Senin, 07 Oktober 2013

AIR FONE


Oleh : Dr.H.K.Suheimi
 
Diatas  pesawat  Canada Air lines no 118 ini kami  duduk  di belakang sekali. Hari ini 3 Jumat 23 September 1994 kami  terbang dari  Calgary  menuju  Toronto tempat yang  terkenal  dengan  Air Terjun  Niagaranya. di depan tempat duduk kami,  jadi  disandaran setiap  kursi, ada Air fone, saya kira ini hanya aipone  untukmemanggil  pramugari, maka tidak saya pedulikan dan tak saya  acuhkan.  Padahal Air fone artinya telepon udara, atinya  kita  dapat melepon dari pesawat udara kemana saja ke tempat yang kita  ingini.  Lalu  datang  dr Mahyuddin yang mengatakan  bahwa  ini  bisa menelepon ke Padang dengan memakai credit card. Lantas di tunjukkannya  bagaimana  cara  menggunakan credit  card  sehingga  bisa langsung  menelepon  ke  tempat yang kita  tuju.   saya  masukkaa credit  card  untuk dapat mengeluarkan telepon  secara  otomatis. Pada gagangnya ini terdapat tempat untuk selip credit card,  lalu saya  selipkan atau saya gesekkan credit card ke  tempat  selipan itu.  Lalu  lampu di gagang telepon itupun hidup,  begitu  nampak warna lampu hijau, langsung saya tekan 011 menandakan saya  menggunakan jalur international, kemudian saya tekan angka 62 sebagai kode  untuk  Negara  Indonesia, lalu baru saya  tekan  angka  751 karena  saya  ingin menelepon ke  kota Padang,  lalu  saya  tekan 55995 sebagai nomor telepon Rumah Sakit Bunda. Sebentar  kemudian saya  terkejut karena dapat menerima dan mendengar  jawaban  dari Padang, sebagaimana terkejutnya orang Padang sewaktu saya katakan kami menelepon langsung dari atas pesawat dengan ketinggian   35. ooo feet. Terdengar dengan jelas mereka berebut menerima  telepon dan berteriak-teriak "Eh dengar bapak menelepon dari atas pesawat di Canada"  Saya ngak dapat bayangkan sebelumnya betapa jelasnya suara anak-anak saya dengar. Padahal saya da di belahan  Bumi sana,  nun  jauh diangkasa dengan ketinggian  35.000  feet.  Saya lihat  ke bawah hanya gumpalan-gumpalan awan putih  bagaikan  gunung-gunung  terhampar  luas  nun jauh di bawah  sana.  Dan  dari tempat  yang  setinggi  dan sejauh itu saya  dapat  dengan  jelas mendengar suara mereka yang ada di Padang.
            Ketika menelepon dari pesawat terasa badan ini sangat  dekat sekali dengan Padang, suara mereka seakan berbisik , dan suaranya bersih padahal saya jauh di Canada diatas ketinggian 35.000 feet. Padahal  tak ada kawat penghubung, namun saya dengan jelas  dapat menikamati  suara  dari kampung dan memberikan pesan  kesan  dari atas  pesawat. Dan juga dapat memonitor kejadian apa yang  sedang berlangsung  saat itu di kota Padang. Padahal di kampung  sendiri
kadang-kadang  untuk  menelepon  kerumah sakit  saja  sering  tak nyambung  dan saya sering kesal. Berulang kali  telepon  diangkat dan  berulang kali pula macet. Apalagi kalau menggunakan  telepon umum  di pinggir jalan. Diantara sepuluh buah telepon  umum  yang ada  sebagian  besar adalah telepon yang sudah  rusak  karena  di rusak oleh tangan-tangan jahil yang tak bertanggung jawab.
            Saat  saya menelepon dari atas pesawat ini,  Jam  menunjukan pukul  11  siang  berarti di Padang pukul 11  malam  karena  saya berada di belahan bumi yang satunya lagi. Betapa enak dan  betapa mudahnya menelepon ke rumah, sambil duduk di atas pesawat, sambil menikmati makanan yang di hidangkan pramugari. Pesawat ini sederhana tapi bersih dan perlengkapanya canggih, inilah baru  pertama kali saya mencoba melepon dari atas pesawat. Dan pada telepon itu
tertera  Public  Telephone, artinya telepon umum. Dan  yang  saya perhatikan di Canada dan di Amerika, ialah kebutuhan umum kebutuhan masyarakat banyak mendapat perhatian yang besar dan  harganya sangat  murah dan fasilitasnyapun sangat murah. Di  Calgery  kota yang  baru  saja saya tinggalkan, naik Kereta atau  Trem,  gratis tidak  perlu  beli karcis dan tidak membayar. Kemana  saja  pergi didalam kota gratis. Dan kreta ini setiap sepuluh menit  melintas di depan kita. Dan Kreta itu mampir di toko-toko di kantor-kantor ke tempat mana yang kita tuju.
            Telepon umumpun ada di mana-mana. Di taman-taman, di  tempat parkir di sepanjang jalan di dekat Toilet, di toko-toko, sepertinya dimana saja kita berada selalu di dekat sana ada telepon. Dan yang  istimewa  melalui  telepon umum ini  kita  dapat  menelepon kemana  saja di seluruh dunia. Semula saya tak tahu  ini,  sampai pada suatu pagi di Kam Loop, saya lihat teman-teman pada  menelepon langsung ke Indonesia melalu telepon umum. Saya ingin menelepon  ke  Padang dengan menggunakan fasilitas  telepon  umum  itu.
            Dengan menekan tombol O (operator), kita minta tolong  disambungkan  dengan international phone dan minta Colect call,  maksudnya agar  pembayarannya nanti bisa ditagih di nomer telepon  saya  di Padang. Setelah saya sebutkan nama dengan mengeja S U H E I M  I, Langsung operator itu menghubungkan ke Padang dan mengatakan pada pembantu   yang  menerima telepon bahwa percakapan  ini  akan  di bayar  oleh  si penerima telepon. Tapi karena  pembantu  yang  di Indonesia tidak mengerti bahasa inggeris, dia binggung dan mengatakan  tidak,  serta mematikan telepon. Berulang kali  saya  coba menelpon, selalu saja jawaban operator ada trauble. Untunglah buk muslihat  Rohaditomo  punya  pengalaman yang  sama,  dan  melalui telepon  itu  kami berteriak agar pembantu yang  sedang  menerima mengucapkan  kata-kata  "Yes".  Maklumlah di  Padang  mereka  tak pernah  menerima  telepon dengan bahasa  Inggeris,  tentu  mereka bingung  dan tak mengerti lalu meletakkan dan  mematikan  telepon yang sudah berulang kali datang dari Canada. Operator di Candapun tak bisa menyambungkan kalau pembantu tak menjaewab atau  mematikan telepon. Saya lihat teman-teman selalu berhasil bicara dengan anak-anaknya  di Indonesia, sedangkan saya  sudah  berulang-ulang jawabnya  tetap Trauble tak berhasil, sampai saya  dapat  bantuan dari ibu Rohaditomo. Betul, begitu pembatu mengucapkan  kata-kata "Yes",  barulah  kami  dapat menghubungi  padang  dan  teleponpun berbunyi  serta  pembicaraanpun lancar. Sesudah itu  sering  saya menelepon  ke  Padang dengan hanya berdiri  sebentar  di  pesawat telepon  umum  yang ada dimana saja. Banyak pelajaran  yang  saya peroleh  lewat perjalanan panjang ini. Jauh berjalan banyak  yang dilhat, lama hidup banyak yang di rasai. Begitulah jauh-jauh kami berjalan  sampai  ke Canada, banyak yang dilihat banyak  yang  di pelajari  dan  semakin kecil diri ini rasanya dan  semakin  besar Tuhan  dengan segala kuasa-Nya. Beruntung sekali saya masuk  rombongan ini karena kebanyakkan teman-teman sudah berulang kali  ke luar  negeri  dan  banyak pengalaman,  jadi  saya  dapat  memetik pengalaman  mereka   dan saya banyak  belajar  dari  teman-teman. Mulai  dari  bagaimana membeli karcis Kereta  sampai  cara  makan denga garpu dan pisau, dan bagaimana pula mempergunakan supit  di rumah  makan china, dan tata cara sarapan pagi, makan  siang  dan makan malam. Bagaimana berurusan di Bandara udara, bagaiman  mengisi  formulir  dan bagaimana membuka pintu  hotel  dengan  hanya
menggunakan  Card, hanya dengan kartu untuk membuka pintu  kamar. Pokoknya perjalan jauh sekali ini banyak menambah pengetahuan dan ke trampilan yang praktis tapi perlu.Untuk semua itu saya  teringat akan sebuah Firman Suci-Nya dalam Al-Qur'an surat AZ  Zukhruf
ayat 10 :" Yang menjadikan bumi untuk kamu sebagai tempat menetap dan  Dia membuat jalan-jalan diatas bumi untuk kamu  supaya  kamu mendapat petunjuk".


Dari atas pesawat Air Canada..Jum'at 23 September 1994

Tidak ada komentar:

Posting Komentar