Kamis, 11 Oktober 2012
Ceramah Jumat Pagi di Masjid Al Fath Stikes PMC
Tgl 12 Okt 2012
Orang tua bertongkat
Oleh : Prof K Suheimi
Jum”at Subuh ini saya diminta memberi ceramah subuh di Masjid Raya An Nur Pekanbaru> Biasanya saya dapat jadwal ceramah setiap subuh Jum’at. Saya sampaikan ceramah dengan judul Menolong atau Ditolong. Kerna tak sedikit kita lihat orang sedang menolong seseorang, tapi ternyata yang menolong itulah yg banyak dapat pertolongan. Ketika kita menolong orang lain , sesungguhnya saat itu juga sebetulnya kita sedang menolong diri kita sendri. Sebaliknya tentu juga demikian disaat kita mengabaikan tak mau menolong orang lain, sesunggunya kita sedang membiarkan diri kita tak mau di tolong.
Untuk itu saya teringat kisah kecil yang saya alami ketika Umrah Ramadhan tahun lalu
Disuatu siang yang terik saya menyaksikan seorang tua yg telah ringkih menyeret tongkatnya bertawaf.
Orang tua bertongkat itu tertatih tatih berjalan tawaf mengelilingi Ka’bah. Bahu kanannya basah kuyup oleh keringat. Pakaian Ihramnya pun demikian. Setiap yang berpakaian Ihram tawaf di Ka'bah bahu kanannya harus terbuka, selesai tawaf baru bahu ini ditutup.
Bukan hanya bahunya saja yg basah kuyup oleh keringat, Teriknya Matahari ba'da zuhur itu memercikkan keringat di sekujur tubuhnya. Tubuhnya yang terbongkok itu diseretnya terus dengan tongkat yang menopang badannya, Rambutnya yang putih, tipis dan jarang tampak berkilat dan basah ditempa teriknya siang itu.
Hampir saja dia terjatuh akibat desakan dan keramaian orang yang tawaf di penghujung bulan Ramadhan Senin 29 sept 2008, itu adalah hari terakhir berpuasa, setiap orang berusaha mengumpul dan berbuat amal dan ibadah sebanyak-banyaknya dan melafaskan serta memanjatkan do’a. Apalagi amal ibadah dan do'a ketika tawaf lebih makbul.
Banyak yg asyik berdo'a sambil membaca buku kecil yang berisi do'a-do'a indah. Membaca buku kecil berdo'a sambil tawaf di keliling ka'bah tanpa tersadari bisa mendorong atau terdorong orang. Nah ketika pak tua bertongkat dengan muka dan kulit loyo itu terdorong serta hampir jatuh saya lindungi dia,
Tangan kanan memegang pondak istri supaya jangan terpisah, tangan kiri saya gunakan sebagai tameng melindungi orang tua bertongkat itu. Tak saya biarkan dia nempel dengan orang lain takut dia terdorong dan terjatuh. "Syukran" katanya lembut menatap mata saya, sayapun mengangguk.
Berkeliling kami mengelilingi Ka'bah tawaf di siang yang panas mielndungi pak tua dengan tangan kanan di bahu istri agar jangan terpisah.
Ternyata itulah tawaf yang termudah dan terlapang yang saya pernah rasakan setelah sekian kali bertawaf. Orang-orang pada memberi dan melapangkan jalan, sehingga tawaf kami lancar, lapang dan mudah. Ingat saya pesan Rasul"mudahkanlah,kamu dimudahkan. Lapangkanlah kamu dilapangkan"
Kini saya merenung siapakah yang menolong dan siapakah yang ditolong?.
Jujur saya katakan orang tua bertongkat itulah yang banyak nebolong saya. Kerna orang tua lemah dan tertatih-tatih bertongkat, maka orang memberi serta melapangkan jalan.
Orang tua itulah yang menghantarkan kami mendekat dan mendekati Ka'bah. orang tua itulah yang membukan jalan dan mengarahkan kemana kaki akan dilangkahkan. Bersama orang tua ityuah kami merasa damai, dan tentram. Orang tua itulah yg menyebabkan perasaan kami jadi tenang.
Saya berpisah sebelum tahu siapa nama dan apa kebangsaannya. Kami harus melaksanakan ibadah lain berdo’a di Multazam didepan pintiu Ka;bah shalat sunat di maqam Ibrahim. Hari itu tawaf kami akhir dengan shalat di Hijir Ismail. Hijir Ismael tempat Nabi ismael dikurbankan
Di Hijair ismatl itulah Nabi Ibrahim mengguroh merih anaknya Ismael, ketika sang anak dengan pasrah melandaskan lehernya diatas sebuah batu.
Disaat pisau yang sudah diasah setajam-tajamnya dan kaki dan tangan Ismael sudah di ikat sekuat-kuatnya.
Tenyata sebagai ayah Ibrahim tak tega ia melengos Saat itulah Allah menganti Ismael dengan seekor kibas
Tidak nudah dan selalu penuh perjuangan memasuki Hijr Ismael, tapi di siang itu mudah sekali kami masuk kesana. Istri saya mendapat tempat yang lebih lapang. Lama dia shalat dan lama dia berdo'a. Saya perhatikan untaian air mata jatuh berderai mebasahi pipinya. Do’a yang tulus terlafas dari bibir yang kering dan rengkah di siang terik di hari itu.
Kami telah dimudahkan dan dilapangkan oleh orang tua bertongkat.
Dalam kehidupan saya rasa juga demikian. Sering yang ditolong itulah yang sesunsungguhnya menolong. Kalau ingin ditolong, tolonglah. “Irhammu filardh yarhamkum fissamaak" Kasihanilah yang di Bumi maka yang dilangit akan mengasii mu
Didekat Hijir Ismael itu saya kecup kening istri saya dan saya ucapkan “Selamat ulang Tahun, Hari ini genap 61 tahun usianya, smoga Allah menerangi sisa hidup kami yang tertinggal, semoga sisa hidup ini diakiri klak dalam pengabdia pada Nya amin
Untuk itu ingin saya petikkan sebuah Firman Suci Nya dalam Al Qur'an
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan Haram, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula) menggganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari karunia dan keredhaan dari Rabbnya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidil Haram, mendorong kamu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. (QS. 5:2)
NEW !!
alhamdulillah Blog STIKes PMC telah dibuat,
semoga dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya demi kelancaran berbagai aktivitas civitas akademika.
selamat beraktivitas ^^v.
semoga dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya demi kelancaran berbagai aktivitas civitas akademika.
selamat beraktivitas ^^v.
Langganan:
Postingan (Atom)