Oleh dr.H.K.Suheimi
Kasih Sayang, itulah judul ceramah saya dalam acara Halal bi
Halal di SMEAN 2 kamis 18
November 2004
Selesai saya memberi ceramah Pak DR Marjohon kepala Donas
pendidikan memberi sambutan bahwa Kasih Sayang adalah kata kunci. Dalam ilmu
mendidik, betapapun bagusnya cara dan metode dan di berikan oleh org yang ahli,
tapi kalau tanpa kasih sayang, maka pendidikian itu akan sia-sia.
Kata kunci untuk
mendidik adalah Kasih dan Sayang. Lalu saya teringat Ibuk En yang mendidik
anak2 saya, Buk En berkata kunci keberhasilan dia jadi Guru adalah karena Yang
diutamakan uk En dlm mendidik adalah
dalam settiap kesempatan dia mencurahkan kasih dan sayangnya, sehinga
hampir semua anak didiknya berperangai baik dan sukses di sekolah terutama pelajaran matematik.
Kasih sayang adalah kebuthan esensial. Dia menjadi
unsur perekat dalam mengikat hubungan yang harmonis
Nabi Muhammad
S.A.W selalu mengajarkan kasih dan
Sayang kepada umamatnya. Begitpun orang orang besar yang sukses memimpin dunia
ini menjalankan kepemimpinannya dengan
Kasih dan Sayang . Kepemimpinan dengan Kasih dan Sayang adalah kepemimpinan
yang agung dan tidak pernah hilang gemanya sepanjang masa
Rahman Allah
bersemayam di dalam lubuk hati pemimpin yang Islami. Dirinnya adalah pewaris
nabi yang memimpin dengan ketulusan cintanya.Ia mencintai anak buahnya seperti
ia mencintai dirinya sendiri. Ia memandang anak buahnya dengan tatapan yang
penuh cinta kasih.
Pemimpin yang penuh cinta kasih akan
memandang anak buahnya sebagai manusia yang sederajat. Tidak ada lagi istilah
atasan dan bawahan karena cinta telah mengatasi segalanya. Cinta tidak mengenal
jenjang kepangkatan, jabatan dan sejenisnya. Cinta telah memutus habis
tali-tali yang memperpanjang jarak kemanusiaan.
Rahman Allah menghiasi setiap sikap
dan perilakunya dalam bergaul dengan bawahan. Ia memperlakukan anak buahnya
seperti memperlakukan dirinya sendiri. Di matanya mereka sama, tidak ada
perbedaan baik yang menyangkut warna kulit, suku, ras, jenis kelamin maupun
perbedaan keyakinan.
Inilah pemimpin sejati, pemimpin
yang mengajarkan keagungan cinta. Allah menciptakan dunia ini dengan cinta,
kita dilahirkan dari rahim ibu yang penuh cinta kasih. Karena itu sudah
sepantasnya kita membalas budi dengan menebarkan cinta di muka bumi ini.
Kita berkewajiban mencintai bawahan,
karena tanpa mereka kita tidak punya arti apa-apa. Kita dinamakan pemimpin
karena kita punya anak buah (pengikut). Tidak ada pemimpin tanpa anak buah.
Allah mencintai pemimpin yang mencintai anak buahnya. Dan Allah memegang teguh
janji-Nya.
Adanya anak dalam
Rahim ibunya adalah merupakan buah Kasih dan Sayang . dan hanya dengan Kasih
dan Sayang lah anak itu bisa di besarkan diddik dan menjadi orang yang berbakti
bagi nusa bangsa dan agamanya.
Siapa saja Dimana
saja dan kapan saja orang selalu mendambakan Kasih dan Sayang . Kasih dan
Sayang adalh kunci dari segala keberhasilan
Untuk mencapai keberhasilan dan mendapat berkah dari segala yang di
kerjakan, Kita di seru agar sebelum memul;ai satu pekerjaan menyebut Bismillahirrahmanirrahim
Dengan menyebut nama_Nya dan
membaca Bismillahirrahmanirrahim mencari edhaNya, Dia rela memberikan tenaga
dengan sebaik-baiknya, dengan dilandasi sifat memberi dan ikhlas bekerja dalam
rangka mencari ridha Allah.
Namun tidak ada yang mau memberi terlebih dahulu.
Mereka lebih terfokus untuk menunggu dan menerima hasil, bukan pada prinsip
Bismillah, atau prinsip memberi dan mencari ridho Allah.
Mereka tidak lagi hanya berorientasi pada hasil tetapi juga memperhatikan
proses atau upaya yang mereka berikan dengan tulus dan ikhlas dengan sikap “Dahulukan
memberi bukan menerima atau prinsip Bismillah”.
Yang ada di hati
mereka adalah rasa kasih dan sayang dengan niat untuk menolong orang lain
Mereka merasa menjadi dewa penolong bagi kelompok
orang tidak mampu mereka ditantang untuk menolong orang lain agar bisa
menyambung tali kasih sayang antara keluarga dengan penuh keyakinan berdasarkan
prinsip memberi, atau Bismillah dengan percaya diri yang sangat kuat. Demi
Ridho Allah Yang Maha Tinggi.
Contoh prinsip Bismillah yang didasarkan pada upaya dan proses, harus
dimiliki sebelum mencapai suatu hasil. Bukan hanya mengharapkan hasil saja.
Bekerjalah dengan prinsip membei yang selalu ikhlas karena Allah, sehingga
kesuksesan atau hasil sebenarnya merupakan impact dari prinsip
memberi, berkorban dan didasari sifat dan kasih sayang yang tulus. Inilah maka
ibadah sebenarnya, dalam berusaha selalu mencari Ridho Allah.
Untuk itu ingin saya petikkkan sebuah Firman Suci-Nya dalam Al-Qur'an
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu
isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram
kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang.Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang
berpikir. (QS. 30:21)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar