panas.
Konon kabarnya ditempat ini dekan
Fak tehnik Dr Febrin akan mengolahnya jadi tempat yang bermanfaat, sambil
rekreasi juga mendapatkan penyembuhan. Saya bersyukur kalau tempat yang sebaik
dan seindah ini ditata dan di kelola , tentu akan jadi daya tarik tersendiri.
Tadinya saya juga tak mengira
akan sampai di tenmpat ini. Kami serombongan melakukan pengabdian masyarakat
operasi katarak dan pemeiksaan kesehatan, sebagaimana sabtu lalu kami juga melakukan operasi tubektomi di Simabur,
Baru kali ini saya sampai ke
Padang Gantiang kampung halamannya Rektor kami Prof Musliar. Saya di bawa
keliling oleh prof Musliar. “Disini lahir 2 orang Rektor Unand” kata beliau menjelaskan
bahwa Prof Mawardi Rektor yang lama juga
terlahir dari Padang Gantiang. Masyarakatnya ramah, dan selalu mendambakan
semua anak-anaknya bersekolah.
Dikampung ini orang tidak
menanyakan di mana bekerja, tapi mereka akan menanyakan di mana sekolah. Pertanda
penduduk disini menghargai orang yang bersekolah dan mendorong untuk pendidkan.
Banyak tokoh-tokoh disini yang tak dapat saya sebutkan satu persatu.
Pengabdian kami hari ini Sabtu 29
Januari 2006 sangat berkesan , dan sambutan Masyarakat dan bupati Mosadek
sangat luar biasa, diluar dugaan. Hari ini team kami melakukan operasi katark
pada 22 pasien yang di pimpin Prof Khalilul Rahman, dan hampir semua penduduk
negeri ini kami periksa dan diberikan obat yang Cuma-Cuma.
Inilah kerja nyata dari serentetan
kegiatan dalam rangka menyambul Ulang Tahun UNAND yang ke 50.
Acara ini tambah meriah karena
ada Fotografer yang kawakan Yuyu. pak Em
dan Rina, yang membuat dokumentasi setiap kegiatan yang di kerjakan..
Sambil mengabdi juga tak lupa
rekreasi, Magrib kami sudah kembali sampai di sicincin Shalat berjemaah disini. Terima kasih ya
Allah hari ini sangat berkesan.
Untuk itu saya teringat akan
sebuah Firman suci_Nya dalam Al-Qur'an
Dialah Yang menjadikan bumi
sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan)
dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai
rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah,
padahal kamu mengetahui. (QS. 2:22)
Sesudut Indah di Padang Gantiang ( Foto RN )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar