Oleh : Dr.H.K.Suheimi
Diatas
pesawat Canada Air lines no 118 ini kami duduk di
belakang sekali. Hari ini 3 Jumat 23 September 1994 kami terbang dari
Calgary menuju Toronto tempat yang terkenal
dengan Air Terjun Niagaranya. di depan tempat duduk kami,
jadi disandaran setiap kursi, ada Air fone, saya kira ini
hanya aipone untukmemanggil pramugari, maka tidak saya pedulikan
dan tak saya acuhkan. Padahal Air fone artinya telepon udara, atinya
kita dapat melepon dari pesawat udara kemana saja ke tempat yang
kita ingini. Lalu datang dr Mahyuddin yang mengatakan
bahwa ini bisa menelepon ke Padang dengan memakai credit
card. Lantas di tunjukkannya bagaimana cara menggunakan
credit card sehingga bisa langsung menelepon ke
tempat yang kita tuju.
saya masukkaa credit card untuk dapat
mengeluarkan telepon secara otomatis. Pada gagangnya ini terdapat
tempat untuk selip credit card, lalu saya selipkan atau saya
gesekkan credit card ke tempat selipan itu. Lalu lampu
di gagang telepon itupun hidup, begitu nampak warna lampu hijau,
langsung saya tekan 011 menandakan saya menggunakan jalur international,
kemudian saya tekan angka 62 sebagai kode untuk Negara
Indonesia, lalu baru saya tekan angka 751 karena
saya ingin menelepon ke kota
Padang, lalu saya tekan 55995 sebagai nomor telepon Rumah
Sakit Bunda. Sebentar kemudian saya terkejut karena dapat menerima
dan mendengar jawaban dari Padang, sebagaimana terkejutnya orang
Padang sewaktu saya katakan kami menelepon langsung dari atas pesawat dengan
ketinggian 35. ooo feet. Terdengar
dengan jelas mereka berebut menerima telepon dan berteriak-teriak
"Eh dengar bapak menelepon dari atas pesawat di Canada" Saya ngak dapat bayangkan sebelumnya betapa
jelasnya suara anak-anak saya dengar. Padahal saya da di belahan Bumi
sana, nun jauh diangkasa dengan ketinggian 35.000 feet.
Saya lihat ke bawah hanya gumpalan-gumpalan awan putih
bagaikan gunung-gunung terhampar luas nun jauh di
bawah sana. Dan dari tempat
yang setinggi dan sejauh itu saya dapat dengan
jelas mendengar suara mereka yang ada di Padang.
Ketika menelepon dari pesawat terasa
badan ini sangat dekat sekali dengan Padang, suara mereka seakan berbisik
, dan suaranya bersih padahal saya jauh di Canada diatas ketinggian 35.000
feet. Padahal tak ada kawat penghubung, namun saya dengan jelas
dapat menikamati suara dari kampung dan memberikan pesan
kesan dari atas pesawat. Dan juga dapat memonitor kejadian
apa yang sedang berlangsung saat itu di kota Padang. Padahal di
kampung sendiri
kadang-kadang
untuk menelepon kerumah sakit saja sering
tak nyambung dan saya sering kesal. Berulang kali telepon
diangkat dan berulang kali pula macet. Apalagi kalau menggunakan
telepon umum di pinggir jalan. Diantara sepuluh buah telepon
umum yang ada sebagian besar adalah telepon yang sudah
rusak karena di rusak oleh tangan-tangan jahil yang tak
bertanggung jawab.
Saat saya menelepon dari atas
pesawat ini, Jam menunjukan pukul 11 siang
berarti di Padang pukul 11 malam karena saya berada di
belahan bumi yang satunya lagi. Betapa enak dan betapa mudahnya menelepon
ke rumah, sambil duduk di atas pesawat, sambil menikmati makanan yang di
hidangkan pramugari. Pesawat ini sederhana tapi bersih dan perlengkapanya
canggih, inilah baru pertama kali saya mencoba melepon dari atas pesawat.
Dan pada telepon itu
tertera
Public Telephone, artinya telepon umum. Dan yang saya
perhatikan di Canada dan di Amerika, ialah kebutuhan umum kebutuhan masyarakat
banyak mendapat perhatian yang besar dan harganya sangat murah dan
fasilitasnyapun sangat murah. Di Calgery kota yang baru
saja saya tinggalkan, naik Kereta atau Trem, gratis tidak
perlu beli karcis dan tidak membayar. Kemana saja pergi
didalam kota gratis. Dan kreta ini setiap sepuluh menit melintas di depan
kita. Dan Kreta itu mampir di toko-toko di kantor-kantor ke tempat mana yang
kita tuju.
Telepon
umumpun ada di mana-mana. Di taman-taman, di tempat parkir di sepanjang
jalan di dekat Toilet, di toko-toko, sepertinya dimana saja kita berada selalu
di dekat sana ada telepon. Dan yang istimewa melalui telepon
umum ini kita dapat menelepon kemana saja di seluruh dunia.
Semula saya tak tahu ini, sampai pada suatu pagi di Kam Loop, saya
lihat teman-teman pada menelepon langsung ke Indonesia melalu telepon
umum. Saya ingin menelepon ke Padang dengan
menggunakan fasilitas telepon umum itu.
Dengan menekan tombol O (operator),
kita minta tolong disambungkan dengan international phone dan minta
Colect call, maksudnya agar pembayarannya nanti bisa ditagih di
nomer telepon saya di Padang. Setelah saya sebutkan nama dengan
mengeja S U H E I M I, Langsung operator itu menghubungkan ke Padang dan mengatakan
pada pembantu yang menerima
telepon bahwa percakapan ini akan di bayar oleh
si penerima telepon. Tapi karena pembantu yang di
Indonesia tidak mengerti bahasa inggeris, dia binggung dan mengatakan
tidak, serta mematikan telepon. Berulang kali saya coba
menelpon, selalu saja jawaban operator ada trauble. Untunglah buk muslihat
Rohaditomo punya pengalaman yang sama, dan
melalui telepon itu kami berteriak agar pembantu yang sedang
menerima mengucapkan kata-kata "Yes". Maklumlah
di Padang mereka tak pernah menerima telepon
dengan bahasa Inggeris, tentu mereka bingung dan tak
mengerti lalu meletakkan dan mematikan telepon yang sudah berulang
kali datang dari Canada. Operator di Candapun tak bisa menyambungkan kalau
pembantu tak menjaewab atau mematikan telepon. Saya lihat teman-teman
selalu berhasil bicara dengan anak-anaknya di Indonesia, sedangkan saya
sudah berulang-ulang jawabnya tetap Trauble tak berhasil,
sampai saya dapat bantuan dari ibu Rohaditomo. Betul, begitu
pembatu mengucapkan kata-kata "Yes", barulah kami
dapat menghubungi padang dan teleponpun berbunyi
serta pembicaraanpun lancar. Sesudah itu sering saya
menelepon ke Padang dengan hanya berdiri sebentar di
pesawat telepon umum yang ada dimana saja. Banyak pelajaran
yang saya peroleh lewat perjalanan panjang ini. Jauh berjalan
banyak yang dilhat, lama hidup banyak yang di rasai. Begitulah jauh-jauh
kami berjalan sampai ke Canada, banyak yang dilihat banyak
yang di pelajari dan semakin kecil diri ini rasanya dan
semakin besar Tuhan dengan segala kuasa-Nya. Beruntung sekali
saya masuk rombongan ini karena kebanyakkan teman-teman sudah berulang
kali ke luar negeri dan banyak pengalaman, jadi saya dapat memetik pengalaman
mereka dan saya banyak
belajar dari teman-teman. Mulai dari bagaimana
membeli karcis Kereta sampai cara makan denga garpu dan
pisau, dan bagaimana pula mempergunakan supit di rumah makan china,
dan tata cara sarapan pagi, makan siang dan makan malam. Bagaimana
berurusan di Bandara udara, bagaiman mengisi formulir dan
bagaimana membuka pintu hotel dengan hanya
menggunakan
Card, hanya dengan kartu untuk membuka pintu kamar. Pokoknya
perjalan jauh sekali ini banyak menambah pengetahuan dan ke trampilan yang
praktis tapi perlu.Untuk semua itu saya teringat akan sebuah Firman
Suci-Nya dalam Al-Qur'an surat AZ Zukhruf
ayat
10 :" Yang menjadikan bumi untuk kamu sebagai tempat menetap dan Dia
membuat jalan-jalan diatas bumi untuk kamu supaya kamu mendapat
petunjuk".
Dari atas pesawat Air Canada..Jum'at 23 September 1994
Tidak ada komentar:
Posting Komentar